Anda di halaman 1dari 3

Slide 1 EVAPORASI

Evaporasi yang lebih dikenal dengan istilah penguapan. Terjadinya penguapan dikarenakan
ketika air berubah menjadi uap air. Evaporasi berhubungan dengan zat cair atau juga bisa
diartikan sebagai air. Evaporasi terjadi ketika air berubah menjadi uap air.

Evaporasi dapat terjadi dari permukaan air bebas seperti bejana berisi air, kolam, waduk, sungai
ataupun laut. Laju evaporasi sangat tergantung pada masukan energi yang diterima. Semakin
besar jumlah energi yang diterima, maka akan semakin banyak molekul air yang diuapkan

Contoh EVAPORASI Kehidupan sehari-hari: Genangan air di tanah yang menyusut dan
menghilang., Pengeringan pakaian di luar ruangan., Uap yang dihasilkan dari air panas
dituangkan dalam cangkir., Uap dari pancuran atau bak mandi air panas., Alat pengering rambut
yang memanfaatkan panas untuk menyerap rambut yang basah.

beberapa faktor yang menyebabkan evaporasi, antara lain:

Slide 2

Faktor EVAPORASI

1.Kecepatan Angin.

Salah satu faktor penguapan adalah kelembaban udara saat penguapan terjadi udara di atas
permukaan air menjadi lebih lembab sehingga membuat udara menjadi jenuh terhadap uap air
dan proses evaporasi terhenti. supaya proses evaporasi bekerja, maka lapisan udara yang jenuh
diganti dengan kualitas udara yang kering. hal tersebut memerlukan kecepatan angin untuk
prosesnya.

2. Kelembapan Udara

Proses terjadinya evaporasi ketika terdapat tekanan di lapisan udara sehingga permukaan air
lebih rendah dibandingkan tekanan udara di permukaan air. Perbedaan tekanan udara dapat
menyebabkan evaporasi.Uap air akan bergabung dengan udara di atas permukaan air sehingga
peristiwa ini membuat udara memiliki kandungan uap air.

3. Suhu/temperatur
Evaporasi atau penguapan dipengaruhi oleh suhu udara atau temperatur semakin tinggi suhu
udara maka semakin baik pula udara yang dapat menyerap uap air semakin tinggi suhu udara
maka semakin tinggi pula energi kinetik molekul air sehingga akan membuat lebih banyak
molekul air bergerak dalam bentuk uap lapisan udara di atasnya.

4. Radiasi matahari

Faktor yang mempengaruhi proses evaporasi adalah radiasi matahari soalnya peristiwa
perubahan wujud zat sangat memerlukan panas terutama panas dari sinar matahari radiasi
matahari dikenal sebagai sumber utama panas dapat mempengaruhi jumlah penguapan di atas
permukaan bumi.

Slide 3 TRANSPIRASI

sekitar 97-99% air pada tumbuhan menguap melalui proses transpirasi. kebutuhan tumbuhan
akan air tetap bisa terpenuhi, Karena, dari proses transpirasi, uap air akan digantikan sama uap
air lain di meniskus, yang merupakan lapisan air pada mesofil.

tanspirasi biasanya berlangsung di stomata. Namun, nggak menutup kemungkinan kalau


transpirasi pada tumbuhan hijau terjadi pada saat tumbuhan kehilangan uap air lewat kutikula
dan lentikular.

Slide 4

Jenis TRANSPIRASI

1. Transpirasi Kutikula adalah evaporasi air yang tejadi secara langsung melalui
kutikula epidermis. Kutikula daun secara relatif tidak tembus air, dan pada sebagian
besar jenis tumbuhan transpirasi kutikula hanya sebesar 10%. Oleh karena itu,
sebagian besar air yang hilang terjadi melaui stomata.
2. Transpirasi Stomata. Sel-sel mesofil daun tidak tersusun rapat, tetapi diantara sel-sel
tersebut terdapat ruang-ruang udara yang dikelilingi oleh dinding-dinding sel mesofil
yang jenuh air. Air menguap dari dinding-dinding basah ini ke ruang-ruang antar sel,
dan uap air kemudian berdifusi melalui stomata dari ruang-ruang antar sel ke
athmosfer di luar. Sehingga dalam kondisi normal evaporasi membuat ruang-ruang
itu selalu jenuh uap air. Asalkan stomata terbuka, difusi uap air ke athmosfer pasti
terjadi kecuali bila atmosfer itu sendiri sama-sama lembap.
3. Transpirasi Lentisel yaitu pada daerah kulit kayu yang berisi sel-sel. Uap air yang
hilang melalui jaringan ini adalah 0,1%

Slide 5

Proses TRANSPIRASI

(nomor 1), uap air akan keluar lewat stomata. Saat stomata terbuka, air (H 2O) dan oksigen (O2)
akan keluar, sementara karbon dioksida (CO 2) akan masuk ke dalam daun untuk fotosintesis.
Akibat dari air yang keluar, uap air yang dibutuhkan oleh tumbuhan berkurang. Namun, masih
ada sumber air yang bisa diambil dari meniskus (lihat nomor 2). Jadi, air yang hilang masih bisa
digantikan oleh uap air yang ada di rongga-rongga udara dan meniskus. Namun, lama-kelamaan,
air di meniskus akan berkurang karena terus digunakan untuk proses fotosintesis. Akibatnya,
lapisan ini menjadi cekung dan meningkatkan tegangan negatif yang bisa menarik air dari xilem.
Nah, air dari xilem kemudian akan ditarik masuk ke rongga-rongga udara untuk menggantikan
air yang hilang tadi (lihat nomor 3). Akhirnya, terjadilah proses menarik air yang kemudian
membawanya sampai ke bagian daun paling atas. Daya tarik atau daya angkut yang disebabkan
oleh transpirasi ini disebut dengan daya isap daun.

Meskipun tarikan air dari proses ini nggak begitu besar, tapi percabangan xilem yang ada di daun
itu cukup banyak. Ditambah , daun-daun yang ada di pohon jumlahnya juga nggak sedikit.

Gaya tarik akar membantu pengambilan air dari tanah, proses adhesi-kohesi membantu aliran air
pada xilem, dan transpirasi membantu air mengalir sampai ke atas tumbuhan.

Anda mungkin juga menyukai