Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIOLOGI TANAMAN
PENGARUH CEKAMAN AIR

OLEH :
OPIA TRIANSARI
BINTANG FAHREZI
RISKI PRATAMA JAYA
YUDHA DWI PRAMUDITA

PENGELOLAAN PERKEBUNAN KOPI


JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG
2022
DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Praktik

II. TINJAUAN PUSTAKA

III. METODE PRAKTIK


3.1 Bahan dan Alat
3.2 Prosedur Kerja

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil Pengamatan Pengaruh Cekaman Air
4.2 Pembahasan Hasil Pengamatan Pengaruh Cekaman Air
I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Air mempunyai peranan penting dalam proses kehidupan tanaman. Jumlah
airyang tersedia dalam tanah dapat menentukan pertumbuhan suatu tanaman.
Aktifitasfisiologis maupun morfologis tanaman dapat terganggu jika ketersediaan
air dalamtanah tidak cukup. Masing-masing jenis spesies tanaman mempunyai
ketahananyang berbeda-beda terhadap ketersediaan air tanah dalam kondisi
minimum.Defisiensi air yang terus-menerus dapat menyebabkan berbagai
perubahanirreversible (tidak dapa tbalik) dan pada akhirnya tanaman akan mati.
Dalammenentukanjumlah air tersedia bagi tanaman, terdapat beberapa pengertian
yangperlu dipahami antara lain kapasitas lapang (KP), titik layu permanen (TLP),
dan airtersedia. Kapasitas lapang (KP) adalah keadaan tanah yang cukup lembab
yangmenunjukkan jumlah air terbanyak yang dapat ditahan oleh tanah terhadap
gayatarik gravitasi. Air yang dapat ditahan oleh tanah tersebut terus menerus
diserap olehakar-akar tanaman atau menguap sehingga tanah makin lama semakin
kering. Titiklayu permanen (TLP) adalah kandungan air tanah dimana akar-akar
tanaman mulaitidak mampu lagi menyerap air dari tanah, sehingga tanaman
menjadi layu.Tanaman akan tetap layu baik pada siang ataupun malam hari. Air
tersedia adalahbanyaknya air yang tersedia bagi tanaman, yaitu selisih antara kadar
air padakapasitas lapang dikurangi dengan kadar air pada titik layu permanen.Saat
dalam tanah, air berada diantara rongga-rongga tanah dan terikat oleh butirtanah,
dengan kekuatan yang ditentukan oleh banyaknya air yang dikandung olehtanah
tersebut. Tekstur tanah yang berbeda mempunyai kemampuan menahan airyang
berbeda pula. Tanah bertekstur halus, contohnya: tanah bertekstur liat,
memilikiruang porihalus yang lebih banyak, sehingga berkemampuan menahan air
lebihbanyak. Sedangkan tanah bertekstur kasar, contohnya: tanah bertekstur
pasir,memiliki ruang pori halus lebih sedikit, sehingga kemampuan manahan air
lebihsedikit pula. Oleh karena itu, macam media tanam akan berpengaruh
danmenentukan besaran titik layu pada tanaman.
Adapun manfaat mengetahui kadar air tanah yaitu untuk mengetahui
mengapatanaman tersebut layu. Layu sementara atau layu permanen. Sehingga
diketahuipenyebab tanaman tersebut layu di lihat dari prosentase kadar air. Selain
itu jugauntuk mengetahui proses pelapukan mineral dan bahan organik tanah yaitu
reaksiyang mempersiapkan hara yang larut bagi pertumbuhan tanaman,
mendugakebutuhan air selama proses irigasi, mengetahui kemampuan suatu jenis
tanahmengenai daya simpan lengas tanah
1.2 Tujuan Praktik
Tujuan dilakukannya praktikum ini adalah untuk mengetahui cekaman air
terhadap tanaman.
II
TINJAUAN PUSTAKA

Cekaman biasanya didefinisikan sebagai faktor luar yang tidak menguntungkan yang
berpengaruh buruk terhadap tanaman atau kondisi lingkungan yang dapat memberi pengaruh
buruk pada pertumbuhan, reproduksi, dan kelangsungan hidup tumbuhan dan faktor
lingkungan biotik dan abiotik yang dapat mengurangi laju proses fisiologi.

Pertumbuhan tanaman sangat di pengaruhi oleh lingkungannya. Faktor - faktor


lingkungan akan mempengaruhi fungsi fisiologis tanaman. Respons tanaman sebagai akibat
faktor lingkungan akan terlihat pada penampilan tanaman. Setiap makhluk hidup memiliki
range of optimum atau kisaran optimum terhadap faktor lingkungan untuk pertumbuhannya.
Kondisi di atas ataupun dibawah batas kisaran toleransi itu, makhluk hidup akan mengalami
stress fisiologis.

Faktor air dalam fisiologi tanaman merupakan faktor utama yang sangat penting.
Tanaman tidak akan dapat hidup tanpa air, karena air adalah matriks dari kehidupan, bahkan
makhluk lain akan punah tanpa air. Cekaman air pada tanaman ini ada dua yakni cekaman
akibat kelebihan air dan cekaman akibat kekurangan air.

Respon Terhadap Cekaman Kelebihan Air Dampak genangan air adalah menurunkan
pertukaran gas antara tanah dan udara yang mengakibatkan menurunnya ketersediaan O2
bagi akar, menghambat pasokan O2 bagi akar dan mikroorganisme (mendorong udara keluar
dari pori tanah maupun menghambat laju difusi). Genangan berpengaruh terhadap proses
fisiologis dan biokimiawi antara lain respirasi, permeabilitas akar, penyerapan air dan hara,
penyematan N. Genangan menyebabkan kematian akar di kedalaman tertentu dan hal ini akan
memacu pembentukan akar adventif pada bagian di dekat permukaan tanah pada tanaman
yang tahan genangan.

Respon Terhadap Cekaman Kekeringan. Respon tanaman terhadap stres air sangat
ditentukan oleh tingkat stres yang dialami dan fase pertumbuhan tanaman saat mengalami
cekaman. Respon tanaman yang mengalami cekaman kekeringan mencakup perubahan
ditingkat seluler dan molekuler seperti perubahan pada pertumbuhan tanaman, volume sel
menjadi lebih kecil, penurunan luas daun, daun menjadi tebal, adanya rambut pada daun,
peningakatan ratio akar-tajuk, sensitivitas stomata, penurunan laju fotosintesis, perubahan
metabolisme karbon dan nitrogen, perubahan produksi aktivitas enzim dan hormon, serta
perubahan ekspresi.

Respon Tumbuhan Terhadap Kekurangan Oksigen Tumbuhan yang disiram terlalu


banyak air bisa mengalami kekurangan oksigen karena tanah kehabisan ruangan udara yang
menyediakan oksigen untuk respirasi seluler akar. Keadaan lingkungan kekurangan O2
disebut hipoksia, dankeadaan lingkungan tanpa O2 disebut Anoksia (mengalami cekaman
aerasi). Kekurangan oksigen akan mengakibatkan metabolisme, dan Pertumbuhan pada
tanaman akan terhambat dan lama kelamaan tumbuhan akan mati.

Respon Tumbuhan Terhadap Salinitas. Stres garam terjadi dengan terdapatnya


salinitas atau konsentrasi garam-garam terlarut yang berlebihan dalam tanaman. Garam-
garam yang menimbulkan stres tanaman antara lain ialah NaCl, NaSO4, CaCl2, MgSO4,
MgCl2 yang terlarut dalam air. Kehilangan air, bukan menyerapnya. Kedua, pada tanah
bergaram, natrium dan ion-ion tertentu lainnya dapat menjadi racun bagi tumbuhan jika
konsentrasinya relative tinggi. Membran sel akar yang selektif permeabel akan menghambat
pengambilan sebagian besar ion yang berbahaya, akan tetapi hal ini akan memperburuk
permasalahan pengambilan air dari tanah yang kaya akan zat terlarut.

Respon Tumbuhan Terhadap Suhu Panas berlebihan dapat mengganggu dan akhirnya
membunuh suatu tumbuhan dengan cara mendenaturasi enzim-enzimnya dan merusak
metabolismenya dalam berbagai cara. Satu permasalahan yang dihadapi tumbuhan ketika
temperature lingkungan turun adalah perubahan ketidakstabilan membrane selnya. Ketika sel
itu didinginkan di bawah suatu titik kritis, membrane akan kehilangan kecairannya karena
lipid menjadi terkunci dalam struktur Kristal. Keadaan ini mengubah transport zat terlarut
melewati membrane, juga mempengaruhi fungsi protein membrane.
III
METODE PRAKTIK

3.1 Bahan dan alat

Bahan: Tanaman Kopi , Air


Alat : Timbangan, gelas ukur, ember, oven, dan meteran
3.2 Prosedur Kerja
1. Siapkan tanaman percobaan sebanyak 8 tanaman kopi dalam keadaan seragam
pertumbuhannya untuk tiap kelompok
2. Amati tanaman, dengan mengukur tinggi tanaman, jumlah daun, warna daun dan
penampakan tanaman secara visual
3. Pada tanaman percobaan, masing-masing dengan perlakuan
4. Percobaan pertama, lakukan penyiraman tanaman sampai jenuh setiap hari,
sampai akhir pengamatan
5. Percobaan kedua, lakukan penyiraman tanaman sampai jenuh setiap tiga hari
sekali hingga akhir pengamatan. Amati sampai tanaman menunjukkan layu awal.
6. Percobaan ketiga, lakukan penyiraman tanaman sampai jenuh setiap 5 hari sekali
hingga akhir pengamatan. Amati tanaman sampai menunjukkan layu sementara
(lebih kurang 2-4 hari setelah layu awal).
7. Percobaan keempat, lakukan penyiraman tanaman sampai jenuh setiap seminggu
sekali hingga akhir pengamatan. Amati tanaman sampai menunjukkan gejala layu
permanen.
IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan Pengaruh Cekaman Air


Tabel 1. Data Tinggi Tanaman (cm)
KELOMPOK PRAKTIKUM DAN ULANGAN
Perlakuan
Pemberian I II III IV V VI
Air (A)
1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
Satu hari
sekali 22 20 - - 20 - 16,7 20 17 - 21 19
(A1)
Empat
hari sekali - 19 - - 23 - 18,4 - - 16 21,5 20
(A2)

Tabel 2. Data Jumlah Daun Tanaman (trifoliate)


KELOMPOK PRAKTIKUM DAN ULANGAN
Perlakuan
Pemberian I II III IV V VI
Air (A)
1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
Satu hari
sekali 3 3 - - 3 - 3 3 3 - 3 3
(A1)
Empat
hari sekali - 2 - - 2 - 2 - - 3 2 3
(A2)

Tabel 3. Bobot Basah Tajuk (batang + daun) (g)


Perlaku KELOMPOK PRAKTIKUM DAN ULANGAN
an
Pember I II III IV V VI
ian Air
1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
(A)
Satu
hari 2,28 1,03 1,24 1,73 2,16 2,05 2,35 1,6 0,32 0,33
- -
sekali 38 02 02 91 58 6 56 5 85 97
(A1)
Empat
hari 1,30 2,55 1,55 2,17 2,16 1, 0,31 0,50
- - - -
sekali 86 74 87 26 50 7 23 96
(A2)
Tabel 4. Bobot Basah Akar (g)
Perlak KELOMPOK PRAKTIKUM DAN ULANGAN
uan
Pembe I II III IV V VI
rian
1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
Air (A)
Satu
hari 1,02 0,46 0,89 0,97 1,02 1,37 1,10 0, 0,11 0,12
- -
sekali 42 14 30 59 89 18 89 80 79 70
(A1)
Empat
hari 0,33 1,26 0,77 1,05 1,14 0, 0,10 0,16
- - - -
sekali 12 05 95 64 48 78 35 28
(A2)

Tabel 5. Bobot Kering Tajuk (batang + daun) (g)


Perlak KELOMPOK PRAKTIKUM DAN ULANGAN
uan
Pembe I II III IV V VI
rian
1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
Air (A)
Satu
hari 0,41 0,22 0,30 0,21 0,37 0,29 0,40 0, 1,04 1,99
- -
sekali 15 81 18 61 88 66 12 27 98 46
(A1)
Empat
hari 0,29 0,38 0,20 0,34 0,33 0, 2,04 3,41
- - - -
sekali 75 46 47 75 85 25 17 70
(A2)

Tabel 6. Bobot Kering Akar (g)


Perlak KELOMPOK PRAKTIKUM DAN ULANGAN
uan
Pembe I II III IV V VI
rian
Air 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
(A)
Satu
hari 0,20 0,09 0,09 0,08 0,14 0,11 0,17 0, 0,93 1,05
- -
sekali 33 93 72 03 18 9 494 08 96 11
(A1)
Empat
hari 0,11 0,13 0,04 0,13 0,14 0,0 0,86 1,00
- - -
sekali 99 57 22 38 74- 86 99 72
(A2)
Tabel 7. Bobot Basah Daun Turgor (g)
Perlak KELOMPOK PRAKTIKUM DAN ULANGAN
uan
Pembe I II III IV V VI
rian
1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
Air (A)
Satu
hari 0,08 0,82 1,47 1,47 0,67 0,63 0,64 1, 0,04 0,04
- -
sekali 22 22 70 70 25 90 39 98 42 42
(A1)
Empat
hari 0,08 1,59 1,59 0,67 0,68 2, 0,04 0,04
- - - -
sekali 66 50 50 18 46 51 42 42
(A2)

Tabel 8. Bobot Kering Daun Turgor (g)


Perlak KELOMPOK PRAKTIKUM DAN ULANGAN
uan
Pembe I II III IV V VI
rian
Air 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
(A)
Satu
hari 0,02 0,02 0,01 0,01 0,01 0,02 0,02 0,0 0,06 0,06
- -
sekali 36 36 27 27 76 08 08 27 37 37
(A1)
Empat
hari 0,01 0,01 0,01 0,01 0,31 0,0 0,06 0,06
- - - -
sekali 99 77 77 78 88 23 37 37
(A2)

4.2 Pembahasan Hasil Pengamatan Pengaruh Cekaman Air


Praktikum kali ini mengenai “Kekurangan Air” yang bertujuan untuk mengamati efek
perlakuan hormon terhadap pertumbuhan akar tanaman .Dalam praktikum ini praktikan
dituntut untuk mengamati pengaruh kekurangan air terhadap tanaman kedelai dengan nama
latin Glycine max .Prinsip dasar pada praktikum ini yaitu air sebagai peran penting bagi
tumbuhan juga mengalami pertumbuhan.
Kacang kedelai adalah tanman polong-polongan seperti pendapat Rukmana (1996),
Kedelai merupakan tanaman dikotil semusim dengan percabangan sedikit, sistem perakaran
akar tunggang, dan batang berkambium.Kedelai dapat berubah penampilan menjadi tumbuhan
setengah merambat dalam keadaan pencahayaan rendah.
Pada table 1 tanaman memiliki tinggi A1U1 yaitu 21 cm, A1U2 memiliki tinggi 19 cm ,
tanaman A4U1 memiliki tinggi 21,5 cm dan A4U2 memiliki tinggi 20 cm.
Pada Tabel 2 kita menghitung jumlah daun tanaman kedelai dengan hasil sebagai berikut
: A1U1 jumlah daun yaitu 3, A1U2 jumlah daun yaitu 3, A4U1 jumlah daun yaitu 2dan A4U2
jumlah daun yaitu 3.
Pada Tabel 3 dan 4 bobot basah tanaman A1U1 setelah di timbang memiliki berat
0,3285gram dan akar yang memiliki berat 0,1179 gram, pada A1U2 batang + daun atau tajuk
memiliki berat 0,3397gram dan akar memiliki berat 0,1270gram
Pada hasil pengamatan yang disiram 4 hari sekali terdapat hasil A4U1 yaitu batang +
daun atau tajuk memiliki berat 0,3123 gram dan akar seberat 0,1035gram, pada uji A4U2
batang + daun atau tajuk memiliki berat 0,5096gram dan akar seberat 0,1628gram.
Pada Tabel 5 dan 6 bobot Kering tanaman A1U1 setelah di timbang memiliki berat
1,0498 gram dan akar yang memiliki berat 0,9396 gram, pada A1U2 batang + daun atau tajuk
memiliki berat 1,9946 gram dan akar memiliki berat 1,0511 gram
Pada hasil pengamatan yang disiram 4 hari sekali terdapat hasil A4U1 yaitu batang +
daun atau tajuk memiliki berat 2,0417 gram dan akar seberat 0, 8699 gram, pada uji A4U2
batang + daun atau tajuk memiliki berat 3,417 gram dan akar seberat 1,0072 gram.
Pada Tabel 7 kita menghitung bobot basah daun turgor dengan data sebagai berikut 4
bobot basah daun turgor A1U1 setelah di timbang memiliki berat 0,0442gram , pada A1U2
daun turgor memiliki berat 0,0442gram dan hasil A4U1 yaitu daun turgor memiliki berat
0,0442gram , pada uji A4U2 daun turgor atau tajuk memiliki berat 0,0442gram .
Pada Tabel 8 kita menghitung bobot Kering daun turgor dengan data sebagai berikut 4
bobot Kering daun turgor A1U1 setelah di timbang memiliki berat 0,0637gram , pada A1U2
daun turgor memiliki berat 0,0637gram dan hasil A4U1 yaitu daun turgor memiliki berat
0,0637gram , pada uji A4U2 daun turgor atau tajuk memiliki berat 0,0637gram .
Pada hasil di atas dapat diketahui bahwa tanaman yang disiram 4 kali sehari memiliki
bobot yang lebih besar dibandingka tanaman yang disiram setiap hari hal ini disebabkan oleh
penyiramn air seerti pendapat Monteith (1975), Air merupakan komponen utama dari tanaman,
namun penggunaan air ini berbeda untuk setiap jenis tanaman. Hal ini disebabkan oleh
perbedaan sifat anatomi dan morfologi tiap spesies tanaman sehingga menyebabkan perbedaan
tingkat transpirasi.
Setiap tanaman memiliki kebutuhan air yang berbea-beda seperti tanaman kedelai yang
siram setiap hari memliki bobot yang kecil dibandingkan tanaman yang disiram 4 kali sehari.
Seperti yang dikemukakan oleh Harjadi (1988),Cekaman air dapat mempengaruhi
perangkat fotosintesis yaitu menurunkan kandungan klorofil dalam kloroplas, mesofil pada sel
yang aktif berfotosintesis. Jadi air adalah bagian terpenting yang harus diberi kepada tanaman
karena akan berpengaruh terhadap tanaman tersebut

Anda mungkin juga menyukai