PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Pada penulisan laporan ini batasan masalah yang akan dibatasi oleh
penulis adalah pengukuran temperatur proses menggunakan thermocouple di
PT. Pupuk Sriwidjaja.
2
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Instrumentasi
Instrumen adalah perangkat yang mengukur atau memanipulasi variabel
fisik proses seperti aliran, suhu, level, atau tekanan, dll. Instrumen mencakup
berbagai macam alat yang bisa sesederhana katup dan pemancar, dan serumit
alat analisis. Instrumen sering kali terdiri dari sistem kontrol dari berbagai
proses. Pengendalian proses adalah salah satu cabang utama dari
instrumentasi terapan. Instrumentasi kontrol mencakup perangkat seperti
solenoida, valve, pemutus sirkuit, dan relay.
Biasanya baik instrumentasi maupun kontrol saling berkaitan satu sama
lain. Suatu sistem control yang masih bersifat manual biasanya masih akan
membutuhkan banyak tenaga kerja dan akan cenderung tidak stabil sehingga
tidak memaksimalkan efisiensi dari sistem. Instrumentasi dapat memperkecil
dan menutupi kekurangan tersebut dengan cara menggabungkan pengendalian
dan pengukuran sehingga terciptalah suatu sistem kontrol yang dilengkapi
suatu intrumentasi otomatis.
Instrumentasi memainkan peran penting dalam mengumpulkan informasi
dari lapangan. Target setiap pabrik adalah mencapai produksi yang paling
aman dan maksimal dari peralatan mereka dan tujuannya adalah untuk
meningkatkan produktivitas, keandalan, keselamatan, pengoptimalan, dan
stabilitas system dan semua hal tersebut tidak terlepas dari adanaya
instrumentasi.
3.2 Instrumentasi Pengukuran
Instrumentasi pengukuran biasanya dimanfaatkan untuk menghitung suatu
besaran-besaran tertentu, biasanya instrumen pengukuran ialah merupakan
sebuah tranduser atau sensor. Sensor sering didefinisikan sebagai perangkat
yang menerima dan menanggapi sinyal atau stimulus. Definisi terlihat cukup
luas, contoh saja mata manusia yang kemudian dapat digunakan untuk
memicu suatu tindakan tertentu. Biasanya sensor digunakan untuk mengukur
dan mendeteksi perubahan suatu besaran fisika seperti gaya, kecepatan,
tekanan, jarak, cahaya, suhu, besaran listrik dll. Tranduser merupakan suatu
3
alat untuk mengubah suatu energi ke bentuk energi yang lainnya. Contoh dari
bentuk-bentuk energi tersebut ialah energi elektromagnetik, cahaya, listrik,
kimia, mekanikal dan panas. Instrumentasi di pabrik biasanya berfungsi untuk
mengetahui, mengukur, mengontrol suatu variabel proses yang sedang
berlangsung. Variabel proses yang sering dipakai di pabrik adalah level,
tekanan, aliran, dan temperature.
3.2.1 Pengukuran Level
Pengukuran level merupakan hal yang penting dalam kelangsungan
suatu proses industri. Error pada pengukuran level dapat mengakibatkan
pada kegagalan suatu proses atau dapat menimbulkan berbagai faktor
yang berbahaya bagi manusia.
Pengukuran level akan selalu didasarkan pada suatu penentuan
batas atau interface dari dua buah fluida yang berbeda. Misal antar
fluida cair dan gas atau fluida cair dengan fluida cair atau antara fluida
gas dan fluida gas. Dengan memahami suatu batas tersebut, maka level
masing-masing fluida akan dapat diketahui.
Pada pengukuran level fluida di suatu industri mempunyai berbagai
macam. Mulai dari yang memiliki bentuk normal, elektronik, mekanik
ultrasonik, sampai radiasi nuklir. Untuk memilih cara pengukuran level
harus sesuai dengan aplikasi apa yang kita butuhkan. Berikut
merupakan berbagai macam alat untuk mengukur level, yaitu
Ultrasonic Level Measurement,, Capacitance Level Measurement,
Sight Glass, Float Level Measurement, Hydrostatic Pressure Level
Measurement, dan Displacer Level Measurement.
3.2.2 Pengukuran Suhu
4
perubahan suhu yang signifikan. Thermostat terdiri dari dua buah jenis
logam yang berbeda seperti Tembaga, Nikel, Aluminium atau Tungsten.
Dua Jenis Logam tersebut kemudian akan ditempel sehingga akan
membentuk Bi-Metallic strip. Jika mendapat suhu tertentu maka Bi-
Metallic Strip tersebut akan bengkok sehingga akan bergerak
menyambungkan atau memutuskan sirkuit.
5
Gambar 3.2 Thermistor
6
Gambar 3.4 Thermocouple
7
Gambar 3.5 Bourdon Tube
Diaphragm merupakan alah yang menggunakan perubahan bentuk
elastis sebagai metode dalam mengukur sebuah perbedaan tekanan.
kebanyakan pressure transmitter menggunakan diaphragm sebagai alat
pengukur tekanannya. Prinsip kerja alat ini adalah saat terjadi
perubahan atau perbedaan tekanan pada kedua sisi maka posisi
permukaan akan berubah dan kemudian akan diteruskan mejadi sinyal
pengukuran meteran tekanan untuk dibaca.
8
Aliran suatu fluida sendiri terdiri dari dua macam aliran yaitu aliran
saluran terbuka dan tertutup maka instrumen yang digunakan
diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu untuk pengukuran aliran
tertutup dan terbuka.
Contoh pengukuran suatu fluida adalah melalui pengukuran debit.
Pengukuran debit sendiri dilakukan dengan menentukan volume/berat
fluida menggunakan penampang dalam suatu selang waktu tertentu.
Menentukan gravimerik atau penentuan volumetrik dengan berat atau
volume diukur yang dikalibrasikan untuk selang waktu yang diukur
merupakan metode pengukuran aliran yang paling teliti adalah
penentuan gravimerik atau penentuan volumetrik dengan berat yang
dikalibrasikan Alat untuk mengukur suatu aliran adalah Differential
Pressure Flowmeters, cara kerja alat ini dengan cara memandu aliran ke
dalam suatu penghalang aliran (yang mempunyai lubang dengan
diameter yang berbeda dengan diameter pipa), sehingga mengakibatkan
perubahan kecepatan aliran (flow velocity) dan tekanan (pressure)
antara sisi upstream dan downstream dari penghalang. Dengan
mengukur perubahan tekanan tersebut, dengan demikian kecepatan
aliran dapat diketahui
9
Gambar 3.7 Pengukuran aliran
3.3 Transmitter
Transmitter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur suatu
besaran dari suatu alat ukur yang disebut sebagai sensor (bagian yang
berhubungan langsung dengan medium yang diukur), dimana transmitter
kemudian berfungsi untuk mengubah sinyal yang diterima dari sensor
menjadi sinyal standar. Transimtter digolongkan menjadi 3 macam yaitu
transmitter aliran, transmitter tinggi permukaan, dan transmitter temperatur
Terdapat dua sistem sinyal pada transmitter yaitu sinyal pneumatik dan
sinyal elektrik. Berdasarkan hal tersebut maka transmitter pun dapat
digolongkan menjadi dua buah jenis yaitu transmitter elektrik dan transmitter
pneumatic.
10
3.3.2 Transmitter Elektrik
3.4 Valve
Valve merupakan sebuah alat untuk mengontrol, mengatur dan
mengarahkan suatu fluida dengan cara membuka, menutup, atau menutup
sebagian dari jalan alirannya. Contoh valve (katup) yang biasa kita lihat
sehari-hari adalah valve yang terpasang pada kamar mandi, yang terpasang
dikompor gas dan lain-lain.
11
Gambar 3.10 Valve
3.5 Kompresor
Kompresor merupakan suatu alat yang meningkatkan tekanan dari suatu
udara. Mesin diesel biasanya digunakan untuk menggerakan suatu kompresor
dan berfungsi sebagai tenaga gerak untuk kompresor tersebut. Kompresor
berfungsi untuk mengambil gas atau udara dari sektiarnya untuk diberikan
tekanan kedalam tabung lalu disalurkan kembali sebagai udara bertekanan.
Kompresor juga emiliki beberapa jenis diantaranya adalah air compressor
direct driven, air compressor belt driven, air compressor mini, air compressor
screw.
12
Gambar 3.11 Kompresor
13
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada dasarnya termokopel hanya terdiri dari dua kawat logam konduktor
yang berbeda jenis dan digabungkan ujungnya. Salah satu logam pada
thermocouple akan berada pada suhu yang tetap atau konstan yang berfungsi
sebagai junction referensi sedangkan yang satunya lagi akan mendeteksi
panas pada logam konduktor tersebut.
14
Gambar 4.1 Prinsip Kerja Thermocouple
15
(Exension Grade) biasanya terbuat dari tembaga dan nikel. Output
pada thermocouple ini adalah sebesar (68 µV/°C) sehingga cocok
digunakan pada suhu antara -200˚C – 900˚C. Thermoocuple tipe E ini
biasanya bertipe non magnetic
16
(Extension Grade) biasanya terdiri dari alumunium dan nikel. Rentang
suhu pada thermocouple ini biasanya berkisar pada -200˚C – 1250˚C.
Selain itu harga thermocouple ini biasanya cendrung lebih murah.
17
4.3.5 Termokopel Type T (Copper / Constantan)
18
Gambar 4.7 Termokopel Tipe B
4.3.7 Termokopel Type R (Rhodium with Platinum 13% / Platinum )
19
cocok untuk dipakai pada tujuan umum. Biasanay thermocouple ini
dugunakan untuk pengukuran titik leleh suatu emas (1064.43 °C).
20
temperature indicator atau multimeter khusus yang dapat membaca
thermocouple
4.4.3 PLC dan DCS
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas maka dapat diambil beberapa kesimpulan
diantaranya.
1. Thermocouple merupakan suatu rangkaian yang terdiri dari dua buah
logam yang masing-masing berbeda dan dihubungkan satu dengan yang
lain pada tiap ujung-ujungnya.
2. Thermocoupel dimanfaatkan untuk mengubah perbedaan panas dalam
benda yang akan diukur suhunya menjadi perubahan beda potensial.
3. Terdapat berbagai macam tipe dari thermocouple, antara lain tipe K, tipe
J, tipe N, tipe E, tipe B, tipe R, tipe S dan tipe T
4. Thermocouple banyak digunakan sebagai alat ukur suhu di dunia industri,
salah satu keuntungannya yaitu mampu mengukur suhu yang sangat
tinggi dan juga suhu rendah.
5. Penenentuan ketelitian dari sebauh thermocouple bergantung pada jenis
thermocouple apa yang digunakan.
21
5.2 Saran
Pneggunaan thermocouple memiliki kelebihan dan kekurangan masing-
masing pada tiap tipe-tipe thermocouple maka disarankan untuk memilih tipe-
tipe thermocouple yang sesuai dengan kebutuhan pengguna sehingga hasil
yang didapatkan maksimal.
22