JOB VIII
BATAS PLASTIS (Plastic Limit)
A. Tujuan
Untuk menentukan batas plastis contoh tanah yakni kadar air terendah
dalam keadaan plastis.
B. Dasar Teori
Batas plastis adalah kadar air terendah dari tanah dalam keadaan
plastis. Kadar air tanah mulai retak ketika digulung menjadi gulungan yang
tipis, dimana diameternya 3 – 3,25 mm. Batas plastis adalah batas yang
terletak diantara kondisi plastis dan semi padat. Apabila kadar air didalam
tanah berkurang, maka tanah menjadi lebih keras dan memiliki kemampuan
untuk menahan perubahan bentuk. Perubahan tanah dari cair menjadi
padat tersebut akan melalui fase yang dinamakan semi padat.
Ww
wc= x 100 %
Ws
Dimana :
wc = Kadar air (%)
Ww = Berat air (gr)
Ws = berat tanah kering (gr)
Indeks plastis (IP) adalah perbedaan antara batas cair dengan batas
plastis yang dinyatakan dengan persamaan :
IP = LL – PL
Dimana :
IP = Indeks plastis
LL = Batas cair
PL = Batas Plastis
KELOMPOK 1
2A D3 TEKNIK KONTRUKSI SIPIL
LABORATORIUM PENGUJIAN TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
Untuk menentukan jenis tanah, kita dapat melihat dari grafik berikut yaitu
diagram plastisitas tanah.
KELOMPOK 1
2A D3 TEKNIK KONTRUKSI SIPIL
LABORATORIUM PENGUJIAN TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
b. Bahan
1. Tanah yang lolos saringan No. 40
2. Air suling
D. Langkah Kerja
1. Siapkan semua peralatan dan bahan yang akan digunakan.
2. Timbang cawan kosong (W₁), lalu catat hasilnya.
3. Campur tanah kering yang telah dioven dan telah disaring dengan
saringan N0. 40 diatas plat kaca dengan air suling dan diaduk dengan
menggunakan spatula hingga homogen.
4. Sampel tanah tersebut digulung diatas plat kaca hingga membentuk
batangan-batangan berdiameter 3mm. jika batangan tanah retak
sebelum mencapai 3mm, maka tanah tersebut terlalu kering dan harus
diulangi dengan menambahkan air suling, dan sebaliknya jika batangan
tanah sudah mencapai diameter 3 mm dan belum menunjukkan retak
maka tanah terlalu basah sehingga perlu ditambahkan tanah dan diaduk
dengan spatula hingga homogeny
5. Mengambil sampel tanah basah untuk diperiksa kadar airnya dengan
memasukkannya kedalam caawan kemudian timbang beratnya (W₂)
6. Memasukkan cawan tersebut kedalam oven selama ± 24 jam.
7. Mengeluarkan cawan + tanah kering dari dalam oven kemudian timbang
beratnya setelah suhu sampel sudah normal.
KELOMPOK 1
2A D3 TEKNIK KONTRUKSI SIPIL
LABORATORIUM PENGUJIAN TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
Analisa Perhitungan :
- Sampel I
Kadar air
W ₂−W ₃
wc= x 100 %
W ₃−W ₁
35 ,73−32 , 94
= x 100 %
32, 94−29 , 86
= 11.19 %
- Sampel II
Kadar air
W ₂−W ₃
wc= x 100 %
W ₃−W ₁
41.35−38.15
= x 100 %
38.15−25.03
= 8.39%
KELOMPOK 1
2A D3 TEKNIK KONTRUKSI SIPIL
LABORATORIUM PENGUJIAN TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
KELOMPOK 1
2A D3 TEKNIK KONTRUKSI SIPIL
LABORATORIUM PENGUJIAN TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
G. Kesimpulan
Dari hasil pengujian yang telah dilakukan diperoleh Batas Plastis (PL)
sebesar 10% dan Indeks Plastisitas (PI) sebesar 19% sehingga sampel
tanah ini termasuk jenis tanah Lempung dengan batas cair rendah (CL).
KELOMPOK 1
2A D3 TEKNIK KONTRUKSI SIPIL
LABORATORIUM PENGUJIAN TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
KELOMPOK 1
2A D3 TEKNIK KONTRUKSI SIPIL
LABORATORIUM PENGUJIAN TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
i. `Dokumentasi
KELOMPOK 1
2A D3 TEKNIK KONTRUKSI SIPIL