DISUSUN OLEH :
NAMA : MUHAMAD SAFI’I
NIM : C1G020162
KELAS :D
Laporan ini disusun dan disahkan sebagai salah satu bukti telah
menyelesaikan praktikum.
Penyusun,
Menyetujui,
Asisten Praktikum
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanah memiliki beberapa sifat-sifat fisik, salah satunya adalah struktur tanah.
Struuktur tanah merupakan salah satu sifat morfologi tanah yang dapat diamati
secara langsung. Morfologi tanah adalah dekskripsi tubuh tanah yang
menunjukkan kenampakan-kenampakan. Ciri-ciri morfologi ttanah merupakan
petunjuk dan proses-proses yang pernah dialami suatu jenis tanah selam
pelapukkan, pembentukkan dan perkembangan. Perbedaan faktor-faktor
pemebentukkan tanah akan meninggalkan ciri dan sifat tanah yang berbeda juga
pada profil tanah.
Tanah yang ideal bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman adalah tanah
yang berstruktur mantap dapat terjadi karena adanya interaksi berimbang dari
berbagai faktor antara lain butiran tanah, bahan pengikat dan aktivitas biologi.
Dikarenakan struktur tanah mampu menggambarkan tingkat kesuburan tanah,
sehinngga struktur tanah yang strukturnya kurang baik dipakai upaya dalam
mendapatkan hasil pertanian yang optimal. Berdasarkan uraian diatas, maka
diadakan praktikum dasar-dasar ilmu tanah tentang struktur tanah
TINJAUAN PUSTAKA
Struktur tanah yang baik adalah tanah yang kadungan udara dan airnya dalam
jumlah yang cukup dan seimbang. Hal semacam ini hanya terdapat pada struktur
tanah yang ruang pori-porinya besar. Denga perbandingan yang sama antara pori-
pori makro serta tannah terhadap pukulan tetesan-tetesan air hujan. Dikatakan
juga struktur tanah yang baik itu apabila perbandingannya sama antara padatan
dan udara. Struktur tanah yang baik juga adalah bentuknya bulat (Suhardi, 2014).
Struktu tanah lapisan olah pada tanah kering aalah granulaer sampai
membuat, berukuran halus sampai sedang dengan tingkat perbandingan yang
masih lemah. Pada tanah yang disawahkan lapisan olah menjadi tidak berstruktur
(massiv). Perubahan sifat fisik tanah yang mula-mula terjadi pada tanah sawah
merupakan akkibat perlumpuran. Perlumpuran dilakukan dengan pengolahan
tanah dalam keadaan bergemang. Ketika tanam dibajak kemudian digarap
sehingga agregat tanah hancur menjadi lumpur yang sangat lunak (Rahayu dkk,
2014).
METODOLOGI PRAKTIKUM
Praktikum ini dilaksanakan pada hari senin, 31 mei 2021 dimulai dari jam
12.00 sampai selesai dan bertempat di laboratorium Fisika dan Konservasi Tanah
Fakultas Pertanian Universitas Mataram
3. 3 Prosedur Kerja
4.1 Hasil
A. Hasil perhitungan BV
Perhitungan
Diketahui : Tinggi ring = 10cm
Diameter ring = 5,8 cm ( r = 2,9)
Rumus : Volume ring ( V=3,14. r2.t)
Berat volume =( c-a)/vol ring
(c−a)
Berat Volume LOTENG =
vol ring
284.81−36.17
=
264.074
=0,941
B. Hasil Perhitungan BJ
Perhitungan
100 ( c−a ) BJ 1 . BJ 2
Rumus Berat Jenis Tanah (BJ) =
( 100+ KL ) :BJ 2 ( b−a ) −BJ 1( d−c)
503 ,944
=
5058,564
= 0,099
489,06 3
=
4970,876
=0,098
BV
Porositas = (1 )×100%
Bj
BV
Porositas KLU= (1 )×100%
Bj
1,009
= (1 )×100%
0,099
= 10,191
BV
Porositas LOTENG= (1 )×100%
Bj
0,941
= (1 )×100%
0,098
=9,60
4.2 Pembahasan
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Kerapatan Massa Tanah (BV) KLU senilai 1.009 g/cm lebih besar dari tanah
LOTENG senilai 0,941 g/cm dan lebih pejal.
2. Kerapatan Butir Tanah (BJ) KLU sebesar 0.099 lebih besar dari tanah
LOTENG sebesar 0.098
5.2 Saran
Dalam memilih tanah yang sesuai bagi tanaman, kita harus memilih struktur
tanah yang stabil dan pori-pori tanah yang seusai pori mikro yang terisi air dan
pori makro yang berisi udara.
DAFTAR PUSTAKA
Handayani, Suci, dan Bambang Hendro Sunarminto. 2002 Jurnal Kajian Struktur
Tanah Lapisan Oleh: Agihan Ukuran dan Dispersitas Agregat Fakultas
Pertanian. Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Madjid, Abdul. 2009. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Bahan Kuliah Fakultas Pertanian.
Yogyakarta.
Rahayu, Ayyu, Sri Rahayu Utami dan Mochtar Luthfi Rayes. 2014. Karakteristik dan
Klarifikasi Tanam Pada Lahan Kering dan Lahan yang Disawahkan Di
Kecamatan Perak Kabupaten Jombang. Fakultas Pertanian. Universitas
Brawijaya