Anda di halaman 1dari 10

PRAKTIKUM

DASAR DASAR ILMU TANAH


ACARA II TEKSTUR TANAH

DISUSUN OLEH :
NAMA : ECHA AINI
NIM : C1M020038
KELAS : A

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MATARAM
2021
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan ini disusun dan disahkan sebagai salah satu bukti telah
menyelesaikan praktikum.

Mataram, (Kamis, 27 Mei 2021)

Penyusun, Menyetujui,
Asisten Praktikum

ECHA AINI. Ria Rizkia Sefiana


NIM : (C1M020038) NIM :(C1B016042)
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tanah sendiri adalah salah satu elemen terpenting yang dibutuhkan oleh
makhluk hidup di bumi. Tanah menyimpan banyak sekali unsur dan bahan
organik baik yang penting bagi keberlangsungan hidup kita. Tekstur tanah adalah
keadaan tingkat kehalusan tanah yang terjadi karena terdapatnya perbedaan
komposisi kandungan fraksi pasir, debu dan liat yang terkandung pada tanah
(Badan Pertanahan Nasional). Tekstur tanah menunjukkan kasar halusnya tanah.
Tekstur tanah merupakan perbandingan antara butir-butir pasir, debu dan liat.
Tekstur tanah dikelompokkan dalam 12 klas tekstur. Kedua belas klas tekstur
dibedakan berdasarkan prosentase kandungan pasir, debu dan liat. Tekstur tanah
di lapangan dapat dibedakan dengan cara manual yaitu dengan memijit tanah
basah di antara jari jempol dengan jari telunjuk, sambil dirasakan halus kasarnya
yang meliputi rasa keberadaan butir-butir pasir, debu dan liat. Untuk lebih
jelasnya agar kita mengerti lebih jauh tentang tekstur tanah ini kita perlu
mempelajarinya bukan hanya sebagian saja agar kita benar benar mengerti apa itu
tekstur tanah.

1.2. Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu:

Untuk menentukan tanah secara kuantitatif


BAB II. TINJAUN PUSTAKA

Tanah memiliki fungsi yang sangat vital dalam penyediaan bahan pangan,
papan, dan sandang bagi manusia (juga bagi hewan). Fungsi-fungsi tersebut
membawa konsekuensi bahwa seorang ahli tanah tidak saja dituntut untuk
berpengetahuan tentang tanah sebagai tempat tumbuh dan penyedia kebutuhan
tanaman, tetapi juga harus memahami fungsi tanah sebagai pelindung tanaman
dari serangan hama penyakit dan dampak negative pestisida maupun limbah
industri berbahaya. (Hanafiahdan Ali,  2005)

Tekstur tanah diperoleh dari hasil penelitian dilaboratorium berdasarkan


pada sampel tanah

yang diperoleh dilapangan.

Kelas tekstur tanah dikelompokkan kedalam lima kelompok yaitu :

1) t1 : Tanah berstekstur halus, meliputi liat berdebu, dan liat.

2) t2 : Tanah bertekstur agak halus meliputi tekstur liat berpasir, lempung liat
berpasir, lempung berliat dan lempung liat berdebu

3) t3 : Tanah bertekstur sedang meliputi tekstur lempung, lempung berdebu dan


debu

4) t4 : tanah bertekstur agak kasar meliputi tekstur lempung berpasir.

5) t5 : tanah bertekstur kasar, meliputi tekstur pasir berlempung dan pasir


(Hardjowigeno, 2010 )

Tanah-tanah liat mempunyai pori total (jumlah pori-pori makro + mikro),


lebih tinggi daripada tanah pasir. Tanah remah memberikan kapasitas infiltrasi
akan lebih besar daripada tanah liat. Tanah dengan pori-pori jenuh air mempunyai
kapasitas lebih kecil dibandingkan tanah dalam keadaan kering. Tanah pasir
memiliki pori drainase yang baik sehingga infiltrasinya tinggi tetapi tidak dapat
mengikat air tersebut (Hardjowigeno 2003).

Tekstur tanah perlu di lakukan mengingat adanya berbagai jenis tanah


yang terdapat di permukaan bumi dan masing-masing memiliki penggunaan yang
berbeda satu sama lain. Upaya memaksimalkan hasil-hasil pertanian dapat
dipenuhi jika penunjang pokok kesuburan tanaman dapat terpenuhi, dalam hal ini
tanah yang sesuai dengan karakteristik tanaman sehingga irigasi, pemupukan dan
upaya-upaya lain untuk meningkatkan produktifitas tanaman dapat berlangsung
dengan baik (Hardjowigeno 2003).

Perbandingan relatif dalam (%) dengan plastisitas, permabilitasi, keras


dan kemudian berkembang produktivitas tanah pada daerah tertentu. Faktor-faktor
yang memengaruhi perubahan pesanan tanah yang terdiri dari tanah induk faktor
lingkungan yang mempengaruhi perubahan bahan menjadi bahan induk. Di daerah
dingin hampir semua bahan berasal dari bahan induk berkapur yang masih muda
(Dermawijaya, 2010).

BAB III. METODELOGI PRAKTIKUM


3.1. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin Dimulai dari jam 16:30
sampaikan selesai dan bertempat dilaboratorium Fisika dan Konserpasi Tanah,
Fakultas Pertanian Universitas Mataram.

3.2. Alat dan Bahan

Alat/perlengkapan

Alat-alat yang digunakan yaitu, tabung fermentasi, pipet,

Bahan

Bahan bahan yang digunakan yaitu aquades, NaOH, sampel tanah

3.3. Cara Kerja

1. Masukkan tanah pada tabung sampei garis ke 15 tambahkan 1 ml NaOH pada


tabung pertama
2. Tambahkan aquades hingga garis ke 45 kemudian ditutup rapat dengan plastik
dan di ikat dengan karet.
3. Tabung dikocok selama 2 menit hingga homogen.
4. Tabung yang tadi dibuka dan tuangkan ke tabung yang ke 2, biarkan
mengendap selama 30 menit.
5. Setelah 30 menit kemudian tuangkan ke tabung yang ke 3.

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1. Hasil

Tanah % fraksi tekstur


P D L
KLU 46,6 % 40 % 13,4% Pasir
berlempung
(loamy sand)
Loteng 16,6 % 6,6 % 76,8% Debu silt
(Si)

4.1.1. Analisis Data

I. % liat = 100 – (% I + % II) Tanah di KLU


= 100 – ( 46,6 % + 40 % )
= 100 – 86,6 %
= 13,4 %
II. % liat = 100 – (% I + % II) tanah di loteng
= - (16,6 % + 6,6 %)
= 100 – 23,2 %
= 76,8 %

4.2. Pembahasan
Tanah memiliki fungsi yang sangat vital dalam penyediaan bahan pangan,
papan, dan sandang bagi manusia (juga bagi hewan). Fungsi-fungsi tersebut
membawa konsekuensi bahwa seorang ahli tanah tidak saja dituntut untuk
berpengetahuan tentang tanah sebagai tempat tumbuh dan penyedia kebutuhan
tanaman, tetapi juga harus memahami fungsi tanah sebagai pelindung tanaman.

Pada praktikum yang dilakukan mengenai tekstur tanah yang diambi dari daerah
KLU dan Lombok tengah didapatkan hasil masing masing 13,4% dan 76,8 dan
tekstur tanahnya yaitu untuk masing masing daerah KLU 46,6 % 40 % 13,4%
Pasir berlempung (loamy sand) dan Debu silt (Si)

Kelas tekstur tanah dikelompokkan kedalam lima kelompok yaitu :

1) T1 : Tanah berstekstur halus, meliputi liat berdebu, dan liat.


2) T2 : Tanah bertekstur agak halus meliputi tekstur liat berpasir, lempung
liat berpasir, lempung berliat dan lempung liat berdebu
3) T3 : Tanah bertekstur sedang meliputi tekstur lempung, lempung berdebu
dan debu
4) T4 : tanah bertekstur agak kasar meliputi tekstur lempung berpasir.
5) T5 : tanah bertekstur kasar, meliputi tekstur pasir berlempung dan pasir

BAB V. PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang dilakukan dan juga dari pembahasanya,
jadi dapat disimpulkan bahwa :
1. Tekstur tanah perlu untuk dipelajari dan dipahami oleh petani.
2. Tanah yang diambi dari daerah KLU dan Lombok tengah didapatkan hasil
masing masing 13,4% dan 76,8 dan tekstur tanahnya yaitu untuk masing
masing daerah KLU 46,6 % 40 % 13,4% Pasir berlempung (loamy
sand) dan Debu silt (Si).
3. Kelas tekstur tanah dikelompokkan kedalam lima kelompok yaitu :
1) T1 : Tanah berstekstur halus, meliputi liat berdebu, dan liat.
2) T2 : Tanah bertekstur agak halus meliputi tekstur liat berpasir, lempung
liat berpasir, lempung berliat dan lempung liat berdebu
3) T3 : Tanah bertekstur sedang meliputi tekstur lempung, lempung berdebu
dan debu
4) T4 : tanah bertekstur agak kasar meliputi tekstur lempung berpasir.
5) T5 : tanah bertekstur kasar, meliputi tekstur pasir berlempung dan pasir

5.2. Saran

Mungkin karena terlalu banyak hal yang harus di pelajari tentang tanah itu
akan menyulitkan untuk dipahami oleh petani apalagi petani yang tidak pernah
menempuh pendidikan jadi kita sebagai pelajar harus bersabar dan terus
mengedukasi para petani agai pertanian Indonesia semakin maju

DAFTAR PUSTAKA

Hanafiah, Ali Kemas. 2005. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Raja Grafindo


Persada:Jakarta
Hardjowigeno, Sarwono. 1987.  Ilmu Tanah.  Mediyatama Sarana
Perkasa:Jakarta.

Dermanwijaya, H. 2010. Klasifikasi Tanah .Yogyakarta: Universitas Gajah Mada


Pers Hakim

Anda mungkin juga menyukai