Yaitu persentase kadar air dimana pengurangan kadar air selanjutnya tidak
mengakibatkan perubahan volume tanahnya.
Volume ditentukan dengan mencelupkan dengan air raksa. Suatu tanah akan
menyusut jika air yang dikandungnya perlahan-lahan hilang dalam tanah. Dengan
hilangnya air dalam tanah akan mencapai suatu tingkat keseimbangan yang mana,
penambahan kehilangan air tidak akan menyebabkan perubahan volume. Semakin
besar berat isi tanah, semakin besar kepadatan tanah tersebut.
Untuk meningkatkan berat isi tanah dilakukan dengan cara pemadatan sampai
mencapai spesifikasi. Berat isi juga sangat diperlukan dalam perhitungan tegangan
vertikal horizontal dan tekanan lateral tanah terhadap struktur penahan. Berat
volume dapat dinyatakan dalam berat butiran padat, kadar air, dan volume total.
Ada tiga macam susut, diantaranya:
a. Susut linier
Menyusutnya dalam satu dimensi massa tanah, dinyatakan sebagai persentase
dari dimensi semula, ketika kadar air dikurangi dari suatu nilai tertentu sampai
batas susut.
b. Susut volume (perubahan volume)
Penurunan volume, dinyatakan sebagai persentase massa tanah dalam keadaan
kering jika kadar air dikurangi dari persentase tertentu sampai kebatas susut.
c. Rasio Susut
Perbandingan perubahan volume (dinyatakan dalam persentase volume kering)
dengan perubahan kadar air diatas batas susut (dinyatakan sebagai persentase
berat tanah kering).
Uji batas susut (ASTM Test Designation D-427) dilakukan di laboratorium dengan
mm dan tinggi kira-kira 12,7 mm. Bagian dalam dari mangkok dilapisi dengan
vaselin (petrolium jelly), kemudian diisi dengan tanah basah sampai penuh.
penggaris yang bersisi lurus sehingga permukaan tanah tersebut menjadi sama
tinggi dengan sisi mangkok. Berat tanah basah di dalam mangkok ditentukan.
contoh tanah yang telah dikeringkan ditentukan dengan cara menggunakan air
raksa.
Definisi batas susut pada (Gambar 7.1), dapat ditentukan dengan cara sebagai
berikut :
SL = wi (%) - ∆w(%)
Keterangan :
wi = kadar air tanah mula-mula saat ditempatkan di dalam mangkok uji batas
susut
∆w = kadar air tanah mula-mula saat ditempatkan di dalam mangkok uji batas
susut
c. Mengisi 1/3 bagian monel dish dengan contoh tanah yang sudah dibasahi tadi,
lalu mengetuk-ngetuk sisi monel dish sehingga pasta tanah mengalir kesamping
dan memadat. Kemudian monel dish diisi kembali dengan 1/3 bagian yang
kedua, mengetuk-ngetuk dan seterusnya sampai monel dish terisi penuh;
f. Mendiamkan monel dish yang berisi pasta tanah tersebut diudara terbuka
g. Setelah kering, memasukkan monel dish kedalam desikator dan setelah dingin
i. Mengisi monel dish dengan air raksa sampai meluap. Kemudian menekan pelat
kaca keatasnya dengan kuat sehingga kelebihan air raksa akan keluar
j. Menghitung monel dish yaitu berat air raksa dibagi 13,6 gram/cm3.
kelebihan air raksa akan keluar dan menampung dalam cawan petry besar;
n. Mengangkat cristalizing dish dari dalam cawan petry besar kemudian air raksa
Membersihkan cawan petry dari air raksa yang tersisa lalu menimbang;
o. Meletakkan kembali cawan cristalizing dish yang berisi air raksa tadi kedala
cawan petry kemudian meletakkan contoh tanah yang sudah kering diatasnya;
prong plate;
Mulai
Melapisi bagian dalam dari monel dish dengan lotion untuk mencegah
Mengisi 1/3 bagian monel dish dengan contoh tanah yang sudah
dibasahi tadi, lalu mengetuk-ngetuk sisi monel dish
menimbang (W2)
menimbang (W3 gram) lalu Menimbang monel dish kosong yang telah
dibersihkan (W1)
Mengisi monel dish dengan air raksa sampai meluap. menekan pelat
Menghitung monel dish yaitu berat air raksa dibagi 13,6 gram/cm3.
Meletakkan cristalizing dish yang berisi air raksa tadi kedala cawan
petry dan meletakkan contoh tanah yang kering diatasnya
Selesai
Vo-Vf
Batas susut (Ws1) =w - x 100%
Ws
= 60,72%
Vf x Yw 1
Batas susut (Ws2) = − x 100%
Ws Gs
6,54 1
= - x 100%
13,2 2,11
= 2,11%
7.8.2 Saran
Berikut adalah saran untuk praktikan selanjutnya :
a. Lebih teliti dalam menimbang benda uji yang tertahan dan saat memindahkan
benda uji (agregat halus);
b. Tidak boleh salah dalam membedakan perbedaan cawan petry, monel dish,
cristializing dish;
c. Hati-hati dalam menggunakan alat praktikum;
d. Lebih berhati-hati dalam menuangkan air raksa agar tidak tumpah;
e. Lebih teliti pada saat memindahkan benda uji;
f. Lebih teliti dalam menimbang benda uji yang tertahan;