Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM

SIFAT ALAMI TANAH


ACARA III
BERAT VOLUME, BERAT JENIS DAN POROSITAS TANAH

Disusun Oleh :
NAMA

: M. Nur Permana

NIM

: 11 / 318950 / TP / 10195

GOL.

: Kamis A

PJ ACARA

: Giovani Anggasta

LABORATORIUM TEKNIK SUMBER DAYA LAHAN DAN AIR


JURUSAN TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2014
BAB I

PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Manusia merupakan mahluk hidup yang amat bergantung pada
sumberdaya hayati. Tanah adalah salah satu sumberdaya hayati yang sangat
esensial. Beberapa fungsi tanah sebagai media tumbuh tanaman, dan
penyimpan air. Maka perlu diketahui bagaimana proses pembentukan tanah
tersebut dan unsur apa saja yang mempengaruhi sifat fisik tanah tersebut.
Tanah yang berkualitas baik mampu menyerap dan menyimpan air serta
unsur hara lainnya didalamnya. Kemampuan tanah tersebut dipengaruhi oleh
beberapa sifat yaitu berat volum, berat jenis dan porositas tanah. Sifat-sifat
tersebut dipengaruhi oleh tekstur dan struktur tanah. Untuk menentukan berat
volume, berat jenis dan porositas tanah serta faktor faktor yang berpengaruh
pada ketiga sifat tersebuat akan dipelajari dalam praktikum ini.
B Tujuan
1 Mahasiswa memahami cara penentuan berat volum, berat jenis, dan
2

porositas tanah.
Mahasiswa mampu menentukan berat volum, berat jenis, dan porositas

suatu contoh tanah.


Mahasiswa mengetahui faktor yang mempengaruhi berat volum, berat
jenis, dan porositas tanah.

C Manfaat
- Mahasiswa dapat menghubungkan antara berat volum, berat jenis, dan
-

porositas tanah untuk menentukan struktur dan tekstur tanah


Setelah mahasiswa mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap
sifat-sifat tanah, mahasiswa dapat menentukan langkah-langkah yang
tepat dalam proses pengolahan/rekayasa tanah
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Bulk Density (Berat Volume) menunjukkan perbandingan antara berat


tanah kering dengan volume tanah termasuk volume pori-pori tanah. Bulk density
merupakan petunjuk kepadatana tanah. Makin padat suatu tanah makin tinggi bulk
density, yang berarti makin sulit meneruskan air atau ditembus akar tanaman.
(IPB,
2009)
Tanah yang porositasnya baik adalah tanah yang porositasnya besar karena
perakaran tanaman mudah untuk menembus tanah dalam menvari bahan organik.
Selain itu tanah tersebut mampu menahan air hujan sehingga tanaman tidak selalu
kekurangan air. Tetapi jika porositasnya terlalu tinggi, juga tidak baik, karena air
yang diterima tanah langsung turun ke lapisan berikutnya. Tanah seperti ini kalau
musim kemarau cepat membentuk pecahan yang berupa celah besar di tanah.
(Das,
2007)
Faktor-faktor yang mempengaruhi porositas total dan distribusi ukuran
pori adalah distribusi ukuran partikel dan kandungan bahan organik. Jika partikel
pasir lebih banyak, total pori sedikit, tetapi banyak memiliki pori berukuran besar.
Sebaliknya, jika partikel halus lebih banyak, total pori banyak dengan pori mikro.
Bahan organik merupakan bahan yang sarang (porous) dan selalu meningkatkan
total porositas dan bahan yang sebagian terdekomposisi mempunyai total
porositas tinggi (Sutanto, 2005).
Berat jenis partikel dari suatu tanah memperlihatkan kerapatan dari
partikel secara keseluruhan. Hal ini menunjukkan sebagai perbandingan massa
total dari partikel padatan dengan total volume dan tidak termasuk ruang pori
diantara partikel (termasuk berat air dan udara). Besarnya berat jenis partikel
bahan organik umumnya berkisar antara 1,3 sampai 1,5 gram persentimeter kubik.
(Holtz, 1981)
Tanah tersusun dari butiran tanah atau partikel lainnya dan rongga-rongga
atau pori di antara partikel butiran tanah. Rongga-rongga terisi sebagian atau
seluruhnya dengan air atau zat cair lainnya. Rongga-rongga tanah yang tidak terisi
oleh air atau zat cair akan terisi oleh udara atau bentuk lain dari gas. Sifat-sifat

mekanis

penting

tanah,

seperti

kekuatan

(strength)

dan

pemampatan

(compressibility), secara langsung berhubungan dengan atau paling tidak


dipengaruhi oleh faktor-faktor dasar seperti rapat masa (density), berat volume
(unit weight), angka pori (void ratio), dan derajat kejenuhan(degree of saturation)
(Pardede, 2014)
Berat jenis merupakan nilai yang tidak bersatuan (non-dimensional
values). Nilai berat jenis suatu tanah akan sangat bervariasi tergantung pada
mineral penyusunnya, namun secara umum tanah mempunyai berat jenis antara
2,6 dan 2,8( Holtz dan Kovacs, 1981).

Bulk density = berat tanah kering/

volume tanah BD merupakan petunjuk kepadatan tanah. Makin padat suatu tanah,
makin tinggi bulk density yang berarti makin sulit meneruskan air akar tanaman.
Pada umumnya BD berkisar dari 1,1-1,6 gr/cc (Siagian, 2011).

BAB III

METODE PRAKTIKUM
A Alat
1 Picnometer
2 Timbangan analitik
3 Oven pengering
4 Mistar ukur
B Bahan
1 aquadest
2 Contoh tanah tak terusik (undisturb) dan contoh tanah terusik (disturb)
C Cara Kerja
1 Penentuan Berat Volum (BV)
- Contoh tanah tak terusik lapisan kedua yang telah diambil dari

lapangan disiapkan.
Tanah dalam ring diukur volumenya (V cm3).
Contoh tanah dalam oven dikeringkan dalam suhu 105oC selama

12 jam.
Contoh tanah yng sudah didinginkan dalam desikator ditimbang (b

gr).
Penentuan Berat Jenis (BJ)
Untuk tanah tak ada kohesi :
-

Picnometer yang kosong, bersih, dan bersumbat disiapkan (a gr).


Picnometer diisi dengan aquadest dengan pemancar air (sampai
garis tanda pada pipa kapiler dalam sumbatnya, jika tidak ada garis
tanda maka sampai ujung atas pipa kapilernya). Suhu aquadest

dalam picnometer diukur (untuk mengetahui BD1).


Picnometer yang penuh dengan air ditimbang (b gr), kemudian

airnya dibuang dan picnometer dikeringkan.


Picnometer diisi dengan contoh tanah kering angin sebanyak 5 gr

dan kemudian ditimbang (c gr).


Picnometer diisi dengan aquadest sampai kira-kira volumenya
menjadi separuh picnometer. Kemudian larutan tanah tersebut

diaduk dengan kawat pengaduk halus.


Larutan tanah dalam picnometer yang tertutup didiamkan selama
24 jam.

Keesokan harinya, larutan tanah dalam picnometer diaduk. Lalu

dibiarkan sebentar sampai mengendap.


Aquadest ditambahkan hingga volumenya penuh, kemudian
picnometer ditutup dengan penyumbat dan ditimbang (d gr). Suhu
larutan tanah diukur (untuk mengetahui BD2).

D Cara Analisis
1 Penentuan Berat Volum
BV =

c(a+ d)
gr /cm3
Vr
Dimana :
BV=Berat Volume
a=Massa cawan (gr)
b=Massa cawan+ring+tanah basah (gr)
c=Massa cawan+ring+tanah kering (gr)
d=Massa ring (gr)
Vr=Volume ring (cm3)
2

Penentuan Berat Jenis


100 x [ ( ca ) xBD 1 xBD 2]
BJ =
( 100+ KA ) [BD 2 ( ba )BD 1 ( dc ) ]
Dimana :
BJ=Berat Jenis
a=Massa picnometer kosong (gr)
b=(Massa picnometer+air (gr)
c=Massa picnometer+tanah (gr)
d=Massa picnometer+tanah+air (gr)
kadar air tanah (dry base) :
KA=

( bc)
X 100
c(a+ d)

Penentuan Porositas tanah


(BJ BV )
BV
N=
x 100 =1
x 100
BJ
BJ
Dimana :

N=Porositas tanah
BJ= Berat jenis tanah (g/cm3)
BV= Berat volume tanah (g/cm3)

BAB IV
HASIL DAN ANALISIS
A Hasil Pengamatan
Tabel 4.1 Kadar air contoh tanah
LAPISAN

a (massa
cawan )

b ( massa cawan +
ring+ tanah basah)

I
IV

32,69
19,89

190,68
189,15

c (massa
cawan+ring+tanah
kering)
183,43
170,3

d ( massa
ring )

Ka

73,16
52,87

0,0934
0,1932

Tabel 4.2 Berat volume contoh tanah (BV)


Lapis
an

No
Cawan

Massa
Cawan
(gr)

32,69

Massa
Cawan +
ring + tanah
basah (gr)
190,68

Massa
Cawan +
ring + kering
(gr)
183,43

Massa
Ring (gr)
73,16

t
D
(cm) (cm)
4

Berat
c( a+ d ) volume
77,58

78,5

BV
0.9882

IV

19,89

189,15

170,3

52,87

4,5

116,24

Tabel 4.3 Berat Jenis (BJ)


Massa
Picno +
Tanah
+air
(gr)
51,507
20,8744 44,8853 25,8988
5
48,605
17,5775 42,2125 22,5008
9
Massa
Picno
(gr)

lapisa
n

I
IV

Massa
Picno +
Air (gr)

Massa
Picno +
Tanah
(gr)

Tabel 4.4 Porositas tanah


Lapisa
n

BV

BJ

A
B

0,9882
1,1045

1,4851
2,673

0,6654
0,4132

B Analisis Data
1 Kadar Air
a. Lapisan I
KA=

190,68183,63
.100 =9,34
183,43 (32,69+ 73,16 )

b. Lapisan IV
KA=

189,15170,3
.100 =19,32
170,3 (19,89+ 52,87 )

Berat Volume (BV)


Diketahui :
volume ring= r 2 t
volume ring I =78,5
volume ring IV =88,31

a. Lapisan I

BJ
(gr/cm3)
1,4851
2,673

88,31

1,1045

BV =

183,43(32,69+73,16) 77,58
=
=0,9882
78,5
78,5

b. Lapisan IV
170,3(19,89+52,87) 97,54
BV =
=
=1,1045
88,31
88,31

Berat Jenis (BJ)


a. Lapisan I
(25,898820,8744 ) .1
5,0244
BJ =
=
=1,4851
( 44,885320,8744 )(47,326625,8988) 3,3831
b. Lapisan IV
BJ =

(22,500817,5775 ) .1
4,9233
=
=2,673
( 42,212517,5775 )( 45,294322,5008) 1,8415

Porositas Tanah
a. Lapisan I
0,9882
N=1
=0,6654
1,4851
b. Lapisan IV
1,1045
N=1
=0,4132
2,673

BAB V
PEMBAHASAN
Berat volume tanah adalah perbandingan antara berat tanah dalam
keadaan kering mutlak dengan volum contoh tanah. Oleh karena itu dilakukan
pengovenan pada contoh tanah pada suhu 1050C untuk mengurangi kadar air
sampel. Berat volume lapisan I diperoleh 0,9882 gr/cm 3 dan pada lapisan IV
1,1045 gr/cm3. Perbedaan nilai bulk density suatu tanah tergantung pada struktur
tanah, bahan organik yang menyusun tanah serta iklim yang membentuk tanah
itu. Nilai bulk density yang didapat sudah sesuai teori semakin dalam lapisan
tanah nilai kerekatannya semakin tinggi. Bulk density merupakan petunjuk
kepadatan tanah. Makin padat suatu tanah makin tinggi bulk density, yang berarti
makin sulit meneruskan air atau diteruskan akar tanaman.
Berat jenis tanah merupakan perbandingan massa total dari partikel
padatan dengan total volume yang di dalamnya tidak termasuk ruang pori yang
ada. Dalam percobaan didapat hasil berat jenis tanah lapisan I adalah 1,4851
gr/cm3 dan 2,673 gr/cm3 untuk sampel tanah lapisan IV. Nilai BJ lapisan I dan IV

berbeda jauh karena adanya faktor-faktor yang mempengaruhi berat jenis tanah.
Semakin tinggi kandungan bahan organiknya maka tanah akan semakin poros
sehingga Berat jenisnya menjadi rendah. Struktur tanah dengan struktur granuler
atau remah mempunyai ruang pori total yang lebih tinggi dari pada tanah-tanah
dengan struktur massive (pejal) sehingga tanah dengan struktur granuler
porositasnya akan lebih tinggi dibanding tanah dengan struktur massive namun
nilai Berat jenis tanah dengan struktur granuler akan lebih rendah dibanding
tanah-tanah dengan struktur massive.
Porositas merupakan perbandingan antara volume ruang pori (makro dan
mikro) dengan volum total contoh tanah. Dalam praktikum yang dilakukan
didapat nilai porositas lapisan I adalah 0,6654 dan Lapisan IV adalah 0,4132.
Tanah pada lapisan I memiliki ruang pori total yang lebih tinggi daripada tanah di
lapisan IV sehingga nilai porositasnya lebih besar.
Pori-pori hanya terisi udara atau air. Peredaran udara sering disebut aerasi
sehingga pori makro sama dengan pori aerasi sedangkan pori-pori mikro memiliki
gaya kapiler yang kecil yang mampu menimbun air dan mampu menaikkan air
dari permukaan air tanah ke zona perakaran tanaman sehingga sering disebut pori
kapiler.
Pengolahan Tanah yang intensif akan menyebabkan produktivitas tanah
yang menurun. Hal ini disebabkan karena pembalikan tanah saat pengolahan
menyebabkan ruang pori tanah terisi udara dan membuat ruang pori tanah
mengecil sehingga kandungan air di dalam tanah akan berkurang, dan
mengakibatkan volum tanah berubah dengan porositasnya akan ikut berubah,
tanah akan menjadi keras dan lebih sulit untuk diolah. Pengolahan tanah juga
mempengaruhi beberapa sifat fisik tanah, misalnya kadar air, berat isi, massa
jenis, dan agregat tanah sehingga bentuk dan kecepatan dari alat tanah harus
disesuaikan dengan tanah yang diolah.

BAB VI
PENUTUP
A Kesimpulan
1 Pada praktikum ini nilai BV yang didapat lapisan I adalah 0,9887
2

gr/cm3, lapisan IV adalah 1,1045 gr/cm3


Pada praktikum ini nilai BJ yang didapat lapisan I adalah 1,4851

gr/cm3, lapisan IV adalah 2,673 gr/cm3


Pada praktikum ini nilai porositas diperoleh untuk lapisan I adalah

0,6654; lapisan IV adalah 0,4532


Cara penentuan berat volume digunakan perbandingan berat contoh

tanah dalam keadaan kering mutlak dengan volume total contoh tanah.
Cara penentuan berat jenis digunakan perbandingan berat contoh tanah
dalam

keadaan

kering

mutlak

dengan

volume

tanah

yang

bersangkutan.
Faktor yang mempengaruhi berat volume adalah volume partikel
tanah, berat contoh tanah, volume tanah yang terisi udara, volume
ruang pori tanah yang terisi air, volume total contoh tanah dan
pemadatan serta pengolahan tanah.

Faktor yang mempengaruhi porositas adalah besar kecilnya partikel


tanah, berat volum tanah, berat jenis tanah, dan kepadatan tanah juga
jumlah vegetasi dan bahan organik yang dikandung tanah.

B Saran
Pembagian tugas pada praktikan agar praktikum lebih efisien.

DAFTAR PUSTAKA
Das, Braja.2007. Mekanika Tanah I.Bab Komposisi Tanah : Hubungan Antara
Berat Volume, Angka Pori, Kadar Air, dan Berat jenis. Jakarta : Erlangga.
Holtz, R.D. and Kovacs, W.D.1981.An Introduction to Geotechnical
Engineering.Prentice Hall.New Jersey.USA.
IPB.2009.Tanah.Dalam
http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/5027/BAB%20II
%20Tinjauan%20Pustaka.pdf?sequence=3. Diakses pada 17 Oktober 2014
pukul 19.00 WIB
Siagian, Prasetyo.2011.Penentuan Berat Volume Tanag. Dalam http://llmutanah.blogspot.com/2011/12/laporan-penentuan-berat-volume-tanah.html. Diakses
pada 27 Oktober 2014 pukul 20.00 WIB.
Sutanto,R.2005.Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Yogyakarta : Kanisius
Pardede,James.2014.http://jamespardede.wordpress.com/2014/03/18/materikuliah-porisitas-tanah. Diakses tanggal 28 0ktober 2014 pukul 19.21 WIB

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai