Anda di halaman 1dari 13

PRAKTIKUM

DASAR DASAR ILMU TANAH


ACARA IV. KONSISTENSI TANAH

DISUSUN OLEH :
NAMA : ECHA AINI
NIM : C1M020038
KELAS : A

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MATARAM
2021
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan ini disusun dan disahkan sebagai salah satu bukti telah
menyelesaikan praktikum.

Mataram, (Kamis, 3 juni 2021)

Penyusun, Menyetujui,
Asisten Praktikum

ECHA AINI. Ria Rizkia Sefiana


NIM : (C1M020038) NIM :(C1B016042)
BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Konsistensi merupakan sifat tanah yang menunjukkan derajat adhesi dan


kohesi partikel tanah pada berbagai tingkat kelengasan tanah. Dalam bidang
pertanian, pemahaman tentang konsistensi tanah sangatlah penting khususnya
dalam hal pengolahan lahan atau tanah. Misalnya batas berubah warna (BBW)
yang rendah dan batas lekat (BL) yang tinggi dapat dijadikan indikator bahwa
tanah tersebut mudah diolah karena tersedia rentangan kadar lengas tanah lebar
yang baik untuk mengolah tanah.

Pengolahan tanah yang tepat sangat membantu keberhasilan penanaman yang


diusahakan. Pengolahan tanah untuk media pertumbuhan dan perkembangan
tanaman sebaiknya dilakukan pada keadaan air yang tepat, yaitu tidak terlalu
kering dan tidak terlalu basah. Hal ini dimaksudkan agar tidak merusak struktur
tanah. Pentingnya konsistensi tanah ialah untuk menentukan cara penggarapan
tanah yang efisien dan penetrasi akar tanaman di lapisan tanah bawahan.

1.2. Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu


1. Menetapkan batas cair tanah (BC)
2. Menetapkan batas lekat tanah (BL)
3. Menetapkan batas gulung tanah (BG)
4. Menetapkan batas berubah warna (BBW)
BAB III. TINJAUAN PUSTAKA

Konsistensi merupakan sifat tanah yang menunjukkan derajat adhesi dan


kohesi partikel tanah pada berbagai tingkat kelengasan tanah. Dalam bidang
pertanian, pemahaman tentang konsistensi tanah sangatlah penting khususnya
dalam hal pengolahan lahan atau tanah. Konsistensi tanah penting untuk
menunjukkan dan menetukan cara dalam tanah dan penting bagi penetrasi akar
tanaman di lapisan bawah dan kemaampuan tanah menyimpan lengas ( Mawardi ,
2011 ).

Makin tinggi tingkat konsistensi tanah, maka pengolahan pada tanah


tersebut akan makin sulit. Sama halnya sebagaimana pengaruh tekstur dan
struktur, konsistensi tanah juga memengaruhi perakaran tanaman, infiltrasi, serta
tingkat pengolahan tanah. makin tinggi konsistensi suatu tanah, makin terhambat
perakaran suatu tanaman dan infiltrasi air, serta makin sulit pengolahan pada
tanah. ( Gliessman 2000)

Ketahanan massa tanah terhadap perubahan bentuk yang di akibatkan oleh


tekanan dan berbagai kekuatan yang mempengaruhi bentuk tanah . Tanah-tanah
yangmemiliki konsistensi baik umumnya mudah di olah . Oleh karena itu dapat di
temukan dalam keadaan lembab , basah , dan kering, maka penyifatan konsistensi
tanah harus di sesuaikan dengan keadaan tanah tersebut . Konsistensi tanah dapat
di tentukan secara kualitatif dan kuantitatif . Secara kualitatif dengan cara memijat
atau membuat gulungan sedangkan secara kuantitatif di lakukan dengan cara
penentuan angka atterberg ( Nurhidayati , 2006 ).
Konsistensi tanah berhubungan dengan kandungan air pada tanah.
Penurunan kadar air menyebabkan tanah kehilangan kelekatan dan keliatan
membuat tanah tersebut menjadi gambur, kaku dan keras (Sutetdjo dan
Kartasapoetra, 2010).

BAB III. METODELOGI PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin Dimulai dari jam 16:30
sampaikan selesai dan bertempat dilaboratorium Fisika dan Konserpasi Tanah,
Fakultas Pertanian Universitas Mataram.

3.2. Batas cair tanah (BC)

Alat-Alat:

Kasagrande, pengalur atau pencolett, timbangan toples pengganti gelas beker.

Bahan: Tanah dan air

Cara kerja:

1. Ditimbang tanah sebanyak 100 gram


2. Dimasukkan kegelas Beker atau toples
3. Ditambahkan air secukupnya, dan diaduk sampai homogen berbentuk pasta
4. Diaplikasikan diatas kasagrande dengan ketebalan 1cm.
5. Dipotong bagian tengah menggunakan pengalir atau pencolet
6. Diputar kasagrande tersebut selama 25 ketukan kemudian diambil bagian
tengah tanah.
7. Ditimbang cawan kosong sebagai a gramnya kemudian dimasukkan tanah
tersebut ke cawan.
8. Ditimbang kembali untuk mendapatkan nilai b lalu dioven dan timbang
kembali lagi untuk mendapatkan nilai c.

3.3. Batas lekat tanah (BL)

Alat-Alat: Spatula, cawan, timbangan, toples pengganti gelas Beker.

Bahan: Tanah dan air

Cara kerja:

1. Ditimbang tanah sebanyak 100 gram


2. Dimasukkan tanah tersebut kedalam toples atau gelas Beker.
3. Ditambahkan air dan aduk hingga homogen sampai berbentuk pasta.
4. Dibentuk tanah tersebut seperti bola sampai melekat diatas tangan, sampai
tercapainya batas lekat lalu ditusuk dengan kedalaman 3 cm sampai tanah
benar-benar melekat pada spatula
5. Dipotong tanah tersebut untuk diambil bagian dalamnya untuk ditimbang.
6. Ditimbang untuk mendapatkan nilai b Sedangkan nilai a adalah cawan
kosong.
7. Dioven selama 1×24 jam kemudian ditimbang untuk mendapatkan nilai c

3.4. Batas gulung tanah (BG)

Alat-Alat: papan kaca, cawan, toples atau gelas Beker dan timbangan.

Bahan: tanah

Cara kerja:

1. Dimasukkan tanah kedalam toples 100 gram


2. Dimasukkan air kedalam toples tersebut dan diaduk sampai homogen dan
berbentuk pasta.
3. Diambil tanah tersebut dan gulung-gulung diatas kaca sampai berbentuk pita
kecil dengan diameter 0,3 cm
4. Dipotong bagian tengahnya lalu dimasukkan kedalam cawan kemudian
ditimbang untuk mendapatkan nilai b Sedangkan nilai a adalah cawan kosong.
5. Dimasukkan kedalam oven, setelah dioven lalu ditimbang kembali untuk
mendapatkan nilai c.

3.5. Batas berubah warna (BBW)

Alat-Alat: Cawan, toples pengganti gelas beker, papan dan timbangan.

Bahan: Tanah dan air

Cara kerja:

1. Dimasukkan tanah kedalam toples 100 gram


2. Dimasukkan air secukupnya kedalam toples.
3. Diaduk tanah tersebut hingga homogen sampai berbentuk pasta
4. Diambil tanah tersebut lalu tipiskan dibagian tepi, dibagian tengah dengan
ketebalan 3mm diatas papan
5. Dikering anginkan selama 4 jam, setelah kering kemudian dipotong, bagian
kering dan basah mencapai lebar 0,5 cm
6. Diambil tanah yang sudah yang sudah dipotong dan dimasukkan kedalam
cawan, ditimbang sebagai nilai b Dan Cawan kosong sebagai nilai a.
7. Dioven selama 1×24 jam dengan temperatur 105°-110°C keluarkan dan
dinginkan.
8. Ditimbang kembali untuk mendapatkan nilai c.
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

Tabel Konsistensi Tanah


Sifattan Sampeltan gra KL Angkaatterb Harkatatterb
ah ah m erg erg
A B C
BC KLU 3,93 16,2 12,5 43,2 31-45 Sedang
6 4 %
LOTENG 16,7 23,4 21,3 44,46 31-45 Sedang
5 1 6 %
BL KLU 3,98 9,86 8,27 37,1 31-45 Sedang
%
LOTENG 16,8 20,9 19,8 36,12 31-45 Sedang
8 5 7 %
BG KLU 4,58 10,5 9,05 34,22 31-45 Sedang
8 %
LOTENG 16,9 22,5 21,0 34,77 31-45 Sedang
1 3 8 %
BBW KLU 3,79 10,3 8,90 27,98 31-45 Sedang
3 %
LOTENG 16,9 22,5 21,0 35,73 31-45 Sedang
1 7 8 %
IP KLU BC-BG=8,98% 8,98 6-10 Rendah
%
LOTENG BC-BG=9,69% 9,69 6-10 Rendah
%
JO KLU BL-BG=2,88% 2,88 0-5 Sangat
% rendah
LOTENG BL-BG=1,35% 1,35 0-5 Sangat
% rendah
PAM KLU BC- 11-17 Sedang
15,22
BBW=15,22%
%
LOTENG BC-BBW=8,75% 6-10 Rendah
8,75
%

Analisis data

KL.

b−c
KLU = ×100 %
c−a

16,26−12,54
= ×100 %
12,54−3,9

3,72
= × 100 %
8,64

= 43,2%

b−c
LOTENG = ×100 %
c−a

23,41−21,36
= ×100 %
21,36−16,75
2,05
= × 100 %
4,61

= 44,46%

IP

KLU = BC-BG

= 43,2-34,22

=8,98%

LOTENG = BC-BG

= 44,46-34,77

=9,69%

JO

KLU = BL-BG

= 37,1-34,22

=2,88%

LOTENG = BL-BG

= 36,12-34,77

=1,35%

PAM

KLU = BC-BBW

= 43,2-27,98

=15,22

LOTENG = BC-BBW

= 44,46-35,73
=8,73%

4.2. Pembahasan
Konsistensi merupakan sifat tanah yang menunjukkan derajat adhesi dan
kohesi partikel tanah pada berbagai tingkat kelengasan tanah. Dalam bidang
pertanian, pemahaman tentang konsistensi tanah sangatlah penting khususnya
dalam hal pengolahan lahan atau tanah. Misalnya batas berubah warna (BBW)
yang rendah dan batas lekat (BL) yang tinggi dapat dijadikan indikator bahwa
tanah tersebut mudah diolah karena tersedia rentangan kadar lengas tanah lebar
yang baik untuk mengolah tanah.

Dari tabel tersebut telah di dapatkan batas cair tanah (BC) batas lekat tanah (BL)
batas gulung tanah (BG) batas berubah warna (BBW) yang telah diambil sampel
dari KLU dan Loteng. Pada tanah KLU didapatkan Bc 43,2%, Bl 37,1%, Bg
34,22%, Bbw 27,98%, Ip 8,98%, Jo 2,88%, Pam 15,22%. Sedangkan di Loteng
didapatkan Bc 44,46%, Bl 36,12%, Bg 34,77%, Bbw 35,73%, Ip 9,69%, Jo
1,35%, PAM 8,75%. Dari tapel diatas juga sudah ditentukan angkaatterberg dan
harkatatterberg.

Manfaat yang dapat dilakukan setelah mengetahui konsistensi tanah dibidang


pertanian adalah dapat memperoleh atau mempermudah dalam pengolahan tanah
yang dimana tanah ditempat yang berbeda memiliki konsistensi berbeda-beda.
Dengan mengetahui hal tersebut dapat membuat konsistensi tanah yang sesuai
tanaman yang ditanam sehingga dapat membantu meningkatkan produksi
pertanian. Dan juga dapat mengurangi dampa erosi yang terjadi di lahan pertanian
yang berlereng.
BAB V. PENUTUP

1.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang didapatkan dari praktikum kali ini adalah :

1. Batas cairnya (BC) KLU dan Lomteng didapat KLnya masing-masing


43,2% dan 44,46%.
2. Batas lekat (BL) KLU dan Loteng didapat KLnya masing masing 37,1%
dan 36,12
3. Batas gulung (BG) KLU dan Loteng didapat KLnya masing masing
34,22% dan 34,77%.
4. Batas berubah warna (BBW) KLU dan Loteng didapat KLnya masing
masing 27,98% dan 35,73%.

1.2. Saran

Pada saat praktikum seperti sekarang ini yang memang sangat sulit untuk
melakukan praktikum secara tatap muka karena covid-19, tetapi bukan berarti itu
menjadi hal untuk menghambat kita, walaupun praktikum dilakukan secara online
dengan dikirimnya Vidio yang mungkin agak sulit untuk dipahami.

DAFTAR PUSTAKA

Mawardi, M. 2011. Tanah – air - Tanaman : irigasi dan konservasi air. Bursa
ilmu. Yogyakarta.

Gliessman,R.S.2000. AGROECOLOGY Ecological Processes in Sustainable


Agriculture. CRCPress LLC., Florida.

Nurhidayati, 2006. Penuntun Praktikum Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Fakultas


Pertanian Unisma . Malang.

Kartasapoetra, G., A.G. Kartasapoetra, M.M. Sutedjo. 2010. Teknologi


Konservasi

Tanah dan Air Edisi Kedua. PT Rineka Cipta. Jakarta. 194 hlm.

Anda mungkin juga menyukai