Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH SISTEM INSTRUMENTASI

SISTEM INSTRUMENTASI PADA DUNIA INDUSTRI


MENGGUNAKAN PRESSURE TRANSMITTER

Disusun Oleh :

Muhammad Dicky Aldila. Hrp Muhammad Irwanda


NIM : 15203076 NIM : 15203083

Muhamad Indra Pratama Samson Okfrendi H.S


NIM : 15203065 NIM : 15203094

Riski Mistal Kadapi. S


NIM : 15203078

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI MEDAN
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur KAMI panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang mana atas berkat
dan rahmatnya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah kami yang berjudul “
SISTEM INSTRUMENTASI PADA DUNIA INDUSTRI MENGGUNAKAN
PRESSURE TRANSMITTER ” ini.

Makalah ini diajukan untuk tugas presentasi kelompok di semester ini.


Makalah ini berisikan hal – hal yang berkaitan dengan konsep – konsep dasar
instrumentasi.. Yang diharapkan menjadi masukan bagi rekan – rekan mahasiswa
dan masyarakat, pada khususnya yang menggeluti dunia industry.
Tak lupa ucapan terima kasih kami ucapkan kepada bapak “Dr. Ir.
Zulkarnain Lubis, MT.” selaku dosen Sistem Instrumentasi semester ini; juga
kepada para penulis dan penerbit,blogger, yang tulisannya kami pakai sebagai
referensi, serta rekan – rekan mahasiswa khususnya mahasiswa yang telah banyak
memberikan bantuan dan informasi dalam penyelesaian proposal ini.
Makalah ini juga masih banyak terdapat kesalahan. Untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi penyempurnaan makalah –
makalah berikutnya.
.

Medan, Desember 2018

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

Dalam bidang industri, pengetahuan dasar instrumentasi sangat penting


terutama untuk proses pengukuran dan pengendalian / kontrol. Di dalam suatu
industri kimia, misalnya, bermacam-macam reaksi kimia harus diukur dan
dikendalikan baik suhu, volume campuran bahan, tekanan, derajad keasaman, dan
lain-lainnya. Sementara pada industri baja dan logam, suhu yang tinggi harus diukur
secara tepat dengan menggunakan alat pengukur elektronik untuk bisa
mengendalikan pengepresan logam pada ketebalan yang diinginkan. Pada
umumnya, peralatan pengukuran atau alat pengukur secara elektronik ini
merupakan bagian dasar instrumentasi yang dipakai pada hampir semua bidang
industri.
Bidang instrumentasi ini, tidak hanya diaplikasikan untuk industri kimia dan
industri baja semata, tetapi diperlukan juga untuk pabrik mobil, pabrik gula, pabrik
kertas, pabrik pemrosesan makanan, untuk instrumentasi kedokteran, dan untuk
pabrik pembuatan alat-alat elektronik itu sendiri (seperti pabrik pembuatan telepon
genggam, pabrik pembuatan chip/ sirkuit terpadu, pabrik pembuatan komputer,
dsb). Bentuk variable fisis (fisika) dan kimia yang dipakai untuk dasar kendali
dalam bidang instrumentasi ini meliputi:suhu / temperatur, tekanan, kecepatan
aliran, ketinggian cairan / level, Konduktifitas, kepadatan benda dan kekentalan
(viskositas).
Setiap alat yang digunakan dan dioperasikan dalam sebuah pabrik
dilengkapi dengan instrumen untuk mengukur parameterparameter tertentu sesuai
kondisi operasi yang harus selalu dipantau setiap saat. Instrumen yang dimaksud
terdiri dari dua macam yaitu instrumen lokal dan instrumen panel. Skala ukur yang
terbaca dalam instrumen lokal merupakan kontrol terhadap skala ukur instrumen
panel. Instrumentasi merupakan salah satu ilmu teknik yang makin terasa
keperluannya dalam kehidupan sehari-hari untuk mendapatkan nilai pengukuran
yang lebih akurat.Untuk mendasari pengetahuan yang diperlukan dalam kegiatan
mengukur maka di bawah ini dibahas terlebih dahulu tentang satuan dan
standardnya serta konsep angka penting dan galat
Pressure transmitter adalah salah satu elemen dari sistem pengendalian
proses, untuk mengukur besaran fisik atau proses digunakan alat ukur yang disebut
sebagai sensor / primary element dan keluaran (output) dari sensor tersebut di
pasang (local indicator) juga dikirim ke control room. Pengujian pada alat ukur
seperti pressure transmitter perlu dilakukan untuk mengetahui tingkat akurasi alat
tersebut apakah error yang dimiliki masih dalam batas toleransi, jika tidak maka
perlu dilakukan adjusting zero atau kalibrasi untuk menjamin output hasil
pengukuran akurat dan menjamin sensitivitas dimana keterkaitan antara input dan
outputdari instrument dalam range setting yang benar.

Definisi Instrumen (Instrument)


Instrumen atau piranti ukur merupakan piranti untuk mengukur sesuatu
besaran selama dipengamatan. Piranti itu dapat berupa instrumen tuding (indicating
instrument) dan dapat berupa instrumen rekan (recording instrument) Istilah
“INSTRUMEN” digunakan dua maksud yaitu :
ü Instrumen murni yang terdiri dari mekanisme dan bagian-bagian yang di bangun
didalam wadah (rumah) atau piranti yang berkaitan dengan itu
ü Instrumen murni berikut sembarang alat-alat imbuhan (auxliary) seperti misalnya:
tahanan kondensator atau transformator instrumen.Sebagai pengganti kata
“Instrumen” (piranti) seringkali dipakai pula kata “alat ukur” (meter). Kata piranti
digunakan pula sebagai pengindonesiaan “device”.

Piranti Ukur
ü Penggunaan piranti ukur (instrumen) untuk menentukan harga besaran yang berubah-
ubah, yang seringkali pula untuk keperluan pengaturan besaran yang perlu berada
di batas-batas harga tertentu.
ü Semua piranti (kimia, listrik, hidrolik, magnit, mekanik, optik, pneumatik) yang
digunakan untuk : menguji, mengamati,mengukur, memantau; mengubah,
membangkitkan, mencatat,menera,memelihara, atau mengemudikan sifat-sifat
badani (fisik) gerakan atau karakteristik lain.
BAB II
PEMBAHASAN

Pada dasarnya pengukuran (intrumentasi) bertujuan untuk mendapatkan


informasi mengenai sifat-sifat fisik, kimia dan biologi dari suatu keadan atau proses
atau untuk pengaturan sesuai dengan informasi yang diinginkan.Bantuan alat atau
instrumen diperlukan untuk mentransformasikan informasi tersebut secara
kualitatif dan kuantitatif untuk dapat ditanggapi oleh indera.

2.1. Istilah Yang Digunakan Dalam Alat Ukur


1. Kepekaan (sensitivity) instrumen adalah perbandingan antara gerakan linear
jarum penunjuk pada instrumen itu dengan perubahan variabel yang diukur
yang menyebabkan gerakan itu.
2. Ketelitian (accuracy) instrumen adalah penyimpangan terhadap masukan yang
diketahui. Ketelitian biasanya dinyatakan dalam persentase.
3. Ketepatan atau presisi (precision) instrumenadalah kemampuan instrumen
menghasilkan kembali bacaan tertentu dengan ketelitian yang diketahui.
4. Ketakpastian (uncertainty) instrumen adalah daerah deviasi dari nilai
pengukuran alat (instrumen).
5. Kalibrasi (calibration) instrumen adalah membandingkan nilai ukuran
instrumen dengan nilai ukuran standar.
6. Standar ukuran adalah nilai ukuran yang sudah disepakati sebagai patokan
dalam melakukan pengukuran.
7. Teknik analisis merupakan suatu fenomena ilmiah dasar yang telah terbukti
berguna untuk memberikan informasi mengenai susunan zat-zat yang dianalisis.
Sedangkan metoda analisis merupakan penerapan yang spesifik dari suatu
teknik analisis untuk memecahkan persoalan analisis.
2.2 Galat pada Analisis Instrumen
Galat atau Angka penting adalah semua angka yang diperoleh dari hasil
pengukuran, yang terdiri dari angka eksak dan satu angka terakhir yang ditaksir
(atau diragukan). Misalnya kita mengukur panjang suatu benda dengan mistar
berskala mm dan melaporkan hasilnya dalam 4 angka penting, didapat 114,5 mm.
Jika panjang benda tersebut kita ukur dengan jangka sorong maka hasilnya
dilaporkan dalam 5 angka penting, misalnya 114,40 mm, dan jika diukur dengan
mikrometer sekrup maka hasilnya dilaporkan dalam 6 angka penting, misalnya
113,390 mm. Ini menunjukkan bahwa banyak angka penting yang dilaporkan
sebagai hasil pengukuran mencerminkan ketelitian suatu pengukuran. Makin
banyak angka penting yang dapat dilaporkan,makin teliti pengukuran tersebut.
Penyebab galat pada analisis instrument adalah:
- Prosedur analisis
- Zat yang ditentukan
- Instrumen
- Faktor manusia yang mengerjakan
-
2.3. Derau Instrumen ( noise )
Derau instrumen adalah tanggap detektor yang merupakan fluktuasi yang rawu
yang tidak disebabkan oleh materi yang dianalisis.Sumber : tranduser, prosesor,
perekam (read out). Jenis – jenis noise :
1. Johnson noise (thermal noise)
2. Disebabkan oleh kenaikan temperatur yang mempengaruhi elektron-
elektron pada elemen atau arus listrik
3. Shot noise
4. Disebabkan oleh temperatur tapi efeknya lebih rendah dan terjadi pada
entrumen yang menggunakan semikonduktor dengan prinsip pengalihan
arus listrik
5. Flicker noise
6. Dipengaruhi besarnya frekuensi
7. 4. Environmental noise
8. Disebabkan oleh energi lingkungan dimana kita bekerja seperti medan
listrik, medan magnet, radiasi elektromagnetik, getaran mekanik dan
interaksi listrik. Dikurangi dengan pemasangan ground.

2.4 Instrumentasi dan Kontrol


Instrumentasi merupakanseperangkat instrument - instrument yang
digunakan untuk mengontrol, memanipulasi, mengukur ,menunjukkan atau
menghitung nilai suatu variabel proses. Kemampuan indera manusia untuk
melakukan pengamatan sangat terbatas, sedangkan hampir semua industri
perminyakan, proses pengolahannya melalui jalur yang tertutup. Artinya media /
bahan yang diolah tidak dapat dilihat atau diukur secara langsung. Maka dalam hal
ini diperlukan instrumentasi yang dapat melakukan fungsi melihat, mengukur dan
mengendalikan variable - variabel proses seperti suhu, tekanan, jumlah, aliran,
level, PH, Viskositas dan sebagainya. Fungsi instrumentasi secara umum dapat di
golongkan menjadi empat yaitu :

1. Instrumentasi sebagai alat ukur

Fungsinya merubah besaran fisis atau variabel proses kedalam bentuk


satuan yang dapat diamati,dimengerti sehingga dapat dimanfaatkan untuk
keperluan data pengukuran / monitoring maupun untuk analisa.

Secara umum variabel proses akan diubah kedalam bentuk sajian berupa
tampilan, record, maupun print ditentukan oleh alat ukur tersebut yang terdiri atas
elemen-elemen pengukuran yaitu:

a. Transducer Element
b. Signal Conditioning Element
c. Data Presentation Element

2. Sebagai alat pengendali ( Control )

Berfungsi mengendalikan jalannya operasi agar variabel proses yang sedang


diukur dapat diatur dan dikendalikan,tetap pada nilai yang ditentukan (set point).
3. Sebagai alat pengaman ( Safety )

Instrumentasi memberikan tanda bahaya atau tanda gangguan apabila


terjadi gangguan atau kondisi yang tidak normal yang diakibatkan oleh tidak
berfungsinya suatu peralatan pada suatu proses, serta berfungsi untuk mengetripkan
suatu proses apabila gangguan tersebut tidak teratasi dalam waktu tertentu.

4. Sebaga alat analisa ( Analyze )

Instrumentasi berfungsi sebagai alat untuk menganalisa produk yang


dikelola, apakah sudah memenuhi spesifikasi seperti yang diingikan atau sesuai
dengan standar, misalkan untuk mengetahui polusi dari hasil buangan sisa produksi
yang diproses agar tidak membahayakan dan merusak lingkungan.

2.5 Contoh Peralatan Instrumentasi Dalam Dunia Industri

Dalam menjalankan pekerjaan di dunia industri di butuhkan alat


instrumentasi guna sebagai pembanding dan pembaca sinyal dan pengontrol
peralatan.berikut ini alat instrumentasi pada di

1. Pressure Transmitter

Pressure transmitter adalah salah satu elemen dari sistem pengendalian


proses. Seperti yang sudah diketahui untuk mengukur besaran fisik atau proses
digunakan alat ukur yang sering disebut sebagai sensor / primary element ( bagian
yang berhubungan langsung dengan medium yang diukur ) keluaran (output) dari
sensor tersebut di pasang (local indicator) atau bisa juga dikirim untuk kemudian
ditunjukan ditempat lain ( secara remote ) di control room.

2. Differensial Presure Transmitter

Sama dengan halnya dengan pressure transmitter,prinsip kerja differensial


pressure transmitter adalah mengukur tekanan pada komponen pembangkitan
tetapi hanya saja differensial pressure transmitter ini menggunakan dua hasil
tekanan, sehingga perlu di buat rata-rata dari hasil pengukuran. Differensial
Pressure Transmitter dibagi menjadi 2 jenis yaitu :
a) Flow Differensial Pressure Transmitter
Dalam flow differensial pressure transmitter ada istilah yang disebut
orifice. Alat ukur terdiri dari pipa dimana bagian dalamnya diberi pelat
berlubang lebih kecil dari ukuran diameter pipa. Sensor tekanan diletakkan
disisi pelat bagian inlet (P1) dan satu lagi dibagian sisi pelat bagian outlet
(P2). Jika terjadi terjadi dari aliran inlet ke outlet, mka tekanan P1 akan lebih
besar dari pada tekanan outlet P2.

Flow transmitter berfungsi untuk membaca sinyal pada aliran dalam


pipa penyaluran, air dan mengubahnya menjadi sinyal yang dapat mengerti
oleh controller, sehingga operator didalam rungan dapat langsung
mengetahui kondisi dalam lapangan tanpa harus melihat langsung ke
lapangan

b) Level Diffrensial Presure Transitter


Level transmitter adalah alat yang mendeteksi ketinggian atau level dari
suatu volume benda cair pada suatu tabung atau tangki.

3. Vacuum Transmitter

Vacuum transmitter adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur


tekanan sebuah sIstem yang bekerja dibawah atmosfir yakni dari nol ke nol absolute
( -1 bar )

4. Pressure Gauge
Pressure gauge adalah alat instrumentasi yang berfungsi sebagai pengukur
tekanan yang biasannya ditempatkan dilokal. Sehinnga pressure gauge ini bisa
sebagai pembanding jika ada perbedaan diruang control dengan dilapangan.

5. Temperature Switch
Temperature switch adalah alat yang berfungsi sebagai switch pengukuran
temperature. Prinsip kerjanya adalah ketika lubang masukan mendapat temperature
hingga melebihi batas pengaturan atau setting, maka temperature switch akan
bekerja dan kontak didalamnya akan bekerja dari on ke off. Salah satu
pemakaiannya yang sering kita jumpai adallah pada mesin compressor sudah penuh
maka compressor akan mati dengan sendirinya

6. Level Switch

Level switch adalah alat yang mendeteksi ketinggian atau level dari suatu
volume benda cair pada suatu tabung atau tangki .misalkan level switch di pasang
pada tangki air untuk mendeteksi jumlah jumlah atau atau volume air yang masuk
kedalam tangki, kemudian alat ini dihubungakan dengan mesi pompa air, pada saat
volume air didalam tabung sudah mencapai level tertentu (high) dan terdeteksi oleh
sensor, maka level sensor switch akan bekerja sebab bagian depan dari level switch
terendam oleh air, ketika itu pula level switch akan memerintahkan mesin pompa
air untuk bekerja berputar untuk mengisi tangki, demikian seterusnya.

2.6 Standard Kalibrasi


Kalibrasi artinya membandingkan dengan standard. Kalibrasi adalah suatu
tindakan yang dilakukan pada kondisi dimana nilai yang dihasilkan oleh alat ukur
dan sensor tidak sesuai dengan nilai yang sebenarnya ataupun memiliki error diatas
standard.

Tujuan kalibrasi adalah untuk menjamin output hasil pengukuran akurat dan
menjamin sensitivitas dimana keterkaitan antara input dan outputdari instrument
dalam range setting yang benar.

Ada 2 hal yang menentukan akurasi pengukuran yaitu:


a) Kalibrasi
b) Range Setting
Ada 5 titik metode kalibrasi yaitu:

a. Terapkan nilai low range dari calibrator,tunggu sampai stabil.


b. Adjust zero sampai instrument mengukur cocok.
c. Terapkan nilai high range dari calibrator,tunggu sampai stabil.
d. Adjust span sampai instrument mengukur cocok.
e. Ulangi dan test dengan nilai 0%,25%,50%,75% dan 100% dari range.

Calibrator adalah alat yang digunakan sebagai referensi untuk pembanding


terhadap respon pengukuran instrument disebut calibration
standard(calibatror).Range setting artinya setting LRV dan URV dengan
benar,sehingga sensitivitas terhadap perubahan perubahan proses input sesuai yang
diinginkan.

2.7 Prinsip Kerja Pressure Transmitter

Pressure transmitter merupakan alat yang berguna untuk mengubah


perubahan sensing element dari sebuah sensor menjadi sinyal yang mampu
diterjemahkan oleh controller. Transmitter sendiri pasti berhubungan antara satu
sama lainnya dengan komponen sensor. Sensor yang berguna untuk mengukur
besaran tekanan akan memberikan keluaran berupa sinyal elektrik yang selanjutnya
oleh transmitter akan dikirim menuju controller. Standar sinyal output transmitter
adalah 3 sampai 15 psig ( 0,2 – 1 kg/cm² ), 4 – 20 mA ataupun 1 sampai 5 Volt.

Terdapat kemiripan antara pressure gauge dengan pressure transmitter.


Perbedaan yang mendasar adalah apabila pressure gauge berguna untuk
menampilkan hasil pengukuran dari sensor secara langsung (di area lokal), pressure
transmitter sendiri selain nilai hasil pengukuran dari sensor juga dapat langsung
ditampilkan, juga berguna untuk mentransmisikan sinyal hasil pengkuran dari
sensor menuju ke controller dan juga dapat dikirimkan ke control room.

2.8 Jenis – jenis Pressure Transmitter

Secara umum alat ukur pressure transmitter terbagi menjadi dua, yaitu :

1. Pressure transmitter ( Cerabar )

Cerabar adalah suatu alat sensor untuk mengetahui nilai tekanan dengan
prinsip kerja menerima tekanan dari benda cair atau gas yang akan diukur,lalu hasil
pengukuran tekanan tersebut dikonversikan menjadi nilai bentuk arus listrik,
dengan nilai arus yang sangat kecil yaitu mili Ampere.Perubahan tekanan yang
diukur Pressure Transmitterakan diubah sebagai perubahan nilai arus yang
dihasilkan, dan biasanya range antara 4 mA s/d 20 mA.Hasil dari perubahan arus
mA ini kemudian dikirimkan ke alat penerima sinyal untuk kemudian diubah
menjadi tampilan nilai aktual tekanan terukur dalam berbagai satuan, seperti
mmH20, Bar, Psi, kg/cm2, dan lainnya.Namun, pada beberapa Pressure
Transmitter saat ini, sudah dilengkapi dengan display controller yang terpasang
pada pressure transmitter tersebut, sehingga tidak lagi memerlukan Temperature
Controller eksternal tambahan.

Gambar 2.1 Pressure Transmitter ( Cerabar )

2. Differential pressure transmitter (Deltabar)

Deltabar terdiri dari dua kata yaitu Delta yang berarti selisih dan
Bar yang berarti Tekanan (Bar), sehingga dapat artikan bahwa pressure trasnmitter
Deltabar mengukur nilai tekanan dengan membandingkan selisih dari dua nilai
yang diukur. Prinsip kerjanya hampir sama dengan Pressure transmitter, jika pada
pressure transmitter hanya memiliki satu titik sensor namun pada alat Deltabar
memiliki dua titik sensor dengan prinsip kerja yaitu mengukur selisih ( Delta ) dari
nilai tekanan tertingi ( High level ) & nilai tekanan terendah ( Low Level ). Alat ukur
tekanan Deltabar mengambil nilai selisih tekanan yang ada, dan mengubah nilai
tersebut menjadi nilai Analog dalam bentuk arus listrik ( mA ).Dan selanjutnya
mengirimkan perubahan dari nilai sinyal analog tersebut ke alat Controller.

Gambar 2.2 Differensial Pressure Transmitter ( Deltabar )


BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

1. Instrumentasi adalah seperangkat instrument - instrument yang digunakan


untuk mengontrol, memanipulasi, mengukur ,menunjukkan atau
menghitung nilai suatu variabel proses.
2. Peralatan Instrumen terdiri dari : Pressure gauge, pressure transmitter, DP
trasmitter, Vacuum transmitter, Level switch, Temperature transmitter dan
Temperature switch
3. Kalibrasi artinya membandingkan dengan standard, yang dilakukan pada
kondisi dimana nilai yang dihasilkan oleh alat ukur dan sensor tidak sesuai
dengan nilai yang sebenarnya ataupun memiliki error diatas standard.

Anda mungkin juga menyukai