Anda di halaman 1dari 4

MATERI

IDENTIFIKASI DAN KALIBRASI ALAT TANAM

1. TUJUAN
Tujuan dilaksanakan nya praktikum ini agar mahasiswa dapat mengetahui peralatan
mekanis yang digunakan sebagai alat tanam beberapa biji-bijian, untuk mengetahui
karakteristik serta bagaimana cara mengitung efisiesi alat tanam, dan agar dapat
memprediksi biji yang dibutuhkan untuk penanaman pada suatu lahan.

2. DASAR TEORI
a. Pengertian Penanaman (3 Sitasi)

Penanaman berasal dari kata tanam yang artinya kegiatan dalam budidaya pertanian
yag mebutuhkan tenaga. Menurut Umar, dkk (2017) tanam adalah kegiatan penting yang
mebutuhkan tenaga kerja hingga 25% dalam melakukan budidaya.
Penanaman adalah kegiatan dalam budidaya yang menempatkan biji atau benih
kedalam atau ke permukaan tanah untuk medapatkan hasil tanam budidaya. Hal ini
didukung menurut Aini dan Ichwan (2017) penanaman merupakan usaha penempatan biji
atau benih di dalam tanah pada kedalaman tertentu atau menyebarkan biji diatas
permukaan tanah atau menanamkan didalam tanah agar pertumbuhan biji dapat
berlangsung dengan baik. Sedangkan menurut Hapsari (2018) Penanaman adalah
kegiatan dimana bibit dipindahkan dari tempat penyemaian ke lahan pertanian untuk
melakukan budidaya yang akan mendapatkan hasil tanaman yang ditanam.

Identifikasi dan KalibrasiAlatTanam – ResponsiMekanisasiPertanian 2019/2020


b. Pengertian Alat dan Mesin Penanam (2 sitasi)
Alat dan mesin penanam adalah alat yang digunakan untuk menaruh biji atau
bagian suatu tanaman ke dalam tanah pada kedalaman tertentu agar biji atau bagian suatu
tanaman tersebut dapat tumbuh dan berkembang serta penyebaran benih dapat
menghasilkan barisan yang teratur. Hal ini didukung literatur, berikut:
a. Menurut Wijaya (2011) mesin penanam adalah pengoprasian alat dengan
menggunakan daya untuk meletakan biji atau bagian tanaman kedalam maupun di
atas tanah untuk produksi pangan, serat, pakan serta untuk perkembangbiakan.
b. Menurut Khaerudin (2010) Alat dan mesin penanam adalah alat penempatan benih
atau umbi umbian dalam tanah pada kedalaman tertentu, penyebaran benih pada
permukaan tanah yang akan menghasilkan barisan yang teratur.

c. Sebutkan dan Jelaskan Jenis Alat Tanam berdasarkan Sumber Tenaga Penggerak (2
Sitasi)
- Sumber Tenaga Manusia
Alat tanam dengan sumber tenaga manusia terdiri dari alat alat tanam tugal dan
ala tanam semi-mekanis. Alat tanam tugal merupakan alat tanam yang paling
sederhana yang digerakan dengan tangan sehingga lebih memerlukan banyak waktu,
sedangkan alat tanam semi-mekanis lebih menghemat waktu. Hal didukung litertur:
a. Menurut Monayo, dkk (2010) alat tanam dengan sumber tenaga manusia
digolongkan menjadi 2 yaitu alat tanam sederhana tugal, kedua alat tanam semi
mekanis dimana proses penjatuhan benih pembuatan paluran dan penutu alur
langsung dilakukan dengan alat.
b. Menurut Istiharoh, dkk (2013) alat tanam dengan menggunakan tenaga manusia
dibagi menjadi alat penanam tradisional dan alat penanam semi mekanis. Alat
penanam tradisional dimana alat yang digunakan adalah alat yang disebut tugal.
Tugal merupakan alat yang paling sederhana yang dapat digerakkan dengan
tangan. Sedangkan Alat penanam semi-mekanis merupakan alat yang memiliki
bentuk bermacam-macam yang cocok digunakan, baik pada tanah-tanah ringan
maupun berat,
c. Menurut Fatmawati (2011) alat penanam dengan sumber tenaga manusia
berupa peralatan tanam tradisional dan semimekanis. Penanaman jagung yang
umumnya dilakukan petani adalah dengan tugal. Cara ini memerlukan banyak
waktu, tenaga, dan melelahkan. Tugal merupakan alat yang paling sederhana
yang cocok untuk menanam benih dengan jarak tanam lebar. Sedangkan alat
tanam semi-mekanis yang lebih kompleks dari tugal modifikasi yaitu alat tanam
benih “CO Seeders”. Alat-alat penanam ini cocok digunakan untuk benih-benih
berukuran besar dan kecil. Dengan berat alat 20 sampai 26 kg.

Identifikasi dan KalibrasiAlatTanam – ResponsiMekanisasiPertanian 2019/2020


- Sumber Tenaga Traktor
Alat tanam dengan sumber traktor dibagi menjadi alat penanaman sistem bari
lebar, sistem baris sempit, dan sistem sebar yang ketinga nya memiliki sistem yang
tidak jauh beda dengan jenis yang sumber tenaga nya manusia maupun yang ditarik
dengan hewan. Hal ini didukung menurut Fatmawati (2011) berdasarkan cara
penanaman, alat penanaman dengan sumber tenaga dari traktor dapat digolongkan
menjadi 3 golongan, yaitu:
a. Alat penanaman sistem baris lebar
b. Alat penanaman sistem baris sempit
c. Alat penanaman sistem sebar
Pada umumnya bahwa prinsip dasar kerja dari alat tanam adalah sama, baik
jenis yang didorong/ditarik tenaga manusia, ditarik tenaga hewan atau traktor.
Prinsip kerjanya adalah pembukaan alur atau lubang (khusus tugal), mekanisme
penjatahan benih, penutupan alur atau lubang (khusus tugal).
Menurut Silaban (2014) tenaga mekanis berupa traktor yang terdiri dari traktor
roda dua dan traktor roda empat. Pemilihan jenis tenaga yang digunakan
dipengaruhi oleh keadaan geografis lahan maupun budaya yang ada di daerah
tersebut. peggunaan tenaga traktor juga ada pertimbangan, baik dari segi harga
maupun keterbatasan keadaan lahan yang menyebabkan penggunaan sumber
tenaga mekanis tidak dapat dengan mudah diterapkan walaupun memiliki banyak
keunggulan bila dibandingkan dengan sumber tenaga manusia dan sumber tenaga
hewan.

d. Hubungan Jarak Tanam Dan Pertumbuhan Tanaman (Minimal 2 Sitasi)

Pertumbuhan tanaman salah satunya dipegaruhi oleh jarak tanam, jarak tanam
yang terlalu berdekatan atau rapat akan menyebabkan tanaman tidak tumbuh seragam
karena adanya perebutan dalam mendapatkan unsur hara dalam tanah, dan juga salah
satu tanaman yang ternaungi atau tertutupi oleh salah satu bagian tanaman yang
disebelahnya sehingga tidak mendapatkan cahaya matahari yang cukup. Namun jika jarak
antar tanaman terlalu jauh maka hasil produktivias yang didapat tidak maksimal, karena
luas lahan tidak dimanfaatkan dengan baik akibat jarak tanam yang terlalu lebar. Hal
tersebut didukung literatur, sebagai berikut:
a. Menurut Anggarwulan et al. (2008) dalam Arumsari (2017) menyatakan bahwa
naungan dan ketersediaan air mempengaruhi tinggi tanaman dan kandungan klorofil
daun tanaman secara signifikan.
b. Jarak tanam yang terlalu rapat akan menyebabkan tanaman tumbuh tidak seragam
dikarenakan persaingan akar dalam memperoleh hara lebih besar antara satu sama
lain. Namun apabila jarak tanam dibuat terlalu lebar maka akan diperoleh
produktivitas yang rendah karena masih ada luas lahan yang tidak dimanfaatkan
(Fatmawati, 2011).

Identifikasi dan KalibrasiAlatTanam – ResponsiMekanisasiPertanian 2019/2020


e. Definisi Transplanter dan Jelaskan Prinsip Kerja Alat tanamTransplanter (2 sitasi)
Definisi translater diartikan alat untuk melakukan penanaman bibit agar memiliki
jarak dan kedalaman yang seragam. Menurut Sobirin (2017) transplanter adalah alat untuk
mempermudah proses menanaman bibit alat penanam bibit dengan jumlah, kedalaman,
jarak dan kondisi penanaman yang seragam.
Menurut Kementrian Pertanian (2014) transplanter atau yang disebut alat tanam
sistem pindah merupakan alat penanam bibit dengan jumlah, kedalaman, jarak dan kondisi
penanaman yang seragam. Prinsip kerjanya yang pertama, yaitu mesin yang memakai
bibit yang ditanam/disemai di lahan (washed root seedling) dipergunakan tanpa harus
mengubah cara persemaian bibit yang biasa dilakukan secara tradisional sebelumnya.
Namun demikian waktu yang dibutuhkan untuk mengambil bibit cukup lama, sehingga
kapasitas kerja total mesin menjadi kecil. Yang kedua adalah mesin tanam yang memakai
bibit yang secara khusus disemai pada kotak khusus. Mesin jenis ini mensyaratkan
perubahan total dalam pembuatan bibit. alat transplanter mensyaratkan beberapa
persyaratan teknis diantaranya: Olah tanah sempurna (lahan rata/datar), Lahan yang
macak-macak (irigasi teknis), dan Persemaian sistem dapok (petak-kecil).

f. Sebutkan dan Jelaskan Kelebihan dan Kekurangan Transplanter (2 Sitasi)


Kelebihan dari penggunaan alat tanam tranplanter adalah lebih hemat biaya dan
waktu, serta produktivitasnya lebih tingggi. Sedangkan kekurangan nya, alat tanam
transplanter ini hanya dapat mengatur maksimal 40 dan tidak bisa dilahan yang rawa. Hal
ini didukung literatur, yaitu:
a. Menururt Hapsari (2018) keunggulan alat tanam tranplanter meyebabkan pekerjaan
tanam bibit padi menjadi lebih mudah, efisien secara waktu dan tenaga. Serta lebih
ekonomis dibandingkan dengan menanam padi secara konvensional.
b. Sedangkan kekurangan nya menurut Sobirin (2017) alat tanam transplanter hanya
dapat digunakan di lahan yang datar dan rata, kedalaman air harus rata, dan
kekerasan tanah juga harus sama, karena jika tidak akan erjadi kegagalan
penancapan bibit.

Identifikasi dan KalibrasiAlatTanam – ResponsiMekanisasiPertanian 2019/2020

Anda mungkin juga menyukai