Oleh:
Jose Alvaro Jochu
522022018
No Data Nilai
1. KA Kering 0,06 %
2. Berat Kering Mutlak (BKM) 40 g
3. Kandungan BO 274,4
4. Berat Fraksi Tanah (BFT) -234,4 g
5. Berat Pasir Kasar (BPK) 2,96 g
6. Berat Debu Liat 4,1 g
7. Berat Liat -1,62 g
8. Berat Debu 42,62 g
9. Berat Pasir Total (BPT) -238,5 g
10. Berat Pasir Halus (BPH) -241,46 g
11. % Pasir 1,030 %
12. % Debu -0,18 %
13. % Liat 0,007 %
Data perhitungan pada table di atas menunjukkan hasil perhitungan terhadap kriteria-
kriteria data yang dibutuhkan pada pengamatan penetapan tekstur tanah. Pada praktikum kali
ini dilakukan serangkain percobaan untuk mengetahui berat dan presentase dari pasir, debu
dan liat dengan menggunakan metode Bouyoucos. Pasir, debu dan liat adalah tiga komponen
utama yang membentuk mineral pada tanah. Ketiganya merupakan bagian dari bahan mineral
yang termasuk dalam fraksi tanah halus dengan memiliki ukuran antara lain:
Pasir : 2 mm – 50µ
Debu : 50µ – 2µ
Liat : ˂ 2µ
Menurut Hardjowigeno (1987), tekstur tanah menunjukkan kasar halusnya tanah dari
fraksi tanah halus (˂ 2 mm). Pasir, debu dan liat masuk dalam kategori fraksi tanah halus
karena ketiganya memiliki ukuran ˂ 2 mm.
Berdasarkan sampel tanah yang dianalisis dengan menggunakan metode Bouyoucos,
1,030% sampel memiliki tekstur tanah berpasir, -0,18% sampel memiliki tekstur tanah debu
dan sisanya 0,007% sampel memiliki tekstur liat. Nilai negative pada sampel tanah dengan
tekstur tanah debu disebabkan oleh perubahan akibat reaksi-reaksi kimia yang terjadi saat
pemberian 100 ml larutan calgon yang kemudian dipanaskan dan juga pemberian 2-3 tetes
amila-alkohol. Penambahan kedua zat kimia ini berpengaruh kandungan ion-ion yang ada
pada sampel tanah.
Persentase kandungan pasir lebih tinggi dibanding kandungan yang ada pada debu
dan liat. Jika diterapkan pada lahan pertanian kandungan pasir yang tinggi menyebabkan
kemampuan tanah untuk menyerap air menjadi rendah yang juga berpengaruh pada
permeabilitas tanah.
VI. KESIMPULAN
1. Pada praktikum penetapan tekstur tanah metode yang dipakai untuk mengetahui
tekstur tanah di laboratorium adalah metode bouyoucos. Metode bouyoucos
adalah salah satu metode yang bisa digunakan untuk mengetahui tekstur tanah
dengan menggunakan pengukuran hydrometer. Metode ini bersifat analisis
mekanis. Pengamatan dengan metode ini dilakukan dengan mengamati tiap jam
dan detik. Metode ini efektif dipakai untuk mengukur tekstur tanah karena metode
didasarkan atas perbedaan kecepatan jauh partikel-partikel di dalam air.
2. Persentase pasir, debu dan liat pada analisis sampel tanah ini antara lain pasir
memiliki persentase 1,030%, debu memiliki persentase -0,18% dan liat memiliki
0,007%. Dilihat dari persentasenya pasir memiliki kandungan paling tinggi dan
debu memiliki kandungan paling rendah.
VII. DAFTAR PUSTAKA
Hakim, Nurhajati,.dkk. 1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Univeristas Lampung.
Lampung.
Hanafiah KA. 2007. Dasar-dasar Ilmu Tanah. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Hardjowigeno, Sarwono. 1987. Ilmu Tanah. AKADEMIKA PRESSINDO. Jakarta.
Haridjaja, Oteng,.dkk. 2013. Perbedaan Nilai Kadar Air Kapasitas Lapang
Berdasarkan Metode Alhricks, Drainase Bebas, Dan Pressure Platepada Berbagai
Tekstur Tanah Dan Hubungannya Dengan Pertumbuhan Bunga Matahari
(Helianthus Annuusl.). Jurnal Tanah Lingk. 15(2):52-59.
Krisnayanti, Komang Evi,.dkk. 2022. Pemetaan Tekstur Tanah Di Kabupaten Bangli.
Jurnal ENMAP (Environment & Mapping). 3(2):97-104.
Tarigan, Egiya Muspa,.dkk.2019. Kajian Tekstur, C-Organik, dan pH Tanah Ultisol
pada Beberapa Vegetasi di Desa Gunung Datas Kecamatan Raya Kahean. Jurnal
Agroteknologi FP USU. 7(1):230-238.
VIII. LAMPIRAN