Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PRAKTIKUM

ALAT DAN MESIN PERTANIAN


(TPT 2028)
ACARA II
PENGENALAN DASAR ALAT & MESIN PENANAM DAN KALIBERASI
SEEDER

DISUSUN OLEH:
NAMA : WIDYA HAFIDZAH HANDAYANI
NIM : 19/446817/TP/12620
CO. ASS : IGNATIUS JOVANTHEO

LABORATORIUM ENERGI DAN MESIN PERTANIAN


DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSITEM
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2020
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia memiliki lahan yang subur dan dapat ditanami sehuingga
pertanian di Indonesia merupakan sektor terpenting dalam penopang pemenuhan
kebutuhan pangan manusia. Karena kebutuhan pangan harus tercukupi maka
dilakukan berbagai cara untuk meningkatkan produksi pangan. Bidang pertanian
juga tidak lepas dari perkembangan teknologi. Ccara penanaman dalam pertanian
pun juga mengalami perkembangan untuk meningkatkan produksi hasil pertanian.
Sistem penanaman yang dilakukan dengan cara tradisional mempunyai kekurangan
dapat mengakibatkan tertundanya waktu tanam serempak karena hanya
mengandalkan tenaga kerja manusia dalam proses penanamannya. Petani
memerlukan suatu dukungan alat yang dapat digunakan untuk menunjang aktifitas
penanaman bibit padi yang lebih cepat, serempak dan murah seperti mesin penanam
seeder dan rice transplenter.
Oleh karena itu, sebagai mahasiswa Teknik Pertanian dan Biosistem
dilakukan praitikum acara 2 ini untuk mengetahui spesifikasi, cara kerja dan cara
kaliberasi dari seeder dan rice transplenter yang baik dan benar yang dapat
digunakan untuk menangani masalah pertanian dilapangan dalam penanaman
tanaman pertanian yang lebih efektif dan efisien.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari diadakannya praktikum acara 2 ini adalah :
1. Untuk mengetahui spesifikasi dari seeder.
2. Untuk mengetahui cara kerja dan pengoperasian mesin penanam (seeder)
3. Untuk mengetahui watak laku teknis dari mesin penanam serta cara pengaturan
bagian-bagiannya dalam kaitannya dengan penggunaan mesin penanam tersebut
untuk melakukan penanaman suatu jenis tanaman dengan dosis penggunaan
benih tertentu.
4. Untuk mempelajari kinerja mesin penanam padi (Rice Transplenter) ditinjau
dari aspek mesin, aspek tanaman serta aspek teknik operasionalnya.
5. Untuk dapat menyiapkan bibit yang akan ditanam menggunakan rice
transplenter dalam bentuk dapog.

1.3 Manfaat
Manfaat dari diadakannya praktikum acara 2 ini adalah dapat mengetahui
spesifikasi, cara kerja dan pengoperasian mesin penanam (seeder) serta untuk
mengetahui watak laku teknis dari mesin penanam dan cara pengaturan bagian-
bagiannya. Untuk mempelajari kinerja ditinjau dari aspek mesin, aspek tanaman
serta aspek teknik operasionalnya pada mesin penanam padi (Rice Transplenter)
serta dapat menyiapkan bibit yang akan ditanam menggunakan rice transplenter.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Alat tanam seeder adalah alat yang digunakan untuk menanam biji bijian
sesuai dengan kedalaman dan jumlah yang dikehendaki. Alat penanam (seeder)
berfungsi untuk meletakkan benih yang akan ditanam pada kedalaman dan jumlah
tertentu dengan keseragaman yang relatif tinggi. Terdapat pola penebaran benih dan
pola penanaman dengan seeder yaitu broadcasting (benih disebar pada permukaan
tanah), drill seedling (benih dijatuhkan secara random dan diletakkan pada
kedalaman tertentu dalam alur sehingga diperoleh jalur tanaman tertentu), pesicion
drilling (benih ditanam secara tunggal dengan interval yang sama dengan alur), hill
dropping (kelompok benih dijatuhkan secara random dengan interval yang hampir
sama dengan alur) dan chezktow planting (benih diletakkan pada tempat tertentu
sehingga diperoleh lajur tanaman dengan dua arah yang sama) (Daywin, 2008).
Cara kerja seeder yakni pertama-tama pembuka alur tipe double disk
membuat alur kemudian benih dijatuhkan dari atas yaitu oleh bagian penakar benih
tipe inclined disk. Penakar benih tipe ini bentuknya piringan pipih pada sekeliling
tepinya terdapat lubang-lubang berdiamater sama dengan biji yang akan ditanam.
Penakar benih sewaktu berputar lubang-lubangnya terisi oleh bijian yang terdapat
diatas piringan penakar benih dan terhubung dengan hopper benih, kemudian
dijatuhkan lewat lubang penyalur benih. Putaran piringan penakar benih
ditransmisikan dari roda penggerak yang ada dibagian belakang (BPP MEKTAN,
2015).
Rice Transplenter adalah mesin penanam padi yang digunakan untuk
menanam bibit padi yang telah disemai pada area khusus dengan umur tertentu,
pada area sawah siap tanam dan mesin dirancang pada lahan berlumpur sehingga
dirancang ringan dan dilengkapi dengan alat pengapung. Mesin rice transplanter
bekerja dengan cara menancapkan bibit padi ke dalam tanah sawah menggunakan
garpu penanam (picker) secara teratur sesuai gerak jalan roda mesin, garpu
penanam akan menancapkan pada setiap satu titik tanam dalam 4 baris. Mesin ini
bermanfaat dalam efisiensi waktu tanam dan penghematan biaya tanam. Selain itu
kualitas tanaman padi juga lebih baik terutama bila dilihat dari vegetatif awal
(Supriadi dan Muqwin, 2018).
Bagian-bagian transplanter yaitu:
1. Travelling Devices yang berfungsi untuk menggerakkan transplanter ke depan
dan belakang
2. Feeding Devices yang terdiri dari
a. Seedling Tray berfungsi sebagai tempat meletakkan persemaian yang akan
ditanam
b. Seedling Stopper berfungsi sebagai alat penahan persemaian yang terdapat
pada seedling tray
c. Seedling Feeding Pawl untuk menggerakkan seedling tray kekanan dan
kekiri agar pengambilan persemaian merata
3. Planting Devices terdiri dari
a. Planting Arm berfungsi mengerakkan garpu penanam atau planting fork
b. Planting fork sebagai alat pengambil bibit persemaian dari seedling tray
4. Operating Devices adalah alat pengendalian operasi terdiri atas motor, kopling,
gas, versneling, rem (HIMAGRO UMY, 2018).
Berdasarkan cara pengoperasiannya, rice transplenter dapat dibedakan
menjadi beberapa macam, yakni transplanter tipe berjalan (walking type) dan
transplanter tipe mengendarai (riding type). Berdasarkan atas sumber daya
penggerak yaitu Manually Operated Transplanter yang sumber daya penggeraknya
berasal dari tenaga manusia, Animal Drawan Transplanter yang sumber daya
penggeraknya berasal dari tenaga hewan, Tractor Mounted Transplanter yang
sumber daya penggeraknya berasal dari traktor yang merupakan unit terpisah dari
transplanternya, Self Propelled Transplanter yaitu transplanter yang unit
penggeraknya menjadi satu kesatuan unit dengan alat penanamnya. Berdasarkan
macam persemaian yang digunakan transplanter dibagi menjadi Root wash seedling
dan Soil Bearing Seedling atau Mat Seedling (Anonim, 2017).
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan, beserta kegunaannya dalam praktikum acara 2 tentang
pengenalan dasar alat & mesin penanam dan kaliberasi seeder dan rice transplanter
ini antara lain :
1. Mesin penanam (seeder dan rice transplanter), sebagai alat yang diuji
coba;
2. Timbangan, untuk menimbang gabah yang keluar;
3. Roll meter, untuk mengukur dimensi seeder;
4. Stopwatch, untuk menghitung waktu aktual dan koreksi;
5. Penampung Benih, untuk menampung benih;
6. Alat tulis, sebagai alat untuk mengisi form.
Bahan yang digunakan dalam praktikum acara 2 tentang pengenalan dasar alat &
mesin penanam dan kaliberasi seeder dan rice transplanter ini antara lain :
1. Gabah, sebagai bahan pengujian seeder;
2. Dapog, sebagai bahan pengujian rice transplanter.

3.2 Cara Kerja


Berikut adalah cara kerja dalam pengamatan masing – masing alat yang digunakan
dalam praktikum acara 2 tentang pengenalan dasar alat & mesin penanam dan
kaliberasi seeder.
3.2.1. Cara Kerja Seeder
Untuk melakukan pengujian dengan alat seeder dilakukan langkah-langkah yaitu
pengamatan kondisi fisik dari mesin terlebih dahulu, kemudian dilakukan
pencatatan spesifikasi mesin penanam. Langkah berikutnya adalah pengisian seed
box dengan gabah, dan penampung benih ditaruh pada ujung pengeluaran seed tube.
Roda diputar sebanyak 10 kali putaran dan dihitung waktunya. Gabah pada wadah
penampung ditimbang beratnya. Percobaan diulangi selama 5 kali dengan 3 variasi
SMD (1/3, 2/3, dan 3/3).
3.2.2. Cara Kerja Rice Transplanter
Percobaan mengenai rice transplanter dilakukan dengan cara pengamatan pada
kondisi fisik dari mesin penanam, kemudian dilakukan pencatatan spesifikasi mesin
penanam dan pengisian form yang diberikan.

3.3 Cara Analisa Data


1. Anova Satu Arah
Tabel 3.1 Anova satu arah
Berat benih per seed tube per 10 Jmlah
Jml Wkt kali (gr) Rerata Jumlah
SDM Ulng
ptrn (s) ∑ 𝑋𝑖 𝑋𝑖 rerata
1 2 3 4 5 6 7
1 t1 x11 x21 x31 x41 x51 x61 x71 ∑ 𝑋𝑖1 𝑋𝑖1
2 t2 x12 x22 x32 x42 x52 x62 x72 ∑ 𝑋𝑖2 𝑋𝑖2
̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅
1/3 10x 3 t3 x13 x23 x33 x43 x53 x63 x73 ∑ 𝑋𝑖3 𝑋𝑖3 ∑ 𝑋𝑖(1)
3
4 t4 x14 x24 x34 x44 x54 x64 x74 ∑ 𝑋𝑖4 𝑋𝑖4
5 t5 x15 x25 x35 x45 x55 x65 x75 ∑ 𝑋𝑖5 𝑋𝑖5

∑ ∑ 𝑋𝑖(1) ∑ 𝑋𝑖
̿̿̿ =
𝑋𝑖
3 5
1 t1 x11 x21 x31 x41 x51 x61 x71 ∑ 𝑋𝑖1 𝑋𝑖1
2 t2 x12 x22 x32 x42 x52 x62 x72 ∑ 𝑋𝑖2 𝑋𝑖2
̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅
2/3 10x 3 t3 x13 x23 x33 x43 x53 x63 x73 ∑ 𝑋𝑖3 𝑋𝑖3 ∑ 𝑋𝑖(2)
3
4 t4 x14 x24 x34 x44 x54 x64 x74 ∑ 𝑋𝑖4 𝑋𝑖4
5 t5 x15 x25 x35 x45 x55 x65 x75 ∑ 𝑋𝑖5 𝑋𝑖5

∑ ∑ 𝑋𝑖(2) ∑ 𝑋𝑖
̿̿̿ =
𝑋𝑖
3 5
1 t1 x11 x21 x31 x41 x51 x61 x71 ∑ 𝑋𝑖1 𝑋𝑖1
2 t2 x12 x22 x32 x42 x52 x62 x72 ∑ 𝑋𝑖2 𝑋𝑖2 ̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅
3/3 10x ∑ 𝑋𝑖(3)
3 t3 x13 x23 x33 x43 x53 x63 x73 ∑ 𝑋𝑖3 𝑋𝑖3 3

4 t4 x14 x24 x34 x44 x54 x64 x74 ∑ 𝑋𝑖4 𝑋𝑖4


5 t5 x15 x25 x35 x45 x55 x65 x75 ∑ 𝑋𝑖5 𝑋𝑖5

∑ ∑ 𝑋𝑖(3) ∑ 𝑋𝑖
̿̿̿
𝑋𝑖 =
3 5
Diketahui :
n = jumlah ulangan = 5
v = jumalh variasi bukaan SDM = 3
dbv = v-1 = 3-1 = 2
dbu = v(n-1) = 3(5-1) = 12

a. Faktor Koreksi
(∑ ∑ 𝑋 1 +∑ ∑ 𝑋 2 +∑ ∑ 𝑋 3 )2
∑15
𝑖=1 𝑋𝑖
𝑖( )
3
𝑖( )
3
𝑖( )
3
𝐹𝐾 = = (3.1)
𝑛.𝑣 𝑛.𝑣

b. Jumlah Kuadrat Total

𝐽𝐾𝑇 = |{(̅̅̅̅̅̅̅̅̅ ̅̅̅̅̅̅̅̅̅


∑ 𝑋𝑖(1) )2 + (∑ ̅̅̅̅̅̅̅̅̅
𝑋𝑖(2) )2 + (∑ 𝑋𝑖(3) )2 } − 𝐹𝐾| (3.2)
3 3 3

c. Jumlah Kuadrat Antara


̿̿̿̿̿̿̿
𝐽𝐾𝐴 = |(𝑋𝑖 ̿̿̿̿̿̿̿ ̿̿̿̿̿̿̿
1/3 + 𝑋𝑖2/3 + 𝑋𝑖3/3 ) − 𝐹𝐾| (3.3)
d. Jumlah Kuadrat dalam
JKD = |JKT – JKA| (3.4)
𝐽𝐾𝐷
e. KTV = 𝑑𝑏𝑣 (3.5)
𝐽𝐾𝐴
f. KTU =𝑑𝑏𝑢 (3.6)
𝐾𝑇𝑉
g. Fhitung = 𝐾𝑇𝑈 (3.7)

h. Ftabel = F(5%;(v-1);v(n-1)) (3.8)


i. Tabel cek

Sumber Db JK KT
FHitung Ftabel
Ragam dbv dbu JKA JKD KTV KTU
Variasi 2 12

Hipotesa :
Ho : µ1 = µ2 = µ
H1 : µ1 ≠ µ2 ≠ µ
 Jika Fhitung < Ftabel , maka Ho diterima dan H1 ditolak
 Jika Fhitung > Ftabel , maka Ho ditolak dan H1 diterima
Dimana :
Ho = variansi bukaan tidak mempengaruhi keseragaman pengeluaran benih pada
setiap seed tube
H1 = variansi bukaan mempengaruhi keseragaman pengeluaran benih pada setiap
seed tube

2. Anova dua Arah


Wk Berat benih per seed tube per 10 kali (gr)
Jml
SDM Ulng t
ptrn 1 2 3 4 5 6 7 ∑ 𝑇𝑖
(s)
1 t1 x11 x21 x31 x41 x51 x61 x71
2 t2 x12 x22 x32 x42 x52 x62 x72
1/3 10x 3 t3 x13 x23 x33 x43 x53 x63 x73
4 t4 x14 x24 x34 x44 x54 x64 x74
5 t5 x15 x25 x35 x45 x55 x65 x75
7

∑ 𝑇𝑖𝑗 = ∑ 𝑋1 ∑ 𝑋2 ∑ 𝑋3 ∑ 𝑋4 ∑ 𝑋5 ∑ 𝑋5 ∑ 𝑋6 ∑ ∑ 𝑋𝑖
𝑖=1
1 t1 x11 x21 x31 x41 x51 x61 x71
2 t2 x12 x22 x32 x42 x52 x62 x72
2/3 10x 3 t3 x13 x23 x33 x43 x53 x63 x73
4 t4 x14 x24 x34 x44 x54 x64 x74
5 t5 x15 x25 x35 x45 x55 x65 x75
14

∑ 𝑇𝑖𝑗 = ∑ 𝑋8 ∑ 𝑋9 ∑ 𝑋10 ∑ 𝑋11 ∑ 𝑋12 ∑ 𝑋13 ∑ 𝑋14 ∑ ∑ 𝑋𝑖


𝑖=8
1 t1 x11 x21 x31 x41 x51 x61 x71 ∑ 𝑋𝑖1

3/3 10x 2 t2 x12 x22 x32 x42 x52 x62 x72 ∑ 𝑋𝑖2

3 t3 x13 x23 x33 x43 x53 x63 x73 ∑ 𝑋𝑖3


4 t4 x14 x24 x34 x44 x54 x64 x74 ∑ 𝑋𝑖4

5 t5 x15 x25 x35 x45 x55 x65 x75 ∑ 𝑋𝑖5


21

∑ 𝑇𝑖𝑗 = ∑ 𝑋15 ∑ 𝑋16 ∑ 𝑋17 ∑ 𝑋18 ∑ 𝑋19 ∑ 𝑋20 ∑ 𝑋21 ∑ ∑ 𝑋𝑖


𝑖=15
∑ 𝑇𝑗 = ∑ ∑ 𝑋1 ∑ ∑ 𝑋2 ∑ ∑ 𝑋3 ∑ ∑ 𝑋4 ∑ ∑ 𝑋5 ∑ ∑ 𝑋6 ∑ ∑ 𝑋7

a. ∑ 𝑇𝑖 2 = ∑(𝑋1 + ⋯ + 𝑋7 )2 + ∑(𝑋8 + ⋯ + 𝑋14 )2 + ∑(𝑋15 + ⋯ + 𝑋21 )2


2 2 2
= (∑ ∑7𝑖=1 𝑋𝑖 ) + (∑ ∑14 21
𝑖=8 𝑋𝑖 ) + (∑ ∑𝑖=15 𝑋𝑖 ) (3.9)
b. ∑ 𝑇𝑗 2 = ∑(𝑋1 + 𝑋8 + 𝑋15 )2 + ⋯ + ∑(𝑋7 + 𝑋14 + 𝑋21 )2
2 2 2
= (∑ ∑ 𝑋1 ) + (∑ ∑ 𝑋2 ) + … + (∑ ∑ 𝑋7 ) (3.10)
c. ∑ 𝑇𝐼𝑗 2 = (∑ 𝑋1 )2 + (∑ 𝑋2 )2 + ⋯ + (∑ 𝑋21 )2 (3.11)
d. ∑ 𝑇𝑖𝑗𝑘 2 = ⌊{(𝑋11 )2 + ⋯ + (𝑋75 )2 }1/3 + {(𝑋11 )2 + ⋯ + (𝑋75 )2 }2/3 +
{(𝑋11 )2 + ⋯ + (𝑋75 )2 }3/3 ⌋ (3.12)
100002
e. C=𝑛.𝑣.𝑡𝑢𝑏𝑒 (3.13)

Dimana: n = jumlah ulangan = 5


v = jumlah variasi bukaan SDM = 3
tube = jumlah tube = 7
f. Jarak kuadrat antar baris
∑ 𝑇𝑖 2
JKA=|3𝑥𝑆𝑀𝐷𝑏𝑎𝑟𝑖𝑠 − 𝐶| (3.14)

dimana: SDM baris = 7


g. Jarak Kuadrat Antar observasi dalam baris
∑ 𝑇𝑗 2
JKB=|3𝑥𝑆𝑀𝐷𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛 − 𝐶| (3.15)

dimana: SDM percobaan = 5


h. Jarak kuadrat
JK=|∑ 𝑇𝑖𝑗𝑘 2 − 𝐶| (3.16)
i. Jarak kuadrat sesatan (JKS)
∑ 𝑇𝑖𝑗 2
JKS=|∑ 𝑇𝑖𝑗𝑘 2 − | (3.17)
3

j. JKAB=|JK-JKA-JKB-JKS| (3.18)
Pernyataan Analisa Hipotesa

Variabel A=SDM, variabel B=keseragaman

dbv = (v-1) v = variasi = 3

dbu = (u-1) u = ulangan = 5

dbi = (v-1)(u-1) n=7

dbs = v.u(n-1)

Perbandingan variabel
1. SDM vs Keseragaman
𝐽𝐾𝐴/𝑑𝑏𝑣
Fhitung1=𝐽𝐾𝐵/𝑑𝑏𝑢 (3.19)

Ftabel1=F(5%;dbv;dbu) (3.20)
2. Keseragaman vs Interaksi
𝐽𝐾𝐵/𝑑𝑏𝑢
Fhitung2= (3.21)
𝐽𝐾𝐴/𝑑𝑏𝑖

Ftabel2=F(5%;dbu;dbi) (3.22)
3. Interaksi vs Sesatan
𝐽𝐾𝐴𝐵/𝑑𝑏𝑖
Fhitung3= 𝐽𝐾𝑆/𝑑𝑏𝑠 (3.23)

Ftabel3=F(5%;dbi;dbs) (3.24)
Hasil Analisa Tabel
Sumbervariasi Db Jumlah Kuadrat F rerata Ftabel
kuadrat rata-rata hitung
SDM dbv JKA JKA/dbv F hitung 1 F tabel 1

Keseragaman Dbu JKB JKB/dbu F hitung 2 F tabel 2

Interaksi Dbi JKAB JKAB/dbi F hitung 3 F tabel 3


Sesatan Dbs JKS JKS/dbs
Hipotesa:
Ho :𝜇1 = 𝜇2 = 𝜇3 = 𝜇
H1 :𝜇1 ≠ 𝜇2 ≠ 𝜇3
Lalu dengan cara yang sama dengan anova 1 arah, dicari nilai F tabel 1, Ftabel 2,
dan F tabel 3.
Jika Fhitung<Ftabel, maka Ho diterima dan H1 ditolak
Jika Fhitung>Ftabel, maka Ho ditolak dan H1 diterima
Pernyataan Analisa hipotesa
a. Menentukan kecepatan MesinPenanam Drill Seeder
Diameter roda (D), jumlah putaran (n), rerata waktu tiap variasi bukaan (𝑡̅̅̅̅̅
1/3 , ̅̅̅̅̅
𝑡2/3 ,
̅̅̅̅̅
𝑡3/3 ) , dan lebar kerja (B) dicari ukurannya.
Menentukan kecepatan mesin penanam dengan rumus:
𝜋𝐷𝑛
𝑉= (3.25)
𝑡̅

Sehingga,
𝜋𝐷𝑛
Bukaan 1/3 → 𝑉1/3 = ̅̅̅̅̅̅
𝑡1/3

𝜋𝐷𝑛
Bukaan 2/3 → 𝑉2/3 = ̅̅̅̅̅̅
𝑡2/3

𝜋𝐷𝑛
Bukaan 1/3 → 𝑉3/3 = ̅̅̅̅̅̅
𝑡3/3

b. Menentukan Kebutuhan ( berat ) benih per ha (kg/ha)


𝑋̿
𝑋 = 10 (3.26)
10000.𝑋
𝑁= (3.27)
𝜋.𝐷.𝐵

Sehingga :
i. SDM 1/3
̿̿̿̿̿̿̿
𝑋1/3 10000.𝑋1/3
𝑋1/3 = → 𝑁1/3 = gr/ha → dijadikan kg/ha
10 𝜋.𝐷.𝐵

ii. SDM 2/3


̿̿̿̿̿̿̿
𝑋2/3 10000.𝑋2/3
𝑋2/3 = → 𝑁2/3 = gr/ha → dijadikan kg/ha
10 𝜋.𝐷.𝐵

iii. SDM 3/3


̿̿̿̿̿̿̿
𝑋3/3 10000.𝑋3/3
𝑋3/3 = → 𝑁3/3 = gr/ha → dijadikan kg/ha
10 𝜋.𝐷.𝐵
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Pengamatan
Berdasarkan Praktikum pada Acara II yang dilakukan terdapat beberapa data. Dari praktikum yang telah dilaksanakan
didapatkan hasil pengamatan sebagai berikut :

Tabel 4.1.1 Data Hasil Kaliberasi Seeder


Pengaturan Jumlah Berat Benih per seed tube per 10 X Putaran
Waktu
No pembukaan Putaran Ulangan
(s) 1 2 3 4 5 6 7
SMD Roda
1
17,79 25,00 20,00 75,00 100,00 100,00 50,00 75,00
2
18,10 20,00 10,00 50,00 60,00 5,00 25,00 50,00
I 1/3 10 X 3
15,84 25,00 5,00 50,00 60,00 30,00 10,00 60,00
4
14,47 25,00 5,00 50,00 75,00 225,00 30,00 75,00
5
13,58 25,00 5,00 60,00 75,00 130,00 5,00 40,00
total

2/3 10 X 1
13,27 30,00 25,00 75,00 75,00 125,00 60,00 75,00
II
2
13,51 75,00 25,00 75,00 50,00 125,00 50,00 80,00
3
14,08 50,00 10,00 75,00 50,00 150,00 50,00 75,00
4
13,27 25,00 5,00 50,00 75,00 100,00 30,00 75,00
5
13,03 25,00 5,00 75,00 75,00 75,00 30,00 75,00
total

III 1 10 X 1
17,52 25,00 5,00 5,00 100,00 5,00 30,00 75,00
2
16,75 25,00 5,00 75,00 100,00 5,00 50,00 75,00
3
19,94 5,00 5,00 75,00 100,00 - 80,00 80,00
4
17,11 10,00 5,00 50,00 100,00 5,00 50,00 100,00
5
13,37 25,00 5,00 50,00 100,00 - 50,00 75,00

1.1.2 Analisa Data


Dalam Praktikum pada “Pengenalan Dasar Alat & Mesin Penanam dan Kaliberasi Seeder” terdapat beberapa data. Dari
praktikum yang telah dilaksanakan dapat dianalisis perhitungan sebagai berikut :
1. Anova Satu Arah
Tabel 4.1.2 Analisis Anova Satu Arah
Pengaturan Jumlah Jumlah
Waktu Berat Benih per seed tube per 10 X Putaran Jumlah rerata
No pembukaan Putaran Ulangan rerata
(s)
SMD Roda 1 2 3 4 5 6 7
1
17,79 25,00 20,00 75,00 100,00 100,00 50,00 75,00 445,00 63,57
2
18,10 20,00 10,00 50,00 60,00 5,00 25,00 50,00 220,00 31,43
I 1/3 10 X 3
15,84 25,00 5,00 50,00 60,00 30,00 10,00 60,00 240,00 34,29
4
14,47 25,00 5,00 50,00 75,00 225,00 30,00 75,00 485,00 69,29
247,14
5
13,58 25,00 5,00 60,00 75,00 130,00 5,00 40,00 340,00 48,57

Total 1.730,00 49,43

2/3 10 X 1
13,27 30,00 25,00 75,00 75,00 125,00 60,00 75,00 465,00 66,43
2
13,51 75,00 25,00 75,00 50,00 125,00 50,00 80,00 480,00 68,57
II 3 303,57
14,08 50,00 10,00 75,00 50,00 150,00 50,00 75,00 460,00 65,71
4
13,27 25,00 5,00 50,00 75,00 100,00 30,00 75,00 360,00 51,43
5
13,03 25,00 5,00 75,00 75,00 75,00 30,00 75,00 360,00 51,43

Total 2.125,00 60,71


III 1 10 X 1
17,52 25,00 5,00 5,00 100,00 5,00 30,00 75,00 245,00 35,00
2
16,75 25,00 5,00 75,00 100,00 5,00 50,00 75,00 335,00 47,86
3 221,43
19,94 5,00 5,00 75,00 100,00 - 80,00 80,00 345,00 49,29
4
17,11 10,00 5,00 50,00 100,00 5,00 50,00 100,00 320,00 45,71
5
13,37 25,00 5,00 50,00 100,00 - 50,00 75,00 305,00 43,57

Total 1.550,00 44,29


Diketahui :
n = jumlah bilangan = 5
v = jumlah variasi bukaan SMD
dbv = v-1 = 3-1 = 2
dvu = v (n-1) = 3(5-1) = 12

a. Faktor koreksi
∑15
𝑖=1 𝑋𝑖 (1730+2125+1550)2
𝐹𝐾 = = = 1.947.601,67
𝑛.𝑣 15

b. Jumlah kuadrat Total


𝐽𝐾𝑇 = |((1730)2 + (2125)2 + (1550)2 ) − 1.947.601,67| =
1745335,85
c. Jumlah Kuadrat antara
𝐽𝐾𝐴 = |(1730 + 2125 + 1550) − 1.947.601,67| = 1947447,24
d. Jumlah kuadrat Dalam
𝐽𝐾𝐷 = |1745335,85 − 1947447,24| = 202111,3878
e. KTV
202111,3878
𝐾𝑇𝑉 = = 101055,69
2

f. KTU
1947447,24
𝐾𝑇𝑈 = = 162287,27
2

g. F perhitungan
101055,69
𝐹 𝑝𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 = 162287,27 = 0,6227

h. F tabel
𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 𝐹(5%; 2; 12) = 3,89

Tabel 4.1.3 Tabel Analisa Perhitungan F tabel


Sumber Db JK KT
Fhitung F tabel
ragam Dbv Dbu JKA JKD KTV KTU
Variasi 2 12 1947447,2 202111,4 101055,69 162287,3 0,6226964 3,89

Hipotesis :
Ho : µ1 = µ2 = µ3 = µ
H1 : µ1 ≠ µ1 ≠ µ3
Kesimpulan :
Fhit < Ftabel maka Ho diterima dan H1 ditolak sehingga tidak ada beda nyata antara
kelompok. Variansi bukaan tidak memengaruhi keseragaman pengeluaran benih pada
setiap seed tube

4.2 Form

A. Mesin Penanam Benih (Seeder)


1. Spesifikasi :
Nama : Seeder
Merek : Agrostios
Model :-
Tipe : Trailing
No.Seri : 16 CLN-1506
Buatan : Chelca-Slovalia
Jenis mesin penanam : Drill Seeding
Jenis alat pengeluaran benih : Horizontal Feed
Jenis tabung penyalur : Spiral
Jenis alat pembuat alur : Disk
Jenis alat penutup benih : Drag Chain
Jenis benih yang ditanam : Biji-bijian
Ukuran total mesin penanam :
Panjang (cm) : 316
Lebar (cm) : 165
Tinggi (cm) : 160
Ukuran diameter roda mesin penanam : -
Jarak tanam : 28
Kecepatan tanam : Tergantung kecepatan traktor
Kebutuhan benih (kg/ha) :-
Lebar kerja : 280

2. Kaliberasi Seeder :
Pengaturan Jumlah Ula Berat benih per seed tube persepuluh kali
No pembukaan putaran ngan putaran
SMD roda 1 2 3 4 5 6 7
1
2
I 1/3 10 X 3
4
5
1

Lembar Isian Praktikum Alat dan Mesin Pertanian (TPT 2028)


2
II 2/3 10 X 3
4
5
1
2
III 3/3 10 X 3
4
5

B. Mesin Penanam Bibit (Rice Transplanter)


1. Spesifikasi :
Nama : Rice Transpanter
Merek : Iseki
Model : PC4
Tipe : Standart Planting
Type of seedling :-
No. Seri : 1005172
Negara Pembuat : Jepang
Tahun Pembuatan :-
Engine :
- power (hp) : 3,88 hp
- speed (rpm) : 3300 rpm
Dimensi :
Panjang (mm) : 150
Lebar (mm) : 213
Tinggi (mm) : 117
Berat (kg) :-
Planting device :
Type of finger :-
Row spacing (cm) : Depan 20, Samping 30
Planting deep (cm) : -
Operating speed (m/sec) : -
Negara pembuat : Jepang

Lembar Isian Praktikum Alat dan Mesin Pertanian (TPT 2028)


Bagian Seeder :

9 7 6 8
4

3
5

2 1

Keterangan :
1.Seed Box 5. Furrow Opener
2.Gear 6. SMD(Seed Metering Device)
3.Roda 7. Pengatur putaran SMD
8. Seed covering device
4.Pipa penyalur 9. Seed tube

Bagian Transplanter :

7 8 6 1
2 3 4 5

Keterangan :
1. Seeding box
2. Leveling boar
3. Planting pincete
4. Gear to gear
5. Gear box
6. Kopling utama
7. Kopling pengatur belokan
8. Hidrolik
BAB V
PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini membahas tentang pengamatan seeder dan transplanter serta
analisis data mengenai kalibrasinya. Seeding box fungsinya sebagai wadah tempat
menaruh persemaian yang akan ditanam. Leveling board pelampung digunakan agar mesin
tidak tenggelam ke dalam tanah. Planting pincente yakni merupakan alat pengambilan dan
penanam bibit. Gear to gear fungsinya untuk menyalurkan gerakan. Gear box berfungsi
sebagai pelindung gear dari material asing. Kopling utama berfungsi untuk
mengoperasikan dan mengatur kecepatan. Kopling berfungsi untuk mengatur belokan
pada saat belok. Hidrolik fungsinya untuk mengatur ketinggian mesin dan kedalaman
penanaman.
Seedbox fungsinya untuk penampung benih, gear fungsinya untuk menyalurkan
putaran dari putaran roda menuju ruang pengatur pengeluaran bibit. Roda berfungsi
sebagai penggerak, pipa penyalur fungsinya untuk menyalurkan benih ke alur yang dibuat
oleh: furrow opener yang berfungsi membuka alur dalam tanah tempat biji akan ditanam
SMD (Seed Metering Device) untuk membagi benih dalam jumlah tertentu. Pengatur
Putaran SMD fungsinya untuk mengatur putaran SMD. Seed covering device untuk
menutup alur tanam. Seed tube menyalurkan benih menuju pipa penyalur.
Ho = variansi bukaan tidak berpengaruh terhadap kesamaan pengeluaran benih
pada setiap seed tube dan H1 = variansi bukaan mempengaruhi keseragaman pengeluaran
benih pada setiap seed tube. Hipotesa yang ditentukan adalah:
Ho : µ1 = µ2 = µ
H1 : µ1 ≠ µ2 ≠ µ
Apabila Fhitung < Ftabel , maka Ho diterima dan H1 ditolak dan jika Fhitung > Ftabel , maka
Ho ditolak dan H1 diterima.
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, didapat hasil bahwa pada anova satu
arah F perhitungan bernilai 0,62 dan F tabel bernilai 3,89. Hipotesa yang dipenuhi adalah
F hitung < F tabel sehingga Ho diterima dan H1 ditolak. Sehingga berdasarkan anova
satu arah, variasi bukaan tidak berpengaruh terhadap keseragaman pengeluaran benih
pada setiap seed tube. Sedangkan pada anova dua arah, digunakan perbandingan dari F
rerata dan F tabel dari sumber variasi SMD, keseragaman, dan interaksi. Diperoleh F
rerata yaitu 1,57 dan F tabel 6,94 sehingga Ho diterima dan H1 ditolak; F rerata 2,54 dan
F tabel 3,84 sehingga Ho diterima dan H1 ditolak; dan F rerata 41,91 dan F tabel 2,04
sehingga Ho ditolak dan H1 diterima.
Cara pemakaian transplanter yakni pertama-tama dengan pengecekkan kondisi
mesin, seperti bensin yang cukup dan posisi tuas yang netral. Selanjutnya dioperasikan
dengan Starter mesin dengan menarik tali starter. Kemudian mesin dipanaskan lebih
kurang 5 menit agar semua bagian-bagian yang bergerak dapat terlumasi dengan baik.
Atur posisi ketinggian mesin sesuai dengan kondisi lapangan. Tarik tuas kopling utama
pada posisi nyala maka mesin penanam akan bergerak. Letakkan bibit padi pada rak
penampung dan meja penanam (tray). Lalu tentukan banyaknya bibit yang akan diambil,
jarak tanam (perubahan jarak tanam dilakukan dengan mengganti gigi/ gear pada kotak
yang tersedia, namun pada tipe tertentu tidak diperlukan cukup dengan menggeser posisi
perpindahan jarak tanam), kedalaman tanam bibit dan ketinggian alat sesuai dengan
kondisi sawah.
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Alat tanam seeder adalah alat yang dipakai untuk menanam biji bijian sesuai dengan
kedalaman dan jumlah yang dikehendaki. Alat penanam (seeder) berfungsi untuk
meletakkan benih yang akan ditanam pada kedalaman dan jumlah tertentu dengan
keseragaman yang relatif tinggi.
2. Terdapat pola penebaran benih dan pola penanaman dengan seeder yaitu broadcasting
(benih disebar pada permukaan tanah), drill seedling (benih dijatuhkan secara random
dan diletakkan pada kedalaman tertentu dalam alur sehingga diperoleh jalur tanaman
tertentu), pesicion drilling (benih ditanam secara tunggal dengan interval yang sama
dengan alur), hill dropping (kelompok benih dijatuhkan secara random dengan interval
yang hampir sama dengan alur) dan chezktow planting (benih diletakkan pada tempat
tertentu sehingga diperoleh lajur tanaman dengan dua arah yang sama) (Daywin, 2008).
Pada seeder, mekanisme kerjanya yaitu pembuka alur tipe double disk membuat alur
kemudian benih dijatuhkan dari atas yaitu oleh bagian penakar benih tipe inclined disk. Penakar
benih tipe ini bentuknya piringan pipih pada sekeliling tepinya terdapat lubang-lubang
berdiamater sama dengan biji yang akan ditanam. Penakar benih sewaktu berputar lubang-
lubangnya terisi oleh bijian yang terdapat diatas piringan penakar benih dan terhubung dengan
hopper benih, kemudian dijatuhkan lewat lubang penyalur benih. Putaran piringan penakar
benih ditransmisikan dari roda penggerak yang ada dibagian belakang (BPP MEKTAN, 2015).
Rice Transplenter adalah mesin penanam padi yang digunakan untuk menanam bibit
padi yang telah disemai pada area khusus dengan umur tertentu, pada area sawah siap tanam
dan mesin dirancang pada lahan berlumpur sehingga dirancang ringan dan dilengkapi dengan
alat pengapung. Mesin rice transplanter bekerja dengan cara menancapkan bibit padi ke dalam
tanah sawah menggunakan garpu penanam (picker) secara teratur sesuai gerak jalan roda
mesin, garpu penanam akan menancapkan pada setiap satu titik tanam dalam 4 baris. Mesin ini
bermanfaat dalam efisiensi waktu tanam dan penghematan biaya tanam. Selain itu kualitas
tanaman padi juga lebih baik terutama bila dilihat dari vegetatif awal(Supriadi dan Muqwin,
2018).
Bagian-bagian transplanter yaitu:
- Travelling Devices yang berfungsi untuk menggerakkan transplanter ke depan dan
belakang
Feeding Devices yang terdiri dari:
a.Seedling Tray berfungsi sebagai tempat meletakkan persemaian yang akan ditanam
b.Seedling Stopper berfungsi sebagai alat penahan persemaian yang terdapat pada seedling tray
c.Seedling Feeding Pawl untuk menggerakkan seedling tray kekanan dan kekiri agar
pengambilan persemaian merata
Planting Devices terdiri dari
a.Planting Arm berfungsi mengerakkan garpu penanam atau planting fork
b.Planting fork sebagai alat pengambil bibit persemaian dari seedling tray
c.Operating Devices adalah alat pengendalian operasi terdiri atas motor, kopling, gas,
versneling, rem.
Berdasarkan cara pengoperasiannya, pembagian rice transplenter yaitu transplanter
tipe berjalan (walking type) dan transplanter tipe mengendarai (riding type). Berdasarkan atas
sumber daya penggerak yaitu Manually Operated Transplanter yang sumber daya
penggeraknya berasal dari tenaga manusia, Animal Drawan Transplanter yang sumber daya
penggeraknya berasal dari tenaga hewan, Tractor Mounted Transplanter yang sumber daya
penggeraknya berasal dari traktor yang merupakan unit terpisah dari transplanternya, Self
Propelled Transplanter yaitu transplanter yang unit penggeraknya menjadi satu kesatuan unit
dengan alat penanamnya. Berdasarkan macam persemaian yang digunakan transplanter dibagi
menjadi Root wash seedling dan Soil Bearing Seedling atau Mat Seedling (Menurut Anonim,
2017).
6.2 Saran
Praktikum yang telah dilaksanakan berjalan dengan lancar, praktikan dapat memahami
dengan baik cara kaliberasi seeder. Terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2017. Mengoperasikan Mesin Tanam Transplenter. Diakses dalam
https://bppliliriaja.soppengkab.go.id/mengoperasikan-mesin-penanam-padi/ pada 29
Oktober 2019 pukul 14.16 WIB.
Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian.2015. Mesin Penanam Biji-Bijian
(Grains Seeder).Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian.
SerpongTangerang-Banten
Daywin, F. J., et al.2008. Mesin-mesin Budidaya Pertanian di Lahan Kering. Yogyakarta:
Creata LPPM.
Himagro UMY. 2018. Rice Transplenter. Diakses dalam
https://himagro.umy.ac.id/2018/12/09/rice-transplenter/ pada 29 Oktober 2019 pukul
14.16 WIB.
Supradi, A. dan Muqwin. 2018. Buku Ajar Perancangan Alat dan Mesin Penanam
(Transplenter) Bibit Padi Sawah Sederhana. Yogyakarta:Deepublish.
LAMPIRAN
Jurnal

Anda mungkin juga menyukai