A. Tujuan
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui batas cair yang terkandung
dalam suatu tanah.
C. Prinsip Dasar
Batas cair adalah kadar air yang menunjuk transisi dari keadaan plastis ke keadaan
cair. Dalam uji laboratorium batas cair ditentukan melalui percobaan yang
menggunakan alat yang terdiri dari mangkok kuningan yang bertumpu pada karet keras.
Dalam pengujian, pasta tanah diletakkan dalam mangkok kuningan. Kadar air yang
bersesuaian dengan jumlah pukulan = 25 adalah batas cairnya.
E. Analisa Data
1. Rumus yang digunakan adalah :
M2 M3
W (%) x100%
M 3 M1
0.121
N
LL W N
25
Dengan:
w = Kadar Air (%)
LL = Liquid Limit (%)
WN = Kadar Air Pada Saat N Pukulan
N = Jumlah Pukulan
2. Tabel dan Grafik
1 Jumlah pukulan 18 22 26 33
2 No. cawan timbang 1 2 3 4 5 6 7 8
3 Berat cawan kosong (M1 gram) 10.08 10.01 10.01 9.53 8.97 9.43 8.61 10.06
4 Berat cawan+tanah basah(M2 gram) 33.68 25.85 25.41 29.48 24.41 22.09 22.21 28.49
5 Berat cawan+tanah kering (M3 gram) 24.08 19.46 19.27 21.42 18.29 17.01 16.77 21.23
6 Berat air A= M2 - M3 9.6 6.39 6.14 8.06 6.12 5.08 5.44 7.26
7 Berat tanah kering B = M3-M1 14 9.45 9.26 11.89 9.32 7.58 8.16 11.17
8 Kadar air W=(A/B)x100% 68.57 67.62 66.31 67.79 65.67 67.02 66.67 65.00
9 Kadar air rata – rata 68.10 67.05 66.34 65.83
10. Batas Cair : 66,638 %
3. Contoh perhitungan
33,68 24,08
W1 A (%) x100% = 68,57 %
24,08 10,08
Dengan cara yang sama, dicari juga nilai kadar air untuk W 1B, W2A, W2B, W3A,
W3B, W4A dan W4B kemudian dihitung kadar air rata-rata untuk tanah 1, 2, 3, dan 4.
Setelah itu dengan menggunakan grafik di atas dapat ditentukan nilai batas cair pada
saat jumlah pukulan, N = 25 yaitu 66,638 %.
F. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan dan analisa yang dilakukan maka batas cair dari
contoh tanah tersebut pada saat jumlah pukulan N = 25 adalah 66,638 %
G. Referensi
Das, Braja M. 1998, Mekanika Tanah (Prinsip-prinsip Rekayasa Geoteknis) Jilid 1,
Erlangga ; Jakarta.