Anda di halaman 1dari 10

PENETAPAN TESKTUR TANAH

Oleh:
Jose Alvaro Jochu
522022018

FAKULTAS PERTANIAN DAN BISNIS


UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2023
I. DASAR TEORI
Tanah merupakan salah satu faktor terpenting dalam pertumbuhan tanaman.
Pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya ialah
tersedianya unsur hara untuk tanaman tersebut, baik unsur hara makro maupun unsur
hara mikro.Tanah sebagai medium pertumbuhan tanaman berfungsi pula sebagai
pemasok unsur hara, kandungan unsur hara dalam tanah dapat mempengaruhi
pertumbuhan tanaman.
Kesuburan tanah ditentukan oleh keadaan fisika, kimia dan biologi tanah.Keadaan
fisika tanah meliputi kedalaman efektif, tekstur, struktur, kelembaban dan tata udara
tanah.Keadaan kimia tanah meliputi reaksi tanah (pH tanah), KTK, kejenuhan basa,
bahan organik, banyaknya unsur hara, cadangan unsur hara dan ketersediaan terhadap
pertumbuhan tanaman. Sedangkan biologi tanah antara lain meliputi aktivitas
mikrobia perombak bahan organik dalam proses humifikasi dan pengikatan nitrogen
udara.
Pertumbuhan tanaman dipegaruhi oleh sifat kimia tanah tempat tanaman tersebut
tumbuh. Salah satunya adalah kemasaman tanah (pH). pH tanah juga menunjukkan
keberadaan unsur-unsur yang bersifat racun bagi tanaman. Pada tanah asam banyak
ditemukan unsur alumunium yang selain bersifat racun juga mengikat phosphor,
sehingga tidak dapat diserap oleh tanaman. Pada tanah asam unsur-unsur mikro
menjadi mudah larut sehingga ditemukan unsur mikro seperti Fe, Zn, Mn dan Cu
dalam jumlah yang terlalu besar, akibatnya juga menjadi racun bagi tanaman.
Selain sifat kimia tanah, sifat fisika tanah juga mempengaruhi pertumbuhan
tanaman. Salah satu sifat fisika tanah yang berperan penting dalam pertumbuhan
tanaman adalah tekstur.Tekstur tanah mempengaruhi ukuran pori-pori tanah tersebut.
Menurut Hanafiah (2007), tanah yang didominasi pasir akan banyak mempunyai pori-
pori makro (besar) disebut lebih poreus, tanah yang didominasi debu akan banyak
mempunyai pori-pori meso (sedang) agak poreus, sedangkan yang didominasi liat
akan mempunyai pori-pori mikro (kecil) atau tidak poreus. Pori-pori tanah berperan
dalam drainase dan aerase tanah tersebut. Tanah yang memiliki drainase dan aerase
yang baik mendukung pertumbuhan tanaman karena mempunyai pergerakan air dan
udara yang leluasa di dalam tanah, sehingga kebutuhan tanaman akan air dan udara
dapat terpenuhi. Menurut Hakim, dkk (1986), terkstur tanah adalah perbandingan
relatif(dalam %) fraksi-fraksi pasir, debu, liat.
Tekstur tanah sangat mempengaruhi kemampuan tanah dalam memegang air.
Tanah bertekstur liat memiliki kemampuan yang lebih besar dalam memegang
air daripada tanah bertekstur pasir hal ini terkait dengan luas permukaan
adsorptifnya. Semakin halus teksturnya akan semakin besar kapasitas menyimpan
airnya.
II. TUJUAN
1. Mengetahui penetepan tekstur tanah di laboratorium menggunakan metode
Bouyoucos.
2. Mengetahui persentase nilai pasir, debu dan liat pada sampel tanah.
III. ALAT DAN BAHAN
A. Alat
1. Beaker glass 20 ml
2. Pengaduk
3. Hot plate
4. Saringan 200 mesh (0,2 mm)
5. Corong
6. Cawan
7. Oven
8. Hidrometer
9. Termometer
10. Gelas piala 1 L
B. Bahan
1. Tanah komposit
2. Larutan calgon (90 g/l)
3. Air
4. Larutan amila-alkohol
IV. CARA KERJA
1. Timbang 40 g tanah dan pindahkan ke Beaker glass 200 ml
2. + 100 ml larutan calgon kemudian aduk lalu panaskan lalu dinginkan
3. Saring suspensi ke gelas piala 1 L sampai jernih (max 1 liter)
4. Ambil tanah di atas saringan kemudian masukkan ke cawan lalu dioven
 Cawan + tanah (basah) (y)
 Cawan + tanah (kering) (x)
5. Lakukan pengamatan 40, 60, 80, 100 detik dan 8, 9, 10 jam
 Setelah dikocok ukur dengan hydrometer dan termometer
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
Table 1. Data Perhitungan

No Data Nilai
1. KA Kering 0,06 %
2. Berat Kering Mutlak (BKM) 40 g
3. Kandungan BO 274,4
4. Berat Fraksi Tanah (BFT) -234,4 g
5. Berat Pasir Kasar (BPK) 2,96 g
6. Berat Debu Liat 4,1 g
7. Berat Liat -1,62 g
8. Berat Debu 42,62 g
9. Berat Pasir Total (BPT) -238,5 g
10. Berat Pasir Halus (BPH) -241,46 g
11. % Pasir 1,030 %
12. % Debu -0,18 %
13. % Liat 0,007 %

Data perhitungan pada table di atas menunjukkan hasil perhitungan terhadap kriteria-
kriteria data yang dibutuhkan pada pengamatan penetapan tekstur tanah. Pada praktikum kali
ini dilakukan serangkain percobaan untuk mengetahui berat dan presentase dari pasir, debu
dan liat dengan menggunakan metode Bouyoucos. Pasir, debu dan liat adalah tiga komponen
utama yang membentuk mineral pada tanah. Ketiganya merupakan bagian dari bahan mineral
yang termasuk dalam fraksi tanah halus dengan memiliki ukuran antara lain:
Pasir : 2 mm – 50µ
Debu : 50µ – 2µ
Liat : ˂ 2µ
Menurut Hardjowigeno (1987), tekstur tanah menunjukkan kasar halusnya tanah dari
fraksi tanah halus (˂ 2 mm). Pasir, debu dan liat masuk dalam kategori fraksi tanah halus
karena ketiganya memiliki ukuran ˂ 2 mm.
Berdasarkan sampel tanah yang dianalisis dengan menggunakan metode Bouyoucos,
1,030% sampel memiliki tekstur tanah berpasir, -0,18% sampel memiliki tekstur tanah debu
dan sisanya 0,007% sampel memiliki tekstur liat. Nilai negative pada sampel tanah dengan
tekstur tanah debu disebabkan oleh perubahan akibat reaksi-reaksi kimia yang terjadi saat
pemberian 100 ml larutan calgon yang kemudian dipanaskan dan juga pemberian 2-3 tetes
amila-alkohol. Penambahan kedua zat kimia ini berpengaruh kandungan ion-ion yang ada
pada sampel tanah.
Persentase kandungan pasir lebih tinggi dibanding kandungan yang ada pada debu
dan liat. Jika diterapkan pada lahan pertanian kandungan pasir yang tinggi menyebabkan
kemampuan tanah untuk menyerap air menjadi rendah yang juga berpengaruh pada
permeabilitas tanah.
VI. KESIMPULAN
1. Pada praktikum penetapan tekstur tanah metode yang dipakai untuk mengetahui
tekstur tanah di laboratorium adalah metode bouyoucos. Metode bouyoucos
adalah salah satu metode yang bisa digunakan untuk mengetahui tekstur tanah
dengan menggunakan pengukuran hydrometer. Metode ini bersifat analisis
mekanis. Pengamatan dengan metode ini dilakukan dengan mengamati tiap jam
dan detik. Metode ini efektif dipakai untuk mengukur tekstur tanah karena metode
didasarkan atas perbedaan kecepatan jauh partikel-partikel di dalam air.
2. Persentase pasir, debu dan liat pada analisis sampel tanah ini antara lain pasir
memiliki persentase 1,030%, debu memiliki persentase -0,18% dan liat memiliki
0,007%. Dilihat dari persentasenya pasir memiliki kandungan paling tinggi dan
debu memiliki kandungan paling rendah.
VII. DAFTAR PUSTAKA
Hakim, Nurhajati,.dkk. 1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Univeristas Lampung.
Lampung.
Hanafiah KA. 2007. Dasar-dasar Ilmu Tanah. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Hardjowigeno, Sarwono. 1987. Ilmu Tanah. AKADEMIKA PRESSINDO. Jakarta.
Haridjaja, Oteng,.dkk. 2013. Perbedaan Nilai Kadar Air Kapasitas Lapang
Berdasarkan Metode Alhricks, Drainase Bebas, Dan Pressure Platepada Berbagai
Tekstur Tanah Dan Hubungannya Dengan Pertumbuhan Bunga Matahari
(Helianthus Annuusl.). Jurnal Tanah Lingk. 15(2):52-59.
Krisnayanti, Komang Evi,.dkk. 2022. Pemetaan Tekstur Tanah Di Kabupaten Bangli.
Jurnal ENMAP (Environment & Mapping). 3(2):97-104.
Tarigan, Egiya Muspa,.dkk.2019. Kajian Tekstur, C-Organik, dan pH Tanah Ultisol
pada Beberapa Vegetasi di Desa Gunung Datas Kecamatan Raya Kahean. Jurnal
Agroteknologi FP USU. 7(1):230-238.
VIII. LAMPIRAN

Gambar 1. Laporan Praktikum Sementara


Table 2. Dokumentasi Praktikum
Gambar 2. Milimeter book detik

Gambar 3. Milimeter book jam


Gambar 4. Data Hitungan

Gambar 5. Data Hitungan 2

Anda mungkin juga menyukai