Anda di halaman 1dari 8

A.

Pengertian Evaporasi
Evaporasi adalah proses perubahan molekul di dalam keadaan cair
(contohnya air) dengan spontan menjadi gas (contohnya uap air). Proses ini
adalah kebalikan dari kondensasi. Umumnya penguapan dapat dilihat dari
lenyapnya

cairan

secara

berangsur-angsur

ketika

terpapar

pada

gas

dengan volume signifikan (Wikipedia.com).


Evaporasi sangat mempengaruhi debit sungai, besarnya kapasitas waduk,
besarnya kapasitas pompa untuk irigasi, penggunaan konsumtif untuk tanaman
dan lain-lain.faktor meteorologi sangatlah berpengaruh pada evaporasi. Besarnya
faktor meteorologi yang mempengaruhi besarnya evaporasi adalah sebagai
berikut:
1. Radiasi matahari, evaporasi merupakan konvensi air kedalam uap air.
Perubahan ini memerlukan input energi yang berupa panas latent untuk
evaporasi, proses ini akan aktif dengan adanya penyinaran matahari. Dengan
adanya segumpalan awan akan mengurangi input energi yang menyebabkan
terhambatnya proses evaporasi.
2. Angin, jika uap air naik ke atmosfir maka lapisan batasan antara tanah dengan
udara menjadi jenuh oleh uap air sehingga proses evaporasi berhenti. Agar
proses tersebut bejalan, lapisan jenuh harus ganti dengan udara kering. Oleh
karena itu, angin sangat mempengaruhi proses evaporasi.
3. Kelembaban (humiditas) relatif, jika kelembaban relatif naik, maka
kemampuan untuk menyerap udara berkurang sehingga laju evaporasi akan
turun.
4. Suhu (temperatur), jika suhu udara dan tanah cukup tinngi, proses evaporasi
akan berjalan lebih cepat dibandingkan jika suhu utara dan tanah rendah
karena adanya panas yang tersedia, karena kemampuan udara untuk
menyerap uap air akan naik jika suhunya naik.

B. Alat Pengukur Evaporasi


Alat pengukur evaporasi berfungsi untuk mengukur radiasi matahari dalam
waktu satu hari. Alat ini terdiri dari dua buah lempengan logam yang berbeda
warna sebagai sensor, yaitu lempengan berwarna putih mengkilat dan warna hitam

gelap. Alat pengukuran evaporasi ada 2, yaitu panci evaporasi tipe A dan Piche
evaporimeter.
1. Piche Evaporimeter
Seperti panci penguapan terbuka, alat ini digunakan sebagai pengukur
penguapan secara relatif. Maksudnya, alat ini tidak dapat mengukur secara
langsung evaporasi ataupun evapotranspirasi yang sesungguhnya terjadi. Hasil
pembacaannya sangat tergantung terhadap angin, iklim dan debu. Pada prinsipnya
Piche evaporimeter terdiri dari pipa gelas yang panjangnya + 20 cm dan garis
tengahnya + 1,5 cm. Pada pipa gelas terdapat skala, yang menyatakan volume air
dalam cm3 atau persepuluhnya. Ujung bawah pipa gelas terbuka dan ujung atasnya
tertutup dan dilengkapi dengan tempat menggantungkan alat tersebut.
1. Piringan kertas filter berbentuk bulat. Kertas ini berpori-pori banyak
sehingga mudah menyerap air. Kertas filter dipasang pada mulut
pipa terbuka.
2. Penjepit logam, yang berbentuk lengkungan seperti lembaran per. Per
ujung yang melekat disekeliling pipa dan ujung lainnya berbentuk sama
dengan diameter pipa.

Gambar 1. Piche Evaporimeter


Sumber: http://www.weather-above.com/
Kelebihan, lebih mudah penggunaannya dan biaya murah. Kekurangannya
yaitu alat ini tidakmengukur secara langsung penguapan dari permukaan air dalam
alam, evapotranspirasi nyata dan evaporasi potensial.
2. Panci Evaporasi Tipe A

Gambar 2. Panci Evaporasi Tipe A

Sumber: http://4.bp.blogspot.com/
Kelebihannya, ketelitian mencapai 0.02mm, paling banyak, paling banyak
digunakan, dan merupakan dasar berbagai teknik untuk memperkirakan
penguapan danau/evapotranspirasi. Kekurangannya, kesalahan yang besar dari
pengukuran evaporasi terletak pada tinggi air dalam panci, muka air selamanya
dikembalikan pada tinggi semula yaitu 5cm di bawah bibir panci.
Prosedur Pengukuran Menggunakan Panci Evaporasi:
1. Permukaan air di jaga di antara beberapa inch di bawah bibir panci.
2. Muka air diukur/dibaca dengan alat pengukur muka air yang dikaitkan
dengan bejana bagian dalam.
3. Besarnya evaporasi harian adalah perbedaan nilai pengataman muka air
dalam 1 hari.
Cara menaksir besarnya evaporasi dengan menggunakan panci evaporasi
adalah sebagai berikut:
E=E 1Eo
dimana:
E = Evaporasi
E1 = Tingi air pada panci evaporasi saat pengukuran siang hari
Eo = Tinggi air pada panci evaporasi saat pengukuran pagi hari
C. Analisa dan Perhitungan Evaporasi
Pengukuran evaporasi menggunakan panci evaporasi tipe A. Penghitungan
evaporasi dilakukan dengan mengurangi bacaan tinggi air di panci evaporasi pada
pagi hari dengan bacaan tinggi air di panci evaporasi pada siang hari, sehingga
didapat besar evaporasi dalam satuan milimeter.

Tabel 1. Data Hasil Pengukuran Evaporasi

N
o

Hari

Tanggal

Puku
l

SuhuAir
(C)

Tinggi Air
Evaporasi(mm)

Rabu

30-Okt-2013

10:15

36

195

13:06

38

194

Kami
s

31-Okt-2013

09:20

32

202

13:13

38

201

Jumat

1-Nop-2013

08:50

30

198

13:06

38

198

Senin

4-Nop-2013

09:03

34

186

13:15

38

185

Rabu

6-Nop-2013

09:10

34

197

13:00

38

196

Kami
s

7-Nop-2013

09:07

34

183

12:47

38

178

Jumat

8-Nop-2013

09:05

34

200

12:57

36

193

Senin

11-Nop2013

08:59

37

179

13:07

39

177

Selas
a

12-Nop2013

09:52

37

175

12:15

36

173

10

Rabu

13-Nop2013

08:49

33

197

12:44

38

196

11

Kami
s

14-Nop-203

09:03

27.5

210

12-34

29

210

12

Jumat

15-Nop2013

09:04

25.7

209

13:05

26.5

208

13

Senin

18-Nop2013

09:41

26.7

201

12:40

27.3

200

14

Selas
a

19-Nop2013

09:22

26.5

205

13:30

21.3

204

Besar
Evaporasi
(mm)

Sumber: Hasil Pengukuran Praktikum Hidrologi

Tabel 2. Analisa Data Pengukuran Suhu Panci Evaporasi


Ni
lai

Suhu
Air

Panci

Besar
Evaporasi

Keterangan

1
1
0
1
1
5
7
2
2
1
0
1
1
1

Evaporasi (C)

(mm/hari)

Suhu air maksimum

pada panci evaporasi terjadi pada


Senin, 13 November 2013 pukul
M
aksimum

39

210

12:07

Besar

evaporasi

maksimum terjadi pada Kamis,


14 November 2013 di pagi dan
siang pukul 09:03 dan 12:34
Suhu air minimum
pada panci evaporasi terjadi pada
M
inimum

Selasa, 19 November 2013 pukul


21.3

173

13:30

Besar

evaporasi

minimum Selasa, 12 November


2013 pukul 12:15
Re
rata

33.2

194.5

Sumber: Hasil Pengukuran Praktikum Hidrologi


Pada praktikum hidrologi evaporasi dapat dibandingkan dengan tekanan
udara, suhu, dan kecepatan angin, untuk mengetahui adakah hubungan yang saling
terkait. Berikut kami sajikan grafik hubungan evaporasi dengan faktor lainnya.
1024

1022

1020

1018
1016

Tekanan Udara

1014

1012
Tekanan Udara
1010

Evaporasi

besar evaporasi
1

1008

Tanggal

Grafik 4.18 Perbandingan Besar Evaporasi dan Tekanan udara

32

31

30
29

28

27

Suhu 26

2
suhu

25

besar evaporasi

24
23

Evaporasi

1
0

Tanggal

Grafik 4.19 Grafik Perbandingan Besar Evaporasi dan Suhu


8

5
4

Kecepatan Angin

2
Kecepatan Angin
1

Evaporasi

besar evaporasi
1

Tanggal

Grafik 4.20 Grafik Perbandingan Besar Evaporasi dan Kecepatan Angin


D. Kesimpulan
Evaporasi merupakan perubahan molekul di dalam keadaan cair
(contohnya air) dengan spontan menjadi gas (contohnya uap air). Faktor
meteorologi yang mempengaruhi besarnya evaporasi adalah radiasi matahari,
angin, kelembaban (humiditas) relatif, dan suhu (temperatur)

Untuk mengetahui dan menghitung evaporasi yang terjadi di suatu daerah


ada beberapa alat yang bisa digunakan. Yang pertama adalah Piche Evaporimeter.
Alat ini tidak dapat mengukur secara langsung evaporasi ataupun evapotranspirasi
yang sesungguhnya terjadi. Alat yang kedua adalah Panci Evaporasi Tipe A.
Penghitungan evaporasi dilakukan dengan mengurangi bacaan tinggi air di panci
evaporasi pada pagi hari dengan bacaan tinggi air di panci evaporasi pada siang
hari, sehingga didapat besar evaporasi dalam satuan milimeter.

Daftar Pustaka
1. https://kuliahnyok.wordpress.com/2011/05/28/alat-alat-klimatologi-part-i/
2. Laporan Praktikum Hidrologi
3. https://id.wikipedia.org/wiki/Penguapan

Anda mungkin juga menyukai