FISIKA HAYATI
ACARA IV
DISUSUN OLEH :
Golongan : B8
Faliana Dani
2021
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Pada penelitian yang dilakukan oleh Malik, N. (2014), pada panen 1 nilai
tinggi tanaman terbesar ditunjukkan pada tanaman sambiloto yang ditempatkan
pada naungan paranet 60% dengan intensitas cahaya matahari berkisar 400 lux.
Hal ini, karena intensitas cahaya merupakan faktor yang sangat penting dalam
proses fotosintesis untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman sehingga
untuk mengoptimalkan energi cahaya yang terbatas, tanaman berusaha
mengembangkan adaptasi mencari cahaya sehingga terlihat pertumbuhan dominan
secara antiklinal atau vertikal yang terlihat dengan pertambahan tinggi tanaman.
KESIMPULAN
Perlakuan naungan akan berpengaruh pada tinggi tanaman, luas daun, jumlah
polong, dan hasil kedelai lainya, sedangkan pada tomat dengan kondisi
menunjukkan peningkatan tinggi tanaman, diameter batang, jumlah cabang,
jumlah bunga, dan total hasil pertanaman.
Pantilu, L.I., Mantiri, F.R., Ai, N.S., dan Pandiangan, D. 2012. Respons
Morfologi dan Anatomi Kecambah Kacang Kedelai (Glycine max (L.)
Merill) terhadap Intensitas Cahaya yang Berbeda. Jurnal Bioslogos. 2
(2) : 79-87.
Akmalia, H.A. dan Suharyanto, E. 2017. Respon Anatomis Jagung (Zea mays L.)
‘Sweet Boy-02’ pada Perbedaan Intensitas Cahaya dan
Penyiraman. Jurnal EduMatSains. 1 (2):95-106
Malik, N. 2014. Pertumbuhan tinggi tanaman sambiloto (Andrographis paniculata.
Ness) hasil pemberian pupuk dan intensitas cahaya matahari yang
berbeda. Jurnal Agroteknos. 4 (3):189-193
Sulistyowati, D., Chozin, M.A., Syukur,M., Melati, M., dan Guntoro, D. 2019.
Respon Karakter Morfo- Fisiologi Genotipe Tomat Senang
Naungan Pada Intensitas Cahaya Rendah. Jurnal Hort. 29 (1):23-32.
Rahmanda, R., Sumarni, T., dan Tyasmoro, S.Y. 2017. Respon dua varietas
kedelai (Glycine max (L.) Merr) terhadap perbedaan intensitas
cahaya pada sistem agroforestry berbasis sengon. Jurnal Produksi
Tanaman. 5 (9) :1561-1569.