Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN SEMENTARA PRAKTIKUM

DASAR-DASAR ILMU TANAH

Disusun Oleh:

Nama/Nim : Ramanda Prayoga/22460

Kelas : SPKS B

Acara 3 : Struktur Tanah

Coass : Andi Kismawanto

FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER
2022
A. ACARA IIIA: Menetapkan Kerapatan Massa Tanah (BV)
B. TANGGAL : 8 Maret 2022
C. TUJUAN : Untuk menetapkan kerapatan massa tanah (BV)
D. METODE : Lilin
E. ALAT DAN BAHAN
1. Contoh tanah gumpalan kering udara
2. Cawan pemanas lilin
3. Lampu spritus
4. Penumpu kaki 3
5. Tabung ukur
6. Pipet ukur 10 ml
7. Thermometer
CARA KERJA
1. Ambil sebongkah contoh tanah sedemikian rupa, sehingga dapat masuk ke
dalam gelas ukur dengan longgar. Bersihkan permukaannya dari butir-
butir tanah yang menempel secara hati-hati dengan kuas, ikat dengan
benang sehingga dapat digantung. Timbang bongkah tanah ini misal a
gram.
2. Cairkan lilin dalam cawan pemanas, ukur suhunya dengan Thermometer.
Celupkan bongkah tanah pada lilin yang mencair dengan suhu tepat 600C.
Lilin cair dapat meresap masuk ke dalam pori-pori tanah jika suhunya
lebih tinggi dari 600C, tetapi bila lilin meneair pada suhu < 600C maka
tidak akan menempel pada bongkah tanah sehingga bila dicelupkan ke
dalam air, air dapat masuk ke pori-pori dalam bongkah tanah. Pastikan
lilin betul-betul menutupi permukaan bongkah secara merata. Setelah
dingin timbanglah bongkah tanah yang dibungkus lilin tersebut misal b
gram
3. Isi gelas ukur dengan air sampai volume teftentu misal p ml dan
tenggelamkan bongkah tanah berlilin ke gelas ukur (volume air akan naik).
Tambah volumenya dengan pipet ukur sampai tepat di garis volume
tertentu (misal q ml). Catat berapa ml air yang telah ditambahkan dari
pipet ukur, misal r ml

A. HASIL PENGAMATAN
1. Data Pengamatan
 Berat bongkah tanah (a) = 6,07 gram
 Berat bongkah dilapisi lilin (b) = 6,34 gram
 Volume awal (p) = 30 ml
 Volume akhir (q) = 34 ml
 Jumlah air yang ditambah (r) = 0 ML

2. Rumus

BTKM = x a gram

Vol. Bogkah (VBT) = (q-r-p) - ml

BJ Lilin = 0,87

Keapatan Massa Tanah (BV) = gr/cm3

3. Perhitungan

BTKM = x 6,07

= 0,68 x 6,07

= 4,12 gr
VBT = (34 – 30 – 0) - ml

=4-

= 4 – (-0,6)

= 4,6 ml

BV =

= 0,89 gr/cm3

A. ACARA III B : Kerapatan Butir Tanah (BJ)


B. TANGGAL : 08 maret 2022
C. TUJUAN : Untuk mengetahui kerapatan butir tanah
D. METODE : Piknometri
E. ALAT DAN BAHAN
1. Contoh tanah gumpalan kring udara
2. Cawan pemanas lilin
3. Lampu spirtus
4. Penumpu kaki 3
5. Tabung ukur
6. Pipet ukur 10 ml
7. Thermometer
F. CARA KERJA
1. ambil sebongkah contoh tanah sedemikian rupa sehingga dapat masuk ke
dalam gelas ukur dengan longgar. Bersihkan permukaannya dari butir2
tanah yang menempel secara hati2 dengan kuas, ikat dengan benang
sehingga dapat digantung. Timbang bongkah tanah ini missal agram.
2. cairkan lilin dalam cawan pemanas, ukur suhunya dengan thermometer.
Celupkan bongkah tanah pada lilin yang mencair dengan suhu tepat 60oC,
tetapi bila lilin mencair pada suhu < 60oC maka tidak akan menempel pada
bongkah tanah sehingga bila di celupkan air, air dapat masuk ke pori2
dalam bongkah tanah, pastikan lilin betul betul menutupi permukaan
bongkah tanah secara merata. Setelah dingin timbanglah bongkah tanah
yang dibungkus lilin tersebut missal b gram.
3. Isi gelas ukur dengan air sampai volume tertentu missal p ml dan
tenggelamkan bongkah tanah berlilin ke gelas ukur (volume air akan naik).
Tambah volumenya dengan pipet ukur sampai tepat di garis volume
tertentu (missal q ml). catat berapa ml air yang telah di tambahkan dari
pipet ukur, misal r ml.

G. HASIL PENGAMATAN
1. Data Pengamatan
 Piknometer kosong (a) : 28,26 gram
 Piknometerisi air penuh (b) : 63,77 gram
 Suhu (T1) : 28˚C (BJ1: 0,9963)
 Piknometer + tanah 5 gram (c) : 33,22 gram
 Piknometer + tanah = air penuh (d) : 62,28 gram
 Suhu (T2) : 29˚C (BJ2: 0,9960 )
 KL 2mm : %

2. Rumus
BTKM : x (c – a) gram

Vol.Butir Tanah (VBT) :

Kerapatan Butir (BJ) : gr/cm3

Porositas (n) : x 100%

3. Perhitungan

BTKM = x (33,22 – 28,26)


= 0,89 x 4,96

= 4,41 gr

VBT = (63,77-28,26 / 0,9963) – (62,28-33,22 / 0,9960)


= 35,64 – 29,17
= 6,47 ml

BJ =
= 0,68 gr/cm3

Porositas = (1- ) x 100%


= -30%

B. PEMBAHASAN

Pada pratikum ketiga Dasar-dasar Ilmu Tanah, kita akan membahas


mengenai “Menetapkan Kerapatan Massa Tanah (BV) dan Kerapatan Butir
Tanah (BJ)”. Dengan tujuan Menetapkan Kerapatan Massa Tanah (BV).
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu contoh tanah
gumpalan kering udara dan air, sedangkan alat yang dipakai berupa cawan
pemanas lilin, lampu spiritus, pemumpu kaki 3, tabung ukur, pipet ukur 10
ml, dan thermometer.

Struktur tanah merupakan susunan atau agresasi partikel tanah (pasir,


debu, dan tanah liat) yang terbentuk secara alamiah. Namun, struktur
tersebut dibatasi oleh tingkatan dan bidang yang berbeda pada setiap
ukuran dan bentuknya. Sebagai gambaran, suatu daerah yang memiliki
curah yang tinggi akan memiliki struktur yang remah. Namun hal tersebut
tidak berlaku pada daerah yang panas, karena pada kondisi tersebut,
struktur tanahnya cenderung lebih prisma pada lapisan bawahnya.

Mengutip dari kompas.com, CJ Bronik dalam Soil Structure and


Management (2005) mengatakan bahwa struktur tanah bisa memberikan
pengaruh penting dalam kondisi edafis dan lingkungan. Nah, fungsi
tersebut sering dinyatakan sebagai tingkat stabilitas agrerat atau bahan-
bahan mineral tidak bergerak dalam lingkungan hidup yang meliputi :
pasir, debu, batu, kerikil, pecahan batu yang bercampur semen, dan kapur.

Setiap bagian pada struktur tanah itu saling terkait satu dengan yang lain
oleh bahan organik dan bagian zat alami lainnya. Ini yang membuat
bentuk, ukuran, dan sifat dari setiap bagian berbeda. Dalam Geografi
Membuka Cakrawala Dunia (2006), Bambang Utoyo menjelaskan jika
struktur tanah menggambarkan susunan gumpal tanah menjadi bentuk-
bentuk tertentu.

Struktur tanah yang baik adalah mengandung udara dan air dalam jumlah
cukup dan seimbang serta mantap. Struktur seperti ini hanya terdapat pada
ruang pori-pori besar dengan perbandingan yang sama antara pori-pori
makro dan mikro serta tahan terhadap kekuatan tetesan air hujan. Selain itu
struktur yang baik mempunyai perbandingan antara padatan, air dan udara
yang sama.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pembentuk struktur tanah,


yaitu : Bahan Organik, Aktivitas Makhluk Hidup, Tekstur Perakaran,
Organisme, Bahan Induk, dan Erosi.

Adapun juga Macam-macam Bentuk Struktur Tanah, yaitu: Granular,


yaitu struktur tanah yang berbentuk granul, bulat dan porous, struktur ini
terdapat pada horison A. Gumpal (blocky), yaitu struktur tanah yang
berbentuk gumpal membuat dan gumpal bersudut. Prisma (prismatic),
yaitu struktur tanah dengan sumbu vertical lebih besar daripada sumbu
horizontal dengan bagian atasnya rata, struktur ini terdapat pada horison B
pada tanah iklim kering. Tiang (columnar), yaitu struktur tanah dengan
sumbu vertical lebih besar daripada sumbu horizontal dengan bagian
atasnya membulat, struktur ini terdapat pada horison B pada tanah iklim
kering. Lempeng (platy), yaitu struktur tanah dengan sumbu vertikal lebih
kecil daripada sumbu horizontal, struktur ini ditemukan di horison A2 atau
pada lapisan padas liat. Remah (single grain), yaitu struktur tanah dengan
bentuk bulat dan sangat porous, struktur ini terdapat pada horizon A.

Porositas tanah adalah persentase volume tanah yang ditempati butiran


padat. Pori tanah jika dalam keadaan basah seluruhnya akan terisi oleh air,
baik pori mikro, pori meso ataupun pori makro. Sebaliknya pada keadaan
kering, pori makro dan sebagian pori meso terisi udara. Tanah yang
strukturnya gembur atau remah dengan tindakan pengolahan tanah yang
intensif dan bertekstur lempung, umumnya mempunyai porositas yang
besar. Porositas perlu diketahui karena merupakan gambaran aerasi dan
drainase tanah.

Tanah pertanaman cenderung mempunyai ruang pori yang rendah, jika


dibandingkan dengan tanah asli.Pengurangan ini biasanya dihubungkan
dengan menurunnya bahan organik yang menyebabkan kurangnya butiran-
butiran tanah. Jumlah pori dalam subsoil tanah pertanaman menjadi
berkurang meskipun agak lambat.
H. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum Dasar Ilmu Tanah pada Acara 3 yang berjudul
“Struktur Tanah” dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Struktur tanah merupakan susunan atau agresasi partikel tanah (pasir,


debu, dan tanah liat) yang terbentuk secara alamiah.
2. Dari perhitungan acara III (A) dapat disimpulkan bahwa hasil dari
BTKM = , VBT (volume butir tanah) = ml, dan BV (kerapatan
massa tanah) = gram/cm³. Sedangkan untuk perhitungan bagian III
(B) didapat BTKM = gram, VBT (volume butir tanah) = ml, BJ
(kerapatan butir) = dan untuk Porositasnya = %.
3. Jika suatu daerah memiliki curah yang tinggi, maka tanah di daerah
tersebut berstruktur remah, sedang di daerah yang panas struktur
tanah cenderung lebih prisma pada lapisan bawahnya.
4. Kerapatan isi tanah (bulk density) merupakan berat (massa) atau
satuan volume tanah kering, umumnya dinyatakan dalam g/cm3.
5. Setiap bagian pada struktur tanah itu saling terkait satu dengan yang
lain oleh bahan organik dan bagian zat alami lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2020. Buku Panduan Praktikum Dasar-Dasar Ilmu Tanah.


Yogyakarta: Instiper. Yogyakarta. Diakses pada tanggal
18 Maret 2021 pukul
20.00 WIB
Ariwelianto. 2019. Struktur tanah.
https://www.kompas.com/skola/read. Diakses
pada tanggal 20 Maret 2021 pukul 17.56 WIB.
Habibanurul. 2013. kerapatan tanah.
https://kyoyusenta.compengambilan.html Diakses pada
tanggal 20 Maret 2021 pukul 20.55 WIB.
Yuhanalkhairi.2019. Struktur Tanah.
https://www.99.co/id/panduan/strukturtanah.
Diakses pada tanggal 20 Maret 2021 pukul 22.42 WIB.
Erlangga : Jakarta. Tim Asisten dan Dosen. 2010.
Penuntun Dasar-dasar
Ilmu Tanah. Universitas Hasanuddin Press : Makassar.
Diakses pada Tanggal 20 Maret 2020 pukul 23.18 WIB.

Anda mungkin juga menyukai