6.1.2 Alat-alat
a. Cawan porselin beserta pastel (alat penumbuk)
b. Spatula
c. Plat kaca
d. Saringan No. 40 (lebih besar dari 0,425 mm)
e. Batang kawat berdiameter 3 mm (untuk pembanding)
f. Oven dengan suhu 105-110° C
g. Alat pemeriksa kadar air
h. Destilasi
37
Praktikum Penyelidikan Tanah 38
6.1.4 Pelaksanaan
a. Untuk tanah dengan ukuran lebih kecil dari 0,425 mm dapat langsung
diperiksa tanpa persiapan terlebih dahulu. Apabila contoh tanah banyak
mengandung butir-butir kasar akan sulit untuk dibuat menjadi liat.
b. Contoh tanah yang telah lolos dari saringan no.40, dimasukkan dalam cawan
porselin, lalu diberi air sedikit demi sedikit sampai benar.
c. Tanah dalam cawan porselin diremas-remas dan digiling di atas kaca,
sehingga mencapai diameter 3 mm (untuk itu bandingkan dengan kawat
pembanding yang berdiameter 3 mm). Apabila sampai diameter 3 mm tanah
belum retak-retak/tetap licin maka diulangi lagi sampai memperoleh tanah
berdiameter 3 mm dan tepat mulai retak-retak. Pada gerakan menggiling
tanah digunakan kecepatan rata-rata 2 detik tiga kali gerakan maju mundur.
d. Kumpulkan tanah yang retak-retak tersebut ke dalam alat pemeriksa kadar
air yaitu cawan aluminium, lalu ditimbang = W 2 (sebelumnya cawan kosong
ditimbang dahulu = W1) lalu masukkan dalam oven dengan temperatur 105
ºC -110º C.
e. Cawan + tanah dikeluarkan dari oven dan didinginkan dalam desikator,
kemudian ditimbang beratnya = W3.
6.1.5 Hitungan
6.1.5.1 Rumus
Berat Air
Kadar air = x 100 %
Berat Tanah Kering
W1 = Berat cawan kosong
W2 = Berat cawan + tanah basah
W3 = Berat cawan + tanah kering
W2 - W3 = Berat air
W3 - W1 = Berat tanah kering
Rumus Index Plastisitas : IP = LL - PL
LL = Batas cair
PL = Batas plastis
IP = Index plastisitas
= 28,53 %
Kode Cawan A B
Berat Cawan Kosong W1 14,03 13,68
Berat Cawan + Tanah Basah W2 19,05 19,10
Berat Cawan + Tanah Kering W3 18,01 17,82
Berat Air ww = w1 - w2 1,04 1,28
Berat Tanah Kering ws = w2 - wc 3,98 4,14
ww
Kadar Air w= ×100% 26,13 30,92
ws
Batas Plastis 28,53
6.2.2 Alat-alat
a. Alat batas cair casagrande.
b. Alat pembarut.
c. Cawan porselin dan pastel.
d. Spatula.
e. Saringan no. 40.
f. Air destilasi.
g. Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram.
h. Oven dengan pengatur suhu 105 -110 C
i. Cawan aluminium + tutup
6.2.4 Pelaksanaan
a. Contoh tanah diambil secukupnya, dikeringkan dalam oven lalu setelah
kering ditumbuk dalam cawan porselin sampai halus (menggunakan pastel).
b. Tanah tersebut disaring dengan saringan No. 40 ,tanah yang lolos dari
saringan tersebut dipakai untuk percobaan.
c. Tanah diambil secukupnya dan dimasukkan dalam cawan lalu diberi air
destilasi sedikit demi sedikit sambil diaduk rata, sehingga diperoleh adukan
yang betul-betul rata dan homogen.
d. Tanah yang sudah liat diambil dengan spatula kemudian dimasukkan dalam
cawan casagrande, diratakan dan dibuat mendatar dengan ujung cawan,
sehingga diperoleh tebal terdalam tanah kira-kira 1 cm.
e. Dibuat alur pemisah dengan menggunakan alat pembarut standar, sampai
tanah terbelah dua bagian kiri dan kanan sama besar.
6.2.5 Hitungan
W2 - W3
Kadar Air = x 100 %
W3 - W1
Cawan timbang B
Wc = 3,87 gram
W1 = 8,52 gram
W2 = 6,32 gram
W1 – W2 = 2,2 gram
W2 – Wc = 2,45 gram
W 2,2
= x 100 %
2,45
= 89,80 %
b. Percobaan kedua:
Jumlah pukulan = 24
Cawan timbang A
Wc = 3,64 gram
W1 = 8,76 gram
W2 = 6,65 gram
W1 – W2 = 2,11 gram
W2 – Wc = 3,01 gram
W 2,11
= x 100 %
3,01
= 70,10 %
Cawan timbang B
Wc = 4,02 gram
W1 = 9,54 gram
W2 = 7,29 gram
W1 – W2 = 2,25 gram
W2 – Wc = 3,27 gram
W 2,25
= x 100 %
3,27
= 68,81 %
Kadar air rata-rata:
wrata-rata 70,10+68,81
=
2
= 69,45 %
c. Percobaan ketiga:
Jumlah pukulan = 28
Cawan timbang A
Wc = 3,67 gram
W1 = 10,49 gram
W2 = 7,71 gram
W1 – W2 = 2,78 gram
W2 – Wc = 4,04 gram
W 2,78
= x 100 %
4,04
= 68,81 %
Cawan timbang B
Wc = 3,68 gram
W1 = 10,43 gram
W2 = 7,71 gram
W1 – W2 = 2,72 gram
W2 – Wc = 4,03 gram
W 2,72
= x 100 %
4,03
= 67,49 %
d. Percobaan keempat:
Jumlah pukulan = 35
Cawan timbang A
Wc = 10,65 gram
W1 = 15,37 gram
Laboratorium Mekanika Tanah F.T. UAJY
Praktikum Penyelidikan Tanah 46
W2 = 13,55 gram
W1 – W2 = 1,82 gram
W2 – Wc = 2,9 gram
W 1,82
= x 100 %
2,9
= 62,76 %
Cawan timbang B
Wc = 4,14 gram
W1 = 9,71 gram
W2 = 7,58 gram
W1 – W2 = 2,13 gram
W2 – Wc = 3,44 gram
W 2,13
= x100 %
3,44
= 61,92 %
6.3.2 Alat-Alat
a. Cawan porselin.
b. Cawan susut dari monel, berbentuk bulat dengan alas rata, diameter 3 cm
dan tinggi 1,27 cm.
c. Spatula.
d. Alat pengukur volume tanah yang terdiri dari mangkok gelas, plat kaca
dengan tiga paku dan air raksa.
e. Gelas ukuran 250 cc.
f. Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram.
g. Air destilasi.
h. Saringan No.40 (0,425 mm).
i. Alat penumbuk tanah.
j. Oven dengan suhu dapat diatur 105-110 C
l. Cawan timbang aluminium + tutup
6.3.4 Pelaksanaan
a. Contoh tanah yang telah lolos saringan No.40 disiapkan secukupnya,
kemudian tanah dimasukkan ke dalam cawan porselin dan diberi air
destilasi, diaduk sampai rata betul sehingga tanah dalam keadaan kenyang
air.
b. Menentukan berat dan volume cawan susut :
1. Cawan dibersihkan dan ditimbang kemudian dicatat beratnya.
2. Cawan ditaruh dalam mangkuk kaca kemudian diisi air raksa sampai
penuh, ditekan dengan plat kaca di atas permukaan cawan, jangan
sampai ada udara yang terperangkap, air raksa yang melekat di luar
cawan dibersihkan, kemudian air raksa dipindahkan ke mangkok lain
untuk ditimbang beratnya.
Berat air raksa
V cawan cm 3
13,6
c. Bagian dalam cawan susut diolesi dengan oli, supaya tanah tidak melekat
pada dinding cawan. Kemudian contoh tanah yang dalam keadaan kenyang
air dimasukkan dengan cara bertahap/berlapis-lapis sampai cawan terisi
penuh dan permukaannya diratakan dengan pisau perata. Tanah yang
melekat diluar cawan dibersihkan sehingga volume tanah sama dengan
volume cawan.
d. Cawan yang berisi contoh tanah ditimbang dan dicatat beratnya.
e. Dibiarkan beberapa saat supaya kering, kemudian dimasukkan ke dalam
oven dengan suhu 105-110 C, dibiarkan selama 4 jam.
f. Cawan berisi tanah kering didinginkan dengan desikator, ditimbang dan
dicatat beratnya.
g. Menempatkan mangkok gelas dalam dalam cawan porselin, mengisi
mangkok gelas dengan air raksa sampai melimpah, kemudian ditekan
dengan plat kaca di atas mangkok. Mengeluarkan air raksa yang melekat di
luar, kemudian memindahkan mangkok pada cawan porselin yang lain.
h. Mengeluarkan tanah kering dari cawan susut kemudian dimasukkan dalam
mangkok yang berisi air raksa, menekan tanah kering ke dalam air raksa
dengan kaca yang berpaku 3 di atas mangkok lain dan ditimbang serta
dicatat beratnya.
Berat air raksa
Volume tanah kering cm 3
13,6
6.3.5 Hitungan
V 1
( SL) 0 100%
Batas susut W0 G
Wo = Berat benda uji setelah kering
Vo = Volume benda uji setelah kering
G = Berat jenis tanah
TANAH LEPAS
A. Berat Jenis Tanah Lepas Tidak Diketahui
a. Pemeriksaan pertama : 1
w = 31,65 %
V = 19,80 cm3
Wo = 14,06 gram
Vo = 9,13 cm3
V −V o
Batas susut ( SL ) = w− ( Wo )×100 %
= 31,65− ( 19,80−9,13
14,06 )
x100 %
= -44,24 %
Wo
Angka susut ( SR ) =
Vo
= 14,06
9,13
= 1,54
100
Susut linier ( LS ) = 100 1− ( √ Vs+100
3
)
100
( √ 116,87+
= 100 1−
100 )
3
= 22,74
1
Berat jenis tanah (G) = 1 SL
−
SR 100
1
= 1 −44,24
−
1,54 100
= 0,92
b. Pemeriksaan kedua : 2
w = 59,58 %
V = 20,31 cm3
Wo = 15,34 gram
Vo = 8,54 cm3
V −V o
Batas susut ( SL ) = w− ( Wo )
×100 %
= 59,58− ( 20,31−8,54
15,34 )
x100%
= -17,17 %
Angka susut ( SR ) = Wo
Vo
15,34
=
8,54
= 1,80
100
Susut linier ( LS ) ( √ Vs+100
= 100 1−
3
)
100
= 100( 1− )
√ 3
137,91+100
= 25,09
1
Berat jenis tanah ( G ) = 1 SL
−
SR 100
1
= 1 −17,17
−
1,80 100
= 1,37
0,92+1,37
Berat jenis rata-rata =
2
= 1,14
6.3.6 Tabel Pemeriksaan Batas Susut & Faktor – faktor Susut Tanah Asli
Kode Cawan C D
No Cawan C D
Berat cawan susut + tanah
kering w2 35,320 36,670