Anda di halaman 1dari 7

Prosedur Uji Batas Susut Tanah

V. BATAS SUSUT DAN FAKTOR-FAKTOR SUSUT TANAH


(ASTM D 427-98)

I. MAKSUD :
Maksud percobaan ini meliputi pemeriksaan-pemeriksaan untuk menentukan data dari
tanah subgrade, yang meliputi : batas susut, angka susut, susut volumetrik dan susut
linear.

II. ALAT :
1. Cawan porselen.
2. Spatel.
3. Cawan susut dari porselen atau monel, berbentuk bulat dengan alas datar,
berdiameter ± 4,44 cm dan tinggi ± 1,27 cm.
4. Pisau perata (straight edge)
5. Alat pengukur volume tanah yang terdiri atas mangkok gelas, pelat gelas dengan
3 paku, dan air raksa.
6. Gelas ukuran 25 cc.
7. Timbangan dengan ketelitian 0,10 gram.

Alat Uji Batas Susut dan Faktor Susut Tanah

III. BENDA UJI :


Siapkan ± 30 gram contoh tanah yang telah dibersihkan dari butir-butir tertahan saringan
no. 40 (0,425 mm). Jika contoh tanah dari lapangan mengandung butir-butir yang lebih

Laboratorium Mekanika Tanah Teknik Sipil SV UGM  V‐1 
Prosedur Uji Batas Susut Tanah

besar dari 0,425 mm, keringkan tanah di udara. Kemudian remukkan pada mortar
porselen dengan menggunakan pestel dengan kepala terbungkus karet, sehingga butir-
butir terpisah, tanpa merusak butir-butir. Kemudian saring dengan saringan no. 40, maka
bagian yang lewat saringan digunakan sebagai benda uji.

IV. PELAKSANAAN :
1. Taruh contoh tanah pada cawan porselen dan aduk secara baik sampai betul-betul
merata dengan air destilasi secukupnya, sehingga mengisi semua pori tanah dan
jangan sampai ada udara terperangkap didalamnya.
Banyaknya air sedemikian sehingga bila benda uji berupa tanah plastis air lebih
10 peren dari batas cair, sedang bila benda uji berupa tanah kurang plastis
buatlah sehingga konsistensi tanah sedikit diatas batas cair.
2. Tentukan berat dan volume cawan susut.
Bersihkan cawan, kemudian timbang dan catat beratnya. Untuk menentukan
volume cawan, taruhlah cawan dalam mangkok porselen, isi dengan air raksa
sampai penuh. Tekan dengan pelat gelas rata diatas permukaan cawan, jaga
jangan ada udara terperangkap. Bersihkan air raksa yang melekat di luar cawan.
Pindahkan air raksa pada mangkok lain dan tentukan beratnya, volume cawan
sama dengan berat air raksa dibagi berat jenisnya.
3. Isilah cawan dengan tanah basah yang telah disiapkan.
Olesi tipis bagian dalam cawan dengan vaselin atau pelumas pekat. Isilah cawan
dengan tanah sekitar sepertiga volumenya dan taruhlah ditengahnya. Pukul-
pukulkan dengan hati-hati cawan pada bidang datar kokoh yang dilapisi oleh
beberapa lapis kertas isap atau lembaran karet, sehingga tanah akan mengalir
mengisi sudut-sudut cawan.
Tambahkan lagi tanah sejumlah seperti tadi dan pukul-pukulkan lagi sehingga
tanah memadat dan semua udara bergerak ke permukaan. Tambahkan lagi tanah
dan terus pukul-pukulkan, sehingga terisi penuh sampai tepi atas.

Laboratorium Mekanika Tanah Teknik Sipil SV UGM  V‐2 
Prosedur Uji Batas Susut Tanah

4. Tentukan berat basah dan berat kering tanah.


Setelah cawan terisi tanah segera timbang dan catat berat cawan berisi tanah
basah. Biarkan tanah mengering di udara sampai warnanya berubah dari tua
menjadi muda.
Kemudian keringkan dalam oven dengan temperatur 105o – 110o C. Dinginkan
dalam desikator, setelah dingin segera timbang dan catat beratnya.
5. Tentukan volume tanah kering dengan cara keluarkan dari cawan, kemudian
dicelup dalam air raksa dalam mangkok gelas. Mula-mula tempatkan mangkok
gelas dalam cawan porselen, isilah mangkok dengan air raksa sampai melimpah,
kemudian tekan dengan pelat gelas berpaku tiga buah di atas mangkok. Hapuslah
air raksa yang melekat di luar mangkok, dan tempatkan mangkok pada cawan
porselen kosong.
Tekanlah dengan hati-hati tanah kering ke dalam air raksa dengan gelas berpaku
diatas mangkok. Pindahkan air raksa yang tumpah dalam suatu mangkok dan
tentukan berat air raksa ini. Volume tanah kering sama dengan berat air raksa
dibagi dengan berat jenisnya.

V. HITUNGAN :
1. Batas susut (shrinkage limit)
a. Batas susut dari suatu tanah adalah kadar air maksimum, dimana
pengurangan kadar air selanjutnya tidak menyebabkan berkurangnya
volume tanah.
b. Apabila berat jenis tanah G diketahui, maka batas susut tanah dapat dihitung
sebagai berikut :
VO 1
SL = ( − ) X 100 (dalam persen)
WO G
dimana :
SL = batas susut tanah,
Wo = berat benda uji setelah kering,
Vo = volume benda uji setelah kering,
G = berat jenis tanah.

Laboratorium Mekanika Tanah Teknik Sipil SV UGM  V‐3 
Prosedur Uji Batas Susut Tanah

c. Apabila berat jenis tanah tidak diketahui, maka batas susut (SL), dihitung
dari data yang diperoleh dari percobaan, sebagai berikut :
VO
SL = (ω − ) X 100 (dalam persen)
WO
dimana :
ω = kadar air tanah yang disikan pada cawan
VO
= SL = (W − ) X 100 (dalam persen)
WO
W = berat benda uji basah,
Wo = berat benda uji setelah kering,
V = volume benda uji basah = volume benda kering
Vo = volume benda uji setelah kering,

2. Angka susut (shrinkage ratio)


a. Angka susut suatu tanah adalah angka perbandingan antara “persentase
perubahan volume tanah terhadap volume kering” dengan “perubahan kadar
air yang terjadi pada tanah (dalam persen)” dan berlaku pada keadaan di
atas batas susut tanah.
ΔV
ΔV
Atau dengan rumus : SR = VO ( dalam % dan ΔW juga dalam %)
ΔW VO
WO
b. Besarnya SR dapat dihitung : SR =
VO
3. Susut volumetrik (volumetric shrinkage)
a. Susut volumetrik suatu tanah adalah “persentase pengurangan volume tanah
terhadap volume kering tanah” apabila tanah pada suatu kadar air (dalam
persen) tertentu berkurang menjadi pada batas susut tanah.
V1 − VO
Dengan rumus : VS = X 100
VO
b. Besarnya VS dapat dihitung sebagai berikut :
VS = (ω1 – SL) SR
dimana :

Laboratorium Mekanika Tanah Teknik Sipil SV UGM  V‐4 
Prosedur Uji Batas Susut Tanah

ω1 = kadar air tanah pada keadaan tertentu


SL = batas susut tanah
SR = angka susut

4. Susut linear (linear shrinkage)


a. Susut linear suatu tanah adalah “persentase pengurangan ukuran satu
dimensi (panjang) tanah terhadap ukuran semula” apabila kadar air tanah
berkurang menjadi pada batas susut tanah.
b. Besarnya susut linear (Ls) dapat diitung dengan rumus :
100
LS =100 (1 - 3 )
VS + 100

5. Berat jenis tanah


Dari data hasil pemeriksaan, yaitu angka susut dan susut volumetrik, berat jenis
tanah dapat dihitung sebagai berikut : G = 1
1 SL

SR 100
CATATAN :
Batas susut tanah dapat pula ditentukan terhadap tanah asli kenyang air (undisturbed
soil), yang pelaksanaannya sebagai berikut :
1. Bentuklah dari contoh tanah asli dari lapangan menjadi benda uji yang ukurannya
sekitar berdiameter 4,5 cm dan tebalnya 1,5 cm.
Buatlah sudut-sudutnya menjadi bulat (tidak tajam) agar pada pengukuran volume
benda uji kering dengan air raksa tidak terdapat udara yang terperangkap.
2. Taruhlah benda uji pada suatu mangkok dan biarkan beberapa waktu sampai
warnanya berubah dari tua menjadi warna muda. Keringkan tanah pada mangkok ini
dalam oven dengan temperatur 105o – 110o C.
Haluskan sudut-sudut benda uji dengan amplas.
3. Lanjutkan pengeringan dalam oven beberapa lama sehingga beratnya sudah konstan.
Ambil dan dinginkan dalam desikator, kemudian timbang dan catat beratnya.
4. Tentukan volume benda uji kering dengan menggunakan air raksa seperti cara tadi.

Laboratorium Mekanika Tanah Teknik Sipil SV UGM  V‐5 
Prosedur Uji Batas Susut Tanah

UJI BATAS SUSUT DAN FAKTOR-FAKTOR SUSUT TANAH

Sketsa Alat

Gambar 5. Alat uji batas susut

Hasil Pengamatan
1. Berat jenis tanah sudah diketahui (G = …….)
Cawan susut no.
1 Berat cawan susut W1 (gr)
2 Berat cawan susut + tanah basah W2 (gr)
3 Berat cawan susut + tanah kering W3 (gr)
4 Berat tanah kering W0 = W3 – W1 (gr)
5 Berat cawan porselin W4 (gr)
6 Berat cawan porselin + air raksa W5 (gr)
7 Berat air raksa W6 = W5 – W4 (gr)
8 Volume tanah kering V0 (gr) = W6 / 13.6 (cm3)
9 Shrinkage limit SL = (V0/W0 - 1/G) x 100%

2. Berat jenis tanah tidak diketahui


a. Kadar air tanah basah
Cawan susut no.
Berat cawan susut W1 gram
Berat cawan + tanah basah W2 gram
Berat cawan + tanah kering W3 gram
Berat tanah kering Wo = W3 – W1 gram
Berat air A = W2 – W3 gram
Kadar air tanah A
ω = x 100 %
Wo

Laboratorium Mekanika Tanah Teknik Sipil SV UGM  V‐6 
Prosedur Uji Batas Susut Tanah

b. Volume tanah basah = volume cawan susut


Berat cawan susut W4 gram
Berat cawan susut + berat air raksa W5 gram
pengisi cawan susut
Berat air raksa C = W5 – W4
Volume tanah basah

c. Volume tanah kering


Berat cawan porselen W6 gram
Berat cawan porselen + berat air raksa W7 gram
pengisi cawan susut
Berat air raksa C = W7 – W6
Volume tanah basah

v - vo
d. 1. Batas susut, SL = (ω - ) x 100% = ..........%
Wo
Wo
2. Angka susut, SR = = ..........
Vo
3. Susut volumetrik, VS = (ω - SL) SR = ………
100
4. Susut linear, LS = 100 (1 - 3 = ..............
VS + 100
1
5. Berat jenis tanah, G = = ..............
1 SL

SR 100

Hari/Tanggal Praktikum : No. Kelompok :


Nama Praktikan : No. Mahasiswa:
1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
Asisten/Laboran Mahasiswa

………………………………………. …………………………………………

Laboratorium Mekanika Tanah Teknik Sipil SV UGM  V‐7 

Anda mungkin juga menyukai