Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN RESPONSI

MEKANISASI PERTANIAN
“IDENTIFIKASI DAN KALIBRASI ALAT TANAM”

Disusun oleh:

NAMA : AL FARRIZ SANDRO PRADITYA


NIM : 195040207111120
KELOMPOK : K4
ASISTEN : 1. FAZAR DWIRYA A.
2. RUT JUNIAR NAINGGOLAN
3. SRI MARNELA

LABORATORIUM DAYA DAN MESIN PERTANIAN

JURUSAN KETEKNIKAN PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2020
MATERI
IDENTIFIKASI DAN KALIBRASI ALAT TANAM

1. TUJUAN
Adapun tujuan dari responsi kali ini adalah.
1. Mahasiswa dapat mengetahui jenis-jenis alat tanam.
2. Mahasiswa dapat mengetahui karakteristik dari kalibrasi alat tanam.
3. Mahasiswa dapat memprediksi biji yang akan dibutuhkan pada saat penanaman.

2. DASAR TEORI
a. Pengertian Penanaman (3 Sitasi)

- Menurut Aini et al (2017) Penanaman adalah usaha penempatan biji dan benih pada tanah
dengan kedalaman tertentu dengan cara menyebarkan dipermukaan tanah atau menanam
didalam tanah.

-Menurut Nawawi (2013) Penanaman adalah kegiatan menanam bibit pada media tanah
ataupun non tanah untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut.Kegiatan
penanaman pada media tanah dilakukan menggunakan tanah itu sendiri sebagai tempat
menyimpan unsur hara.Sedangkan pada media non tanah misalnya dengan penggunaan
hidroponik.

-Menurut Tusi (2014) Penanaman adalah usaha penempatan biji atau benih di dalam tanah
pada kedalaman tertentu atau menyebarkan biji di atas permukan.

Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Responsi Mekanisasi Pertanian 2019/2020


b. Pengertian Alat dan Mesin Penanam (2 sitasi)

Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Responsi Mekanisasi Pertanian 2019/2020


-Menurut Nawawi (2013) Alat dan mesin tanam adalah yang berfungsi untuk membantu
dalam budidaya maupun penanganan pasca panen.Dimana mulai dari meletakkan benih
yang akan ditanam pada kedalaman dengan jumlah tertentu dan seragam serta menutupnya
dengan tanah kembali.Sehingga penggunaannya akan memperluas garapan dan intensitas
tanam serta efisiensi waktu.

-Menurut Sitorus et al (2015) Alat dan mesin tanam adalah mesin tanam yang dipakai dalam
pertanian yang memungkinkan untuk mendapatkan efektivitas,efisiensi serta produktivitas
dalam pertanian.

c. Sebutkan dan Jelaskan Jenis Alat Tanam berdasarkan Sumber Tenaga Penggerak (2
Sitasi)
- Sumber Tenaga Manusia

-Menurut Aini et al (2017) alat tanam tenaga manusia ialah alat tanam tadisional dan alat
tanam semi-mekanis.

1. Alat tanam Tradisioanal

Alat tanam tradisional dibedakan menjadi tugal dan ketheng. Tugal diinonesia adalah tugal
paling sederhana karena tidak disertai mekanisme pengeluara benih. Benih dimasukkan
kedalam tanah secara terpisah oleh orang lain. Sedang ketheng adalah alat tanam yang
terbuat dari kayu atau bamboo yang bagian bawahnya terhubung dengan tambang.Alat ini
berfungsi sebagai patokan untuk mengatur larikan agar lurus.

2. Alat tanam semi-mekanis

Alat tanam semi mekanis dibagi menjadi dua yaitu alat tanam bibit padi manual dan alat
tanam padi tebar langsung tipe drum.Alatmtanam bibit padi manual alsintan telah diatur untuk
4 baris tanam dengan jarak antar baris 25 cm. Sedangkan alat tanam padi tebar langsung
tipe drum pengisian benih dilakukan Ketika sudah dilahan dan benih akan keluar dari bagian
kiri dan kanan drum.

-Menurut Menurut Siswanto (2015) dibedakan menjadi 2 yaitu :

1. Alat tanam tradisonal


Umumnya alat tanam tradisional disebut tugal. Tugal adalah alat tanam sederhana yang
dapat digerakkan hanya dengan tangan. Mekanisme kerja tugal adalah dengan
menancapkan ujung tuncing tugal ke dalam tanah maka tekanan yang ada akan membentuk
sebuah lubang dan benih dapat dimasukkan ke dalam lubang tersebut.

2. Alat tanam semi-mekanis

Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Responsi Mekanisasi Pertanian 2019/2020


Alat tanam ini dapat digunakan pada tanah bertekstur rigan dan bertekstur berat serta
digunakan untuk ukuran benih besar maupun kecil

- Sumber Tenaga Traktor

-Menurut Aini et al (2017) Traktor roda dua adalah tenaga penggerak dalam
pertanian.Tenaga traktror dibedakan menjadi 3 diantaranya indicate horse power,power take
off serta drawbar horse

-Menurut Siswanto (2015) menyatakan alat tanam tractor dibagi atas alat penanaman sistem
baris lebar,sempit dan sebar,yaitu :

1. Alat penanaman sistem baris lebar. Alat ini dirancang unruk menempatkan benih
dengan jarak baris tanam yang cukup lebar. Berdasrkan cara penempatan benih alat
ini digolongakan dalam tipe drill dan hilldrop.Sedangkan cara penempatan alat
penanam dalam tractor dibedakan atas trailing dab mounted.
2. Alat penanaman sistem baris sempit. Alat ini dirancang khusus untuk menanam beih-
benih kecil dalam baris sempit. Alat jenis ini ada yang memiliki corong khusus untuk
beih,pupuk atau gabungan keduanya.
3. Alat penanaman sistem sebar
Sistem ini merupakan cara paling lama dan sederhana. Penanaman sistem ini
dibutuhkan pembuka alur maka harus ada pengolahan tanah yang menggunakan alat
seperti garu piring. Alat penanam sistem sebar digolongkan menjadi tipe
sentrifugal,tipe pesawat terbang dan penebar rumput-rumputan.

d. Hubungan Jarak Tanam Dan Pertumbuhan Tanaman (Minimal 2 Sitasi)

Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Responsi Mekanisasi Pertanian 2019/2020


-Menurut Erwin et al (2015) Jarak tanam adalah salah satu factor yang sangat berpengaruh
terhadap perrtumbuhan tanaman karena akan berdampak pada penyerapan energi
mataharii oleh permukaan dauan. Jarak tanam yang semakin rapat pada populasi tanaman
maka akan semakin sedikit intensitas cahaya matahari yang diperoleh tanaman karena tinggi
kompetiti antar tanaman dalam mendpatkan cahaya matahari. Pengaturan jarak tanam
ditujukan agar tananam memiliki ruang yang cukup untuk pertumbuhan untuk menghindari
persaingan dalam memperoleh cahaya matahari dan unsur hara. Pengaturan jarak tanam
juga berfungsi unruk mengetahui jumlah benih yang dibutuhkan sehingga tidak ada benih
yang akan terbuang. Selain itu, jarak tanam yang optimal juga memudahkan dalam
perawatan dan pemeliharaan tanaman khusunya penyiangan.

-Kartika et al ( 2018 ) menjelaskan bahwa jarak tanam merupakan salah satu usaha yang
dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas tanaman. Jarak tanam perlu diatur
dengan baik agar setiap tanaman dalam populasi mendapatkan bagian yang sama akan
kebutuhan cahaya matahari dan unsur hara

Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Responsi Mekanisasi Pertanian 2019/2020


e. Definisi Transplanter dan Jelaskan Prinsip Kerja Alat tanam Transplanter (2 sitasi)
-Menurut Siswanto (2015).Rice transplanter adalah mesin tanam bibit padi yang dapat memakai
bibit yang disemai dilahan maupun disemai pada kotak khusus. Prinsip kerja alat ini mirip dengan
cara kerja tangan manusia dalam menanam padi. Lengan penanam dan pinset penanam akan naik
turun. Pinset dilengkapi cakar pemegang pada bagian dasar.Untuk membuka dan menutup cakar
pemegang maka digunakan mekanisme hubungan. Ketika pinset diposisi atas amaka cakar akan
terbuka dan pinset diposisi bawah cakar kan tertutup.Proses ini akan mencabut bibit dari kotak
bibit dan cakar akan membawa bibit kebawah. Ketika pinset samapi bawah maka cakar akan
membuka dan melepas bibit ke dalam tanah.

-Menurut Erwin et al (2015) transplanter adalah mesin penanam bibit yang telah disesuaikan
dengan lahan,dibedakan menjadi 2 yaitu mesin penanam bibit yang telah disemai di lahan
dan mesin penanam tanpa penyemaian bibit.

Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Responsi Mekanisasi Pertanian 2019/2020


f. Sebutkan dan Jelaskan Kelebihan dan Kekurangan Transplanter (2 Sitasi)

- Menurut Umar et al (2017) transplanter mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan seperti
berikut ini :
Kelebihan :
a) jarak dan kedalaman tanam dapat berpengaruh optimal pada pertumbuhan tanaman
b) jarak tanam dapat diatur dengan mudah
c) jumlah tanaman pada setiap lubang dapat disesuaikan
d) kapasitas tanam yang tinggi
e) kedalaman tanah dapat diatur
f) penanaman akurat
Kekurangan :
a) harga lumayan mahal
b) penggunaan bibit dengan syarat khusus
c) perlu alat angkut dalam memindahkannya

- Menurut BBPMP (2015)


Keunggulan transplenter ialah :
1.Produktivitas tanam 5 – 6 jam/ha. 2) Jarak tanam dalam barisan dapat diatur dengan
ukuran 10 cm, 13 cm dan 15 cm 3) Kedalaman tanam dapat diatur. 4) Jumlah tanaman
dalam satu lubang dapat diatur 1 – 4 batang. 5) Jarak dan kedalaman tanam seragam
sehingga pertumbuhan tanaman optimal dan seragam. 6) Menghemat biaya semai
Kekurangan transplenter ialah:
1. Jarak tanam antar barisan tanaman dan jarak legowo tidak dapat diatur hanya 20 dan 40
cm. 2. Kurang optimal jika dioperasikan pada sawah dengan kedalaman lumpur lebih dari 40
cm. 3. Kurang efektif jika dioperasikan pada hamparan sawah yang sempit dan topografi
berbukit dengan bentuk lahan berteras. 4. Memerlukan bibit dengan persyaratan khusus. 5.
Memerlukan peralatan khusus untuk membawa mesin ke sawah dalam jarak agak jauh. 6.
Harga mesim relative mahal sehingga tidak terjangkau oleh petani secara individu.

Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Responsi Mekanisasi Pertanian 2019/2020


3. ALAT BAHAN DAN FUNGSI

Alat dan bahan yang digunakan meliputi:


1. Saklar berfungsi untuk mengalirkan arus listrik
2. Control berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan mesin
3. Hopper psair berfungsi untuk menampung pasir kuarsa
4. Pasir kuarsa berfungsi sebagai media jatuhnya biji
5. Kran berfungsi untuk membuka dan menutup hopper pasir
6. Metering device berfungsi untuk mengatur keluaran biji
7. Mulut mekanis berfungsi sebagai tempat keluarannya biji
8. Roller berfungsi untuk menggerakkan pulley
9. Pulley berfungsi untuk menggerakkan metering device
10. V belt berfungsi untuk mentransmisikan daya dari roller ke metering device
11. Belt konveyor berfungsi sebagai tempat jatuhnya pasir dan biji
12. Bak penampung berfungsi berfungsi menampung biji dan pasir
13. Filter berfungsi untuk memisahkan pasir dan biji
14. Motor berfungsi sebagai penggerak mesin
15. Peyangga berfungsi untuk penyangga alat
16. Jagung berfungsi sebagai bahan perlakuan
17. Rpm berfungsi untuk mengatur perputaran mesin
18. Penggaris berfungsi untuk mengukur jarak antar biji
19. Stopwatch berfungsi untuk menghitung waktu

4. CARA KERJA (Flow Chart)

Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Responsi Mekanisasi Pertanian 2019/2020


Alat dan bahan disiapkan

Diukur Panjang belt konveyor

Pasir dimasukan kedalam hpper pasir

Kran pasir dibuka setengah

Saklar disambungkan ke sumber listrik

Control (Rpm) dinyalakan di angka 1 hingga pasir berada dibawah mulut mekanis

Matering device dipasang

Biji dimasukkan ke hopper biji

Control (Rpm) dinyalakan di angka 1 bersamaan dengan stopwatch hingga pasir dan biji
berada di ujung konveyor

Stopwatch dimatikan bersamaan dengan control

Ukur dan catat jarak antar biji

Di ulang untuk ukuran metering yang berbeda

Catat hasil praktikum

5. GAMBAR ALAT

Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Responsi Mekanisasi Pertanian 2019/2020


- Gambar Tangan

Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Responsi Mekanisasi Pertanian 2019/2020


- Gambar Literatur

6. PEMBAHASAN
a. Data Hasil Praktikum

Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Responsi Mekanisasi Pertanian 2019/2020


1. Berat 100 biji (m) = 21 gram
2. Rencana jarak tanam antar alur (LK) = 20 cm
3. Panjang Konveyor (S) = 6,17 m; (P) = 5,84 m
4. Metering Device = 13 mm dan 16 mm
5. Keliling roda penggerak (K) = 1,0833 m
6. Lebar bahan (l) = 0,22 m
7. RRt = 25,125 detik
Keterangan: JT= Jarak Tanam, JB= Jumlah Biji
DATA HASIL RESPONSI DATA HASIL RESPONSI
Matering Device 13 mm Matering Device 8 mm
Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 1 Ulangan 2
No No
JT (cm) JB JT (cm) JB JT (cm) JB JT (cm) JB
1 0 2 0 2 1 0 1 14.5 0
2 16 2 23.5 3 2 8.5 1 10 1
3 16.5 2 14 1 3 16.5 1 37 1
4 15 1 17 2 4 15 1 18 1
5 16 1 34.5 2 5 14,5 1 15 1
6 18 2 45 2 6 10 1 17 1
7 30 2 22.5 2 7 22 1 14 1
8 20 2 16 3 8 14 1 33.5 1
9 28 2 18 2 9 35 1 34 1
10 18.5 1 38 2
10 18 1 46.5 1
11 31 2 21.5 1
11 15 1 19 1
12 18 2 24 2
12 15 1 28 1
13 15 2 16.5 2
13 19 1 52 1
14 15.5 1 18.5 3
14 15 1 13 1
15 17 2 17 2
15 16.5 1 17.5 1
16 19 2 33.5 1
16 15 1 17.5 1
17 13.5 1 16.5 3
17 19 1 16 1
18 17 2 19,5 2
19 17 2 17 2
18 14.5 1 16 1
20 13 2 16 3 19 51 1 14 1
21 16 2 21 2 20 13 1 20 1
22 17.5 2 17 1 21 16.5 1 38 1
23 16.5 2 31 2 22 33 1 16 1
24 18 2 16.5 3 23 15 1 17 1
25 15 2 20.5 2 24 13 1 12 1
26 17.5 2 17 3 25 35.5 1 25 1
27 16 3 19 2 26 17 1
28 14 3 16.5 2 27 15 1
29 17.5 2 16 1 28 14 1
30 16.5 2 29 18 1
31 15.5 2 30 9 1
32 16 2 31 37 1
T1=25.86 T2 = 24.39 T1 = 23.9 T2 = 23.6

Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Responsi Mekanisasi Pertanian 2019/2020


b. Analisa Data Hasil Praktikum

Dari praktikum yang dilakukan didapatkan data berat 100 biji (m) sebanyak 21
gram, rencana jarak tanam antar alur (Lk) sepanjang 20 cm, panjang konveyor (S)
sepanjang 6,17 m dan (P) sepanjang 5,84 m, metering device sepanjang 13 mm dan 16
mm, keliling roda penggerak (K) sebesar 1,0833 m, dan lebar bahan (l) sebesar m.
Pada hasil responsi metering device sepanjang 8 mm pada ulangan ke-1 di dapatkan
jarak tanam terlebar pada nomor 19 yaitu 51 cm dan jarak tanam tersempit terdapat pada
nomor 2 yaitu 8,5 cm. Sedangkan pada ulangan ke-2 didapatkan jarak tanam terlebar pada
nomor 13 yaitu 52 cm dan jarak tanam tersempit terdapat pada nomor 2 yaitu 10 cm. Serta
untuk jumlah biji yang jatuh disetiap lubang memiliki jumlah yang sama pada semua titik
lubangnya yaitu sebanyak 1 biji.

Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Responsi Mekanisasi Pertanian 2019/2020


c. Data Hasil Perhitungan

Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Responsi Mekanisasi Pertanian 2019/2020


d. Analisa Perhitungan

Dari hasil perhitungan data praktikum didapatkan bahwa efisiensi kerja transplanter
dengan metering device berdiameter 13 mm memiliki kecepatan maju alat tanam (v)
sebesar 0,245m/s, jarak konveyor dalam 1 menit (SC) sepanjang 14,7 m, putaran roda alat
tanam (PRT) sebesar 13,569 m, putaran roda alat tanam aktual sebesar 2,388 m, efisiensi
(Ef) sebesar 17,5%, dan kapasitas kerja efektif (KKE) sebesar 0,8575 m2/s. Sedangkan
untuk kebutuhan biji penanaman didapatkan jarak rata-rata antar lubang (m) sebesar
0,189903 m, jumlah biji rata-rata perlubang (g) sebanyak 2,1945 biji, jumlah lubang
permeter alur (h) sebanyak 5,2658 lubang, panjang alur lahan total (Rtot) sepanjang 6,424
m, jumlah lubang total (Htot) sebanyak 33,8274 lubang, kebutuhan biji total (Gtot) sebanyak
67,6548 biji, dan kebutuhan massa biji total (Mtot) sebanyak 0,0142 kg.
Untuk efisiensi kerja transplanter dengan metering device berdiameter 8 mm memiliki
kecepatan maju alat tanam (v) sebesar 0,26 m/s, jarak konveyor dalam 1 menit (SC)
sepanjang 15,6 m, putaran roda alat tanam (PRT) sebesar 14,4 m, putaran roda alat tanam
aktual sebesar 2,526 m, efisiensi (Ef) sebesar 17,54%, dan kapasitas kerja efektif (KKE)
sebesar 0,91208 m2/s. Sedangkan untuk kebutuhan biji penanaman didapatkan jarak rata-
rata antar lubang (m) sebesar 20,1955 m, jumlah biji rata-rata perlubang (g) sebanyak 1 biji,
jumlah lubang permeter alur (h) sebanyak 5 lubang, panjang alur lahan total (Rtot)
sepanjang 6,424 m, jumlah lubang total (Htot) sebanyak 32 lubang, kebutuhan biji total
(Gtot) sebanyak 32 biji, dan kebutuhan massa biji total (Mtot) sebanyak 0,00672 kg.

e. Grafik

Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Responsi Mekanisasi Pertanian 2019/2020


Grafik Metering Device 13 mm

Hubungan Jarak Tanam dan Jumlah Biji Pada


Ulangan 1 (13 mm)
3,5
3
2,5
Jumlah Biji

2
1,5
1
0,5
0
0

15

16

16

17

20
15

18

30
13,5

15,5

16,5

16,5

17,5

17,5

18,5
Jarak Tanam

Hubungan Jarak Tanam dan Jumlah Biji Pada


Ulangan 2
3,5
3
2,5
Jumlah Biji

2
1,5
1
0,5
0
0 16 16 16,5 16,5 17 17 18 19 20,5 21,5 23,5 31 34,5 45
Jarak Tanam

Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Responsi Mekanisasi Pertanian 2019/2020


Grafik Metering Device 8 mm

Hubungan Jarak Tanam dan Julah Biji pada


Ulangan 1 (8 mm)
1,2
1
Jumlah Biji

0,8
0,6
0,4
0,2
0
0 16,5 14,5 22 35 15 19 16,5 19 51 16,5 15 35,5 15 18 37
Jarak Tanam (cm)

Hubungan Jarak Tanam dan Jumlah


Biji pada Ulangan 2 (8 mm)
1,2
Jumlah Biji

1
0,8
0,6
0,4
0,2
0
10 13 14 15 16 17 17,5 18 20 28 34 38 52

Jarak Tanam (cm)

f. Analisa Grafik (minimal 2 sitasi)

Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Responsi Mekanisasi Pertanian 2019/2020


Dari data praktikum dapat dilihat bahwa grafik yang tergambar pada matering device
8 mm memiliki jumlah keluaran biji yang seragam yaitu sebanyak 1 biji. Sedangkan
matering device 13 mm keluaran biji yang dihasilkan tidaklah seragam dan cenderung
lebih banyak. Hal ini disebabkan karena matering device 13 mm memiliki lubang yang
lebih besar daripada 8 mm sehingga keluaran biji lebih banyak. Hal ini didukung pernyaan
Huda (2016) yang menyatakan bahwa diameter matering device harus sesua dengan
ukuran biji agar jatuhnya biji tidak berlebihan dan seragam . Syafri (2010) celah yang
dimiliki matering device harus sesuai dengan ukuran biji agar hasil jatuhan benih sesuai
dengan yang diharapkan.

g. Hubungan Antara Diameter Metering Device Terhadap Jumlah Biji yang Keluar
Dibandingkan Dengan Literature (2 Sitasi)
Pada responsi ini digunakan matering device dengan ukuran yang berbeda yaitu 8 mm
dan 13 mm. Dari data yang diperoleh dapat dilihat bahwa jumlah biji yang dikleurkan oleh
matering device 8 mm lebih seragam dan lebih sedikit dari matering device 13 mm. Artinya
jumlah keluaran biji ditentukan oleh diameter metering device dan ukuran biji itu sendiri.
Penggunaan matering device harus menyesuaikan dengan ukuran biji. Hal ini ditujukan
agar jumlah biji yang dikeluarkan tidak berlebih dan seragam. Huda (2016) yang
menyebutkan bahwa diameter matering device harus sesua dengan ukuran biji agar
jatuhnya biji tidak berlebihan dan seragam. Syafri (2010) celah yang dimiliki matering
device harus sesuai dengan ukuran biji agar hasil jatuhan benih sesuai dengan yang
diharapkan.

h. Jika rpm dipercepat apa yang akan terjadi terhadap jarak, waktu, dan jumlah biji yang
keluar? (minimal 1 sitasi)

Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Responsi Mekanisasi Pertanian 2019/2020


Kecepatan rpm akan membuat waktu penanaman menjadi lebih efisien. Hal ini
disebabkan semakin tinggi kecepatan maka akan meningkatkan pergerakan alat
sehingga pekerjaan akan cepat selesai. Wibowo et all ( 2013 ) menyatakan kecepatan
putar roda akan meningkatkan kapasitas pergerakan alat sehingga waktu akan lebih
optimal. Namun jumlah biji yang dihasilkan akan berkurang hal ini dikarenakan matering
device yang berputar cepat belum sempat terisi oleh benih atau biji.Menurut Syarif
(2010) Kecepatan laju alat yang tinggi akan menyebabkan benih yang masuk ke celah
matering device sedikit dan sebaliknya jika kecepatan alat rendah maka benih yang
masuk akan banyak.

Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Responsi Mekanisasi Pertanian 2019/2020


8.PENUTUP
a. Kesimpulan

Jumlah keluarnya biji dipengaruhi oleh ukuran matering device. Semakin besar ukuran
matering device yang digunakan maka akan semakin banyak jumlah biji yang dihasilkan.
Ukuran matering device harus disesuaikan dengan ukuran biji agar hasil keluaran yang
diperoleh sesuai harapan. Berdasarkan analisis data hasil percobaan diperoleh bahwa
ukuran matering device tidak memberi pengaruh nyata pada efisiensi kerja tetapi
berpengaruh nyata pada kebutuhan biji. Grafik matering device 8 mm jauh lebih stabil
daripada matering device 13 mm.Kecepatan rpm juga berpengaruh terhadap
waktu,jumlah biji dan jarak tanam.

b. Saran

Praktikum telah berjalan dengan lancer dan sistematika pelaksaanaan yang terstruktur.
Namun, alangkah lebih baik menggunakan media google meeting karena kalau
menggunakan grup chat tidak kondusif dan tolong kakak nya lebih respon apabila ada
chat ya kak,semangat kakak jangan sakit-sakit 

Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Responsi Mekanisasi Pertanian 2019/2020


DAFTAR PUSTAKA

Aini, F. N., & Ichwan, M. Y. (2017). Mesin Penanam dan Alat Penanam Tradisional. Gresik: Fakultas
Pertanian Universitas Muhammadiyah.

Erwin, S., Ramli, & Andrianton. (2015). PENGARUH BERBAGAI JARAK TANAM PADA TUMBUHAN
DAN PRODUKSI KUBIS (Brassica oleracea L.)DI DATARAN MENENGAH DESA BOBO
KECAMATAN PALOLO KABUPATEN SIGI. Jurnal Agrotekbis, 3(40 : 491-497.

Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian.2015. Mesin Penanam Biji-Bijian (Grains


Seeder).Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian. SerpongTangerangBanten.

Huda, M. S. (2016). Desain Dan Kinerja Unit Penjatah Benih Kedelai Tipe Vaccum Bertenaga
Traktor Roda Dua. Fakultas Teknologi Pertanian Bogor.

Kartika, & Trimin. (2018). Pengaruh Jarak Tanam terhadap Pertumbuhan dan Produksi Jagung
(Zea Mays L) Non Hibrida di Lahan Balai Agro Teknologi Terpadu (ATP). Jurnal ilmiah
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, 15(2) : 129-139.

Nawawi, & Gunawan. (2013). Pengenalan Alat dan Mesin Pertanian. Jakarta: Dapertemen
Pendidikan Nasional.

Siswanto, E. (2015). Modul PKB Guru Alat Mesin Pertanian Alat Mesin Budaya Tanaman Grade 6.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Sitorus, A., Hermawan, W., & Setiawan, R. P. (2015). Pengembangan Mesin Penanam dan
Pemupukan Jagung Terintegrasi dengan Pengolahan Tanah Alur. Jurnal Keteknikan
Pertanian, Vol.3 No.2 81-88.

Syafri, E. (2010). Desain Mesin Penanam Jagung Terintegrasi Dengan Penggerak Traktor Roda
Dua. Payakumbuh: Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh.

Tusi, A. (2014). MEKANISASI PERTANIAN PENANAMAN. Staff UNILA.

Umar, S., Hidayat, A. R., & Pangaribuan, S. (2017). PENGUJIAN MESIN TANAM PADI SISTIM JAJAR
LEGOWO (JARWO TRANSPLANTER) DI LAHAN RAWA PASANG SURUT. Jurnal Teknik
Pertanian, 6(1) : 63-72.

Wibowo, D. H., Salahudin, X., & Widodo, S. (2013). PENGARUH KECEPATAN PUTAR MESIN
PENGUPAS KACANG TANAH TIPE RUJI VERTIKAL TERHADAP KUPASAN. 1(1) : 25-23.

Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Responsi Mekanisasi Pertanian 2019/2020


LAMPIRAN

1. Lampiran Bukti Sitasi

Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Responsi Mekanisasi Pertanian 2019/2020


Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Responsi Mekanisasi Pertanian 2019/2020
Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Responsi Mekanisasi Pertanian 2019/2020
Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Responsi Mekanisasi Pertanian 2019/2020
Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Responsi Mekanisasi Pertanian 2019/2020
Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Responsi Mekanisasi Pertanian 2019/2020
Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Responsi Mekanisasi Pertanian 2019/2020
Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Responsi Mekanisasi Pertanian 2019/2020
2. Lampiran DHP

Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Responsi Mekanisasi Pertanian 2019/2020


Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Responsi Mekanisasi Pertanian 2019/2020

Anda mungkin juga menyukai