Anda di halaman 1dari 21

PENGENALAN ALAT UKUR

LAPORAN

OLEH :
Nadhra Cantika
210308021

TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM A

PRAKTIKUM MESIN DAN PERALATAN


LABORATORIUM MESIN DAN PERBENGKELAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2023
PENGENALAN ALAT UKUR

LAPORAN

OLEH :
Nadhra Cantika
TPB B

Laporan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi kompenen penilaian mata
kuliah Pratikum Mesin dan Peralatan Teknik Pertanian dan Biosistem
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

Diketahui oleh :
Dosen Penanggung Jawab

(Dr. Taufik Rizaldi STP., MP)


NIP. 197506171999031004

PRAKTIKUM MESIN DAN PERALATAN


LABORATORIUM MESIN DAN PERALATAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2023
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pengukuran merupakan suatu aktifitas dan atau tindakan membandingkan

suatu besaran yang belum diketahui nilainya atau harganya terhadap besaran lain

yang sudahdiketahui nilainya, misalnya dengan besaran standart. Pekerjaan

membandingkan tersebut tiada lain adalah pekerjaan pengukuran atau mengukur.

Sedangkan pembandingnya yang disebut sebagai alat ukur. Pengukuran banyak

sekali dilakukan dalam bidang teknik atau industri. Sedangkan alat ukurnya

sendiri banyak sekali jenisnya, tergantung dari banyak faktor, misalnya objek

yang diukur serta hasil yang di inginkan (Holman, 2016).

Suatu Pengukuran yang akurat dan presisi sangat bergantung pada metode

pengukuran dan alat ukur. Hasil yang baik akan berarti atau bermanfaat jika

pengolahan dilakukan secara tepat. Secara umum, konsep alat ukur dapat

digambarkan dalam dua kategori pokok pertama operasi dan daya guna dilihat

dari unsur-unsur fungsional sistem alat ukur, dan kedua dilihat dari karakteristik

statis dan dinamisnya (Hikam, 2015).

Ilmu ukur tanah adalah bagian dari ilmu geodesi yang mempelajari cara-

cara pengukuran di permukaan bumi dan di bawah tanah untuk berbagai keperluan

seperti pemetaan dan penentuan posisi relatif pada daerah yang relatif sempit

sehingga unsur kelengkungan permukaan buminya dapat diabaikan. Proses

pemetaan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan cara terestrial danektra.

Pemetaan terestris merupakan pemetaan yang dilakukan dengan menggunakan


alat yang berpangkal di tanah. Pemetaan ekstra terestris adalah pemetaan yang

dilakukan dengan menggunakan alat yang tidak berpangkal di tanah tapi

dilakukan denganwahana seperti pesawat terbang, pesawat ulang alik atau satelit

(Basuki, S, 2016).

Ilmu ukur tanah memiliki tiga unsur yang harus diukur di lapangan, yaitu:

jarak antara dua titik, beda tinggi dan sudut arah. Pengukuran yang dilakukan

dengan menggunakan alat ukur sederhana sering disebut pula dengan istilah

pengukuran secara langsung karena hasilnya dapat diketahui sesaat setelah selesai

pengukuran. Sebagai contohalat tersebut adalah pita ukur, bak ukur, yalon dan

abney level. Selain alat ukur sederhana terdapat alat lain yang digunakan untuk

pengukuran dilapangan yang dikenal dengan tacheometer. Tacheometer

merupakan alat pengukuran cepat yang dilengkapi oleh peralatan optis, misalnya

lensa sehingga dapat melakukan pengukuran secara optis. Sebagai contoh adalah

compass survey, waterpass dan theodolit (Sudaryatno, 2019).

Jangka sorong pertama kali ditemukan pada tahun 1631 oleh seorang

berkebangsaan prancis bernama Pierre Vernier. Jangka sorong merupakan alat

ukur panjang yang mempunyai batas ukur sampai 10 cm dengan ketelitiannya 0.1

mm atau 0.01 cm. Jangka sorong tidak hanya digunakan untuk mengukur panjang

tetapi jangka sorong juga dapat digunakan untuk mengukur diameter sebuah

cincin, diameter bagian dalam pipa dan juga dapat digunakan untuk mengukur

kedalam sebuah benda serta dapat digunakan untuk mengukur luas benda (Flack,

2014).
Besaran pokok teknik seperti arus, tegangan, daya, energi, faktor daya dan

frekuensi harus diukur dengan bantuan instrumen untuk tujuan menghitung

efisiensi dan stabilitas sistem. Instrumen yang yang dirancang untuk mengukur

besaran-besaran ini disebut alat ukur. Ukuran dan kapasitas instrumen bervariasi

tergantung pada besaran pengukuran tetapi dasar prinsip kerjanya sama. Sistem

pengukuran sering dijadikan bagian dari kontrol atau sistem regulasi. Pepatah

lama bahwa jika Anda tidak dapat mengukurnya, Anda tidak dapat mengontrolnya

tentu saja merupakan aksioma yang valid untuk insinyur kontrol dan juga untuk

insinyur instrumentasi (Northrop, 2014).

Alat ukur adalah benda teknis yang khusus dikembangkan untuk tujuan

mengukur besaran tertentu. Sifat umum dari alat ukur adalah keakuratannya

diketahui. Alat ukur dibagi menjadi alat ukur bahan, transduser ukur, alat

penunjuk, alat perekam, dan sistem ukur. Ukuran material adalah alat ukur yang

mereproduksi satu atau lebih nilai yang diketahui dari kuantitas tertentu. Contoh

pengukuran adalah timbangan timbangan, resistor pengukur, kapasitor pengukur,

dan bahan referensi. Pengukuran bernilai tunggal, pengukuran bernilai ganda, dan

kumpulan ukuran dibedakan ( Rukmana, 2015 ).

Suatu Pengukuran yang akurat dan presisi sangat bergantung pada metode

pengukuran dan alat ukur. Hasil yang baik akan berarti atau bermanfaat jika

pengolahan dilakukan secara tepat. (Hikam,Prasetyo dan Saleh, 2005:15). Secara

umum, konsep alat ukur dapat digambarkan dalam dua kategori pokok pertama

operasi dan daya guna dilihat dari unsur-unsur fungsional sistem alat ukur, dan

kedua dilihat dari karakteristik statis dan dinamisnya.


Unsur-unsur fungsional alat ukur atau sistem pengukuran secara umum

meliputi unsur penginderaan primer, unsur pengkonversi peubah (variabel), unsur

pengubah (manipulator), peubah unsur pengiriman data dan unsur penyaji data

dalam bentuk yang dapat ditanggapi oleh indera manusia.

Unsur pengindera primer adalah unsur pertama yang pertama menerima

energi dari medium yang diukur dan menghasilkan keluaran yang dalam batas-

batas tertentu tergantung pada kuantitas yang diukur. Tidak diragukan bahwa alat

ukur menyerap sejumlah energi dari medium yang diukur. Karena itu kuantitas

yang diukur selalu terganggu oleh tindakan pengukuran, menyebabkan suatu

pengukuran yang sempurna adalah mustahil.Unsur pengkonversi peubah, jika

diperlukan, dapat menukar keluaran dari unsur pengindera primer dengan peubah

yang lebih cocok, sedangkan informasi dalam peubah sebelumnya tetap disimpan.

Unsur manipulasi peubah secara spesifik menimbulkan perubahan-perubahan nilai

numerik sesuai aturan tertentu sehingga mempertahankan sifat fisik peubah.

Informasi yang telah diolah perlu dikirimkan dan disajikan oleh unsur pengirim

data dan unsur penyaji data kepada manusia untuk tujuan pemantauan,

pengendalian atau analisis. (Poerwanto dkk, 2012:7-9)

Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui jenis alat ukur,

fungsi dari alat, bahian bagian dan prinsip kerja alat ukur. Adapaun alat ukur yang

dibahas adalah : RPM (Rotasi Per Menit), dimensi alat, tenaga, dan berat (bobot).
METODOLOGI PRAKTIKUM

Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 10 Maret 2023 di

Laboratorium Mesin dan Peralatan Program Studi Teknik Pertanian dan Biosistem

Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam pelaksanaan praktikum Traktor Roda Empat

adalah Laptop. Sedangkan bahan yang digunakan dalam pelaksanaan praktikum

adalah literature referensi online.

Prosedur Praktikum

1. Dicari bahan untuk materi praktikum pada berbagai referensi online,

seperti Jurnal, Makalah, atau Skripsi.

2. Disusun Laporan Praktikum sesuai ketentuan yang berlaku.


HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Berikut ini merupakan hasil dari praktikum Mesin dan Peralatan mengenai

pengenalan alat ukur beserta fungsi dan prinsip kerjanya:

A. RPM ( Rotasi Per Menit )

Tabel 1. Alat Ukur RPM ( Rotasi Per Menit )

No Nama dan Gambar Fungsi Prinsip Kerja

1 Tachometer Alat Tachometer  Tachometer menunjukan


adalah sebuah alat RPM mesin dengan
pengujian yang mengukur ratsi poros
dirancang untuk mesin perangkat
mengukur kecepatan menyerupai generator
rotasi dari sebuah listrik yang bervariasi
objek. sesuai dengan kecepatan
putaran mesin.

2 Dinamometer Alat ini digunakan Benda yang akan diukur


untuk mengukur dipasang pada ujung pegas
torsi (torque) dan heliks yang
kecepatan putaran perpanjangannya
(rpm) dari tenaga menunjukkan nilai berat
yang diproduksi oleh benda pada skala yang
suatu mesin, motor dikalibrasi.
atau penggerak
berputar lain.

3 Stopwatch Alat ini di rancang Stopwatch dirancang


untuk mengukur untuk memulainya dengan
jumlah waktu yang menekan tombol diatas
telah berlalu dari dan berhenti sehingga
waktu tertentu suatu waktu detik
Ketika di aktifkan ditampilkan sebagai waktu
sampai dengan yang berlalu. Kemudian
stopwatch tersebut di dengan menekan tombol
non aktifkan. yang sama untuk yang
kedua kali kemudian
memasang lagi stopwatch
pada nol.

4 Speedometer Speedometer Prinsip kerja alat ini


merupakan adalah magnet berputar
instrumen yang dengan poros dan medan
berfungsi magnetnya menarik drum
menunjukkan logam untuk memutar
kecepatan jarum speedometer
kendaraan, biasanya melawan gaya pegas
dikombinasikan rambut.
dengan perangkat
yang dikenal sebagai
odometer yang
mencatat jarak yang
ditempuh.

5 Anemometer Berfungsi untuk Cara kerja alat ini adalah


mengukur kecepatan ketika sinar laser
angin memantulkan ke balok
memperkirakan kemudian ketika mengenai
cuaca, balok maka sinar laser
memperkirakan akan kembali dipantulkan.
tinggi gelombang Pada saat dipantulkan jika
laut serta ada pergeseran partikel
memperkirakan maka akan dapat
keepatan dan arus. mengukur kecepatan
angin.

6 Speed Gun Berfungsi untuk Teknologi speed gun akan


mengukur kecepatan mengukur seberapa cepat
kendaraan. kendaraan melaju
menggunakan kecepatan
laser mencapai objek lalu
memantulkannya kembali.

7 Currentmeter Alat ini digunakan Prinsip kerja jenis current


untuk mengukur meter ini adalah propeller
aliran pada air berputar dikarenakan
rendah. Alat ini partikel air yang
merupakan alat melewatinya. Jumlah
pengukur kecepatan putaran propeller per
yang paling banyak waktu pengukuran dapat
digunakan karena memberikan kecepatan
memberikan arus yang sedang diukur
ketelitian yang apabila dikalikan dengan
cukup tinggi. persamaan kalibrasi
propeller tersebut.

8 Torsimeter Digunakan untuk Prinsip kerja torsimeter:


mengukur torsi pada torsi meter adalah jenis
alat pemutar sekrup transduser, khususnya
(screw driver). transduser torsi yang
mengubah pengukuran
torsi (reaksi, dinamis atau
putar) menjadi variabel
fisik lain, dalam hal ini,
menjadi sinyal listrik yang
dapat diukur, diubah dan
di standarisasi.

9 Air Velocimeter Alat ini digunakan Laser Doppler


untuk mengukur Velocimetery (LDV)
kecepatan angin. adalah teknik yang
Sebagai alat ukur digunakan untuk
kecepatan, mengukur kecepatan
velocimeter juga sesaat dari suatu medan
dapat aliran. Velocimeter laser
memperhitungkan Doppler mengirimkan
arah dari pergerakan sinar laser monokromatik
objek yang bergerak. ke arah target dan
mengumpulkan radiasi
yang dipantulkan.
10 Lightmeter Berfungsi untuk Lightmeter akan
mengukur intensitas menghitung cahaya yang
cahaya atau dipantulkan oleh subjek
mengatur jumlah dan memilih setting
cahaya yang masuk exposure kamera
dengan (aperture, shutter speed
menggunakan dan ISO) supaya tonalnya
metering. 18% abu-abu (gray). Di
kamera, untuk
mengaktifkannya cukup
menekan setengah tombol
shutter.
B. Tenaga

Tabel 2. Alat Ukur Tenaga

No Nama dan Gambar Fungsi Prinsip Kerja

1 Ohmmeter Alat ini berfungsi Prinsip kerja ohmmeter


untuk mengukur adalah terdiri dari satu
hambatan listrik, jarum dan dua kabel uji.
yang dinyatakan Lendutan jarum
dalam ohm. dikendalikan oleh arus
baterai. Awalnya, dua
kabel uji meteran dapat
digabungkan dan
dipersingkat untuk
menghitung resistansi
rangkaian listrik.

2 Voltmeter Voltmeter, juga Prinsip dasar voltmeter


dikenal sebagai adalah harus dihubungkan
pengukur tegangan, secara paralel ke rangkaian
adalah alat yang di mana tegangan harus
digunakan untuk diukur. Sambungan paralel
mengukur perbedaan digunakan karena
potensial, atau voltmeter dibangun
tegangan, antara dua sedemikian rupa sehingga
titik dalam rangkaian memiliki nilai resistansi
listrik. yang sangat tinggi.

3 Wattmeter Wattmeter adalah Cara kerja wattmeter tipe


alat untuk mengukur induksi didasarkan pada
daya aktif listrik prinsip induksi
(atau rata-rata laju elektromagnetik.Wattmete
aliran energi listrik) r induksi terdiri dari dua
dalam watt dari electromagnet laminasi
rangkaian tertentu. yaitu magnet shunt dan
magnet seri.

4 Osiloskop Fungsi utama Sinyal harus dilihat pada


osiloskop adalah layar yang diterapkan
untuk mengukur melintasi pelat-Y CRT.
gelombang tegangan. Untuk melihat bentuk
Gelombang tersebut gelombang dari sinyal
ditampilkan pada input, penting untuk
grafik. . menyebarkannya secara
horizontal dari kiri ke
kanan.
5 Amperemeter Amperemeter, alat Sebuah amperemeter
untuk mengukur arus memiliki hambatan yang
listrik searah (DC) rendah. Amperemeter
atau bolak-balik
dihubungkan secara seri
(AC), dalam ampere.
dengan beban untuk
mengukur arus listrik yang
mengalir melaluinya.

6 Frekuensimeter Perangkat ini Prinsip kerja dari pengukur


digunakan untuk frekuensi adalah ketika
mengukur arus mengalir melalui dua
pengulangan per
kumparan yang tegak lurus
satuan waktu
(biasanya, satu detik) satu sama lain, karena arus
dari bentuk ini beberapa medan
gelombang magnet akan menghasilkan
elektromagnetik dan dengan demikian
lengkap. jarum magnet akan
membelok ke arah medan
magnet yang lebih kuat
menunjukkan pengukuran
frekuensi pada meteran.

7 Galvanometer Alat ini berfungsi Galvanometer kumparan


untuk mengukur arus bergerak bekerja
listrik kecil atau berdasarkan prinsip bahwa
fungsi arus dengan
kumparan pembawa arus
pembelokan
kumparan yang yang ditempatkan dalam
bergerak. medan magnet, mengalami
torsi. Pegas koil bersama
dengan medan radial
memastikan defleksi
sebanding dengan
kekuatan arus.

8 Multimeter Multimeter digital Alat ini bekerja


adalah alat uji yang berdasarkan prinsip
digunakan untuk galvanometer d'Arsonval.
mengukur dua atau
Multimeter analog
lebih nilai listrik—
terutama tegangan memiliki tampilan analog
(volt), arus (amp) yang menggunakan
dan hambatan (ohm). defleksi penunjuk pada
skala.

9 KWH Meter KWh meter Pengukur energi memiliki


berfungsi mengukur cakram aluminium yang
jumlah energi listrik rotasinya menentukan
yang dikonsumsi
konsumsi daya beban.
dalam kWh untuk
pembayaran tagihan Disk ditempatkan di antara
listrik. celah udara seri dan
elektromagnet shunt.
Magnet shunt memiliki
kumparan tekanan, dan
magnet seri memiliki
kumparan arus.

10 Clamp Meter Clamp meter adalah Sebagai prinsip


alat uji listrik yang pengukuran, meter
digunakan untuk penjepit mendeteksi
mengukur arus tanpa
medan magnet yang
sambungan ke
rangkaian secara seri. dipancarkan oleh arus
yang mengalir dalam
kawat untuk mengukur
nilai arus.
C. Berat

Tabel 3. Alat Ukur Berat

No Nama dan Gambar Fungsi Prinsip Kerja

1 Neraca Ohaus Fungsi neraca Ohaus Prinsip kerja Neraca ohaus


adalah untuk menggunakan asas
mengukur massa keseimbangan, sehingga
benda atau logam satu benda yang diukur
dalam praktek memiliki beban yang
laboratorium. Batas setara dengan benda yang
ketelitian neraca dijadikan media pengukur.
Ohauss yaitu 0,1
gram. Kapasitas
beban yang
ditimbang neraca ini
adalah 311gram.

2 Neraca Balok Neraca balok Neraca balok bekerja


digunakan untuk berdasarkan prinsip
pengukuran presisi momen dimana dalam
tinggi seperti massa kesetimbangan, momen
hingga 250g, terdiri berlawanan arah jarum jam
dari sepasang panci akibat berat suatu benda di
skala satu di setiap sisi kiri balok sama dengan
ujung balok kaku. momen searah jarum jam
akibat berat standar di sisi
kanan balok.
3 Pan Balance Alat ini biasanya Alat ini menentukan massa
digunakan untuk dengan menyeimbangkan
membandingkan massa yang tidak diketahui
berat benda atau dengan massa yang
untuk menimbang diketahui.
benda dengan
menyeimbangkannya
dengan berat standar.

4 Neraca Pegas Neraca pegas Neraca pegas


digunakan untuk menyediakan metode
mengukur berat pengukuran massa yang
suatu benda dan sederhana dan murah.
massa diukur dengan Massa digantung di ujung
neraca balok. pegas dan defleksi pegas
karena gaya gravitasi ke
bawah pada massa diukur
terhadap skala.

5 Quartz Crystal Alat ini digunakan Prinsip kerja dari


Microbalance (QCM) untuk menimbang timbangan mikro kristal
sesuatu dengan kuarsa (QCM) ini adalah
massa yang sangat mengukur variasi massa
kecil per satuan luas dengan
mengukur perubahan
frekuensi kristal kuarsa.

6 Timbangan Digital Alat ini dapat Ketika sebuah objek


digunakan dalam ditempatkan pada skala
kegiatan sehari-hari digital, beratnya
seperti menimbang menyebabkan pengukur
sembako, benda regangan internalnya
kerajinan atau berubah bentuk.
kebutuhan lainnya. Timbangan mengubah
jumlah deformasi tersebut
menjadi sinyal listrik,
menjalankan sinyal
melalui konverter digital,
dan menunjukkan bobot
pada tampilan timbangan.

7 Hybrid Scales Alat ini digunakan Timbangan bekerja dengan


untuk mengukur menggunakan udara
berat. bertekanan untuk
menyeimbangkan berat
benda, dan oleh karena itu
jumlah udara yang
dibutuhkan digunakan
untuk menentukan
seberapa berat benda
tersebut. Pengukur tekanan
kemudian mengubah
pembacaan menjadi sinyal
listrik.

8 Transduser Alat ini berfungsi Ini menggunakan sensor


untuk mengukur sifat yang mampu mengubah
massa cairan dalam tekanan yang bekerja
keadaan statis. padanya menjadi sinyal
listrik. Sinyal listrik ini
kemudian diteruskan ke
pengontrol atau PLC di
mana mereka kemudian
diproses dan direkam gaya
yang bekerja padanya.

9 Jembatan Timbang Jembatan timbang Prinsip kerjanya adalah


terutama digunakan ketika kendaraan melewati
untuk menimbang jembatan ini, maka akan
kendaraan besar
diukur berat kendaraan
seperti truk atau
kontainer rel di mana dengan komponen
pergerakan barang pengukuran di jembatan
dilakukan melalui ini.
kendaraan.

10 Vibrating Tube Mass Alat ini berfungsi Alat ini pada dasarnya
Sensor untuk menentukan adalah sistem pegas di
massa apung suatu mana frekuensi getaran
benda dengan
tabung diukur dan
menggunakan
kerapatan fluida. dikaitkan dengan densitas
fluida.
Pembahasan

Alat Ukur merupakan suatu alat yang digunakan untuk melakukan proses

inspeksi terhadap suatu benda. Alat ukur adalah perangkat yang dapat digunakan

untuk mengukur dimensi atau sudut. Penggunaan alat ukur pada setiap

pengukuran sangat ditentukan oleh macam kegunaan, batas ukur dan ketelitian

alat ukurnya. Misal untuk mengukur panjang suatu benda yang diperkirakan 50 m,

maka alat yang harus dipergunakan adalah roll meter dengan batas ukur minimum

senilai dengan panjang benda tersebut. Alat ukur ini harus memiliki ketepatan

pengukuran yang baik, sehingga hasil sesuai.

Secara umum, konsep Alat Ukur dapat digambarkan dalam dua kategori

pokok pertama operasi dan daya guna dilihat dari unsur – unsur fungsionil sistem

alat ukur dan kedua dilihat dari karaktristik statis dan dinamisnya. Unsur – unsur

fungsionil alat ukur atau sistem pengukuran secara umum meliputi unsur primer,

unsur pengkonversi perubah (variabel), unsur pengubah (manipulator) perubah

unsur pengiriman data ditanggapi oleh indera manusia.

Karakteristik alat ukur dapat dibedakan menjadi beberapa karakter seperti

dibawah ini:

a. Karakteristik Statis

Ditetapkan suatu kriteria daya guna alat ukur yang menggambarkan

yang bermakna mengenai kualitas pengukuran tanpa memperhatikan

gambaran dinamis yang melibatkan persamaan deferensial.

b. Kalibrasi
Mengacu kepada keadaan dimana setiap masukan kecuali satu nilai

yang dipertahankan tetap. Masukan yang dipelajari tersebut kemudian

diubah-ubah sepanjang rentang nilai konstan tertentu.

c. Ketelitian

Ketelitian pembacaan merupakan kecocokan antara pembacaan –

pembacaan itu sendiri. Jika nilai yang sama dari perubah yang terukur,

diukur beberapa kali dan memberikan hasil yang kurang lebih sama.

Maka alat ukur tersebut dapat dikatakan alat ukur dengan

reproduksibilitas dan ketelitian yang tinggi.

d. Ketepatan

Ketepatan didefinisikan sebagai tingkat perbedaan yang sekecil -

kecilnya antara nilai pengamatan dengan nilai yang sebenarnya. Untuk

memperoleh ketepatan yang diharapkan, kalibrasi alat ukur perlu

dilakukan secara berkala dengan menggunakan standar konstan yang

telah diketahui.

e. Kepekaan

Kepekaan alat ukur secara umum mengacu kepada dua hal. Pada

beberapa kasus kepekaan menyatakan perubahan terkecil nilai perubah

yang diukur dimana alat ukur memberikan tanggapan sementara aliran

pemikiran lain menganggap kepekaan sebagai ukuran perubahan yang

dihasilkan dari alat ukur untuk suatu perubahan perubah yang diukur.

f. Jangkauan
Jangkauan atau rangeabilitas dari instrument biasanya diartikan

perbandingan pembacaan meter maksimum ke pembacaan meter

minimum dimana kesalahan kurang dari harga yang dinyatakan.

g. Kesalahan Pengukuran

Tingkat kegagalan dalam menspesifikan besaran ini dilakukan secara

pasti dan berarti pula variasi kuantitas nilai yang dinyatakan dari nilai

sebenarnya merupakan kesalahan pengukuran.

h. Karakteristik Dinamis

Karakteristik dinamis suatu alat ukur adalah fungsi waktu. Hubungan

masukan dengan keluaran dinyatakan dalam bentuk persamaan

diferensial. Karakteristik utama adalah kecepatan dalam tanggapan dan

kecermatan.

Tanpa alat pengukur yang berfungsi dengan baik, mungkin tidak dapat

menyelesaikan pekerjaan dengan benar, jadi sangat penting bagi untuk menjaga

pengukuran dalam kondisi optimal. Beberapa jenis alat ini bisa sangat sensitif,

dan sedikit variasi dalam kondisi dapat menyebabkannya tidak berfungsi dan

memberikan hasil yang tidak akurat. Sangat penting untuk mengikuti prosedur

perawatan dan pemeliharaan yang tepat dengan semua alat ukur.


KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Kesimpulan yang saya peroleh setelah melakukan Praktikum Pengenalan

Alat Ukur adalah :

1. Alat ukur adalah benda teknis yang khusus dikembangkan untuk

tujuan mengukur besaran tertentu. Sifat umum dari alat ukur adalah

keakuratannya diketahui.

2. Ada berbagai jenis alat pengukuran, seperti alat ukur rpm (rotasi

per menit), tenaga, dan berat.

3. Ada 8 karakteristik pengukuran yaitu : karakteristik statis,

kalibrasi, ketelitian, ketepatan, kepekaan, jangkauan, kesalahan

pengukuran, dan karakteristik dinamis.

Saran

Saran saya adalah ketika melakukan pengukuran sebaiknya praktikan

melakukan nya dengan benar agar hasil dari pengukuran akurat, serta selesai

menggunakan alat sebaiknya alat disimpan dengan baik dan benar.


DAFTAR PUSTAKA

Basuki, Slamet. 2016. Ilmu Ukur Tanah. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada
Press.

Flack, David. 2014. Callipers and Micrometers. Hampton Road: National


Physical Laboratory.

Holman, J. (2016). Metode Pengukuran Teknik. Erlangga.

Hikam, Muhammad., dan B Pamulih. 2015. Eksperimen Fisika Dasar. Jakarta:


Prenada Media.

Priyambodo, T. K., & Jati, B. M. (2019). Fisika Dasar untuk Mahasiswa Ilmu
Komputer dan Informatika. Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Rukmana, S. T. (2015). Laporan Praktikum Alat Ukur Neraca Ohaus, pp. 13

Sudaryatno. 2019. Petunjuk Praktikum Ilmu Ukur Tanah. Yogyakarta: Fakultas


Geografi Universitas Gadjah Mada.

Sumirat, E. (2016). Perawatan Neraca. Manajer Teknis Balai Kalibrasi Dit.


PPMB, 1-3.

Anda mungkin juga menyukai