AGROKLIMATOLOGI
ACARA V
PENGAMATAN PENGUAPAN AIR HARIAN PADA LAHAN SAWAH,
TEGALAN, KEBUN CAMPUR DAN KEBUN RUMPUT GAJAH
Oleh :
A1D015087
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2016
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Siklus hidrologi dalam hal ini ialah sirkulasi daripada air yang tetap dari
lautan sampai ke udara dan kembali ke lautan, yang dalam siklus ini terdapat
molekul-molekul zat cair dari permukaan zat cair tersebut ke udara bebas.
Hilangnya air dari tubuh tumbuhan sebagian besar melalui permukaan daun
melalui daun akan tetapi dapat juga melalui permukaan tubuh yang lainnya seperti
batang. Oleh karena itu dikenal 3 jenis transpirasi, yaitu transpirasi melalui
daun, karena sebagian besar hilangnya molekul-molekul air ini lewat permukaan
kecepatan transpirasi dan untuk mengetahui jumlah air yang yang diuapkan /
1. Mengetahui penguapan harian pada lahan sawah, tegalan, kebun campur, dan
2. Mengetahui penguapan harian yang paling besar dari keempat penggunaan lahan.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Evaporasi secara umum dapat didefinisikan dalam sua kondisi, yaitu : (1)
evaporasi yang berarti proses penguapan yang terjadi secara alami, dan (2)
evaporasi yang dimaknai dengan proses penguapan yang timbul akibat diberikan
uap panas 9steam) dalam suatu peralatan. Evaporasi dapt diartikan sebagai proses
penguapan dari liquid (cairan) dengan penambahan panas (Robert B. Long, 1995).
Panas dapat disuplai dengan berbagai cara, diantaranya secara alami dan
akibat uap, pemisahan uap dari cairan, dan mengkondensasikan uapnya. Evaporasi
Penguapan adalah pengubahan cairan/es menjadi gas (uap air). Proses ini
bisa berlangsung pada permukaan bumi (benda mati) ataupun pada permukaan
tanaman (benda hidup). Penguapan yang diperankan oleh benda mati disebut
konsumtif tanaman. Proses ini merupakan komponen dasar daur hidrologi yang
membutuhkan energi. Proses ini juga membutuhkan energi yang cukup besar
yaitu l.k 2.442 KJ/kg air atau 583 cal/g air. Pada penguapan ini terjadi hilangnya
E = ( es-ed ).f(u)
E = evaporasi , es = tekanan uap jenuh pada suhu udara di permukaan air, dan ed
= tekanan uap pada suhu titik embun, dan f(u) = fungsi kecepatan angin.
Dengan demikian evaporasi ditentukan oleh jumlah air, suhu udara, dan
permukaan tanah ditentukan oleh kejenuhan tanah, suhu udara, kelembaban nisbi
dari areal tanaman rumput hijau setinggi 8-15 cm dengan ketinggian seragam dan
seluruh permukaan tanah teduh tanpa bagian yang menerima sinar matahari
langsung, rumput masih tumbuh aktif tanpa kekuranagn air (Doonrenbos dan
Pruitt, 1977). Eto ini dapat diduga dengan menggunakan rumus empiris. Rumus
yang digunakan dapat dengan metode Biancy-cridle, Radiasi, dan Penman. ETo
juga dapat diukur langsung dengan panci evaporasi, yaitu panci evaporasi klas A,
misalnya pada rumah kaca.Besarnua penguapan ini dapat digunakan sebagai dasar
pemberian air dalam pot di suatu tempat. Pada acara ini akan dipraktikkan
gas (uap). Ada dua macam penguapan, yaitu evaporasi (penguapan air secara
langsung dari lautan, danau, sungai, dll) dan transpirasi (penguapan air dari
permukaan. Air dalam bentuk cair dan padat dipermukaan berubah menjadi uap
aarah vertical maupun horizontal. Uap air ini berasal dari dua proses. Pertama,
dari proses penguapan atau evaporasi, yang berasal dari permukaan air, es,
permukaan tanah, batuan, dan tanaman yang basah. Kedua, dari proses transpirasi.
Secara fisis proses ini sama dengan proses evaporasi tetapi lebih dominan
disebabkan oleh makhluk hidup terutama tanaman. Gabungan kedua proses ini
sebagai berikut:
Bahan yang digunakan terdiri atas lahan sawah, tegalan, kebun campur, kebun
rumput gajah, air ledeng (sumur), borang pengamatan, dan alat pencatat.Sementara alat
yang digunakan adalah panci evaporasi yang terdiri atas tatakan kayu (palet) dan panci
plastik diameter 60 cm, dan mistar pengamatan, ember untuk mengisi air, gelas ukur, dan
toples.
B. Prosedur Kerja
2. Panci evaporasi ditempatkan di atas palet pada lahan sawah, tegalan, kebun
campur, dan rumput gajah. Kemudian panci diisi air lk 0,5-0,6 tebal panci,
3. Kemudian pada waktu yang tercatat (misalnya pukul 17.00 WIB) diamati tinggi
permukaan air pada mistar pembacaan dan dicatat tingginya (mm0). Biarkan air
dalam panci menguap selama 24 jam. Hari berikutnya pada waktu yang sama
dilakukan pembacaan permukaan air yang kedua dan dicatat tingginya (mm1).
4. Langkah-langkah diatas dilakukan selama 3 hari dengan cara dan waktu yang
sama.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
A. Tabel Pengamatan
Keterangan :
B. Perhitungan
vh
t 0 = 122,71cm Ev1 = (mm2 − mm1 ) + t 0
Ev2 = (mm3 − mm2 ) + 𝑡1
vh ∑ Ev1 + ∑ Ev2
t1 = 122,72cm ∑ Ev =
2
∑ Ev1 + ∑ Ev2
∑ Ev =
2
1 𝑚𝑚 + 12 𝑚𝑚
∑ Ev = = 6,5 𝑚𝑚
2
vh2
t1 =
122,7 cm
14
t1 = = 0,11 𝑐𝑚 = 1,1 𝑚𝑚
122,7 cm
Ev1 = (mm2 − mm1 ) + t 0
Ev1 = (20 − 20) + 1
Ev1 = 0 + 1 = 1 𝑚𝑚
∑ Ev1 + ∑ Ev2
∑ Ev =
2
1 𝑚𝑚 + 2,6 𝑚𝑚
∑ Ev = = 1,8 𝑚𝑚
2
vh2
t1 =
122,7 cm
45
t1 = = 0,36 𝑐𝑚 = 3,6 𝑚𝑚
122,7 cm
∑ Ev1 + ∑ Ev2
∑ Ev =
2
2,6 𝑚𝑚 + 4,6 𝑚𝑚
∑ Ev = = 3,6 𝑚𝑚
2
vh2
t1 =
122,7 cm
206,5
t1 = = 1,68 𝑐𝑚 = 16,8 𝑚𝑚
122,7 cm
∑ Ev1 + ∑ Ev2
∑ Ev =
2
3,2 𝑚𝑚 + 16,8 𝑚𝑚
∑ Ev = = 10 𝑚𝑚
2
C. Histogram
10
Evaporasi (mm)
8
Kebun Campur
6 Tegalan
Sawah
4
Rumput Gajah
2
0
Lahan
B. Pembahasan
Penguapan adalah pengubahan cairan/es menjadi gas (uap air). Proses ini
bisa berlangsung pada permukaan bumi (benda mati) ataupun pada permukaan
tanaman (benda hidup). Penguapan yang diperankan oleh benda mati disebut
konsumtif tanaman. Proses ini merupakan komponen dasar daur hidrologi yang
membutuhkan energi. Proses ini juga membutuhkan energi yang cukup besar
yaitu l.k 2.442 KJ/kg air atau 583 cal/g air. Pada penguapan ini terjadi hilangnya
air dan terambilnya energi dari permukaan benda yang menguap (Handoko, 1994)
Prinsip utama penguapan adalah perbedaan tekanan uap di permukaan dan
di udara.
E = ( es-ed ).f(u)
E = evaporasi
Dengan demikian evaporasi ditentukan oleh jumlah air, suhu udara, dan kecepatan
oleh kejenuhan tanah, suhu udara, kelembaban nisbi udara, dan kecepatan angin.
dari areal tanaman rumput hijau setinggi 8-15 cm dengan ketinggian seragam dan
seluruh permukaan tanah teduh tanpa bagian yang menerima sinar matahari
langsung, rumput masih tumbuh aktif tanpa kekuranagn air. Eto ini dapat diduga
metode Biancy-cridle, Radiasi, dan Penman. ETo juga dapat diukur langsung
dengan panci evaporasi, yaitu panci evaporasi klas A, diameter 121 cm dan
kedalaman panci 25,5 cm.Penguapan bisa dihitung secara gravimetri. Cara ini
harian di suatu tempat, misalnya pada rumah kaca.Besarnua penguapan ini dapat
digunakan sebagai dasar pemberian air dalam pot di suatu tempat. Pada acara ini
akan dipraktikkan pendugaan penguapan air dengan panci evaporasi (Candra
penambahan panas.
Panas dapat disuplai dengan berbagai cara, diantaranya secara alami dan
akibat uap, pemisahan uap dari cairan, dan mengkondensasikan uapnya. Evaporasi
bentangan air atau dari bahan padat yang mengandung air. Laju evaporasi sangat
tergantung pada masukan energi yang di terima. Semakin besar jumlah enerrgi
yang diterima, maka akan semakin banyak molekul air yang diuapkan. Sumber
energi utama untuk evaporasi adalah radiasi matahari. Oleh sebab itu laju
evaporasi yang tertinggi tercapai pada waktu sekitar tengah hari ( Lakitan, 1994).
Rata-rata molekul tidak memiliki energi yang cukup untuk lepas dari cairan.
Bila tidak, cairan akan berubah menjadu uap dengan cepat. Ketika molekul-
molekul saling bertumbukkan, mereka saling tukar energi dalam berbagai derajat,
tergantung bagaimana mereka bertumbukkan. Terkadang transfer energi ini begitu
berat sebelah, sehingga salah satu moleul mendapatkan energy yang cukup buat
menembus titik didih cairan. Bila ini terjadi di dekat permukaan cairan, molekul
Praktikum yang dilakukan selama tiga hari ini telah dilakukan pengamatan
dan pengukuran laju evaporasi yang dilakukan dengan menggunakan alat yang
berupa ember plastic yang diisi air dengan ketinggian 20 cm serta menggunakan
alat ukur berupa penggaris mistar pada pengukurannya dengan pengukuran yang
dilakukan setiap pukul 17.00 WIB. Dari pengukuran yang telah dilakukan
diperoleh data sesuai tabel dalam hasil di atas.Data tersebut menunjukkan bahwa
penguapan tertinggi adalah penguapan yang terjadi dilahan kebun campur dan
sebesar 6,5 dan 10 mm. Sedangkan kemudian hasil evaporasi atau penguapan
adalah pada lahan sawah yaitu dengan nilai hasil penguapan sebesar 3,6mm. Dan
evaporasi atau penguapan terahir atau terkecil terjadi pada lahan tegalan yaitu
dengan nilai evaporasi sebesar 1,8 mm. Hasil yang berbeda berbeda tersebut
dikarenakan oleh beberapa factor yang telah disebutkan diatas, terutama oleh
factor radiasi matahari atau intensitas sinar matahari yang diterima pada masing-
1. Kecepatanangin, makincepatanginnyamakinbesarpenguapan.
2. Temperatur, makintinggitemperaturnyamakinbesarpenguapannya.
3. Kelembabanrelatif, udara yang
makinbesarkelembabanrelatifnyapenguapanmakinkecil.
Data pada hari ke 1, 2, dan 3 pada setiap ember terjadi pengurangan timbangan.Hal
tersebut terjadi karena adanya penguapan atau evaporasi. Laju evaporasi sangat
tergantung pada masukan energy yang diterima, maka akan semakin banyak molekul air
yang diuapkan. Sumber energi utama untuk evaporasi adalah radiasi matahari.Oleh sebab
itu, laju evaporasi yang tinggi tercapai pada waktu sekitar tengah hari (Lakitan, 1997).
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Penguapan paling tinggi ada pada lahan rumput gajah dan yang paling
a. Tekanan Udara
b. Radiasi Matahari
c. Kecepatan angin
e. Keawanan
B. Saran
Candra Rompies, Willy. 2013. “Analisis Potensi Sumber Daya Air Sungai
Kec Lembean Timur Kab Minahasa”. Jurnal Sipil Statik Vol 1 No. 10.
Requirement.FAO, Roma.
Lakitan,Benyamin.2002.Dasar-
dasarKlimatologi.PTRajaGrafindoPersada:Jakarta.
UGM Press:Yogyakarta.