Disusun Oleh :
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2016
I. PENDAHULUAN
A. Prospek
Pengolahan usahatani hortikultura secara agribisnis dapat meningkatkan
pendapatan petani dengan skala usaha yang kecil, karena nilai ekonomi komoditas
hortikultura yang tinggi. Hortikultura terbesar adalah buah-buahan, diikuti sayuran
dan tanaman hias. Komoditas hortikultura pada umunya ditanam sebagai tanaman
sela, tanaman pekarangan, dan kebun. Seiring dengan nilai komersilnya yang tinggi,
terutama sayuran dan tanaman hias, banyak dikembangkan melalui budidaya
hidroponik (Bapenas, 2006).
Kentang memiliki berbagai macam kultivar yang dapat digunakan sesuai
kebutuhan, seperti untuk konsumsi segar, bakingpotato,chip, French fries dan tepung.
Berbagai kultivar telah dikembangkan di Indonesia dan menujukkan hasil yang
memuaskan dan menguntungkan bagi produsennya. Salah satu contoh yang menarik
adalah pengembangan kentang atlantik yang berasal dari Belanda dan Amerika
Serikat (Siswoputranto, 1989)
Produksi kentang telah berkembang dengan pesat selama satu decade terkahir,
dan kini Indonesia telah menjadi Negara penghasil kentang terbesa di Asia Tenggara
(Dinas Pertanian Jabar, 2008). Produksi kentang Indonesia tiap tahunnya bisa
mencapai sekitar 850.000 ton. Jumlah ini dihasilkan dari luasan lahan sekitar 60.000
ha. Luas areal tanam dan produksi meningkat sekitar 10% setiap tahunnya (Dinas
Pertanian Jabar, 2008)
Di Indonesia kentang (Solanum tuberosum L) merupakan salah satu jenis sayuran
yang mendapat prioritas untuk dikembangkan. Hal ini dapat dilihat dari konsumsi
kentang di dunia. Dimana konsumsinya menempati urutan keempat setelah beras,
gandum, dan jagung. Selain itu pada produksi kentang dunia, terutama di asia
tenggara, Indonesia adalah negara penghasil kentang paling besar. Tanaman kentang
ini dapat hidup di dataran tinggi dengan ketinggian sekitar 1300-1500 meter di atas
permukaan laut. Sentra produksi kentang di Indonesia tersebar di daerah Sumatera
Utara, Sumatera Barat, Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi
Selatan.
Menurut, Dirjen Hortikultura(2008), Pendekatan manajemn rantai pasok
didasarkan pada
1. Proses budidaya untuk menghasilkan produk hortikultura
2. Mentransformasikan bahan mentah (penanganan panen dan pasca panen)
3. Pengiriman produk ke konsumen melalui system distribusi
Kentang merupakan salah satu jenis tanaman umbi yang dapat memproduksi
makanan bergizi lebih banyak dan lebih cepat, namun membutuhkan hamparan lahan
lebih sedikit dibandingkan dengan tanaman lainnya. Pada basis bobot segar, kentang
memiliki kandungan protein tertinggi dibandingkan dengan umbi-umbian lainnya.
Hal ini menunjukkan bahwa kentang memiliki potensi dan prospek yang baik
untuk mendukung program diversifikasi dalam pangan dalam rangka mewujudkan
ketahanan pangan berkelanjutan.
B. Tujuan
1. Mengembangkan wawasan dan pengalaman mahasiswa dalam melakukan
kunjungan lapangan.
2. Mengetahui proses menejemen pemasaran yang ada di kebun benih kentang
Kledung yang ada di Temanggung
II. KONDISI UMUM
A. Profil
Pada tahun 1987 sampai 1995 Kebun Benih Hortikultura (KBH) Kledung dibawah
pengelolaan Kantor Cabang Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Dati II
Temanggung. Berdasarkan hasil Pertemuan Teknologi Tanggal 29 Juni sampai 1 Juli
1980 KBH Kledung merupakan cabang Balai Benih Induk (BBI) Hortikultura
Salaman. Sesuai Perda 1 Tahun 2002 KBH Kledung dibawah pengelolaan Balai
Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BBTPH) Wilayah Surakarta. BBTPH
wilayah Surakarta adalah balai benih yang memiliki kebun benih yang terbanyak di
Jawa Tengah. Diantaranya kebun benih dibawah naungan balai ini yaitu KBP
Tegalgondo, KBP Banyudono, KBH Tohudan, KBP Sonobijo, KBP Lawu I, KBP
Masaran, KBP Tawangmangu, KBH Tejomantri, KBH Pendem, KB Sidoharjo, KPP
Soropadan, KBH Payaman, KBH Salaman, KBP Sri Widodo, KBH Kaloran, KBH
Kledung, dan KBP Sri Makarti. Dari beberapa kebun tersebut banyak dihasilkan
benih benih yang terdiri dari tanaman pangan dan hortikultura.
KBH Kledung memiliki visi dan misi yang jelas, dengan visi “Mitra Petani
Kentang dalam Menuju Sukses” serta memiliki beberapa misi yaitu;
1. Kerja keras, cerdas, bekerja bersama – sama dalam perbanyakan benih secara
cepat melalui kultur jaringan dan secara konvensional dengan standart kualitas
yang ditetapkan oleh BPSB.
2. Mendorong pertumbuhan dan perkembangan industri perbenihan kentang dengan
pola kemitraan.
3. Membina para penangkar benih dalam teknik dan pengelolaan usaha perbenihan
kentang agar kualitas dan kuantitas benih meningkat. KBH Kledung mempunyai
“Motto dan Janji”.
Motto : Jelas, Pantas, Berkualitas, kembali karena terbukti Janji : Melalui benih
berkualitas siap tingkatkan produktifitas kentang nasional. Kebun Benih Hortikultura
(KBH) Kledung berada di Desa Kledung, Kabupaten Temanggung. Luas lahan 10 ha
yang terdiri dari lahan potensial untuk perbanyakan seluas 7 ha, dan 3 ha untuk
perkantoran, rumah dinas, asrama, gudang, laboratorium kultur jaringan, dan screen
house permanent. Terletak pada ketinggian 1.399 m dpl dengan suhu 15 -25 . Jenis
8 orang PNS dan 5 orang tenaga teknis/ orshorshing. Didukung 70 orang pekerja
Dinas Pertanian Tanaman Pangan Jawa Barat. 2008. Laporan tahunan DinasPertanian
Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat tahun 2007. Bandung