(HIJAU)
R=0 G=153 B=0
LAPORAN PRAKTIKUM
MEKANISASI PERTANIAN
“IDENTIFIKASI DAN KALIBRASI ALAT TANAM”
Disusun oleh:
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2023
MATERI
IDENTIFIKASI DAN KALIBRASI ALAT TANAM
1. TUJUAN
Tujuan dari Praktikum Mekanisasi Pertanian topik Identifikasi dan Kalibrasi Alat Tanam
ini adalah untuk mengetahui tahapan dan tata cara dalam proses kalibrasi alat tanam,
serta mengetahui definisi penanaman dan alat tanam serta beberapa hal yang
berhubungan dengan penanaman.
2. DASAR TEORI
a. Pengertian Penanaman (2 Sitasi)
Penanaman adalah Penanaman merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting
dalam budidaya tanaman. Berdasarkan pernyataan Harnel (2013), penanaman dapat
diartikan sebagai tindakan menanam benih atau bibit pada suatu lahan yang telah
disiapkan. Umumnya, petani sering menggunakan metode tradisional dalam proses
penanaman ini, yaitu menanam bibit secara manual dengan tangan. Metode penanaman
manual membutuhkan banyak tenaga kerja, namun seringkali kurang seragam dan
efisien serta terbatas oleh ketersediaan tenaga kerja.
Kadirman (2017) menyatakan bahwa penanaman adalah tindakan yang melibatkan
penempatan biji tanaman ke dalam tanah atau penyebaran biji di atas permukaan tanah
dengan mempertimbangkan kedalaman tertentu, serta penaburan biji ke dalam tanah.
Menurut Eko dan Djoko (2014), penanaman merupakan mekanisme yang dilakukan saat
melakukan budidaya tanaman, yang bertujuan untuk menentukan jenis pola tanam yang
sesuai dan efisien dengan mempertimbangkan berbagai kendala dan tuntutan waktu
yang berbeda. Dalam proses ini, juga diperhatikan jenis tanaman yang ada di area yang
telah ditentukan. Penanaman harus sesuai dengan aturan yang terkandung dalam pola
tanam guna mencapai hasil yang sesuai.
Alat dan mesin tanam digunakan untuk menempatkan benih ke dalam tanah. Iskandar et
al. (2017) menjelaskan bahwa alat tanam merupakan perangkat yang digunakan untuk
menempatkan benih tanaman, seperti biji-bijian, bibit, batang, atau bagian tanaman
lainnya, di bawah atau di atas permukaan tanah. Fungsi alat tanam adalah untuk
mempercepat proses penanaman dan menghemat waktu yang dibutuhkan. Menurut
Rahma dan Darma (2017), alat penanam memiliki fungsi untuk menempatkan benih ke
dalam tanah dengan kedalaman dan jumlah yang telah ditentukan, dengan tingkat
keseragaman yang relatif tinggi. Mekanisme kerja alat tersebut dapat mempengaruhi
penempatan benih dalam tanah, termasuk pengaruh terhadap kedalaman penanaman,
jumlah benih dalam setiap lubang, jarak antara lubang dalam baris, serta jarak antar
baris. Selain itu, ada kemungkinan kerusakan benih yang terjadi dalam proses aliran
benih melalui alat penanam.
c. Sebutkan dan Jelaskan Jenis Alat Tanam berdasarkan Sumber Tenaga Penggerak
(2 Sitasi)
Menurut Prabowowati et al. (2014), jarak tanam adalah faktor yang memiliki dampak
signifikan terhadap hasil produksi tanaman. Jarak tanam memiliki tujuan untuk
memastikan bahwa setiap individu tanaman dalam populasi mendapatkan akses yang
sama dan merata terhadap unsur hara dan sinar matahari yang diperlukan. Pernyataan
tersebut sejalan dengan pandangan Erawati dan Hipi (2016) yang mengatakan bahwa
pengaturan jarak tanam memainkan peran penting dalam mengurangi kompetisi antara
populasi tanaman, sehingga kanopi dan akar tanaman dapat optimal dalam
memanfaatkan unsur hara, air, sinar matahari, dan ruang tumbuh. Jarak tanam yang
terlalu rapat akan menyebabkan kompetisi antara tanaman, sementara jarak tanam yang
terlalu longgar akan memberikan ruang bagi pertumbuhan gulma. Selain itu, jarak tanam
yang terlalu lebar dapat mengurangi populasi tanaman dan menyebabkan hilangnya
unsur hara akibat penguapan dan pencucian.
e. Definisi Transplanter dan Jelaskan Prinsip Kerja Alat tanam Transplanter (2 sitasi)
- Seed Table
e. Grafik
h. Jika RPM dipercepat apa yang akan terjadi terhadap jarak, waktu, dan jumlah biji yang
keluar? (Minimal 1 sitasi)
b. Saran
Eko, Djoko. 2014. Studi Potensi Penyemaian dan Pembibitan Tanaman Mengkudu Pada
Beberapa Komposisi Media Tanam. Palngkaraya : Anterior Jurnal, Vol 14.No 1.
Erawati BTR, Hipi A. 2016. Pengaruh Jarak Tanam terhadap Pertumbuhan dan Hasil
Beberapa Varietas Jagung Hibrida di Kawasan Pengembagan Jagung Kabupaten
Sumbawa. Prosiding Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian. Banjarbaru: 20
Juli 2016.
Harnel. 2013. Kajian Teknis Dan Ekonomis Alat Tanam Bibit Padi Manual (Transplanter)
Modifikasi Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian Di Kabupaten
Sijunjung, Sumatera Barat. Jurnal Pengkajian Dan Pengembangan Teknologi
Pertanian, 15(1), 38–46.
Jamaluddin, Syam H, Lestari N, Rizal M. 2019. Alat dan Mesin Pertanian. Makassar:
Badan Penerbit Universitas Negeri Makasar.
Kristianto F. 2016. Rancangan Bangun dan uji Performansi Tugal Semi Mekanis dengan
Penambahan Multi Seed Control untuk Penanaman Jagung, Kedelai dan Padi
Gogo. Seminar hasil Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi.
Prabowowati RA, Guritno B, Sumarni T. 2014. Pengaruh Tanaman penutup Tanah dan
Jarak Tanam Pada Gulma dan Hasil Tanaman Jagung (Zea mays L.). Jurnal
Produksi Tanaman, II(8), 639-647.
Rahma SARE, Darma ABR. 2017. Rancang Bangun Alat Penanam Benih Kacang Tanah.
Jurnal Inotera. 2(2) : 71-74.
Umar S, Pangaribuan S. 2017. Evaluasi Penggunaan Mesin Tanam Bibit Padi (Rice
Transplanter) Sistem Jajar Legowo di Lahan Pasang Surut. Jurnal Teknik Pertanian
Lampung, 6(2): 105-114.
Umar Sudirman. 2017. Evaluasi Penggunaan Mesin Tanam Bibit Padi (Rice Transplanter)
Sistem Jajar Legowo Di Lahan Pasang Surut. Lampung : Jurnal Teknik Pertanian
Lampung Vol 6, No. 2.
Bukti Sitasi