Anda di halaman 1dari 8

UJI PEMADATAN STANDAR (PROCTOR TEST)

I. Tujuan
Tujuan dari pengujian pemadatan standar (Proctor Test) adalah untuk menentukan
berat volume kering maksimum dan kadar air optimum.

II. Alat dan Bahan


 Alat
o Mold/cetakan
o Ayakan No.4
o Proctor Hammer
o Oven Pengering
o Cawan
o Timbangan
o Besi Plat
o Pan yang berukuran besar
o 6 buah kantung plastik ukuran kecil
o Kertas label

 Bahan
o Tanah yang lolos ayakan no.4
o Air

III. Prinsip Dasar


Pemadatan adalah suatu proses di mana partikel-partikel tanah diatur kembali dan
dikemas menjadi bentuk yang padat dengan bantuan peralatan mekanis dan bertujuan
untuk mengurangi porositas tanah sehingga memperberat isi kering tanah tersebut. Untuk
setiap jenis pemadatan tertentu, kepadatan yang tercapai tergantung pada kadar air di
dalam tanah. Jika kadar air di dalam tanah kecil maka tanah akan sulit dipadatkan,
sedangkan jika kadar air di dalam tanah ditambah maka tanah mudah dipadatkan karena
air berfungsi sebagai pelumas.
Pada kondisi air yang tinggi maka tingkat kepadatan adalah rendah karena air yang
terjebak dalam pori-pori tanah sulit dikeluarkan.
Untuk energi pemadatan tertentu yang bekerja pada tanah, maka ada satu kadar air
yang dinamakan kadar air optimum di mana kepadatan tanah akan mencapai maksimum.
Kepadatan tanah diukur dengan jalan menentukan berat isi keringnya, bukan dengan
menentukan angka porinya. Lebih tinggi berat isi kering berarti lebih kecil angka pori
dan lebih tinggi derajat kepadatannya.

IV. Prosedur
1. Sampel tanah pertama dengan berat 2 kg lewat ayakan no. 4 dicampur dengan air
kemudian diaduk merata.
2. Tanah tersebut dimasukkan ke dalam kantong plastik, diberi label dan ditutup
rapat.
3. Hal yang sama dilakukan untuk 5 sampel tanah yang lain, tetapi berat air yang
ditambahkan berbeda.
4. Tanah diperam selama satu hari (24 jam).
5. Tabung cetakan kosong dihubungkan dengan pelat dasar lalu ditimbang
(leher tabung jangan dipasang) lalu leher tabung dihubungkan dengan tabung
cetakan.
6. Sampel tanah pada point 1, dimasukkan setinggi 1/3 tinggi tabung dan dipadatkan
dengan alat pemukul sebanyak 25 pukulan.
7. Leher tabung dlepaskan dan tanah diratakan dengan permukaan tabung.
8. Berat tabung, tanah dan pelat dasar ditimbang dan dicatat.
9. Bagian tengah tanah diambil untuk dihitung kadar airnya.
10. Ulangi point 6-9 untuk 5 sampel tanah berikutnya.

V. Analisa Data
 Rumus :
A
o γ=
V
Di mana :
A = berat tanah padat
V = volume silinder
M 2 −M 3
o ω (%) = x 100 %
M 3 −M 1
Di mana :
M1 = berat cawan kosong
M2 = berat cawan + tanah basah
M3 = berat cawan + tanah kering

γ γ
o d=
w
1+
100

Di mana :
γ d =berat volume kering
γ = berat volume
ω = kadar air (%)

1
ZAV =
o W 1
+
100 Gs
Di mana :
ZAV = Zero Air Void
ω = kadar air (%)
Gs = berat spesifik butiran padat

W 1 +w 2
o ω=
2
ω1 = kadar air pada cawan 1
ω2 = kadar air pada cawan 2
ω = kadar air rata-rata

 Tabel 1.
Uji Kadar Air untuk Proctor (Tanah Lolos Ayakan No. 4 dan Tertahan Ayakan No. 10)
No. Cawan timbang 1 2
Berat Cawan (gram) M1 9,18 9,58
Berat Cawan + Tanah Basah (gram) M2 39,46 47,25
Berat Cawan + Tanah Kering (gram) M3 36,38 43,38

Berat Air (gram) M2-M3 3,08 3,87


Berat Tanah Kering (gram) M3-M1 27,2 33,8
Kadar Air (gram) (M2-M3)/(M3-M1)x100% 11,32 11,44
Kadar Air Rata-rata % 11,38

Kadar air yang diperoleh kemudian digunakan untuk mencari jumlah air berbeda yang
akan ditambahkan ke dalam 6 sampel tanah dengan kelipatan 6.
7 7
1. x 2000 = x 2000 = 125,7 mL
11, 38+100 111 , 38
14 14
2. x 2000 = x 2000 = 251,4 mL
11,38+100 111,38
21 21
3. x 2000 = x 2000 = 377,1 mL
11,38+100 111,38
28 28
4. x 2000 = x 2000 = 502,8 mL
11,38+100 111,38
35 35
5. x 2000 = x 2000 = 628,5 mL
11,38+100 111,38
42 42
6. x 2000 = x 2000 = 754,2 mL
11,38+100 111,38

 Tabel 2.
Uji Pemadatan Standar (Proctor Test)
Kadar air asli : 11,38
Jenis tanah : terganggu Gs :
Ukuran silinder :
Diameter : 10,08 cm Berat penumbuk : 2,45 kg
Tinggi : 11,5 cm Jumlah lapisan : 3 lapis
Volume : 1053,93 cm3 Jlh. Tumbukan tiap lapis : 25 kali
Percobaan No. 1 2 3 4 5 6
Berat silinder + tanah padat 5140 5320 5410 5440 5270 5230
Berat silinder 3740 3740 3740 3740 3740 3740
Berat tanah padat (A) 1400
Berat Volume basah (γ = A/V) 13,03
No. cawan timbang 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Berat cawan kosong (M1) 10,44 9,09 9,97 7,51 10,30 8,90 10,30 7,29 7,76 8,67 10,01 10,05
Berat cawan + tanah basah (M2) 31,02 34,40 32,43 32,50 37,90 36,95 49,23 39,28 54,33 44,58 53,94 49,58
1.90
GRAFIK PROCTOR
1.80
ZAV
Berat Volume Kering (gr/cm³ )

1.70
1.60
1.50
1.40
yd max =
1.30 1,243
1.20
1.10 w opt = 31
1.00
15.00 25.00 35.00 45.00
Kadar Air ( % )
Berat cawan + tanah kering(M3)
Berat air, A = M2-M3
Berat tanah kering, B = M3-M1
Kadar air, W= A/B x 100
Kadar air rata-rata
Berat volume kering, γd = γ/ 1+ ω
Zero Air Void (ZAV)

Data - data yang diperoleh dari uji pemadatan standar, yakni kadar air rata-rata, berat
volume kering, dan Zero Air Void dibuat dalam bentuk grafik.
 Contoh perhitungan :
 Berat Volume Basah :
A 1370 gr
o γ 1= = =1,46 3
V 932,59 cm
A 1411 gr
o γ 2= = =1,51 3
V 932,59 cm
A 1568 gr
o γ 3= = =1,67
V 932,59 cm
3

A 1630 gr
o γ4 = = =1,74 3
V 932,59 cm
A 1600 gr
o γ 5= = =1,71 3
V 932,59 cm
A 1565 gr
o γ 6= = =1,67 3
V 932,59 cm
 Kadar air untuk cawan 1 :
M 2−M 3 3,43
o w a ( %) = × 100 %= × 100 %=19,22%
M 3−M 1 17,85
M 2−M 3 3,64
o w b ( %) = × 100 %= ×100 %=19,72 %
M 3−M 1 18,5
 Kadar air rata-rata untuk cawan 1 :
19,22% +19,72 %
ω= =19,47 %
2

 Berat Volume Kering untuk cawan 1 :


γ
γd =
1+ w/100

1,46
¿
1+1,947

= 0,50gr/cm3
 Zero Air Void untuk cawan 1:
2,86 x 1
ZAV =
1+ 2,86 x 0,1947

= 1,84

VI. Kesimpulan
Berdasarkan analisa percobaan yang dilakukan maka diperoleh berat volume
kering maksimum 1,243 g/cm3 dengan kadar airnya adalah 31 %

VII. Referensi
Das, Braja M., 1985, Mekanika Tanah (Prinsip-Prinsip Rekayasa Geoteknis) Jilid 1,
Erlangga;Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai