Anda di halaman 1dari 13

LABORATORIUM GEOTEKNIK DAN TRANSPORTASI

POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN


Jln. Brigjend H. Hasan Basri, Banjarmasin 70123 Telp. ( 0511 ) 3305052- 3307757
Fax. 0511- 3305052 E-mail : poliban@poliban.ac.id

BATAS CAIR (LIQUID LIMIT)

TUJUAN
1. Untuk mengetahui batas cair dari suatu sampel tanah.
2. Untuk mengetahui prosedur kerja dalam menentukan batas cair sampel tanah.

DASAR TEORI
Transisi dari padat ke semi padat disebut batas susut (shrinkage limit) =
SL=WS. Yaitu besar kadar air tanah dimana tanah tersebut mempunyai volume
terkecil saat airnya mongering. Transisi dari semi padat ke plastis disebut batas
plastis (plastic limit) = PL= WP. Yaitu besar kadar air dimana tanah apabila
digulung sampai diameter 3,2 mm tanah akan retak-retak. Transisi dari plastis
ke cair disebut batas cair (liquid limit) = LL = WL yaitu kadar air dimana tanah
akan mengalir akibat berat sendiri.

GRAFIK BATAS – BATAS ATTERBERG

Variasi volume dan kadar air pada kedudukan batas cair, batas pasis,
danbatas susut. Bila pada tanah yang berada pada kondisi cair (titik P) kemudian
kadar airnya berkurang hingga titik Q, maka tanah menjadi lebih kaku dan tidak
lagimengair seperti cairan. Kadar air titik Q ini disebut batas cair (liquid limit)
yang disimbolkaan dengan LL. Bila taanah teru menjadi kering hingga titik R,
tanah yang dibentuk mulai mengalami retak-retak yang mana kadar air pada
batas ini disebut dengan batas plastis (plastic limit), PL. Rentang kadar airnya
dimana tana berada dalam kondisi plastis, antara titik Q dan R, disebut dengan
indek plastisitas (plasticity index). Jika kadar air tanah terus berkkurang hingga
ke titik S, tanah menjadi kering dan berada dalam kondisii padat. Dalam kondisi
ini, berkurangnya kadar air tidak menyebabkan terjadinya perubahan volume.
Kadar air yang mana tanah berubah dari kondisi agak padat menjadi padat
dinamakan dengan batas susut (shrinkage limit), SL. Batas cair ini merupakan
salah satu parameter yang dapat digunakan untuk mengetahui kemampuan
kembang-susut tanah.
Batas cair adalah kadar air terendah tanah dalam keadaan cair. Apabila
kadar air dikurangi terus sampai nilai tertentu tanah akan berubah dari keadaan
cair menjadi plastis. Tanah ini akan mengalami pengurangan volume seirama
dengan pengurangan kadar air.
Batas cair hanya dapat diukur pada tanah berbutir halus yakni tanah yang
lolos saringan No.40 pada kadar air yang cukup tinggi. Tanah berbutir halus
berada dalam keadaan cair yaitu mudah menyebar dengan goyangan / tekanan
sedikit. Apabila kadar airnya dikurangi terus sampai nilai tertentu, tanah
berubah dari eadaan cair menjadi plastis, dimana kadar air pada saat ini disebut
batas cair.
Untuk menentukan batas cair dibuat grafik hubungan antara jumlah
ketukan dengan kadar air dimana absisnya adalah jumlah ketukan (N) dan
ordinatnya adalah kadar air (w) sampe tanah tersebut. Adapun ketentuan jumlah
pukulan Casagrande dalam menentukan batas cairnya adalah sebagai berikut :
 10 - 20 ketukan.
 21 - 30 ketukan
 30 - 40 ketukan
 40 – 50 ketukan
Berdasarkan data-data dari sampel, diperoleh garis kurva linear kadar air dengan
jumlah ketukan (N) 25 kali yang menyinggung garis kurva tersebut sehingga
diperoleh kadar air sebagai batas cair.

Kurva batas cair

Batas cair berbanding lurus dengan sifat perubahan volume tanah akibat
pembebanan. Jadi semakin tinggi Batas Cair, semakin besar kemungkinan
terjadi perubahan volume akibat beban yang dilimpahkan kepada tanah tersebut.
Untuk menentukan batas cair (LL), terlebih dahulu ditenukan kadar air (w)
dengan persamaan sebagai berikut :

berat air
W= x 100 %
berat tanah kering

ALAT DAN BAHAN

 Alat

1. Pelat kaca

foto

2. Timbangan digital dengan ketelitian 0.01 gr

foto

3. Cassagrande
foto

4. Groving tool

foto

5. Oven

foto

6. Saringan no.40

foto

7. Spatula

foto

8. Cawan

foto

 Bahan

1. Tanah lolos saringan no.40

Foto

2. Air suling

Foto

LANGKAH KERJA

1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan


2. Mengambil contoh tanah yang lolos saringan no.40
Foto

3. Menimbang semua cawan yang akan digunakan, kemudian catat asil


timbangan masing-masing cawan.

FOTO

4. Membuat pasta tanah dengan mencampur tanah diatas plat kaca dengan air
suling dan diaduk dengan menggunakan spatula hingga homogen.
FOTO

5. Mengambil contoh tanah yang telah tercampur dan meletakannya diatas


cawan cassagrande.
6. Permukaan tanah dalam cawan diratakan sehigga sejajar dengan pinggiran
cawan
FOTOO
7. Membuat alur pada contoh tanah, dengan menggunakan grooving tool pada
permukaan contoh tanah.

FOTOO

8. Dengan bantuan alat pemutar, cawan akan terangkat naik turun, dengan
kecepatan 2 putaran / detik.

FOTOO

9. Pemutaran dihentikan jika alur mulai tertutup dan dihitung berapa ketukan
yang dibutuhkan.

FOTOO

10. Contoh tanah tersebut kemudian diambil dan dimasukkan dalam cawan
kemudian ditimbang dengan menggunakan timbangan digital, lalu cawan
tersebut kedalam oven pengering untuk mengetahui kadar airnya.

FOTOO

11. Percobaan diatas kemudian kita ulangi dengan kadar air yang berbeda,
dimana jumlah ketukan yang diharappkan, yaitu :
a. 2 sampel kurang dari 25 ketukan
b. 2 sampel lebih dari 25 ketukan
12. Untuk menentukan batas cair dibuat grafik dimana absis adalah jumlah
ketukan (N) dan ordinat adalah kadar air contoh tanah yang bersangkutan.
Berdasarkan data-data dari sampel diperoleh garis kurva kadar air dengan
jumlah ketukan sebanyak 25 kali yang menyinggung garis kurva tersebut
sehingga diperoleh kadar air untuk batas cair.
LABORATORIUM GEOTEKNIK DAN TRANSPORTASI
POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN
Jln. Brigjend H. Hasan Basri, Banjarmasin 70123 Telp. ( 0511 ) 3305052- 3307757
Fax. 0511- 3305052 E-mail : poliban@poliban.ac.id

PENGAMATAN BATAS DAN PERHITUNGAN


BATAS CAIR

Mata Kuliah : Uji Tanah 1


Lokasi : Laboratorium Geoteknik dan Transportasi POLIBAN
Kedalaman : Bor Hole 1 kedalaman 1,9 m
Tanggal : 08 Desember - 10 Desember 2020

BATAS CAIR :
Penentuan NO. 1 2 3 4
1 Jumlah ketukan 18 28 36 46
2 Tempat / Cawan No. 2 1 4 3
3 Berat cawan + Tanah basah Gr 47.8 57.2 81.7 73.2
4 Berat cawan + Tanah kering Gr 36.3 42.2 59.5 53.9
5 Berat Air (3)-(4) Gr 11.5 15 22.2 19.3
6 Berat Cawan Gr 12.9 9.6 13.2 13.2
7 Berat tanah kering (4)-(6) Gr 23.4 32.6 46.3 40.7
8 kadar air (5)/(7)*100 % 49.15 46.01 47.95 47.42

100
90
80
70
Kadar Air (%)

60
50
40
30
20
10
10 100
Kadar Air %

Jumlah Ketukan

Anda mungkin juga menyukai