Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

ILMU TANAH (LNK A1)

PENETAPAN KADAR AIR, BOBOT AIR, DAN RUANG PORI


TOTAL

AYU CHAIRANI SAKINAH

J3M119031

TEKNIK DAN MANAJEMEN LINGKUNGAN

SEKOLAH VOKASI IPB

2020
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Tanah memiliki pengaruh penting bagi kehidupan. Tanah terdiri dari empat
komponen pokok yaitu bahan mineral, bahan organik, air, dan udara. Air tanah
merupakan salah satu sifat fisik yang sangat berpengaruh langsung terhadap
pertumbuhan tanaman juga bagi kehidupan manusia (Hermawan B 2004). Dalam
menetapkan kadar air tanah, dapat dilakukan secara langsung dengan melalui
metode pengukuran perbedaan berat tanah atau kita biasa menyebutnya dengan
metode gravimetri. Selain secara langsung, penetapan kadar tanah juga bisa
ditetapkan secara tidak langsung dengan melalui pengukuran sifat-sifat tanah yang
lain seperti sifat fisik, kimia, dan biologi yang berhubungan erat dengan air tanah.
Selain penetapan kadar air tanah, bobot air dan ruang pori total tanah juga
bisa ditentukan. Keberadaan air di dalam pori-pori tanah dipengaruhi oleh proses
adhesi antara air dan tanah, proses kohesi antara molekul-mokelul air, dan gaya
gravitasi air yang bekerja pada air tersebut (Murtilaksono, Wahyuni 2004). Setiap
jenis air tanah memiliki posisi pori-pori yang berbeda. Jenis air tanah terbagi
menjadi tiga, yaitu air gravitasi, air kapiler, dan air higroskopik. Gaya pada air
tanah terdiri dari gaya potensial gravitasi, potensial matriks, dan potensial
osmotik. Setaip jenis air tanah dan gaya potensial memiliki definisi serta ciri
masing-masing.
Tujuan
Tujuan dari praktikum adalah untuk mengetahui cara dalam menghitung
penetapan kadar air, bobot air, dan ruang pori total.

BAB II

METODOLOGI

Tempat dan Waktu Percobaan


Praktikum dilaksanakan di ruang GG Kimia Kampus Gunung Gede, Institut
Pertanian Bogor, pada hari Selasa, 4 Februari 2020 pukul 08.00 s.d. 12.00 WIB
Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan antara lain sebagai berikut.
1. Contoh tanah utuh
2. Timbangan
3. Cawan timbangan
4. Oven
5. Gegep
6. Eksikator
Metode Percobaan
Metode percobaan yang dilakukan adalah dengan melakukan percobaan
secara langsung. Dalam menentukan kadar air, tahap pertama yang dilakukan
yaitu dengan memasukan dan menimbang 10 gram contoh tanah. Lalu tanah
ditaruh didalam cawan dan dimasukkan ke dalam oven dengan suhu 105℃
selama 24 jam. Setelah 24 jam, botol ada tanah utuh didinginkan di dalam
eksikator. Kemudian kadar air contoh tanah dihitung dengan rumus persentase
kadar air tanah.
Dalam menentukan bobot isi tanah, hal pertama yang dilakukan yaitu
dengan menimbang contoh tanah utuh beserta ring nya. Lalu tanah diambil
sebanyak 20 gram. Setelah tanah diambil, ring dibersihkan dan ditimbang.
Kemudian kadar air tanah ditetapkan. Untuk menghitung volume, maka dihitung
diameter dalam dan tinggi ring. Kerapatan isi (KI) dihitung.
Dalam menentukan ruang pori total tanah, diperlukan data kerapatan isi
(KI) dan kerapatan jenis partikel (KJP). Rumus ruang pori total (RPT) dapat
dihitung dengan mengurangi volume tanah dengan volume padatan dan dibagi
dengan volume tanah.

BAB III

PEMBAHASAN

Berdasarkan data tabel, dilakukan pengamatan pada dua kedalaman, yaitu


kedalaman 0-20 cm dan 20-40 cm. Volume ring tabung pada kedalaman pertama
yaitu 90,171 cm3 dan pada kedalaman kedua yaitu 104,012 cm3. Bobot ring
kedalaman pertama dan kedua yaitu 71,980 gram dan 64,515 gram. BTL u (Bobot
Tanah Lembab Utuh) diperoleh dari bobot contoh tanah utuh yang ditimbang
dengan ring yaitu 158,57 gram pada kedalaman pertama dan 166,64 gram pada
kedalaman kedua. BTKu diperoleh dari perbandingan antara BTLu dengan
kerapatan air yaitu 126,856 gram pada kedalaman petama dan 107,857 gram pada
kedalaman kedua. Masing-masing bobot cawan ditimbang sebelum digabung
dengan tanah. Bobot cawan kedalaman pertama pada ulangan 1 yaitu 3,570 gram
dan pada ulangan 2 yaitu 3,390 gram. Bobot cawan kedalaman kedua pada
ulangan 1 yaitu 4,035 gram dan pada ulangan 2 yaitu 4,090 gram. BTL c (Bobot
Tanah Lembab Cawan) diperoleh dari timbangan hasil cawan ditambah tanah utuh
hingga dihasilkan pada setiap cawan sebesar 10 gram. Kerapatan tanah yang
diperoleh pada kedalaman pertama yaitu 25% dan pada kedalaman kedua sebesar
54,5%. Kerapatan isi diperoleh dari hasil perbandingan antara bobot tanah kering
utuh dengan volume ring yaitu sebesar 1,407 gr/cm3 pada kedalaman pertama, dan
1,037 gr/cm3 pada kedalaman kedua. Kerapatan jenis partikel pada setiap
kedalaman yaitu 2,65 (gr/cm3).
Tabel 1. Data Bobot Tanah Lembab Utuh dan Tanah Kering Utuh

Kedalaman Volume Bobot


BTLu BTKu Bobot Cawan
Tanah Ring Ring
(gram) (gram) (gram)
(cm) (cm3) (gram)
1. 3,570
0-20 90,171 71,980 158,57 126,856
2. 3,390
1. 4,035
20-40 104,013 64,515 166,64 107,857
2. 4,090

BTL BTK 105 KA KI KJP RPT


(gram) ℃ (gram) (%) (gr/cm3) (gr/cm3) (%)
1. 10 6,785 2,65
25 1,407 47
2. 10 6,835 2,65
1. 10 6,445 2,65
54,5 1,037 61
2. 10 6,500 2,65

Beberapa hal yang harus diperhatikan adalah variari dari bobot isi, kadar
air, dan ruang pori total pada setiap jenis tanah. Bobot isi merupakan
perbandingan antara berat suatu massa tanah dalam keadaan kering dengan
volumenya. Kadar air merupakan perbandingan antara berat air yang dikandung
didalam tanah dengan berat total sampel tanah. Kadar air dinyatakan daam bentuk
persen. Terdapat beberapa cara dalam menentukan kadar air, yaitu dengan neutron
probe, Time Domain Reflectometry (TDR), dan gravimetri (Agus F 2006). Ruang
pori total adalah isi seluruh pori-pori dalam suatu isi tanah utuh yang dinyatakan
dalam persen.
Bobot isi, kerapatan air, dan ruang pori total terkadang memiliki nilai yang
rendah juga tinggi. Hal tersebut disebabkan oleh banyak hal. Hal yang paling
mempengaruhi yaitu makrofauna atau mikrofauna yang ada.
Berdasarkan penelitian Harist (2017) bahwa ada banyak solusi yang bisa
dilaukukan untuk menaikkan atau menurunkan bobot isi tanah, kerapatan air,
ataupun ruang pori total. Salah satu solusinya yaitu dengan pemberian tanaman
penutup tanah untuk mengurangi kekurangan air yang tinggi pada lapisan atas
tanah. Salah satu tanaman penutup tanah yang bisa digunakan yaitu Leguminosae
cover crop. Tanaman ini dikenal sebagai tanaman yang sangat toleran dan juga
dapat tumbuh dengan baik dalam berbagai jenis tanah. Selain itu, tanaman
penutup tanah juga dapat menjaga kelembabab tanah dan hilangnya air pada
lapisan atas tanah dalam jumlah yang besar akibat evaporasi yang tinggi.
Makrofauna tanah juga dapat mempengaruhi rendahnya nilai rata-rata bobot isi
tanah. Di dalam tanah, terjadi pergerakan tanah di pori tanah. Istilah Sorptivity
digunakan untuk mengukur kapasitas tanah, mengambil air dengan cepat, juga
untuk menyerap air dibawah kekuatan kapilaritas (Villarreal R 2019).
Bobot isi tanah merupakan salah satu sifat fisik yang pentng bagi tanah.
Setiap tanah memiliki bobot isi yang berbeda-beda. Tanah gambut memiliki bobot
isi yang sangat rendah jika dibandingkan dengan tanah mineral. Akibat dari
rendahnya bobot isi tanah gambut dari pada tanah mineral menyebabkan
rendahnya daya tumpu dari tanah gambut. Secara umum, bobot isi tanah semakin
ke dalam akan semakin kecil. Semakin rendah kematangan tanah gambut, nilai
bobot isi nya akan semakin rendah. Bobot isi tanah mencerminkan tingkat
kepadatan tanah. Semakin besar nilai kepadatan tanah maka tanah semakin padat
sehingga hal tersebut kurang menguntungkan bagi perkembangan akar pada
tanaman (Yuniawati, Suhartana S 2013). Maka dari itu, bobot isi tanah yang ideal
adalah tanah yang kepadatannya semakin rendah karena semakin rendah
kepadatan tanah akan semakin menguntungkan bagi perkembangan akar pada
tanaman.

BAB IV

SIMPULAN

Simpulan
Berdasarkan hasil pembahasan, dapat disimpulkan bahwa dalam
menentukan kadar air, bobot air, juga ruang pori total ada banyak hal yang harus
diperhatikan. Tinggi rendahnya kadar air, bobot air, juga ruang pori total
dipengaruhi oleh ada atau tidaknya tanaman penutup tanah.
Saran
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, disarankan kepada pembaca
ataupun praktikan untuk lebih teliti dalam memperoleh data yang akan digunakan.

DAFTAR PUSTAKA

Harist A, Wawan, Wardati. 2017. Sifat Fisik Tanah dan Pertumbuhan Tanaman
Karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg) pada Beberapa Kondisi Penutupan
Lahan dengan Mucuna bracteata. JOM Faperta UR. 4(2) : 1-14.
Hermawan B. 2004. Penetapan Kadar Air Tanah Melalui Pengukuran Sifat
Dielektrik Pada Berbagai Tingkat Kepadatan. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Indonesia. 6(2) : 66-74.
Kurnia U, Agus F, Adimihradja A, Dariah A. 2006. Sifat Fisik Tanah dan Metode
Analisisnya. Bogor : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan
Sumberdaya Lahan Pertanian.
Murtilaksono K, Wahyuni ED. 2004. Hubungan Ketersediaan Air Tanah dan
Sifat-Sifat Dasar Fisika Tanah. Jurnal Tanah dan Lingkungan. 6(2) : 46-
50.
Villarreal R et al. 2019. Diffusivity and sorptivity determination at different soil
water contents from horizontal infiltration. Geoderma. 88-96.
Yuniawati, Suhartana S. 2013. Peningkatan Bobot Isi Tanah Gambut Akibat
Pemanenan Kayu Di Lahan Gambut. Jurnal Hutan Tropis. 1(3) : 250-256.

Anda mungkin juga menyukai