Anda di halaman 1dari 3

KADAR AIR

Tujuan :
Untuk menentukan kadar air yang terdapat dalam suatu masa tanah

Kompetensi :
Mahasiswa dapat menguji kadar air dalam suatu masa tanah dengan baik

Indikator :
Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian kadar air
Mahasiswa mampu menjelaskan prosedur pengujian dengan baik
Mahasiswa dapat melakukan pengujian kadar air
Mahasiswa dapat membuat laporan sesuai dengan format yang diberikan

Dasar Teori

Sebagian besar dari kegiatan pengujian tanah memerlukan data tentang kadar air
atau jumlah air yang terkandung dalam suatu masa tanah. Kadar air adalah
perbandingan antara berat air dengan berat kering tanah, dinyatakan dalam persen.
Di alam, tanah berpasir atau tanah berbatu mempunyai kadar air antara 15%
sampai 20%. Tanah dengan butiran halus (lempung dan lanau) dapat mempunyai
kadar air yang besarnya mencapai 80% sampai 100%. Tanah gambut atau tanah
organik dapat mempunyai kadar air sampai 500%.

1. Peralatan
1. Oven, yang memiliki pengaturan suhu.
2. Timbangan
3. Container
4. Desikator
2. Benda uji
Untuk hasil pengujian yang lebih baik, berat dan ukuran minimum dari contoh benda
uji yang akan diperiksa kadar airnya, adalah seperti pada tabel di bawah ini :

Tabel 5.1 Ukuran benda uji untuk pengujian kadar air

Ukuran butir terbesar Berat minimum


( mm ) Benda uji (gr)

2” (50,8 mm) 1000 – 1200


½” (12,7 mm) 300 – 500
4,75 mm ( Ayakan No. 4) 100 – 150
0,42 mm (Ayakan No. 40) 10 – 40

3. Perhitungan
Ww W −W 1
ω= x 100 %= 2 x 100 %
Ws W 3 −W 1
Dimana :
 = kadar air
Ws =Berat contoh tanah kecincin
Ww = Berat air
W1 = berat container
W2 = Berat container +berat contoh tanah basah
W3 = berat container + contoh tanah kecincin
Catatan :
Kemungkinan-kemungkinan kesalahan yang dapat terjadi :
 Contoh tanah tidak mewakili, contoh untuk mengetahui kadar air tanah
lempung berkerikil, maka contoh tanah yang diambil harus mewakili lempung
dan kerikil yang terkandung dalam tanah.
 Contoh tanah yang terlalu sedikit sehingga ketelitian kurang.
 Kemungkinan kehilangan air sebelum menimbang, oleh karena itu contoh
tanah basah harus secepatnya ditimbang setelah diambil.
 Ketidaktelitian suhu oven
 Contoh ditimbang sebelum berat keringnya tetap.
 Penyerapan air oleh tanah yang sudah dioven sebelum ditimbang.
 Menimbang contoh tanah dalam keadaan masih panas karena dapat
mempengaruhi kepekaan timbangan.
 Berat container yang tidak benar.

Tabel 5.2 Menentukan Kadar Air

Deskripsi tanah :..........................................................................................................


Lokasi :..........................................................................................................
Nomor benda uji :..................
Diuji oleh :..........................................................................................................
Tanggal :..................

No. Berat container Berat container Berat container Kadar air


Containe dan tanah dan tanah
r W1 (gr) basah kering  (%)
W2 (gr) W3 (gr)

Anda mungkin juga menyukai