LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA MEKANIKA TANAH
(Penentuan pH, Kadar Air, dan Tekanan Negatif Tanah)
Oleh :
Kelompok / Shift : 3 (Tiga) / 1
Nama : Bayu Raka (240110170017)
Ghaitsa Hauralia A (240110170022)
Fauzan Angga (240110170101)
Hari, Tanggal Praktikum : Rabu, 25 September 2019
Asisten : 1. Laili Latifah
2. Nanda Rianiari Siagian
2.5 Tensiometer
Tensiometer adalah suatu alat praktis untuk mengukur kandungan air tanah,
tinggi hidrolik, dan gradien hidrolik. Alat ini terdiri atas cawan sarang, secara
umum terbuat dari keramik yang dihubungkan melalui tabung ke manometer,
dengan seluruh bagian diisi air. Saat cawan diletakkan di dalam tanah pada waktu
pengukuran hisapan dilaksanakan, air total di dalam cawan melakukan kontak
hidrolik, dan Pengukuran Potensi Air Tanah 93 cenderung untuk seimbang
dengan air tanah melalui pori-pori pada dinding keramik. Pada saat tensiometer
diletakkan di permukaan tanah, air yang terdapat dalam tensiometer umumnya
berada pada tekanan atmosfer, sedangkan air tanah secara umum mempunyai
tekanan lebih kecil dari tekanan atmosfer, sehingga terjadi hisapan dari alat
tensiometer karena perbedaan tekanan, dan air dari alat tersebut keluar, serta
tekanan dalam alat turun yang ditunjukkan oleh manometer.
Gambar 2. Tensiometer
(Sumber: Sutrisno, 2013)
BAB III
METODOLOGI
4.1 Hasil
4.1.1 Tabel Hasil Pengamatan
Tabel 1. Pengukuran pH Tanah dan Kelembaban Tanah Kelompok 3 Shift 1
Kelompok Titik Ke- Ulangan Ke- pH Tanah Kadar Air
1 6,8 1,5
2 6,9 1,5
1
3 6,9 1,5
Rata - Rata 6,86 1,5
2 1 6,8 1,5
3 Shift 1 2 6,85 1,5
3 6,9 1,5
Rata - Rata 6,85 1,5
3 1 7 1,25
2 7 1,25
3 7 1,5
Rata - Rata 7 1,33
240110170017
4.2 Pembahasan
Praktikum Fisika Mekanika Tanah kali ini membahas tentang pengukuran
pH, kelembaban dan tekanan negative dari tanah. Tanah yang diukur yaitu tanah
yang berada di FTIP. Praktikum kali ini menggunakan alat – alat seperti soil tester
dan tensiometer. Pengukuran kali ini berfungsi untuk mengidentifikasi kondisi
tanah dan mengetahui tanaman apa aja yang cocok ditanami. Soil tester sendiri
saat menguku pH tanah harus menekan tombol terlebih dahulu dan menunggu
hingga hasilnya konstan. Tensiometer memiliki fungsi mengukur tekanan negatif
pada tanah. Tensiometer memiliki cara kerja sebelumnya harus diisi dengan air
sampai full. Sebelum ditancapkan pada tanah, tanah harus digali sedalam 10 cm
dan mengubur tensiometer dengan tanah. Air yang berada pada tensiometer akan
mengalir melalui celah kecil yang ada pada tensiometer dan dapat mengetahui
nilai dari tekanan negatif dari gauge yang ada pada tensiometer.
Tanah sendiri memiliki unsur hara seperti nitrogen (N), fosfor (P), dan
kalium (K) unsur hara inilah yang sangat berperan bagi tanah untuk menyuburkan
tanaman. Nilai dari pH sendiri bermacam – macam nilainya tergantung tanaman
yang akan ditanam pada tanah tersebut dan kecocokkan tanamannya. Tanaman
ada yang dapat hidup pada kondisi pH netral, ada yang dapat pada pH yang asam
dan juga basa. Pengukuran pH kali ini menggunakan tiga titik yang berbeda pada
daerah yang saling berdekatan dengan tiga pengujian ditempat yang berbeda.
Percobaan pertama memiliki rata – rata pH sebesar 6,86. Tanaman yang cocok
pada pH yaitu bayam, kacang merah, selada, dan sebagainya. Nilai pH pada
tanaman tersebut berkisar 6 – 8. Percobaan kedua memiliki rata – rata nilai pH
sebesar 6,85. Tanaman yang cocok sama dengan percobaan pertama. Percobaan
ketiga memliki nilai rata – rata pH sebesar 7. Komoditas pertanian yang cocok
pada pH tersebut yaitu coklat, tembakau, dan tebu. Coklat sendiri memiliki kadar
pH sebesar 5 – 7. Tembakau sendiri memiliki pH sebesar 5,5 – 7,5. Tebu memiliki
nilai pH sebesar 6 – 8. Nilai rata - rata kadar air pada percobaan pertama sebesar
1,5. Percobaan kedua memiliki nilai rata – rata kadar air sebesar 1,5. Percobaan
ketiga memiliki nilai rata – rata sebesar 1,33. Nilai kadar air sendiri sangat
berpengaruh pada kelangsungan hidup tanaman sendiri. Saat nilai kadar air kecil
maka tanaman akan membutuhkan air yang sangat banyak untuk kelangsungan
Bayu Raka Pratama
240110170017
hidupnya. Nilai kadar air yang dihasilkan pada praktikum kali sangat kecil.
Kondisi tanah yang kering yang menjadikan nilai kadar air pada tanah yang
diukur sangat kecil dan juga factor dari alam juga yaitu belum turunnya hujan di
Jatinangor yang menyebabkan tanah yang ada kecing dan keras.
Ghaitsa Hauralia A
240110170022
4.2 Pembahasan
240110170101
4.2 Pembahasan
Praktikum kali ini membahas tentang pengukuran pH tanah dan
kelembaban tanah. Pengukuran ini dilakukan menggunakan alat ukur yang
dinamakan moissure tester. Alat tersebut dapat mendeteksi pH tanah dan juga
nilai kelembaban tanah. Prinsip kerja alat ini adalah dengan cara menancapkan
alat tersebut pada tanah dengan lokasi yang berbeda-beda. Alat yang sudah
ditancapkan ditahan dulu sekitar 1 sampai 2 menit lalu baca jarum pada indikator
yang tertera pada alat tersebut. Alat ini dapat menentukan pH dan juga
kelembaban namun yang membedakan adalah menekan tombol yang ada pada alat
untuk mendapatkan nilai pH sebelum ditancapkan agar jarum yang didapatkan
menunjuk ke nilai pH nya sedangkan untuk kelembaban langsung ssaja tancapkan
alat pada tanah agar jarum indikatornya berjalan sesuai dengan nilai kelembaban
tanahnya. Alat kedua yang digunakan adalah tensiometer. Alat tersebut berfungsi
sebagai pengukur tekanan negative pada tanah. Prinsip kerja alat itu adalah
dengan menancapkan ditanah sedalam kurang lebih 10 meter lalu alat tersebut
diisi air. Air yang diisi nanti akan turun ke tanah dan air dihisap oleh tanah
tersebut karena tanah sangat kekurangan air. Nilai air yang hilang tersebut adalah
nilai tekanan negative. Setelah air berkurang maka nilai indikator nya akan
bergerak. Hasil yang didapat dilihat dari jarum indikator tertuju pada angka
berapa.
Hasil yang didapat pada titik pertama yaitu nilai pH rata-ratanya adalah
6.86 dan nilai kadar airnya adalah 1,5. Hasil yang didapat tersebut pada titik
pertama nilai pHnya 6.86 yang berarti tanah didaerah tersebut bisa dibilang cukup
baik untuk tanaman hidup karena menurut literatur nilai pH tanah yang baik
adalah sekitar 6.5 sampai 7.5. Nilai kadar air yang didapat adalah hanya 1.5 yang
berarti tanah tersebut sangat kering. Tanah kering seperti itu tidak tdapat dihidupi oleh
tumbuhan karena kadar airrnya hanya 1.5. Hal tersebut dapat terjadi karena sedang
musim kemarau panjang. Nilai kedua yang didapat pada titik kedua adalah pH rata-
ratanya 6.85 dan nilai kadar air rata-ratanya adalah 1.5. hasil itu didapat karena nilai titik
1 dan titik 2 nya tidak terlalu jauh sehingga hasil nya tidak terlalu berbeda. Titik ketiga
yang diukur berjalan sedikit lebih jauh lagi. Nilai pH rata-rata yang didapat pada titik
ketiga adalah 7 dan nilai kadar airnya adalah 1.33. Hasil tersebut berarti nilai pH
tanahnya sangat baik tetapi tanah tersebut sangat kering bahkan lebih kering dari titik
pertama dan kedua. Hal tersebut terjadi karena nilai kadar airnya hanya 1.33.
Kesalahan yang sering terjadi pada praktikum kali ini adalah kesalahan
saat menancapkan alat yaitu saat menancapkan alat langsung dicabut lagi
sehingga jarum indikatornya belum betul betul pada titik yang benar. Hal tersebut
terjadi karena praktikan yang terlalu berburu-buru ingin menyelesaikan
praktikum. Kesalahan kedua adalah kesalahan saat membaca jarum indikatornnya
karena jarumnya bergerak hanya sedikit jadi bingung membacanya. Hal tersebut
dapat terjadi karena kekurangtelitian dari pihak praktikannya.
Bayu Raka Pratama
240110170017
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan pada praktikum kali ini adalah:
1. Nilai pH yang baik untuk tanaman sangat beragam, percobaan 1 dan 2
memiliki pH yang cocok bagi tanaman seperti bayam, selada, bawang
merah, dan sebagainya, sedangkan pada percobaan tiga tanaman yang
cocok yaitu tebu, tembakau, dan juga coklat; dan
2. Nilai kadar air sangat berpengaruh pada kelangsungan hidup tanaman;
3. Nilai yang dihasilkan dipengaruhi oleh cuaca kemarau dan belum turunnya
hujan di Jatinagor.
Ghaitsa Hauralia A
240110170022
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum kali ini adalah:
1. Setiap tanah memiliki pH yang berbeda-beda.
2. pH tanah mempunyai pengaruh langsung ataupun tidak langsung terhadap
tanaman.
3. Kondisi tanah berpengaruh terhadap kualitas tumbuh suatu tanaman, maka
dalam bidang pertanian harus memperhatikan kondisi tanahnya.
4. Berdasarkan nilai pH tanah, tanaman dapat tumbuh dengan baik antara pH
6,5 – 7,0
5. Dari data hasil praktikum, tanah di samping gedung Teknologi pangan pH
yang didapatkan merupakan pH yang netral untuk tanah namun memiliki
kadar air yang kurang bagus untuk pertumbuhan tanaman, hal ini
disebabkan karena musim kemarau yang berkepanjangna, sehingga kadar air
yang ada di tanah sangat kecil.
Fauzan Angga
240110170101
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat pada praktikum kali ini adalah:
1. Nilai pH tanah rata-rata pada titik ke 1, 2, dan 3 adalah 6.86, 6.85 dan 7;
2. Nilai kadar air rata-rata pada titik ke 1, 2, dan 3 adalah 1.5, 1.5, dan 1.33;
3. Hasil yang didapat pada praktikum kali ini adalah tingkat keasaman tanah sangat
baik untuk tanaman tetapi nilai kadar airnya sangat kurang dan tanaman tidak
akan dapat menyerap air karena tanah sangat kekeringan;
4. Soil Moissture Tester berfungsi untuk mengukur keasaman dan kelembaban
tanah; dan
5. Tensiometer berfungsi untuk mengukur nilai tekanan negative suatu tanah.
DAFTAR PUSTAKA
Galih. 2011. Soil Ph Meter Dan Moisture Meter Takemura DM Serius. Terdapat
pada: https://mc-tester.com/soil-ph-meter-moisture-meter-takemura- dm-
series/.Diakses pada: 10 Oktober 2019, pukul: 23.00 WIB.
Nurjannah, dkk. PenguKuran Suhu, Kelembaban Udara, Tanah dan pH Tanah Serta Kadar
Air dan C Organik Tanah. Terdapat pada:
https://www.academia.edu/13437840/Pengukuran_Suhu_Kelembaban
_Udara_Tanah_dan_pH_Tanah_Serta_Kadar_Air_dan_C_Organik_Tanah.
LAMPIRAN
Dokumentasi Praktikum: