Anda di halaman 1dari 21

KODE WARNA:

(HIJAU)
R=0 G=153 B=0
LAPORAN PRAKTIKUM
MEKANISASI PERTANIAN
“IDENTIFIKASI DAN KALIBRASI ALAT TANAM”

Disusun oleh:

NAMA : ANNISA SABILA W


NIM : 225040207111040
KELOMPOK : L1
ASISTEN :
1. GHINA ATIKA TANTRI
2. MUHAMMAD ISTAJIB
3. NURUL MALITA IMABARI PUTRI
4. SABRINA AULIYA

LABORATORIUM DAYA DAN MESIN PERTANIAN

DEPARTEMEN TEKNIK BIOSISTEM

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2023
MATERI
IDENTIFIKASI DAN KALIBRASI ALAT TANAM

1. TUJUAN
Tujuan dari pelaksanaan praktikum ini diantaranya yakni meliputi:
1. Untuk mengenalkan peralatan mekanis yang digunakan sebagai alat tanam beberapa
biji-bijian
2. Untuk mengetahui karakteristik serta menghitung efisiensi alat tanam
3. Untuk memprediksi biji yang dibutuhkan untuk penanaman pada suatu lahan

2. DASAR TEORI
a. Pengertian Penanaman (2 Sitasi)

Penanaman adalah upaya menanam atau menempatkan benih atau biji di dalam tanah
pada kedalaman tertentu atau menebar benih di permukaan tanah atau di dalam tanah
(Budiman dan Hidayat, 2015).
Lalu menurut Aini dan Ichwan (2017), penanaman merupakan sebuah kegiatan dalam
bidang pertanian yang bertujuan untuk menempatkan bibit atau benih ke dalam tanah
dengan kedalaman tertentu atau menyebarkan bibit atau benih ke atas permukaan tanah
yang bertujuan untuk mendapatkan pertumbuhan biji dan kecambah yang maksimal.

Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2022/2023


b. Alat dan Mesin Penanam (2 sitasi)

Menurut Audah & Darma (2017), dalam pertanian, alat mesin penanam (seedar)
merupakan alat yang digunakan untuk meletakkan benih ke dalam tanah dengan
kedalaman tertentu dan juga memiliki keseragaman yang relatif tinggi. Mekanisme kerja
alat menyesuaikan dengan benih yang akan ditanam atau ditaburkan.
Hal yang sama dipaparkan oleh Iskandar et al., (2017) bahwa alat tanam adalah alat yang
digunakan untuk menempatkan bibit tanaman (seperti biji, batang, atau bagian tubuh
tanaman lainnya) di atas atau di bawah permukaan tanah.

c. Sebutkan dan Jelaskan Jenis Alat Tanam berdasarkan Sumber Tenaga Penggerak
(2 Sitasi)

- Sumber Tenaga Manusia


Alat tanam yang menggunakan tenaga manusia terbagi menjadi dua jenis
yaitu alat penanaman tradisional dan alat penanaman semi mekanis. Alat
penanaman secara tradisional salah satu contohnya yaitu tugal. Tugal merupakan
alat yang sederhana yang menggunakan tenaga manusia untuk menanam benih
dengan jarak tanam yang lebar. Bentuk tugal di Indonesia merupakan bentuk tugal
yang paling sederhana karena pada tugal tersebut tidak terdapat bentuk mekanisme
pengeluaran benih. (Iskandar et al., 2017).

- Sumber Tenaga Traktor

Alat pengganti sumber tanaga manusia diantaranya dapat menggunakan traktor,


yang berfungsi untuk memaksimalkan produktivitas tanam. Selain itu, alat tanam
yang menggunakan tenaga traktor bisa meringankan pekerjaan yang berat. Tabela
merupakan salah satu contoh alat tanam yang menggunakan tenaga traktor
tabela ini dihubungkan pada traktor tangan dan dapat dilakukan pada sawah yang
berukuran ± 30 × 40 m (Geso & Ludong,2018).

d. Hubungan Jarak Tanam dan Pertumbuhan Tanaman (Minimal 2 Sitasi)

Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2022/2023


Pengaturan jarak tanam sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman.
Ketika jarak tanam diantara barisan sempit, populasi tanaman akan tinggi dan sebaliknya,
jika jarak tanam dalam barisan lebar maka populasi tanaman rendah. Jarak tanam yang
lebar dapat memperbaiki pertumbuhan bagian tumbuh tanaman dan mencegah terjadinya
tumpang tindih pada kanopi, selain itu dapat menguragi persaingan dalam mendapatkan
air, cahaya matahari dan unsur hara antar tanaman (Maghfiroh et al., 2017). Namun
disamping itu terdapat kekurangan dalam penerapan jarak tanam yang lebar yaitu karena
intensitas cahaya matahari yang terlalu tinggi mengakibatkan terhambatnya proses
pertumbuhan bagian tubuh tanaman, dan jarak tanam yang lebar juga dapat
meningkatkan perkembangan gulma, dan untuk jarak tanam yang rapat memiliki
kelebihan seperti mengurangi pertumbuhan gulma, memanfaatkan cahaya matahari, dan
unsur hara secara optimal (Kartika, 2018). Jarak tanam rapat juga mempunyai
kekurangan, yaitu hanya menghasilkan keturunan yang sedikit, meningkatkan persaingan
dalam mendapatkan air, unsur-unsur hara, dan cahaya matahari (Maghfiroh et al., 2017).

e. Definisi Transplanter dan Jelaskan Prinsip Kerja Alat tanam Transplanter (2 sitasi)

Transplanter merupakan alat mesin dalam sektor pertanian yang digunakan untuk
menanam padi (Hapsari, 2018). Mesin transplanter bekerja dengan cara menancapkan
bibit ke dalam tanah sawah menggunakan garpu penanam atau picker secara teratur
sesuai gerak jalan roda mesin. Garpu penanam akan menancap pada setiap satu titik
tanam dalam 4 baris. Dijalankannya mesin ini hanya oleh seorang operator. Sistem
tanam jajar legowo merupakan cara tanam dengan pola baris tanam 2 baris pinggir
diselingi 40 cm kemudian diikuti 2 baris lanjutan dengan jarak tanam dalam baris 12, 14,
16 dan 18 cm (Umar dan Pangaribuan, 2017).

f. Sebutkan dan Jelaskan Kelebihan serta Kekurangan Transplanter (2 Sitasi)

Transplanter adalah alat yang dapat membantu mengurangi penggunaan tenaga


manusia, namun tetap menghasilkan produk pertanian yang maksimal. Kelebihan
menggunakan transplanter diantaranya jarak tanam dan barisan yang dihasilkan oleh
transplanter akan lebih rapat dari sehingga menghasilkan populasi tanaman yang lebih
tinggi, penghematan jam kerja (efisiensi), mengurangi biaya tanam, efisiensi penggunaan
tenaga kerja secara signifikan (Umar dan Pangaribuan, 2017).
Namun disamping kelebihannya, terdapat kekurangan juga dalam penggunakan
transplanter ini, yaitu dalam pembibitan, memerlukan persyaratan khusus, dan harga
masih relatif mahal sehingga biasanya petani tidak dapat menjangkaunya, lalu karena
transplanter cukup berat, mengakibatkan pemindahan dari satu tempat ke tempat lain
menjadi sulit (Umar et al., 2017)

Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2022/2023


3. WAKTU DAN TEMPAT PRAKTIKUM
Praktikum Implemen Pengolahan Lahan dan Unjuk Kerja dilakukan pada hari Jumat,
12 Mei 2023 di Laboratorium Terpadu Universitas Brawijaya.

4. ALAT BAHAN DAN FUNGSI

No. Alat dan Bahan Fungsi


1. Saklar Mengontrol hidup dan mati arus listrik
2. Control panel Mengontrol hidup dan mati seed table
3. Hopper pasir Menampung pasir kuasa
4. Stop watch Penghitung waktu
5. Pasir kuasa Menampung jatuhnya biji
6. Penggaris Pengukur jarak antar biji
7. Biji-bijian (jagung dan kacang hijau) Bahan perlakuan
8. Kran Membuka dan menutup hopper pasir
9. Matering device Mengatur keluaran biji
10. Mulut mekanis Tempat keluarnya biji
11. Roller Menggerakkan pulley
12 Pulley Menggerakkan matering device
13. V-belt Menstransmisikan daya dari roller ke
matering device
14 Belt konveyor Tempat jatuhnya pasir dan biji
15 Bak penampung Penampung biji dan pasir setelah dari
16 Filter belt konveyor
17 Motor Memisahkan pasir dan biji
18 RPM Control Penggerak mesin
Pengatur kecepatan mesin

5. CARA KERJA (Flow Chart)

Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2022/2023


Persiapkan Alat dan Bahan yang dibutuhkan

Pengukuran massa biji bahan yang digunakan (kg)

Pengaturan control panel dan Seed Table

Bahan yang telah disiapkan dimasukkan kedalam Hopper pada Seed Table

Seed Table dinyalakan dan diukur waktu yang diperlukan biji untuk sampai
padaujung Seed Table (t)

Diukur jarak antar biji yang jatuh pada konveyor Seed Table

Dihitung jumlah biji yang jatuh pada setiap titik pada konveyor Seed
Table

Ditentukan rencana lebar alur tanaman


(LK)

Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2022/2023


Persiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan

Nyalakan mesin dengan memutar putaran ke arah ON kemudian tarik tuas choke dan
tuas starter.

Putar tuas penanaman sesuai dengan kebutuhan.

Pindahkan tuas pemindah ke opsi darat untuk perjalanan dan opsi lapang untuk lahan
sawah.

Letakkan bibit padi pada tray atau rak penampung, kemudian tentukan banyaknya bibit
dan jarak tanam yang diperlukan.

Jalankan mesin dengan menekan kopling serta pindahkan tuas utama.

Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2022/2023


6. GAMBAR ALAT
- Rice Transplanter

- Seed Table

Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2022/2023


7. PEMBAHASAN
a. Data Hasil Praktikum
METERING DEVICE 8 MILIMETER

DIKETAHUI

Rencana jarak antar alur tanam (LK) 20 cm = 0,2 m

Keliling Roda (K) 102 cm = 1,02 m

Panjang Konveyor (S) 617 cm = 6,17 m

Panjang Lahan (p) 50 m

Lebar Lahan (l) 30 m

Massa 100 biji (M) 6,67 gram

ULANGAN 1 ULANGAN II
Jarak Tanam Jumlah Biji Jarak Tanam Jumlah Biji
0 2 0 3
12,5 1 19,5 1
65 1 13 2
18,5 1 43 2
16 2 158,5 2
51 1 48 1
14 1 36 1
30 2 12,5 2
48 1 67 1
16 2 60 1
21 1
30 2
40 2
46 2
18 1
30 1
36 1
Rataan : 28,94 Rataan :1,41 Rataan : 45,75 Rataan :1,6
t : 25,55 detik t : 24,76 detik
T rata rata = 25,15 detik

Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2022/2023


METERING DEVICE 13 MILIMETER

DIKETAHUI

Rencana jarak antar alur tanam (LK) 20 cm = 0,2 m

Keliling Roda (K) 102 cm = 1,02 m

Panjang Konveyor (S) 617 cm = 6,17 m

Panjang Lahan (p) 50 m

Lebar Lahan (l) 30 m

Massa 100 biji (M) 6,67 gram

Ulangan 1 Ulangan 2
Jarak (cm) Jumlah biji Jarak (cm) Jumlah biji
0 3 0 3
21 2 16 2
13 2 22 1
17 3 26 2
17 2 12.5 3
18.5 2 23.5 2
19 2 32 2
25.5 1 33 2
21 3 30 3
28 3 21 2
32 2 27 2
27 2 17 3
34 2 30 3
28 2 19 3
15 2 19.5 2
24 2 17 2
24 2 17 2
32 3 13 2
30 3 23 3
33 2 25 2
34 2 27.5 2
29 2 26 3
32 3 12 2
32 2 28.5 3
21 3 32 2
Rataan: 24,291 Rataan: 2,291 Rataan: 22,187 Rataan: 2.333
t : 25.2 t : 24.6
T rata rata = 24.9

Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2022/2023


b. Analisa Data Hasil Praktikum

Pada praktikum kali ini menggunakan matering device 8 mm dan matering device 13
mm. Masing-masing matering device dilakukan dua kali ulangan. Untuk matering device
8 mm pada pengulangan ke 1, mendapatkan hasil rerata jarak tanam 28,94 dengan rata-
rata jumlah biji 1,41. Kemudian pada ulangan 2 memperoleh rata-rata jarak tanam 45,75
dengan rerata jumlah biji 1,6. Pada matering device 13 mm sama halnya dengan
sebelumnya, dilakukan pengulangan 1 dan peulangan 2. Pada ulangan 1, memperoleh
rerata jarak tanam sebesar 24,291 dengan rerata jumlah biji sebesar 2,291. Pada
ulangan ke 2, hasil rerata jarak tanamnya adalah 22,187 dengan rerata jumlah biji
sebesar 2,333.

c. Data Hasil Perhitungan


Perhitungan mentering device 8 mm
A. Efisiensi Kerja
• Kecepatan laju alat tanam
𝑠 6,17 𝑚
V= = = 0,24 m/s
𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 25,15 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
• Putaran konveyor dalam 1 menit
Sc = V x 60
= 0,24 m/s x 60
= 14,4 m
• Putaran roda alat tanam teoritas
𝑆𝑐 14,4𝑚
PRT = = = 14,11 m
𝐾 1,02 𝑚
• Putaran roda alat tanam
60 60
PRA = = = 2,385 m
𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎 25,15𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
• Efisiensi
𝑃𝑅𝐴 2,385
Ef = 𝑋 100% = 𝑋 100% = 16,89%
𝑃𝑅𝑇 14,11
• Kapasitas Kerja Efektif
KKE = LK x V x Ef
= 0,2 m x 0,24 m/s x 16,89%
= 0,810 m2/s
B. Kebutuhan Biji
• Jarak rata rata antar lubang
𝑋1+𝑥2 28,94 + 45,25
x= = = 37,095cm = 0,3709 m
2 2
• Jumlah biji rata rata perlubang
𝑔1+𝑔2 1+2
g= = = 2 biji
2 2
• Jumlah lubang permeter alur
𝑠⁄ 6,17 𝑚⁄
𝑥 0,3709 𝑚
h= = = 2,696 lubang
𝑠 6,17 𝑚

Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2022/2023


• Panjang alur lahan total
𝐿 30 𝑚
Rtot = 𝑥𝑃= 𝑥 50 𝑚 = 7.500 m
𝐿𝐾 0,2 𝑚

• Jumlah lubang total

Htot = h x Rtot

= 2,696 x 7.500

= 20.220 lubang

• Kebutuhan biji total

Gtot = g x Htot

= 2 x 30.370

= 40.440 biji

• Kebutuhan massa biji total


𝐺𝑡𝑜𝑡 40.440
Mtot = 𝑥𝑀= 𝑥 6,67 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 2.697 gram
100 100

Perhitungan mentering device 13 mm

C. Efisiensi Kerja

• Kecepatan laju alat tanam


𝑠 6,17 𝑚
V= = = 0,247 m/s
𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 24,9 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘

• Putaran konveyor dalam 1 menit

Sc = V x 60

= 0,247 m/s x 60

= 14,82 m

• Putaran roda alat tanam teoritas


𝑆𝑐 14,82 𝑚
PRT = = = 14,52 m
𝐾 1,02 𝑚

• Putaran roda alat tanam


60 60
PRA = = = 2,409 m
𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎 24,9 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘

• Efisiensi
𝑃𝑅𝐴 2,409
Ef = 𝑋 100% = 𝑋 100% = 16,59%
𝑃𝑅𝑇 14,52

Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2022/2023


• Kapasitas Kerja Efektif

KKE = LK x V x Ef

= 0,2 m x 0,247 m/s x 16,59%

= 0,819 m2/s

D. Kebutuhan Biji

• Jarak rata rata antar lubang


𝑋1+𝑥2 24,291 + 22,187
x= = = 23, 239 cm = 0,2329 m
2 2

• Jumlah biji rata rata perlubang


𝑔1+𝑔2 2,291+2.333
g= = = 2,312 = 2 biji
2 2

• Jumlah lubang permeter alur

𝑠⁄ 6,17 𝑚⁄
𝑥 0,2329 𝑚
h= = = 4,293 lubang
𝑠 6,17 𝑚

• Panjang alur lahan total


𝐿 30 𝑚
Rtot = 𝑥𝑃= 𝑥 50 𝑚 = 7.500 m
𝐿𝐾 0,2 𝑚

• Jumlah lubang total

Htot = h x Rtot

= 4,293 x 7.500 = 32.197 lubang

• Kebutuhan biji total

Gtot = g x Htot

= 2 x 32.197

= 64,394 biji

• Kebutuhan massa biji total


𝐺𝑡𝑜𝑡 64,394
Mtot = 𝑥𝑀= 𝑥 6,67 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 4,295 gram
100 100

Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2022/2023


d. Analisa Perhitungan

Dari data hasil perhitungan di atas pada metering device 8 mm, dapat dilihat
bahwa kecepatan maju alat tanam (V) diperoleh dari perbandingan jarak dan rerata
waktu yang menghasilkan angka yaitu 0,24 m/s. Selain itu, dari data hasil perhitungan
juga didapatkan jarak konveyor dalam 1 menit dengan menghitung kecepatan dikali 60
detik dan didapatkan hasil sebesar 14,4 m. Putaran roda alat tanam (PRT) didapatkan
dari perbandingan antara jarak konveyor dalam 1 menit dengan keliling roda penggerak
dengan hasil sebesar 14,11 m. Putaran roda alat tanam actual (PRA) yang diperoleh
dari 60 dibagi dengan total rerata menghasilkan data sebesar 2,385 m. Sehingga kita
bisa mendapatkan nilai efisien pada metering device 8 mm ini sebesar 16,89% dan hasil
dari kapasitas kerja efektif (KKE) sebesar 0,810 m2/s. Kemudian, pada data hasil
perhitungan kebutuhan biji, dapat kita lihat bahwa jarak tanam antar lubang yaitu 0,3709
m. Jumlah biji rata-rata perlubang sebanyak 2 biji. Jumlah lubang per meter alur
sebanyak 2,696 lubang. Panjang alur lahan total sebesar 7.500 m, jumlah lubang total
sebanyak 20,220 lubang, kebutuhan biji total sebanyak 40,440 biji dan kebutuhan
massa bijitotal sebesar 2,697 kg.
Dari data hasil perhitungan di atas pada metering device 13 mm, dapat dilihat
bahwa kecepatan maju alat tanam (V) diperoleh dari perbandingan jarak dan rerata
waktu yang menghasilkan angka yaitu 0,247 m/s. Selain itu, dari data hasil perhitungan
juga didapatkan jarak konveyor dalam 1 menit dengan menghitung kecepatan dikali 60
detik dan didapatkan hasil sebesar 14,82 m. Putaran roda alat tanam (PRT) didapatkan
dari perbandingan antara jarak konveyor dalam 1 menit dengan keliling roda penggerak
dengan hasil sebesar 14,52 m. Putaran roda alat tanam actual (PRA) yang diperoleh
dari 60 dibagi dengan total rerata memperoleh hasil sebesar 2,409 m. Sehingga kita
bisa mendapatkan nilai efisien pada metering device 13 mm ini sebesar 16,59% dan
hasil dari kapasitas kerja efektif (KKE) sebesar 0,819 m2/s. Kemudian, pada data
hasil perhitungan kebutuhan biji, dapat kita lihat bahwa jarak tanam antar lubang yaitu
0,2329 m. Jumlah biji rata-rata perlubang sebanyak 2 biji. Jumlah lubang per meter
alur sebanyak 4,293 lubang. Panjang alur lahan total sebesar 7.500 m, jumlah lubang
total sebanyak 32,197 lubang, kebutuhan biji total sebanyak 64,394 biji dan kebutuhan
massa biji total sebesar 4,295 kg.

Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2022/2023


e. Grafik

Ulangan 1 Matering Device 8mm


2,5

1,5

1
0 12,577,5 96 112 163 177 207 255 271 292 322 362 408 426 456 492

Jarak Tanam
0,5

Ulangan 2 Matering Device 8mm


3,5

2,5

1,5
0 19,5 32,5 75,5 234 282 318 330,5 397,5 457,5

Jarak Tanam
1

Ulangan 1 Matering Device 13mm


3,5

2,5

1,5

0,5

0 Jarak Tanam

Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2022/2023


Ulangan 2 Matering Device 13mm
3,5

2,5

1,5

f. Analisa Grafik (Minimal 2 sitasi)

Dari hasil grafik diperoleh bahwa matering device 8 mm lebih stabil jika
dibandingkan dengan matering device 13 mm. Dapat kita ketahui dari grafik yang
sudah tertera bahwa hal ini disebabkan oleh jumlah biji dan perbedaan jarak yang
terjadi. Pada metering device 13 mm, jarak tanaman lebih dekat daripada metering
device 8 mm. selain itu, jumlah biji pada metering device lebih beragam jika
dibandingkan dengan metering device 8 mm. Hal ini sesuai dengan diameter pada
metering device. Menurut Sagita & Satiawan (2018), diameter pada metering device
memengaruhi jatuhnya benih yang akan ditanam. Pada metering device, jika
diameter tidak sesuai dengan besarnya benih, maka jatuhnya benih akan berlebihan
ataupun bisa juga terhambat (Firdaus, 2013).

g. Hubungan Antara Diameter Metering Device Terhadap Jumlah Biji yang Keluar
Dibandingkan dengan Literatur (2 Sitasi)

Jumlah benih yang diharapkan saat penjatahan dengan mesin Metering Device,
yaitu (1-2buah benih). Jarak antar lubang menjadi acuan untuk jarak tanam saat
benih dijatuhkan. Apabila diameter lubang Metering Device yang digunakan adalah
ukuran yang besar, maka diperoleh jumlah biji yang keluar dari mesin tersebut
sebanyak 2 – 3 biji dalam satu kali penugalan. Mesin Metering Device ini dapat
meningkatkan persentase akurasi biji (Nopriandy dan Suhendra, 2018). Metering
device dirancang untuk mengatur jumlah benih yang akan jatuh pada lubang alur
tanam serta jarak tanam yang seragam untuk memaksimalkan pembudidayaan
tanaman budidaya serta menghasilkan produktivitas yang baik pula. Metering device
terbuat dari pipa PVC dan talenan berukuran 64 mm dengan lebar 26 mm dan ukuran
lubang benih berukuran 6 mm x 6 mm, lubang-lubang tersebut akanmemudahkan
lebih banyak biji yang keluar seiring dengan besar lubang untuk biji-biji (Mu’minin et
al., 2018).

Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2022/2023


h. Jika RPM dipercepat apa yang akan terjadi terhadap jarak, waktu, dan jumlah biji yang
keluar? (Minimal 1 sitasi)
Jika rpm dipercepat, tentunya akan berpengaruh terhadap kinerja dari mesin
metering device. Kecepatan putar yang sesuai akan mengeluarkan biji yang lebih
banyak karena idealnya gaya sentrifugal sehingga momentum interaksi atau
bertemunya antara biji satu dengan yang lain serta biji dengan ruji-ruji mesin dengan
momen yang ideal sehingga waktu yang diperlukan akan sedikit juga. Jadi, semakin
tinggi kecepatan putar poros ruji pengupas maka biji akan semakin banyak yang keluar
dari piringan ruji-ruji pengupas, dan biji akan semakin sedikit yang keluar dari piringan
ruji-ruji pengupas apabila kecepatan putar poros ruji pengupas semakin rendah (Wibowo
et al., 2017).
8. PENUTUP
a. Kesimpulan
Penanaman merupakan kegiatan yang wajib dilakukan petani pada awal
penanaman. Penanaman adalah upaya menempatkan benih atau benih di dalam tanah
pada kedalaman tertentu atau menyebarkan benih di atas permukaan tanah atau
menanamnya di dalam tanah. Alat tanam adalah alat yang digunakan untuk
menempatkan bibit tanaman (sepertibiji, batang, atau bagian tubuh tanaman lainnya) di
atas atau di bawah permukaan tanah. Alat tanam berdasarkan sumber tenaga dari
manusia, yaitu tugal dan kentheng sedangkandari taktor berupa grain seeder dan mesin
transplanter. Dari grafik hasil praktikum diperoleh bahwa matering device 8 mm lebih
stabil jika dibandingkan dengan matering device 13 mm. Dapat kita ketahui dari grafik
yang sudah tertera bahwa hal ini disebabkan oleh jumlah biji dan perbedaan jarak yang
terjadi. Pada metering device 13 mm, jarak tanaman lebih dekat daripada metering
device 8 mm.
b. Saran
Diharapkan praktikan lebih inovatif dan bisa memahami mengenai kalbrasi dan alat
tanam pada kehidupan sehari-hari. Penulis mengharapkan adanya saran dan kritik
pada penulisan laporan ini untuk kepentingan praktikum kedepannya

Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2022/2023


DAFTAR PUSTAKA

Aini, F.N., M. Y. Ichwan. 2017. Mesin Penanam dan Alat Penanam Tradisional. Skripsi.
Gresik : Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Gresik.
Audah, S., Rahma, R. E., Bakti, A., & Darma, R. (2017). Rancang Bangun Alat Penanam
Benih Kacang Tanah. Inotera, 2(2), 22-25.
Budiman, D. A. dan Hidayat, M. 2015. Evaluasi Kinerja Mesin Tanam Benih Padi Untuk
Lahan Sawah. Prosiding Seminar Nasional Swasembada Pangan : 430-438.
Lampung, 29 April 2015 : Politeknik Negeri Lampung.
Geso, F. O., Rantung, R., & Ludong, D. P. M. (2018, September). EFISIENSI LAPANG
ALAT TANAM BENIH LANGSUNG (TABELA) PADI SAWAH DENGAN
MENGGUNAKAN TRAKTOR TANGAN SEBAGAI TENAGA TARIK. In
COCOS (Vol. 1, No. 3).
Firdaus, J. (2013). Desain Dan Pengujian Alat Tanam Benih Langsung (Atabela) Jajar
Legowo Hemat Energi Pada Padi Sawah. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian.
Sulawesi Tengah.
Geso, F. O., Rantung, R., & Ludong, D. P. M. (2018, September). EFISIENSI LAPANG
ALAT TANAM BENIH LANGSUNG (TABELA) PADI SAWAH DENGAN
MENGGUNAKAN TRAKTOR TANGAN SEBAGAI TENAGA TARIK. In COCOS
(Vol. 1, No. 3).
Hapsari, P., Setyawan, S., & Kom, M. I. (2018). Adopsi Teknologi Rice Transplanter (Studi
Deskriptif Kualitatif Adopsi Teknologi Pertanian Rice Transplanter Di Desa
Wironanggan, Gatak, Sukoharjo dengan Pendekatan Difusi Inovasi) (Doctoral
dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).
Iskandar, M., Mustaqimah, M., & Syafriandi, S. (2017). Desain dan Pengujian Alat Tanam
Benih Jagung. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian, 2(1), 314-319.
Mu’minin, A. M., Caronge, W. M., Kadirman. 2018. Modifikasi Alat Tanam Tipe Dorong
Untuk Memaksimalkan Pembudidayaan Wortel (Daucus carrota). J. Pendidikan
Teknologi Pertanian. Vol 4 : 21-26.
Nopriandy, F. dan Suhendra. 2018. Rancang Bangun dan Uji Kinerja Tugal Semi-
Mekanis dengan Sistem Penjatah Berputar untuk Kacang Hijau (Vigna radiata L.).
J. Poistroin. Vol 8(1) : 37-42.
Sagita, D., Hermawan, W., & Setiawan, R. P. A. (2018). Desain dan kinerja mesin
pemupuk tipe auger bertenaga traktor tangan untuk tanaman kedelai. Jurnal
Keteknikan Pertanian, 6(2), 187-194.
Umar, S. dan Pangaribuan, S. 2017. Evaluasi Penggunaan Mesin Tanam Bibit Padi (Rice
Transplanter) Sistem Jajar Legowo Di Lahan Pasang Surut. J. Teknik Pertanian
Lampung. Vol 6(2) : 105-114.
Umar, S., Hidayat, A. R., Pangaribuan, S. 2017. Pengujian Mesin Tanam Padi Sistim Jajar
Legowo (Jarwo Transplanter) Di Lahan Rawa Pasang Surut. J. Teknik Pertanian
Lampung. Vol 6(1) : 63-72.
Wibowo, H. D., Salahudin, X., Widodo, S. 2017. Pengaruh Kecepatan Putar Mesin
Pengupas Kacang Tanah Tipe Ruji Vertikal Terhadap Kupasan. Journal of
Mechanical Engineering. 1(1).

Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2022/2023


LAMPIRAN

1. Bukti Sitasi

Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2022/2023


2. Dokumentasi Alat Praktikum

Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2022/2023


3. Data Hasil Perhitungan

Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam – Praktikum Mekanisasi Pertanian 2022/2023

Anda mungkin juga menyukai