sungai dan rawa-rawa yang menghasilkan uap air di atmosfer, sebagai sumber
presipitasi, merupakan peristiwa yang menyebabkan siklus hidrologi. Kebutuhan
air untuk tanaman sangat tergantung dari besarnya curah hujan rata-rata dengan
penguapan (evapotranspirasi). Jika semakin kecil curah hujan rata-rata bulanan,
semakin besar penguapan, maka kebutuhan air untuk tanaman akan semakin
besar. Demikian pula kaitannya dengan luas sawah yang dapat diairi, jika
kebutuhan air untuk tanaman besar, ketersediaan air sedikit, maka luas sawah
yang dapat diairi semakin kecil. Alat-alat untuk mengukur evaporasi adalah
evaporimeter (panci terbuka).
Epvaporasi merupakan peristiwa purubahan air menjadi uap air yang
bergerak dari permukaan tanah ke udara. Perubahan wujud ini memerlukan energi
sebesar 585 kalori untuk setiap gram air. Perubahan evaporasi juga akan
mempengaruhi perubahan kandungan air atau neraca air suatu daerah aliran
sungai, dan evaporasi ini merupakan faktor kehilangan air dalam neraca air.
Evaporasi adalah proses dimana air dalam bentuk cair dikonversi menjadi
uap air (vaporization) dan dipindahkan dari permukaan penguapan
(vapourremoval). Air dapat terevaporasi dari berbagai permukaana seperti danau,
sungai, tanah dan vegetasi hijau. Energi dibutuhkan untuk merubah bentuk
molekul air dari fase cair ke fase uap.
Radiasi matahari langsung dan faktor lingkungan yang mempengaruhi
suhu udara merupakan sumber energi. Gaya penggerak untuk memindahkan uap
air dari permukaan penguapan adalah perbedaan tekanan antara uap air di
permukaan penguapan dan tekanan udara atmosfer. Selama berlangsungya proses,
udara sekitar menjadi jenuh secara perlahan dan selanjutnya proses akan
melambat dan kemungkinan akan berhenti jika udara basah tidan dipindahkan ke
atmosfer. Pergantian udara jenuh dengan udara kering sangat tergantung pada
kecepatan angin. Oleh karena itu, radiasi surya, temperature udara, kelembaban
udara dan kecepatan angin merupakan parameter iklim yang dipertimbangkan
dalam penentuan proses evaporasi