NAMA : SAHRUL
NIM : G011181030
KELAS : DASAR – DASAR ILMU TANAH
KELOMPOK :1
ASISTEN : FIRLY HAMDAN P.
(𝑏−𝑎)−(𝑐−𝑎)
Kadar air tanah = (𝑐−𝑎)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Berdasarkan hasil pengamatan kadar air tanah yang dilakukan di laboratorium,
maka dapat diperoleh data sebagai berikut:
Tabel. 1 hasil pengamatan kadar Air Tanah
I 0 – 10 0,041
II 10 – 40 0,052
4.2 Pembahasan
Kadar air tanah adalah konsentrasi air dalam tanah yang biasanya dinyatakan
dengan berat kering. Kadar air tanah dapat dinyatakan dalam persen volume yaitu
persentase volume air terhadap volume tanah. Cara ini mempunyai keuntungan
karena dapat memberikan gambaran tentang ketersediaan air bagi tanaman pada
volume tanah tertentu.
Percobaan kadar air untuk menentukan persen maksimum tanah menyimpan
air. Hal ini sangat erat kaitannya dengan tekstur tanah, yaitu partikel yang ada di
dalam tanah dalam hal ini adalah partikel liat. Tanah dengan tekstur halus memiliki
total pori-pori lebih banyak dibandingkan dengan tanah yang bertekstur kasar.
Dengan makin tingginya jumlah pori-pori tanah, makin banyak air yang dapat
ditampung oleh tanah tersebut. Dengan demikian tanah dengan tekstur halus
memiliki jumlah air tersedia lebih banyak dibandingkan tanah bertektur kasar.
Tanah yang sudah berstruktur memiliki total pori yang lebih banyak dibandingkan
tanah-tanah yang belum mengalami perkembangan agregat (struktur pejal atau
massif dan lepas-lepas atau loose).
Berdasarkan data yang didapat pada Tabel diatas pada lapisan I dengan
kedalaman 0 – 10 cm memiliki persen kadar air sebesar 0,041g/g. Sedangkan pada
lapisan II dengan kedalaman 10 – 40 cm memiliki persen kadar air sebesar
0,052g/g. Jadi, perbandingan antara lapisan pertama dan kedua disebabkan karena
pori – pori pada lapisan pertama lebih banyak dibandingkan pada lapisan kedua
yang keduanya dikarenakan memiliki tekstur tanah yang berbeda.
Pada lapisan I yang memiliki kadar air sebesar 0,041g/g dengan tekstur tanah
Lempung Berpasir. Sedangkan pada lapisan II memiliki kadar air sebesar 0,052g/g
dengan tekstur tanah Liat Berpasir. Dapat dilihat bahwa kedua lapisan ini memiliki
kadar air dan tekstur tanah yang berbeda pula. Hal ini dikarenakan pada setiap
lapisan memiliki kadar partikel liat yang berbeda, menurut Astinigrum, (2015)
tanah yang bertekstur liat mempunyai luas permukaan yang besar hingga
kemampuan menahan air dan menyediakan unsur hara tinggi. Apabila dihubungkan
dengan pertumbuhan tanaman berdasarkan hasil diatas maka tanaman yang tumbuh
lahan dominan tumbuhan yang memiliki system perakaran yang bagus atau system
perkaran dikotil.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Conclution
Based on the above practicum, a conclusion is drawn that the water content is the
power of the soil to store water in the soil. This is related to the previous practicum,
namely soil texture. The more texture the soil is dominant, the stronger the soil
binds to water, which increases the water content in the soil.
5.2 Suggestion
In the soil air-conditioning lab, be careful in using an oven that allows it to dry soil
samples and is expected to better maintain and evaluate agar soil samples and also
calculate soil air content more accurately.
DAFTAR PUSTAKA
(𝑏−𝑎)−(𝑐−𝑎)
Kadar air tanah = (𝑐−𝑎)
Dik:
Berat lapisan O= 27,8
Berat lapisan A=27,7
Berat cawan O= 8,6
Berat cawan A= 8,7
Penyelesaian:
Berat tanah kering O= Berat lapisan O- Berat cawan
= 27,8-8, 6
= 19,2 g
Berat tanah kering A= Berat lapisan A- Berat cawan
= 27,7-8, 7
= 19 g
Jadi,
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ 𝑏𝑎𝑠𝑎ℎ−𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔
Lapisan I :
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔
20−19,2
:
19,2
0,8
:
19,2
: 0,041 g/g
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ 𝑏𝑎𝑠𝑎ℎ−𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔
Lapisan II :
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔
20−19
:
19
1
:
19
: 0,052 g/g