b. Alat
1. Cawan porselen.
2. Pestel (penumbuk/penggerus) dengan kepala karet atau terbungkus
karet.
3. Spatula.
4. Pelat kaca (30 cm × 30 cm).
5. Saringan No. 40.
6. Batang kawat ø 3 mm untuk ukuran pembanding.
7. Air suling.
8. Alat-alat pemeriksaan kadar air (oven, timbangan, gelas ukur, dan
desikator)
c. Langkah-Langkah
1. Taruhlah contoh tanah dalam cawan porselen, campur air sedikit demi
sedikit, aduk sampai benar-benar merata.Kadar air tanah yang diberikan
adalah sampai tanah bersifat cukup plastis dan dapat mudah dibentuk
menjadi bola dan tidak terlalu melekat pada jari, bila ditekan dengan
jari.Kemudian timbang cawan dan tanah tersebut, sebeluh diisi tanah
cawan harus ditimbang terlebih dahulu.
2. Remas dan bentuklah menjadi bentuk bola atau bentuk ellipsoida dari
contoh tanah seberat sekitar 8 gram (diameter 13 mm). Gilinglah bola uji
ini di atas pelat kaca yang terletak pada bidang mendatar di bawah jari-jari
tangan dengan tekanan secukupnya sehingga akan terbentuk batang-
batang yang diameternya rata. Gerakan menggiling tanah gunakan
kecepatan kira-kira tiap ½ detik satu gerakan maju mundur.
3. Bila pada penggilingan diameter batang telah menjadi sekitar 3 mm
(bandingkan dengan batang kawat pembanding) dan ternyata batang ini
masih licin, ambil dan potong-potong menjadi 6 atau 8 bagian; kemudian
remas seluruhnya antara ibu jari dan jari-jari lain dari kedua tangan sampai
homogen.
4. Selanjutnya giling lagi seperti tadi. Jika digiling menjadi batang
berdiameter 3 mm, ternyata batang masih licin, ulangi lagi remas menjadi
bentuk bola lagi dan giling lagi, dst sampai batang tanah tampak retak-
retak dan tidak dapat digiling menjadi batang yang lebih kecil (meskipun
belum mencapai diameter 3 mm).
5. Segera masukkan batang adonan tanah tersebut ke dalam cawan dan
kemudian masukan dalam oven 24 jam, dan setelah itu ditimbang.
e. Dokumentasi
C. INDEKS PLASTISITAS/PLASTICITY INDEX (PL)
IP= Batas Cair (LL)-Batas Plastis (PL)
= 95 - 60,03
= 34,97