Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM ALAT DAN MESIN PERTANIAN I

(Pengenalan Alat dan Mesin Pertanian)

Disusun oleh:
Kelompok/Shift : 5/B2
Anggota Kelompok : 1. Rini Nurul Fauziyah (240110160108)
2. Raden Naufal R (240110160113)
3. Lundu Septri H. (240110160114)
4. Yasi Yastami (240110160119)
5. Jarmada Alau (240110167002)
Hari, Tanggal Praktikum : Jumat, 29 September 2017
Jam : 09.30 – 11.30 WIB
Asisten Praktikum : 1. Cecep Permana
2. Amorita Iqradiella Edytiananda
3. Cici Setiawati W A
4. M. Reza Alghifary
5. Petrus Hendro
6. Thristyanta

DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2017
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada era yang modern ini, kita tidak lepas dari kebutuhan akan pangan dan
komoditi pertanian lainnya yang semakin meningkat seiring dengan meningkatnya
jumlah penduduk dan kebutuhan yang wajib terpenuhi maka dibutuhkan
terobosan baru untuk meningkatkan mutu daripada pertanian itu sendiri.
Mekanisasi pertanian adalah awal mula tercetusnya langkah awal daripada
pertanian yang lebih modern guna mensejahterakan rakyat dan juga petani itu
sendiri. Mekanisasi itu sendiri bertujuan untuk meningkatkan daya produktivitas
suatu lahan. Maka dari itu dibutuhkan semacam langkah langkah yang pasti agar
meningkatnya daya produktivitas tercapai. Salah satu langkahnya yaitu adalah
dengan mengolah tanah.
Pengolahan tanah tidak hanya untuk mengemburkan tanah aja melainkan
untuk menjaga lingkungan agar tetap stabil dan memperbaiki struktur tanah agar
tanah menjadi tempat yang baik untuk tanaman. Maka dari itu praktikum ini
terlaksana, pada dasarnya praktikum kali ini mahasiswa Teknik Pertanian
diharapkan mampu mengenal alat alat pengolahan tanah pada lahan pertanian
dengan terlaksananya praktikum ini.

1.2 Tujuan Praktikum


Tujuan dari praktikum kali ini adalah:
1. Mengetahui jenis mesin dan peralatan pertanian juga bagian bagiannya
2. Mengetahui fungsi dan kegunaan mesin dan peralatan pertanian
3. Menggambar, mendokumentasikan mesin dan peralatan pertanian
4. Mengukur dimensi daripada mesin pertanian dan mencatat spesifikasi
mesin dan peralatan pertanian
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Hand Tractors


Traktor roda dua atau traktor tangan (power tiller/hand tractor) adalah mesin
pertanian yang dapat dipergunakan untuk menngolah tanah dan lain-lain pekerjaan
pertanian dengan alat pengolah tanahnya digandengkan/dipasang di bagian
belakang mesin (Tim Kementrian Pertanian, 2015). Mesin ini mempunyai
efesiensi tinggi, karena pembalikan dan pemotongan tanah dapat dikerjakan dalam
waktu yang bersamaan. Traktor roda dua merupakan mesin serba guna karena
dapat juga berfungsi sebagai tenaga penggerak untuk alat-alat lain seperti pompa
air, alat prosesing, gandengan (trailer), dan lain lain.

Gambar 1. Sistem Traktor Tangan


(Sumber: pertanian.go.id, 2015)
Keterangan :
1. Motor Penggerak
2. Tuas belok kanan-kiri
3. Tangkai pemindah kecepatan
4. V-belt
5. Tuas kopling utama
6. Pelumas poros pisau rotary
7. Gigi transmisi

2.2 Seeder
Fungsi mesin penanam yaitu meletakkan benih yang akan ditanam pada
kedalaman, jumlah tertentu dan seragam, dan pada sebagian besar alat penanam
menutup dengan tanah kembali (Elisa, 2014). Bagian-bagian mesin seeder antara
lain:
a. Seed – metering devices
Ini merupakan alat untuk membagi benih dalam jumlah tertentu sesuai
dengan persyaratan yang dituntut oleh pertumbuhan tanam. Terdapat bermacam –
macam bentuk tergantung dari sifat karakteristik benih dan jarak yang
dikehendaki.
b. Tabung penyalur (seed – tube)
Ini akan menyalurkan benih ke alur yang dibuat furrow opener. Bentuk,
panjang dan kekasaran mempengaruhi pengaliran benih. Dalam pengalirannya
diharapkan benih dapat dialirkan dengan kecepatan yang sama dan continare.
Untuk ini harus diperhatikan pemantulannya pada dinding saluran, hamabtan dan
panjang saluran.
c. Alat pembuat alur (furrow opener).
Untuk pertumbuhan tanaman yang baik dituntut suatu kedalaman tertentu.
Kedalaman penanaman ditentukan oleh jenis tanaman, kelengasan, temperatur
tanah. Bentuk alat disesuaikan dengan keadaan permukaan tanah (jenis tanah,
vegetasi, serosah, penetrasi, pemotongan oleh alat dan bentuk alur.
d. Alat penutup alur (seed – covering – devices)
Alat tersebut mempunyai fungsi menutupi benih yang sudah berada dalam
alur dengan tenah kembali. Hal ini bertalian dengan pertumbuhan kecambah, akan
baik bila benih tersebut berada dalam lingkungan tanah yang lembab dan bertalian
dengan iklim. Dalam penutupam ini diharapkan tanah yang menutupi dalam
keadaan yang cukup baik untuk dapat ditembus oleh tanaman.

2.3 Traktor Poros Ganda


Traktor roda empat merupakan suatu peralatan yang diciptakan oleh
manusia yang sangat bermanfaat untuk membantu meringankan tugas manusia
terutamanya pada kegiatan-kegiatan dibidang pertanian. Tugas pokok dan fungsi
traktor bila dirangkaikan dengan suatu peralatan tambahan berupa implement/
bajak dapat berperan sebagai alat untuk pengolah tanah sebelum melakukan
penanaman. Disamping itu pula traktor memiliki fungsi lain, yaitu sebagai tenaga
penggerak peralatan mesin-mesin pertanian lainnya melalui power take off (PTO)
yang disalurkan ke mesin-mesin yang akan digerakkan. Seiring dengan
perkembangan teknologi, traktor roda empat sudah banyak memiliki kemajuan
baik dari segi desain, fitur teknologi tinggi serta perluasan pemanfaatan dan
fungsinya di lapangan sesuai dengan kebutuhan manusia.

2.4 Garu piringan (disc harrow)


Pada prinsipnya peralatan pengolah tanah ini hampir menyerupai bajak
piringan, khususnya bajak piringan vertikal. Perbedaannya hanya terletak pada
ukuran, kecekungan dan jumlah piringannya. Garu piringan mempunyai ukuran
dan kecekungan piringan yang lebih kecil dibandingkan dengan bajak, hal ini
disebabkan pada pengolahan tanah kedua dilakukan lebih dangkal dan tidak
diperlukan pembalikan tanah yang efektif seperti pengolahan tanah pertama.
Bagian-bagian utama dari garu piringan adalah piringan, poros piringan,
penggarak piringan dan kerangka. Piringan berfungsi untuk memotong,
mengangkat dan menghancurkan serta membalik tanah. Poros piringan berfungsi
sebagai tempat bertumpu dan berputarnya piringan. Penggarak piringan berfungsi
untuk menjaga piringan tetap bersih. Kerangka atau batang rangkaian berfungsi
untuk merangkai piringan-piringan. Bila sistem penggandengan dengan daya
penariknya sistem hela trailing maka garu piringan akan dilengkapi dengan roda
dukung. Konstruksi garu piringan biasanya terdisi atas dua rangkaian piringan
atau empat rangkaian piringan. Ditinjau dari proses penghancuran tanah, langkah
penggaruan dibedakan atas penggaruan satu aksi (single action) dan penggaruan
dua aksi (double action).
BAB III
METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan


3.1.1 Alat
Alat yang digunakanpadapraktikum kali ini adalah:
1. Alat tulis
2. Kertas A4
3. Meteran

3.1.2 Bahan
Bahan yang digunakanpadapraktikum kali iniadalah:
1. Bajak Piring
2. Bajak Rotari
3. Bajak Singkal
4. Garu
5. Seeder
6. Traktor tangan

3.2 Prosedur Praktikum


Prosedur yang dilakukan pada praktikum ini adalah
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Mengamati mesin mesin pertanian yang telah disiapkan.
3. Setiap anggota kelompok memilih 1 mesin untuk digambar.
4. Menggambar setiap mesin pertanian dari tampak depan, tampak samping, dan
gambar isometri.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Gambar 1. Bajak rotary gambar 2. Bajak singkal


( sumber : dokumentasi pribadi, 2017 ) (dokumentasi pribadi, 2017 )

Gambar 3. Seeder Gambar 4. Bajak piring


( dokumentasi pribadi, 2017 ) ( dokumentasi pribadi, 2017)
Gambar 5. Traktor tangan
( sumber : dokumentasi pribadi, 2017)
Rini Nurul Fauziyah
240110160108

4.2 Pembahasan
Pada praktikum ini, membahas tentang pengenalan alat dan mesin
pertanian yang umum digunakan, dimana alat – alat yang dikenalkan antara lain :
Seeder, Hand Tractors (traktor tangan), bajak piring, bajak singkal, bajak rotari
(rotery flow), serta traktor mobil (traktor poros ganda). Seeder atau alat penanam
memiliki fungsi untuk meletakkan benih yang akan ditanam pada kedalaman dan
jumlah tertentu dengan keseragaman yang relatif tinggi. Prinsip kerja mesin ini
adalah dengan memasukan benih yang diinginkan di dalam tempat seeder, lalu
seeder tersebut digerakan di tempat yang akan ditanam, dan hasil dari pemberian
lubang dari seeder itu sendiri maka secara otomatis benih akan masuk dengan
sendirinya ke dalam lubang, seeder akan menutup lubang yang telah dimasukan
benih tersebut. Sifat fisik benih yang mempengaruhi penggunaan seeder antara
lain, ukuran, bentuk, keseragaman bentuk dan ukuran, jumlah persatuan volume,
dan ketahanan terhadp tekanan dan gesekan. Terdapat beberapa metede
penanaman biji antara lain: Broadcasting (disebar), Drill seeding (penanaman
acak), Precision drilling (jarak atur), Hill droping (penempatan sekelompok) dan
Cheek row palting (penempatan seragam).
Traktor poros tunggal atau lebih sering disebut dengan traktor tangan biasa
digunakan untuk pekerjaan pengolahan tanah dan menggunakan bajak dan garu.
Traktor tangan dapat digunakan dengan roda berban karet ataupun roda besi.
Sedangkan, traktor poros ganda yang memiliki 2 poros roda atau sering disebut
traktor mobil, sudah dilegkapi dengan PTO (power take off), dan three point
hitch. Penggunaan traktor jenis ini akan lebih efektif apabila digunakan pada
lahan yang luas dan lebar. Sistem kerja traktor adalah mentransmisikan tenaga
mesin ke peralatan yang diimplementasikan ke traktor untuk melakukan pekerjaan
yang dibutuhkan seperti menanam, memanen, membajak, dan sebagainya.
Meskipun memiliki fungsi yang sama, terdapat pula perbedaan diantara keduanya,
diantaranya yaitu traktor poros tunggal cocok untuk daerah persawahan yang
basah sedangkan traktor poros ganda lebih cocok digunakan di lahan perkebunan
atau di lahan kering.
Bajak piring adalah implement yang digunakan untuk pengolahan tanah
pertama. Piringan bulat seperti parabola pada bajak piring berfungsi agar butir-
butir tanah dapat diperbaiki, persediaan air dapat diperbesar, mempercepat
pelapukan akar sisa tanaman dan mempermudah perkembangan akar,
memperbaiki peresapan air dan aerasi tata udara tanah, memperbaiki kehidupan
mikroba aerob tanah dan memberantas gulma.
Bajak putar atau rotary plow merupakan bajak yang cocok digunakan pada
tanah setelah pembajakan pertama yang masih terdapat bongkahan tanahnya.
Bajak rotari dapat digunakan untuk pengolahan tanah kering ataupun tanah sawah.
Jika tanah dalam keadaan kering, maka untuk mengatasi lengketnya tanah pada
pisau dapat dilakukan dengan mengurangi jumlah pisau dan mempercepat putaran
rotor dan memperlambat laju traktor. Makin cepat perputaran rotor akan
menghasilkan penggemburan yang lebih halus. Bajak singkal, digunakan untuk
bermacam-macam jenis tanah dan sangat baik untuk membalik tanah. Bagian dari
bajak singkal yang memotong dan membalik tanah disebut bottom. Suatu bajak
dapat terdiri dari satu bottom atau lebih. Bottom ini dibangun dari bagian-bagian
utama, yaitu : 1) singkal (moldboard), 2) pisau (share), dan 3) penahan samping
(landside). Ketiga bagian utama tersebut diikat pada bagian yang disebut pernyatu
(frog).Unit ini dihubungkan dengan rangka (frame) melalui batang penarik
(beam).
Raden Naufal R.
240110160113

4.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini kelompok kami mendapatkan materi mengenai
pengenalan alat alat mesin pertanian yang ada di dekat gedung Agroteknologi
Fakultas Pertanian. Pengenalan alat tersebut bertujuan untuk mengetahui terlebih
dahulu mengenai luaran mesin mesin pertanian yang ada. Mesin mesin pertanian
yang ada pada tempat tersebut diantaranya yaitu Bajak Piring, Bajak Rotari, Bajak
Singkal, Garu, Seeder, dan Traktor tangan. Semua alat yang ada disana adalah alat
alat pengolahan tanah pertama yang berfungsi untuk membalikkan tanah dan
membajaknya agar residu sisa hasil pertanian dapat menjadi pupuk organik untuk
bibit baru yang nantinya akan diberikan pada lahan tersebut. Untuk Bajak piringan
(Disk Plow) biasanya cocok untuk bekerja pada : tanah yang lengket, tidak
mengikis dan kering, tanah berbatu, atau banyak sisa-sisa akar; tanah gambut;
serta untuk pembajakan tanah yang berat. Namun penggunaan bajak piringan ini
untuk pengolahan tanah ada juga kelemahannya antara lain: tidak dapat menutup
seresah dengan baik; bekas pembajakan tidak dapat betul-betul rata; hasil
pengolahan tanahnya masih berbongkah-bongkah.
Selanjutnya adalah Bajak Rotari sesuai dengan namanya yaitu rotary maka
mesin bajak ini dominan dengan putaran yaitu bajak yang terdiri dari pisau-pisau
yang berputar. Berbeda dengan bajak piringan yang berputar karena ditarik
traktor, maka bajak ini terdiri dari pisau-pisau yang dapat mencangkul yang
dipasang pada suatu poros yang berputar karena digerakan oleh suatu motor.
kelebihan dari bajak jenis ini adalah dapat menggabungkan pekerjaan pengolahan
pertama (membalik tanah) dan pekerjaan mengolah tanah kedua (menghancurkan
bongkahan tanah). Sedangkan kekurangannya yaitu mesin rotari ini biaya dan
kebutuhan dayanya tinggi jika dibandingkan dengan yang lain.
Bajak singkal adalah bajak yang dapat digunakan untuk bermacam-macam
jenis tanah dan sangat baik untuk membalik tanah. Kelebihan dari alat ini yaitu
akan menghasilkan pembalikan tanah yang sama untuk tiap petak yang diolah,
praktis untuk pengolahan tanah sistem kontur dari hasil kerjanya tidak akan
berbentuk alur mati (dead-furrow) ataupun alur punggung (back-furrow),
sehingga pembajakan dapat teratur dan rata. Sedangkan kelemahannya adalah
konstruksinya lebih berat dan lebih rumit, untuk ukuran bajak yang besar perlu
dilengkapi sistem hidrolik untuk pemutaran mata bajaknya, perlu keterampilan
yang lebih baik dari penggunanya. Banyak sekali bagian bagian daripada beberapa
bajak yang telah dibahas tadi maka tidak akan dibahas kembali tetapi sudah ada
pada gambar yang telah disajikan.
Lundu Septri Haris P
240110160114

4.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini membahas tentang pengenalan mesin dan
komponen-komponen yang ada dilokasi praktikum. Alat dan mesin pertanian
yang terdapat di sana adalah Bajak Piring, Bajak Rotari, Bajak Singkal, Garu,
Seeder, Traktor tangan.
Asisten dosen juga memberikan informasi tentang fungsinya, cara
menggunakannya, spesifikasinya dan lain lain Setelah itu kami melakukan
pengukuran terhadap traktor poros tunggal dan membuat sketsanya.Mengukur
menggunakan meteran dan penggaris,membuat sketsa dan laporan sementaranya.
Pengukuran dimensi maupun ukuran komponen alat baik itu mesin dan implemen-
implemennya ini ditunjukkan untuk menentukan parameter pada alat tersebut.
Contohnya pada bajak. Lebar bajak digunakan untuk menentukan kapasitas kerja
bajak tersebut, semakin lebar bajak, maka semakin banyak lahan yang terolah
dengan waktu yang relatif cepat.
Masing-masing anggota dari setiap kelompok membuat sketsa gambar dari
alat-alat pertanian yang ada dilokasi praktikum, mulai dari tampak depan alat,
tampak samping, dan tampak isometric, untuk nantinya sketsa tersebut dijadikan
acuan untuk membuat gambar alat pada laporan praktikum.
Bajak piringan (Disc Plow)digunakan untuk pengolahan tanah pertama
(primer) yaitu untuk membalik tanah yang sebelumnya ditumbuhi oleh tanaman,
sehingga tanaman terkubur oleh tanah yang dibalik oleh bajak piringan. Bajak
piringan ini dapat ditarik menggunakan traktor poros ganda digandeng dengan
three hitch point (tiga titik penggandengan) yaitu left dan righlower link serta top
link. Adapula garu piringan (Disc Harrow), Bajak jenis ini hampir sama dengan
bajak priringan perbedaanya pada ukuran piringan dan bentuk piringan. Pada garu
piringan ini, piringan yang digunakan ukurannya lebih kecil dan cekungannya
tidak terlalu dalam. Ada juga yang disebut sebagai rotary plow. Kegunaan utama
dari mesin ini adalah menghaluskan tanah yang sudah digemburkan sehingga
mencapai hasil yang maksimal sebelum ditanam bibit-bibit tanaman. Penggunaan
bajak putar ini bisa dipakai dalam medan yang kering maupun medan yang basah.
Tapimesin ini bekerja optimal padalahan yang kering karena pisau tidak
terhambat pergerakannya. Untuk memperlancar dan mempermudah pergerakan
pisau, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, yaitu: Mempercepat putaran rotor,
Memperlambat gerakan maju, dan Mengurangi jumlah pisau. Kekurangan dari
mesin bajak putar ini adalah mesin ini tidak bisa bekerja pada lahan berbatu
karena pisau tidak cukup kuat untuk menghancurkan batu sehingga ada
pengamanan khusus pada mesin pisaunya.
Jarmada Alau
240110167002

4.2 Pembahasan
Pada praktikum yang pertama ini praktikan diperkenalkan mesin – mesin
pertanian yang tersedia di laboratorium alsin. Pengenalan tersebut bertujuan agar
praktikan mengetahui terlebih dahulu soal mesin apa saja yang akan dipelajarinya
nanti. Karena terdapat beberapa buah mesin, maka dari itu setiap kelompok
mendapatkan tugas untuk mengidentifikasi satu buah mesin. Salah satu cara untuk
mengidentifikasi mesin tersebut adalah dengan menggambar sketsa mesin tersebut
dan melakukan pengukuran terhadap komponen – komponen pada mesin tersebut
dengan tujuan untuk melengkapi hasil akhir sketsa mesin yang harus digambar.
Dalam proses pengerjaannya, praktikan mandapati sedikit kesulitan. Proses
pengukuran terbilang cukup memakan waktu, karena alat yang diberikan memiliki
ukuran yang dapat terbilang besar. Praktikan mendapatkan tugas untuk
mengidentifikasi sebuah bajak. Selain itu, komponen – komponen yang dimiliki
oleh bajak tersebut sangat banyak. Selain itu, posisi bajak tersebut yang berada
dipinggir lapangan, jadi terlalu berhimpitan dengan dinding yang mengakibatkan
menyulitkan praktikan untuk melakukan pengukuran terhadap bagian yang
posisinya dekat dengan dinding. Sedangkan tidak memungkinkan bagi praktikan
untuk menggeser alat, karena alat tersebut memiliki beban yang sangat berat dan
sepertinya alat tersebut sudah sangat lama sekali dibiarkan disimpan pada posisi
itu. Pada proses pengerjaan sketsa gambar, praktikan juga mengalami kendala.
Banyak dari praktikan yang berasal dari kelompok lain menghalangi jarak
pandang praktikan dari kelompok kami yang sedang mengsketsa alat. Ditambah
lagi banyak juga dari mereka yang sedang mengsketsa alat kami namun dengan
berdiri seenaknya saja. Hal tersebut terjadi karena memang posisi alat yang tidak
tepat. Alat tersebut tidak berada diposisi yang memungkinkan praktikan dengan
mudah melakukan pengukuran dan mengsktetsa dari berbagai sudut pandang yang
berbeda. Dan memang dikarenakan teknis praktikum kali itu juga yang
mengakibatkan banyak praktikan lain dapat langsung menghampiri dimana tempat
kami melakukan identifikasi alat.
Mengidentifikasi alat juga dilakukan dengan mencari informasi akan alat
tersebut. Dalam hal ini, praktikan tidak mengalami kesulitan. Dikarenakan zaman
sudah berkembang, dan kebutuhan akan informasi pun sudah dapat dengan mudah
terpenuhi melalui pencarian didalam internet. Tapi praktikan memang belum
dapat memahami dengan benar fungsi dari alat tersebut dikarenakan belum
dilakukannya percobaan dalam menggunakan alat tersebut.
Rini Nurul Fauziyah
240110160108

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum kali ini antara lain:
1. Seeder atau alat penanam memiliki fungsi untuk meletakkan benih yang
akan ditanam pada kedalaman dan jumlah tertentu dengan keseragaman
yang relatif tinggi.
2. Sistem kerja traktor adalah mentransmisikan tenaga mesin ke peralatan yang
diimplementasikan ke traktor untuk melakukan pekerjaan yang dibutuhkan
seperti menanam, memanen, membajak, dan sebagainya.
3. Traktor poros tunggal cocok untuk daerah persawahan yang basah
sedangkan traktor poros ganda lebih cocok digunakan di lahan perkebunan
atau di lahan kering.
4. Bajak piring adalah implement yang digunakan untuk pengolahan tanah
pertama.
5. Bajak putar atau rotary plow merupakan bajak yang cocok digunakan pada
tanah setelah pembajakan pertama yang masih terdapat bongkahan
tanahnya.
6. Bajak singkal, digunakan untuk bermacam-macam jenis tanah dan sangat
baik untuk membalik tanah.

5.2 Saran
Adapun saran untuk praktikum kali ini adalah:
1. Praktikan diharapkan menggambar sketsa lebih detail agar penggambaran
ulang pada hasil laporan lebih mudah.
2. Praktikan diharapkan lebih serius agar berlangsungnya praktikum dapat
lebih cepat dan mempercepat waktu praktikum.
3. Praktikan diharapkan mengetahui nama-nama serta bagian-bagian alat yang
dikenalkan agar praktikum berjalan lebih baik.
Raden Naufal R.
240110160113

BAB V
PENUTUP

5.3 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum kali ini antara lain:
1. Pada pengolahan tanah pertama, tanah dipotong kemudian diangkat lalu
dibalik agar sisa-sisa tanaman yang ada dipermukaan tanah dapat terbenam
di dalam tanah untuk menimbun residu tanaman sebelumnya agar menjadi
pupuk organik.
2. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat pembajakan yaitu menjaga agar
traktor berjalan lurus, menjaga kedalaman pembajakan, menggunakan kunci
differensial untuk mencegah slip, mengangkat implement apabila implemen
menabrak halangan, dan menggunakan gardan depan.
3. Pengolahan tanah kering paling baik menggunakan traktor roda karet karena
apabila menggunakan roda besi, traktor akan sulit membalikkan tanah.

5.4 Saran
Adapun saran untuk praktikum kali ini adalah:
1. Praktikan tidak siap apabila diberi perintah mengenai penggambaran sketsa
yang mendadak, diharapkan dapat diminimalisir ketidaktahuannya supaya
kedepannya dapat siap.
Lundu Septri Haris P
240110160114

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum kali ini adalah:
1. Alat mesin pertanian dipakai untuk mengefisienkan cara kerja dan mendapatkan
hasil yang maksimal
2. Bajak piringan (Disc Plow)digunakan untuk pengolahan tanah pertama (primer)
yaitu untuk membalik tanah yang sebelumnya ditumbuhi oleh tanaman, sehingga
tanaman terkubur oleh tanah yang dibalik oleh bajak piringan
3. Alat dan mesin pertanian dibagi menjadi alat dan mesin pertanian pertama (bajak,
dll) dan alat dan mesin pertanian kedua (garu,dll)
4. Kegunaan utama dari rotary flow adalah menghaluskan tanah yang sudah
digemburkan sehingga mencapai hasil yang maksimal sebelum ditanam bibit-
bibit tanaman

5.2 Saran
Saran untuk praktikum ini adalah :
1. praktikan lebih kondusif
2. lebih teliti dalam mengukur dan membuat ukuran alat pertanian
3. menyediakan alat dengan lengkap untuk seluruh anggota kelompok
Jarmada Alau
240110167002

BAB V
PENUTUP

5.5 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum kali ini antara lain:
1. Terdapat berbagai macam alat dan mesin yang harus dipelajari oleh
mahasiswa Teknik Pertanian.
2. Sebelum dilakukan percobaan penggunaan terhadap alat – alat dan mesin –
mesin tersebut lebih baik untuk mengidentifikasi baik itu dari segi fungsi
maupun bentuk dan komponen dari alat dan mesin tersebut.
3. Pengenalan tersebut bertujuan untuk meminimalisir terjadinya kesalahan
dalam menggunakan alat ataupun mesin yang terdapat di laboratorium alat
dan mesin pertanian.

5.6 Saran
Saran yang dapat diberikan untuk praktikum pertama ini adalah alat dan
mesin yang akan diidentifikasi oleh praktikan sebiknya ditempatkan pada tempat
yang dapat mempermudah praktikan melakkan identifikasi baik itu dalam bentuk
mengukur alat, ataupun mengsketsa alat.
DAFTAR PUSTAKA

Tim Kementrian Pertanian, 2015. Modul Traktor Tangan. Terdapat pada:


https://pertanian.go.id (diakses pada tanggal 05 Oktober 2017 Pukul 11.32
WIB)

Elisa, 2014. Mesin Penanaman. Terdapat pada: https://repository.ugm.ac.id


(diakses pada tanggal 05 Oktober 2017 Pukul 12.04 WIB)

Note : Nama. Tahun. Judul. Kota:Penerbit. Terdapat pada ... (diakses pada)
Harus ada lampiran

Anda mungkin juga menyukai