Anda di halaman 1dari 14

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam bidang pertanian kegiatan penanaman merupakan salah satu kegiatan


yang cukup penting dan juga menentukan hasil pertanian. Usaha tani/budidaya
tanaman akan sangat erat kaitannya dengan sumber daya manusia dan sumberdaya
alam. Sumber daya alam yang telah tersedia dapat dimanfaatkan seoptimal
mungkin apabila didukung oleh sumber daya manusia yang handal. Sumber daya
manusia ini berupa orang yang mengusahakan usaha tani itu sendiri.
Pada kurun waktu sekarang, banyak kemajuan dengan adanya penemuan-
penemuan dan penggunaan mesin-mesin pertanian yang dapat dirasakan oleh para
petani dalam upaya meningkatkan produksinya. Dengan adanya mekanisasi
pertanian dapat meringankan beban mereka dalam berusaha tani. Misalnya adalah
alat tanam, alat pengolahan tanah, alat panen, dll.
Seni menempatkan biji di dalam tanah untuk memperoleh perkecambahan
dan tegakan yang baik, tanpa harus melakukan penyulaman adalah tujuan orang
menanam tanaman. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perlunya
perkecambahan biji dan pertumbuhan semai, yaitu:
1. Banyaknya biji yang ditanam
2. Daya hidup biji
3. Keseragaman ukuran biji
4. Kedalaman penanaman
5. Kandungan lengas tanah
6. Mekanisme peletakan biji ke dalam tanah
7. Keseragaman distribusi biji
8. Tipe alat pembuka paliran
9. Perlakuan biji dengan pemberian bahan kimia untuk membunuh jasad
renik tanah
10. Pencegahan jangan sampai tanah lepas sampai di bawah biji
11. Keseragaman penutupan biji dengan tanah
12. Tipe alat penutup
13. Derajat tekanan dan kepadatan tanah di sekitar biji
14. Kebersihan dan kondisi persemaian
15. Waktu tanam dalam kaitannya dengan musim
16. Suhu tanah
17. Tipe penyaliran tanah
18. Kondisi kerak tanah
19. Penilaian yang baik, ketrerampilan dan perhatian operator
Yang dimaksud dengan peralatan tanam adalah setiap alat yang dioperasikan
dengan daya yang digunakan untuk menempatkan biji, potongan biji atau bagian
tanaman ke dalam atau di atas tanah untuk perkembangbiakan, produksi pangan
serat dan pakan. Alat-alat ini diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Mesin tanam larikan
a. Mesin tanam gandengan meliputi dijatuhkan ke dalam lugang (drill),
dijatuhkan di guludan (hill drop) dan larikan sempit.
b. Terpasang di belakang traktor meliputi dijatuhkan ke dalam lugang
(drill), dijatuhkan di guludan (hill drop) dan pemindah atau penanam.
2. Mesin tanam tabur
a. End gate seeder
b. Jalur sempit dan lebar penyiang pemulsa
c. Kapal terbang
Seperti halnya pada bidang pengairan dan pengolahan tanah, mekanisasi ini
(alat penanam) berdasarkan sumber tenaga penariknya dapat digoplongkan
menjadi tiga, yaitu :
1. Alat penanam sumber tenaga manusia
2. Alat penanam sumber tenaga hewan
3. Alat penanam sumber tenaga traktor
Penebaran benih sesuai dengan pola pertanaman yang dihasilkan dapat
digolongkan :
1. Broadcasting (benih disebar pada permukaan tanah).
2. Driil Seeding (benih dijatuhkan secara random dan diletakkan pada
kedalaman tertentu dalam alur sehingga diperoleh jalur tanaman tertentu).
3. Precion Drilling (benih tanaman secara tunggal dengan interval yang sama
dengan alur).
4. Checkcrow Planting (benih diletakkan pada tempat tertentu hingga
diperoleh lajur tanaman dengan dua arah yang sama).
Beberapa sifat fisis benih yang mempengaruhi alat penanam yaitu ukuran,
bentuk, keseragaman bentuk, density persatuan volume dan ketahanan terhadap
tekanan dan gesekan.

B. Tujuan

1. Mengetahui bagian-bagian utama alat tanam bibit padi (transplanter) dan


alat tanam biji-bijian (seeder)
2. Mengetahui prinsip kerja transplater dan seeder
3. Menghitung persentase kerusakan benih pada seeder
II. TINJAUAN PUSTAKA
III. METODOLOGI

A. Alat dan Bahan

1. Transplanter
2. Seeder
3. Timbangan
4. Benih jagung/kacang-kacangan

B. Prosedur Kerja

1. Amati dan gambar bagian-bagian alat tanam yang digunakan


2. Catat spesifikasi alat tanam yang digunakan
3. Catat prinsip kerja alat tanam (transplanter dan seeder)
4. Hitung persentase kerusakan benih
5. Timbang benih sebelum dimasukkan ke dalam hopper. Masukkan benih
ke dalam hopper, kemudian dengan cara memutar roda pengerak, benih
akan keluar dan kemudian ditampung dalam plastik. Timbanglah benih
yang rusak. Hitung persentase benih yang rusak dengan persamaan
berikut:
persentase kerusakan benih= berat benih rusak x 100%
berat total benih
V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Alat tanam bibit padi yang di pakai pada praktikum adalah transplanter.
Bagian-bagian dari transplanter yaitu kotak benih, hopper, pembuka alur,
penutup alur, roda alat pengapung serta rak bibit.
2. Prinsip kerja dari transplanter adalah transplanter bergerak dengan
menggunakan motor penggerak berupa diesel yang dikendalikan dengan
kemudi/stang oleh sang operator dari transplanter.
3. Persentase kerusakan benih yaitu 15%.

B. Saran

1. Sebaiknya dalam praktiknya alat yang digunakan tidak hanya ‘simbol‘


saja, agar kita sebagai praktikan juga dapat lebih tau dan paham terhadap
mesin / alat yang ada.
2. Penjelasan yang lebih jelas dan lengkap serta mengenai mekanisme kerja
setiap alat transplanter dari seorang asisten sangat diharapkan oleh
praktikan agar nantinya akan lebih paham dan mengerti dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, D.R dan Haryono.2007. Peluang Usaha Jasa Penanganan Padi Secara
Mekanis Dengan Mendukung Industri Persemaian.Prosiding Seminar
Nasional Apresiasi Hasil Penelitian Padi 2007. Balai Besar Penelitian
Tanaman Padi.
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 2008. Pengelolaan Tanman
Terpadu (PTT) padi gogo. Badan Litbang Pertanian.
Budlman dan Koes Sullstladj, 2011. Modifikasi Alat Tanam Bibit PadinManual
Tipe Dua Baris Model China. Vol. IX,No.2,Oktober 2011.
E. V. Profot. 1989. Mekanika Tanah. Erlangga. Jakarta.
Hardjosentono, dkk. 1978. Mesin-Mesin Pertanian. C.V Yasaguna. Jakarta.

Haryono. 1982. Mekanisme Pertanian. Genap Jaya Baru. Jakarta.

Kementerian Pertanian. 2013. Buku Panduan Penggunaan Transplanter Jajar


Legowo 2:1.
Mulyoto H, dkk. 1996. Mesin-mesin Pertanian. Bumi Aksara. Jakarta.

Smith, Harris, Lambert Wilkes. 1990. Mesin dan Peralatan Usaha Tani Edisi
Keenam. Gajah Mada University Press. Yogjakarta.
Soedsono. 1996. Alat Pengolahan Pertanian. Redijaya. Semarang.

Surman. L.L, 1989. Mengerjakan Tanah dan Alat-alat Pertanian. SPMA cetakan
ke II. Jakarta.
Taib, G. 1987. Operasi Pada Pengolahan Pertanian. Mediyatama Sarana
Perkasa. Jakarta.

Tota Suhendrata, 2013. Prospek Pengembangan Mesin Tanam Pindah Bibit Padi
Dalam Rangka Mengatasi Kelangkaan Tenaga Kerja Tanam Bibit Padi.
SEPA : Vol. 10 No.1 September 2013 : 97–102. ISSN : 1829-9946.
Wijarto. 1994. Alat dan Mesin Pertanian. Bumi Aksara. Jakarta.
Taufik. 2010. Alsin Transplanter untuk Pilot Project UPJA Center Efisiensikan
Waktu Tanam. Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi
Kalimantan Selatan.

Anda mungkin juga menyukai