Anda di halaman 1dari 19

 Tujuan :

Mengukur kadar air suatu contoh tanah.

Kadar air suatu tanah adalah perbandingan


antara berat air yang terkandung dalam tanah
dengan berat butir tanah tersebut, dan
dinyatakan dalam persen
 Cara untuk menentukan kadar air dari
sejumlah tanah, yaitu dengan menempatkan
sebagian kecil sampel tanah dalam krus
(kaleng kecil) yang beratnya (W1) diketahui
sebelumnya dengan cara ditimbang terlebih
dahulu. Lalu krus dan tanah ditimbang (W2)
dan kemudian dimasukkan dalam oven yang
temparaturnya 105 C selama 24 jam.
Kemudian krus tanah ditimbang kembali (W3),
dengan demikian :
 Kadar air berbeda-beda pada setiap daerah
tergantung pada keadaan daerah tersebut nilai
kadar air tanah berkisar antara 20 % - 100 % berarti
tanah tersebut masih dapat dikatakan normal,
tetapi jika kadar air melebihi 100 % tanah tersebut
dikatakan jenuh air dan jika kurang dari 20 %
tanah tersebut dikatakan kering.
 Jumlah kadar air sangat mempengaruhi sifat dari
suatu tanah. Sifat-sifat yang dipengaruhi oleh
kadar air antara lain konsistensi tanah dan
plastisitas tanah tersebut. Jumlah kadar air yang
terlalu tinggi akan menyebabkan campuran tanah
dan air tersebut menjadi sangat lembek. Hal ini
akan memperlemah daya dukung tanah tersebut.
 Jumlah benda uji yang dibutuhkan untuk
pemeriksaan kadar air tergantung pada ukuran
butir maksimum dari contoh tanah yang
diperiksa dengan ketelitian penimbangan
seperti pada tabel berikut :
1. Krus kadar air.
2. Timbangan dengan ketelitian 0.01 gram.
3. Oven (kapasitas 105 C)
4. Dessikator
 Tujuan :
 Menentukan berat isi tanah kondisi asli atau
tanah yang relatif tidak terganggu
(undisturbed) dengan cara menusukan cicncin
cetakan kedalam tabung sampel.
 Dalam pengukuran parameter-parameter tanah, berat isi tanah
merupakan salah satu komponen yang mempunyai kedudukan
penting. Berat isi tanah sangat berguna dalam mengevaluasi tanah
kohesif, karena pelaksanaannya sangat mudah, sedangkan pada
tanah tanpa kohesi, berat isi dinilai sulit pelaksanaannya, kecuali
jika tanah tanpa kohesi itu terletak sangat dekat dengan
permukaan tanah.
 Berat isi tanah adalah perbandingan antara berat tanah dengan
volumenya dalam keadaan asli di lapangan. Berat isi dapat
digunakan untuk mencari berat isi kering pada percobaan
pemadatan tanah. Semakin besar berat isi kering tanah maka
tingkat kepadatannya pun tinggi. Berat isi juga dapat menentukan
parameter-parameter tanah lainnya.
 Semakin besar Berat Isi tanah, semakin besar kepadatan tanah
tersebut. Untuk meningkatkan Berat Isi tanah dilakukan dengan
cara pemadatan sampai mencapai spesifikasi.
 Untuk menghitung Berat Isi tanah digunakan
rumus :



 Dimana : W1 – W2 = Berat tanah basah (gr)
 W1 = Berat tanah dalam ring dan berat ring
(gr)
 W2 = Berat ring (gr)
 d = Diameter dalam ring (cm)
 t = Tinggi ring (cm)
 V = Volume tanah (cm3)
 Cetakan / ring dengan dimensi yang diketahui
 Timbangan dengan ketelitian 0.01 gram.
 Benda uji yang digunakan adalah benda uji
dari tabung sampel yang didapatkan dari
pemeboran di lapangan.
 Ukur dimensi ring diameter dalam (d) dan tinggi
(t). Diameter ring < diameter tabung sampel.
 Ring yang telah diketahu dibersihkan, kemudian
ditimbang beratnya (W1).
 Ring ditekan kedalam tabung sampel kemudian
diratakan dan sisi-sisnya diebersihakn kemudian
ditimbangn beratnya (W2).
 Selanjutnya berat isi tanah dapat dihitung sebagai
berikut :

Anda mungkin juga menyukai