Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan
rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan hasil observasi tentang tanaman di
Dinas Pertanian Kabupaten Grobogan ini pada tanggal 28 Desember 2023.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan laporan hasil wawancara ini adalah untuk
menyelesaikan tugas Ujian Praktek, yaitu wawancara mengenai “Tanaman di Dinas Pertanian
Kabupaten Grobogan”, memahami dan menguasai kegiatan wawancara serta memperoleh
informasi dari hasil wawancara. Laporan ini disusun berdasarkan wawancara yang saya
lakukan terhadap narasumber yang bernama Bapak Sugiyono.
Dalam kesempatan ini, saya mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu dalam membuat laporan hasil wawancara ini.
Suatu harapan yang saya inginkan, semoga laporan ini dapat berguna bagi pembaca dan
saya berharap kritik dan saran dari pembaca atas segala kekurangan dalam penyusunan
laporan wawancara ini.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dalam lahan Dinas Pertanian Kabupaten Grobogan terdapat patung jagung yang
besar. Juga terdapat kandang burung Kakak Tua yang bertujuan untuk memangsa tikus
di malam hari. Di pinggir lahan terdapat ruang khusus tertutup yang didalamnya
dipenuhi bunga anggrek yang diberi kipas angin, tujuannya yaitu agar bunga anggrek
tetap sejuk dan tumbuh dengan baik. Ada pula vanili yang menjalar di pohon kelor dan
dibawahnya terdapat gambut kelapa yang bertujuan menjaga kelembaban tanah,
sehingga vanili dapat tumbuh dengan baik.
B. Dasar Kegiatan
Metode dan teknik penulisan dalam penyusunan laporan ini adalah dengan cara
wawancara secara langsung dengan narasumber.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Topik Wawancara
“Tanaman di Dinas Pertanian Kabupaten Grobogan”
D. Daftar Pertanyaan
E. Jawaban Narasumber
1. Masalah utama di bidang perkebunan yaitu di tanaman
kelapa karena hama wangwung, hampir 50% tanaman
kelapa rusak akibat wangwung.
2. Caranya yaitu dengan sanitasi, APH (Agen
Pengendalian Hayati), perangkap ferotrap
3. Sanitasi dilakukan di tumbukan jerami, kotoran ternak,
dan batang pohon kelapa yang busuk.
4. Awal mulanya yaitu wangwung membuat lubang dan
masuk ke dalam batang kelapa memakan empal kelapa
yang manis, setelah kenyang ia akan keluar dari
lubang. Kemudian ulat sagu akan masuk melalui
lubang tersebut dan memakan empal sampai kelapa
mati.
5. APH dilakukan pada kotoran ternak atau sampah-
sampah yang diberi Metarhizium. Ulat sagu yang
terkena Metarhizium akan mati dan mengeras.
Kemudian ulat sagu yang mengeras tersebut
dihaluskan dan dapat menjadi agen pengobatan
tanaman lainnya.
6. Untuk menghasilkan pembasmi buatan, seperti insektisida dan herbisida, pembuatan
pupuk, perkebunan organik, persilangan tanaman.
7. Tidak mempengaruhi jika terhadap kelapa yang sudah tumbuh bagus, tetapi jika
baru ditanam seminggu, dua minggu, sebulan, jika tanah kering kelapa akan mati.
Kelebihan air juga tidak baik untuk tanaman.
8. Biasanya memperoleh informasi dari BMKG atau NASA.
9. Menggunakan green house, atau dengan antisipasi yaitu dengan pompa air, sibel,
bekerja sama dengan PUPR untuk irigasi, penyediaan alsin.
10. Manfaatnya yaitu menjaga agar tanah tetap lembab, sehingga tanaman tetap
tumbuh dengan baik.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
https://id.scribd.com/document/425313571/Laporan-Hasil-wawancara-Petani-Padi-di-
Jember
https://sampangkab.go.id/dinas-pertanian/