Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.1.1 Pengertian Laboratorium Daya dan Mesin Pertanian
Laboratorium Daya dan Mesin Pertanian (Lab. DMP) secara resmi berdiri
pada tahun 1998 bersamaan dengan berdirinya Program Studi Teknik Pertanian.
Laboratorium Daya dan Mesin Pertanian merupakan laboratorium yang dikelola oleh
Jurusan Keteknikan Pertanian untuk melaksanakan praktikum dalam bidang daya,
peralatan dan mesin pertanian serta teknologi yang menunjang dalam bidang
keteknikan pertanian. Laboratorium ini juga menyediakan sumber daya dalam
penelitian di bidang pemanfaatan alat dan mesin pertanian, baik untuk mahasiswa
maupun dosen.
1.1.2 Fungsi Laboratorium Daya dan Mesin Pertanian
Laboratorium Daya dan Mesin Pertanian memiliki berbagai fungsi yang
bermanfaat bagi perkembangan IPTEK. Laboratorium Daya dan Mesin Pertanian
biasanya dibuat untuk memungkinkan pengguna melakukan kegiatan ilmiah secara
terkendali. Laboratorium Daya dan Mesin Pertanian digunakan untuk melakukan
berbagai kegiatan yang berhubungan dengan ilmu fisika, kimia dengan berbagai
alat penunjang yang ada di laboratorium. Lalu, sebagai tempat untuk berlatih
mengembangkan keterampilan yang bersifat intelektual melalui berbagai kegiatan
yang ditunjang didalam laboratorium
1.2 Tujuan
a. Mahasiswa mampu mengetahui jenis-jenis alat di Laboratorium Daya dan Mesin
Pertanian dan fungsinya.
b. Mahasiswa mampu memahami prinsip dan cara kerja alat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Universal Testing Machine (UTM)
Universal Testing Machine (UTM) merupakan mesin atau alat pengujian yang
berfungsi untuk menguji ketahanan dan mengetahui karakteristik suatu benda. UTM
ini dapat melakukan pengujian bahan atau material seperti logam, besi, dan beton.
Dalam pengujian material tersebut bisa menggunakan uji tarik (Tensile Test) atau
dengan uji tekan (Compression Test) (Fahmi, 2018). Fungsi UTM adalah sebagai alat
uji untuk mengetahui nilai tegangan tarik, bengkok, dan tekan material (Risnasari,
2022).
Cara kerja UTM ada beberapa parameter pengujian yang dapat dilakukan yaitu
yang pertama dengan cara uji tarik (Tensile Test), pada prinsipnya cara kerja metode
ini adalah UTM akan menarik material yang diuji hingga putus. Setelah itu parameter
akan menampilkan nilai atau data maksimal kekuatan pada material tersebut. Selain itu
juga anda bisa mengetahui perbandingan panjang objek sebelum dan setelah proses
dilakukan. Kedua adalah uji tekan (Press Test) Dalam metode ini anda menggunakan
material yang memiliki volume yang tebal. Cara menggunakannya material tersebut
diletakan pada bagian lower plate pada mesin, kemudian UTM akan memberi gaya
tekan pada material tersebut. Setelah material ditekan, parameter data pada monitor
akan menampilkan hasil dari proses pengujian tersebut. Dan anda dapat
membandingkan material dari sebelum dan sesudah diuji. Dan yang terakhir ialah uji
bending (bengkok) uji ini dapat dilakukan pada benda uji yang berpenampang bulat,
persegi, persegi panjang atau poligon hingga terdeformasi plastis dengan
melengkungkan tanpa mengubah arah beban hingga sudut lengkung tertentu tercapai,
dan untuk menentukan apakah ada retak atau cacat-cacat lain pada permukaan luar
lengkungan pada benda uji. Sumbu dari kedua kaki benda uji tetap pada bidang tegak
lurus terhadap sumbu lengkungan tanpa torsi (Risnasari, 2022)

(Sumber: Fahmi, 2018) (Sumber: Risnasari dkk., 2022)


2.2 Transplanter
Transplanter adalah mesin tanam padi yang digunakan dengan cara bibit padinya
di semai dahulu pada dapog (tray) sekitar 15 – 20 hari. Dapog adalah kotak semai
dimana tempat tumbuhnya bibit padi yang ditanam secara acak atau ditabur pada
media tanam (media tumbuh). Rice transplanter ada 2 (dua) tipe yaitu Walking Rice
transplanter (tipe operator berjalan) dan Riding Rice transplanter (tipe operator
mengendarai). Rice transplanter dilengkapi pelampung yang digunakan untuk
beroperasi dilahan sawah dengan kedalaman lumpur tertentu (Zakky dkk., 2021)
Transplanter bekerja dengan cara menancapkan bibit padi ke dalam tanah sawah
menggunakan garpu penanam (picker) secara teratur sesuai gerak jalan roda mesin,
garpu penanam akan menancapkan pada setiap satu titik tanam dalam 4 baris. Mesin
ini dijalankan hanya oleh seorang operator dan satu orang asisten sehingga sudah
dapat mengganti 20 orang tenaga kerja (Anonim, 2013). Cara pengoperasiannya
yaitu operator yang berada dibelakang mesin (Zakky dkk., 2021)

(Sumber: Zakky dkk., 2021)


DAFTAR PUSTAKA
Fahmi, R. Z. 2018, ‘Penerapan Alat Pembaca Sensor Load Cell Pada Universal Testing
Machine (UTM)’, Skripsi, Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya.
Lubis, S., Siregar, C. A., Siregar, I., & Hasibuan, E. S. 2020, ‘Kajian Eksperimen Deffoormasi
Tekanan Pada Struktur Sarang Lebah Dengan Variasi Ukuran Hexagonal Yang
Diuji Secara Statis’. Jurnal Rekayasa Material, Manufaktur dan Energi, Vol. 3,
No. 1, pp. 1-10.
Zakky, M., Prayoga, A., & Indrayanti, T. 2021, ‘Unjuk Kerja Walking Rice Transplanter 4
Baris Dengan Sistem Tanam Jajar Legowo 2: 1 Di Balai Penyuluhan Pertanian
Sepatan, Kabupaten Tangerang, Banten’. Agrica Ekstensia, Vol. 15, No. 1, pp.
76-81.
Umar, S., Hidayat, A. R., & Pangaribuan, S. (2017). Pengujian mesin tanam padi sistim jajar
legowo (jarwo transplanter) di lahan rawa pasang Surut. Jurnal Teknik
Pertanian, Vol. 6, No. 2, pp. 105-114.

Anda mungkin juga menyukai