Anda di halaman 1dari 15

PENERAPAN ALSINTAN DI AGROTEKNOLOGI

JUBUNG JEMBER

LAPORAN KUNJUNGAN LAPANG


ALAT DAN MESIN PERTANIAN (TPT 1212)

Oleh

Kelompok B03

Adinda Shandipa Harinza 191710201012


Tsausha Ilman Hanif Naturdany 191710201047
Muh. Hamas Firdaus Dzulfikri 191710201060
Syahrul Bima Sahputra 191710201099

JURUSAN TEKNIK PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2019
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Wahana Edukasi Tanaman Obat atau biasa di sebut WETO merupakan


salah satu taman wisata edukasi yang biasa digunakan untuk penelitian
tanaman obat oleh Universitas Jember, penerapan Alsintan, kunjungan
lapang, dan lainnya. Agroteknopark milik unej yang dikelola oleh pemerintah
kab. Jember ini terletak di daerah Jubung kec. Sukorambi dengan luas
wilayah 3.293,34 km². Wahana Edukasi Tanaman Obat (WETO) Universitas
Jember dirancang untuk menampilkan sarana wisata yang berbasis edukasi
anak-anak usia dini sampai masyarakat umum. Wahana Edukasi Tanaman
Obat (WETO) ini diharapkan dapat memberikan pembelajaran tentang segala
aspek tanaman obat dengan tetap memperhatikan keserasian dan kelestarian
lingkungan kebun. Wahana Edukasi Tanaman Obat (WETO) selain terdiri
dari kebun tanaman obat, gedung rimpang, pemanfaatan tanaman obat dan
green house sebagai etalase tanaman obat dan tanaman hias juga terdapat area
persawahan yang ditanami beberapa macam tanaman yaitu padi, cabai,
jagung, dan edamame. Dalam perawatan dan penanaman tanaman tersebut
sudah menggunakan penerapan alsintan untuk meningkatkan efisiensi yang
tinggi dan dapat menghasilkan produktivitas yang banyak dan juga dapat
menjadi wahana edukasi di wilayah Jember dan sekitarnya.

Topik bahasan yang akan dijabarkan adalah tentang pengolahan tanah,


alat dan mesin pertanian untuk pengolahan tanah dan juga irigasi atau
pengairan yang menggunakan tandon air dan menerapkan alat dan mesin
pompa air, untuk mengairi tanaman yang ditanam di Weto, serta
menggunakan traktor roda dua dengan bajak singkal.

Penerapan alat mesin pertanian yang digunakan dapat membantu


proses pengolahan tanah pada tanaman, sehingga dapat meningkatan hasil
produktivitas, untuk memenuhi kebutuhan perusahaan. Dan alat mesin
pertanian harus memiliki keefektivitas kerja yag tinggi untuk pengolahan
tanah dan perawatan tanaman yang ada di WETO.
Metode yang digunakan dalam kunjungan lapang ini adalah dengan
menggunakan metode survei, sehingga mendapatkan hasil dalam bentuk
wawancara yang berinteraksi langsung dengan obyek yang diamati.
Tujuannya untuk mendapatkan bahan hasil wawancara dengan narasumber
mengenai penerapan alsintan dan perawatan tanaman yang terdapat di
WETO.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang dapat dibuat
diantaranya sebagai berikut:
a. Bagaimana profil Agroteknologi Jubung Universitas Jember?
b. Alsintan apa yang digunakan untuk pegolahan tanah di
Agroteknologi Jubung Univeritas Jember?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat, tujuan dari
penulisan laporan praktikum ini diantaranya sebagai berikut.
a. Mengetahui profil Agroteknologi Jubung Universitas Jember
b. Mengetahui dan memahami alsintan yang digunakan untuk
pegolahan tanah di Agroteknologi Jubung Univeritas Jember.
1.4 Manfaat
Manfaat dari penulisan laporan praktikum ini diantaranya sebagai berikut.
a. Bagi Masyarakat
Menambah pemahaman dan wawasan yang lebih tentang sistem
irigasi, dan pengolahan tanah dengan mengguakan penerapan
alsintan, sehingga dapat meningkatkan kesejahteran masyarakat.
b. Bagi Pengembangan IPTEK
Dapat digunakan untuk bahan penelitian dan pengembangan alat
dan mesin pertanian untuk pengolahan tanah
c. Bagi Institusi Pemerintah
Dapat meningkatkan hasil produktivitas dengan baik guna untuk
kesejahteraan masyarakat, pemerintah dan Negara.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Pengolahan tanah adalah suatu usaha untuk mempersiapkan lahan bagi


pertumbuhan tanaman dengan cara menciptakan kondisi tanah yang siap tanam
(Bainer, et al, 1960). Pengolahan tanah merupakan suatu proses membalik,
menggemburkan struktur tanah sehingga akar dari tanaman yang akan di tanam
dapat dengan mudah masuk ke dalam tanah. selain itu, pengolahan tanah juga
berfungsi untuk membunuh gulma yang ada di suatu lahan.

Tujuan dari pengolahan tanah pertama adalah membalik tanah, dan


megangkat gulma yang ada di dalam tanah. Tujuan pokok pengolahan tanah
adalah untuk menyiapkan tempat tumbuh bagi bibit, menciptakan daerah
perakaran yang baik, membenamkan sisa-sisa tanaman dan memberantas
gulma (Arsyad, 2010). Pada pengolahan tanah sendiri terdapat beberapa pola
yang biasa digunakan untuk mengolah tanah seperti pengolahan tanah tengah,
dengan menggunakan traktor roda dua dan menggunakan bajak singkal, bajak
singkal ditujukan untuk pemecahan tanah dan untuk pembalikan tanah serta
penutupan sisa-sisa tanaman.

Irigasi adalah kegiatan penyediaan dan pengaturan air untuk memenuhi


kepentingan pertanian dengan memanfaatkan air yang berasal dari air
permukaan dan air tanah (Ir.A.G.Kartasapoetra,Ir.Mul Muljani Sutedjo,E
Pollein, 1990) Secara umum irigasi usaha pembuatan sarana dan prasarana
irigasi yaitu berupa bangunan dan jaringan saluran untuk membawa dan
membagi air
BAB 3. METODE PELAKSANAAN KEGIATAN

3.1 Waktu dan Tempat Kegiatan

Kegiatan ini dilaksanakan di Wahana Edukasi Tanaman Obat


atau WETO Universitas Jember yang bertempat di desa Jubung,
Sukorambi, Kab. Jember pada hari Sabtu 9, November 2019 pukul
07.00 – 10.00 WIB.

3.2 Ruang Lingkup Kegiatan


Ruang lingkup kegiatan Pengolahan Tanah yang dilaksanakan
UPT Agroteknopark Jubung Universitas Jember pada hari Sabtu, 9
November 2019 di area persawahan dengan mengguakan alat dan
mesin pertanian menggunakan traktor roda dua. Mahasiswa bisa
meningkatkan pengetahuan tentang pengolahan tanah dengan cara
mahasiswa secara bergantian di area persawahan di WETO Jubung dan
dipandu oleh operator yang telah ahli menggunakan traktor roda dua.

3.3 Jenis dan Sumber Data

3.3.1 Jenis Data


Jenis penelitian yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah
termasuk jenis penelitian metode kualitatif. Sumber data penelitian ini
berasal dari catatan lapang tentang cara kerja dan penggunaan alat dan
mesin pertanian untuk pengolahan tanah

3.3.2 Sumber Data


Sumber data ini berasal dari kegiatan penelitian dan wawancara ke
pihak terkait. Dan berasal dari berbagai sumber literatur seperti atikel
kutipan yang berasal dari jurnal, buku, dan situs di internet yang
berkenaan dengan praktikum yang dilakukan.
3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam kegiatan ini


menggunakan metode wawancara dan observasi. Metode wawancara
dilakukan saat narasumber dari pihak WETO mengajak peserta
kunjungan ke sebuah lahan dilokasi penanaman tanaman cabe.
Narasumber menjelaskan tentang cara penyaluran irigasi dan cara
pemberian pupuk yang dilakukan di WETO.

Kemudian metode observasi dilakukan bersamaan dengang


metode wawancara saat narasumber menjelaskan tentanng irigasi,
hama, dan cara pemupukan. Narasumber menjelaskan bagaimana
sistem irigasi yang digunakan di WETO sembari memperlihatkan objek
yang digunakan.
BAB 4. HASIL KUNJUNGAN LAPANG

4.1 Profil Agroteknopark Jubung

Gambar Agroteknopark Jubung

Agroteknopark Jubung merupakan suatu fasilitas yang dimiliki oleh


Universitas Jember dan berfungsi untuk membantu mengamalkan tridharma.
Agroteknopark Jubung adalah wahana edukasi yang teletak di Jubung,
Sukorambi, Jember. Agroteknopark Jubung ini memiliki luas 14 hektar dan biasa
dimanfaatkan sebagai wahana/fasilitas untuk memfasilitasi masyarakat umum dan
juga masyarakat Unej dalam mempelajari tentang tanaan obat dalam bentuk
wahana wisata.

Wahana ini juga memiliki bagian yang juga tidak kalah penting dalam
pengamalan tridharma yaitu tempat penelitian untuk mengembangan pestisida
yang efektif untuk hama dan juga aman bagi tanaman. Selain itu ada juga
persawahan yang juga ditanami beberapa komoditas pertanian seperti jagung,
padi, edamame, dan cabai. Di dalam Agroteknopark Jubung ada juga beberapa
tanaman liar yang sudah lumayan jarang bisa ditemui.
Gambar Komoditas tanaman

Komoditas yang ditanam di Agroteknopark Universitas Jember yang


terletak di Jubung ini memiliki kualitas yang tidak kalah saing dengan yang ada di
tempat lain. Di dalam Agroteknopark ini juga kita bisa belajar tentang irigasi dan
juga tentang pengolahan tanah serta bagaimana cara budidaya jagung dan padi.

4.2 Alat dan Mesin Pertanian

Penelitian ini adalah penelitian observasi dimana mahasiswa melakukan


turun langsung menuju lapangan dan melakukan penelitian. Penelitian yang
dilakukan melibatkan:

1. Traktor

Gambar Pembajakan

Traktor merupakan alat yang digunakan dalam membajak suatu


lahan. Traktor yang digunakan pada saat penelitian adalah traktor roda
dua. Taktor ini mempunyai kelebihan dari segi ukuran traktor yang lebih
besar daripada traktor yang ada di garasi traktor di Fakultas Teknologi
Pertanian. Dengan ukuran yang besar traktor ini tidak dapat ditangani
olehsatu orang mahasiswa saja akan tetapi membutuhkan dua sampai tiga
mahasiswa.

Traktor ini disambungkan dengan bajak singkal untuk membajak


sawah. Kelebihan bajak singkal adalah dapat membajak sawah dengan
baik akan tetapi tanah yang dihasilkan masihlah kurang halus. Pada saat
membajak, dilakukan semacam pola untuk meningkatkan efisiensi dari
pembajakan.

Pola yang digunakan dalam membajak tanah kali ini adalah pola
tengah. Pola ini dilakukan dengan membajak tanah dari tengah kemudian
akan secara perlahan berputar ke arah luara sampai keseluruhannya telah
dibajak. Pola ini sangat efektif dalam membajak tanah, karena hampir
seluruh tanah akan terkena bajak. Akan tetapi salah satu roda yang
digunakan sebagai tumpuan saat berbelok akan mudah aus, oleh karena itu
perlu dilakukan pergantian arah bajak selama beberapa kali.

Tanah yang telah di bajak nantinya akan ditanami oleh beberapa


tanaman yang biasanya ditanam sesuai musim dan juga kebutuhan
perusahaan. Apabila tanah ditanami tanpa koordinasi yang jelas, bisa saja
tanaman yang telah ditanam harus di cabut bahkan sebelum panen
dilakukan. Komoditas yang biasanya dihasilkan di Agroteknopark Jubung
adalah padi, jagung, edamame, dan cabai. Terkadang pihak Agroteknopark
juga menanam tomat. Jagung akan ditanam menggunakan tugal saat tanah
telah siap.

2. Cangkul
Cangkul digunakan untuk meratakan dan membajak tanah yang
tidak bisa dibajak oleh bajak dan traktor. Setelah pembajakan dengan
menggunakan traktor selesai tentunya masih ada beberapa tempat yang
mana tidak ikut terbajak. Pada tanah seperti itu merupakan tugas dari
petani untuk mencangkul tanah tersebut agar tanah bisa siap seluruhnya.
3. Pompa Air

Gambar Tandon air


Tanpa pengairan tanaman akan mati, oleh karena itu pompa
disediakan untuk memompa air dari sumur air. Sumur air ini memiliki
panjang 15 meter dengan lebar 10 meter dan tinggi 3 meter. Sumur ini
biasanya akan diisi dengan menggunakan air rembesan dari daerah
sekitarnya.

Gambar Tandon air


Selain itu pada musim kemarau dan air yang dibutuhkan tidak
terpenuhi maka air akan dipompa dari tempat lain yang berjarak tidak jauh
dari sumur tersebut. Kedalaman pipa pompa air ini sekitar 15 meter di
dalam tanah dan bertujuan untuk membantu pompa dalam memompa air
dari bawah tanah menuju keatas dan ada sebagian yang disimpan di dalam
tandon besar. Energi yang digunakan oleh pompa itu sendiri adalah energi
listrik.
Gambar Pompa diesel

Didekat sumur sendiri ada juga pompa diesel yang digunakan


untuk mengalirkan air menuju lahan dan juga bisa dimanfaatkan untuk
menyiram tanaman jika dihubungkan dengan selang air. Jika air sudah
sampai lahan biasanya digunakan saluran-saluran air (got /drainase) untuk
mengalirkan air ke lahan yang lain. Pada lahan tanaman cabai sendiri
lahannya tergenang dan tanaman cabai akan dibantu siram oleh petani
menggunakan gayung.

Gambar Bedengan cabai


Pada saat musim penghujan air dapat ditampung di dalam sumur
dan juga jika terjadi banjir air akan mengalir melalui saluran-saluran kecil
yang ada disekitar lahan agar tidak menggenangi lahan secara keseluruhan
dan tidak membuat tanaman mati.
BAB 5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Wahana Edukasi Tanaman Obat atau biasa di sebut WETO merupakan
salah satu taman wisata edukasi yang biasa digunakan untuk penelitian
tanaman obat oleh Universitas Jember, penerapan Alsintan, kunjungan lapang,
dan lainnya. Wahana Edukasi Tanaman Obat (WETO) selain terdiri dari kebun
tanaman obat, gedung rimpang, pemanfaatan tanaman obat dan green house
sebagai etalase tanaman obat dan tanaman hias juga terdapat area persawahan
yang ditanami beberapa macam tanaman yaitu padi, cabai, jagung, dan
edamame.

Pengolahan tanah merupakan suatu proses membalik, menggemburkan


struktur tanah sehingga akar dari tanaman yang akan di tanam dapat dengan
mudah masuk ke dalam tanah. selain itu, pengolahan tanah juga berfungsi
untuk membunuh gulma yang ada di suatu lahan. Tujuan dari pengolahan tanah
pertama adalah membalik tanah, dan megangkat gulma yang ada di dalam
tanah. Menggunakan traktor roda dua dengan bajak sigkal atau hand traktor.

5.2 Saran

Berdasarkan pelaksanaan praktikum yang dilakukan saran yang diberikan


adalah sebagai berikut:

1. Masih banyak lahan yang kosong di Agroteknopark Universitas Jember,


sehingga seharusnya lahan yang kosong tersebut bisa ditanami, tanaman
baru untuk memperbanyak hasil pertanian

2. Manfaatkan air dengan efektif, jangan suka buang buang air.

3. Sebelum melakukan pembajakan lebih baik sarapan terlebih dahulu karena


membutuhkan energi yang banyak.
DAFTAR PUSTAKA

Hadiutomo, Kusno. 2012. Mekanisasi Pertanian. Bogor: IPB Press

Kartasapoetra, Sutedjo, dan Pollein. 1990. Teknologi Pengairan Pertanian.


Jakarta: Bumi Aksara
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai