Anda di halaman 1dari 16

BAB VII

ALTERBERG LIMIT
7.1 Batas Cair (Liquid Limit)
7.1.1 Tujuan Percobaan
Untuk menentukan batas cair tanah. Batas cair tanah adalah kadar air tanah tersebut pada keadaan batas
peralihan antara cair dan keadaan plastis. Tanah dalam keadaan batas cair apabila diperiksa dengan
alat casagrande, maka
kedua bagian tanah dalam mangkok terpisah oleh lebar alur 2 mm.

7.1.2 Alat yang Digunakan


1. Alat batas cair casagrande
2. Alat pembarut
3. Cawan porselen
4. Penumbuk
5. Saringan no.40
6. Air destilasi dalam botol cuci
7. Alat – alat pemeriksa kadar air
8. Spatel ( pisau pengaduk )

7.1.3 Cara Kerja


a. Persiapan Bahan
Contoh tanah yang perlu disediakan untuk pemeriksaan ini sebanyak 100 gr.Tanah ini harus atau
telah dibebaskan dari butir – butir yang lebih besar dari 0,425 mm. Pecahkan gumpalan – gumpalan
tanah dengan penumbuk kemudian setelah agak halus kita saring dengan saringan no.40. Bagian
yang tertahan saringan digunakan sebagai benda yang
diuji.

b. Persiapan Alat :
- Periksa alat casagrande yang akan digunakan, bahwa alat dalam keadaan dan dapat
bekerja dengan baik.
- Periksa apabila pegangan diputar, mangkok akan terangkat setinggi 1
cm. Gunakan pegangan alat pengarut sebagai pengukur. Apabila tidak benar,perbaiki setelannya.

c. Pelaksanaan :
1) Taruhkan contoh – contoh ( sebanyak 100 gr ) dalam mangkok
– mangkok porselen,campur rata air destilasi kira 15 cc – 20 cc. Aduk, tekan dengan
spatel,bila perlu tambah air secara merata sehingga adukan benar – benar merata.
2) Bila adukan tanah ini telah merat dan kebasahannya telah menghasilkan 30 –
40 pukulan pada percobaan, taruh adukan pada mangkok casagrande. Gunakan spatel, sebar
dan letakkan dengan baik sehingga tidak terdapat gelembung udara didalam tanah.
Ratakan permukaan tanah dan buat mendatar dengan ujung terdepan tepat pada ujung terbawah
mangkok, dengan demikian tebal tanah bagian terdalam adalah 1 cm.
3) Jika ada kelebihan taruhlah adukan tanah tersebut kemangkok porselen. Dengan alat pembarut
buat alur lurus pada garis tengah mangkok searah dengan sumbu alat, sehinnga tanah terpisah
menjadi 2 bagian simetris. Bentuk alurharus baik dan tajam dengan ukuran sesuai dengan alat
pembarut. Segera gerakkan pemutar, sehingga mangkok terangkat dan jatuh pada alasnya dengan
kecepatan 2 putaran per detik sampai kedua bagian tanah bertemu sepanjang 12,7 mm. Catat
pukulan yang diperlukan tersebut. Pada percobaan pertama, jumlah pukulan yang diperlukan
harus antara 30 – 40 kali,jika ternyata lebih dari 40 kali berarti tanah kurang basah.Untuk itu
kembalikan tanah tersebut ke
mangkok porselen sampai merata.
4) Setelah jumlah pukulan dicatat,ambil segera mangkok casagrande sebagian tanah dengan
menggunakan spatel secara tegak lurus alur tersebut bagian tanah yang saling bertemu.
5) Periksalah kadar air tanah dengan alat periksa kadar air tanah.
6) Ambillah sisa tanah yang masih ada dalam mangkok casagrande, kembalikan ke mangkok
porselen, tambah lagi air secara merata.
7) Ulangi pekerjaan di atas, sehingga diperoleh 3 atau 4 data sehingga kadar air dengan jumlah
pukulan antara 10 dan 50 pukulan, selisih pukulan masing – masing hamper sama.
8) Percobaan ini harus dilaksanakan dari tanah yang kurang cair kemudian makin cair.
7.1.4 Cara Perhitungan
Setiap data hubungan antara kadar air tanah dan jumlah pukulan merupakan titik dalam grafik, dengan
pukulan sebagai abses dan kadar air sebagai ordinat, tarik garis lurus pada perpotongan garis
penghubung tersebut dengan garis vertical 25 kali pukulan. Batas cair dilaporkan sebagi bilangan
bulat yang terdekat.

7.1.5 Data Hasil Percobaan


No. Percobaan 1 2 3 4
1 Banyak ketukan 23 28 30 20

2 Nomer Kaleng 1 2 3 4

3 Berat tanah basah + kaleng ( gr ) 76.00 85.00 71.00 74.31

4 Berat tanah kering + kaleng ( gr ) 58.00 64.70 51.70 52.20

5 Berat Air ( gr ) 18.00 20.30 19.30 22.11

6 Berat kaleng ( gr ) 14.80 16.40 16.50 16.90

7 Berat tanah kering ( gr ) 43.42 48.30 35.20 35.30

8 Kadar Air ( % ) 41.45% 42.02% 54.80% 62.63%


Tabel 7.1 Tabel Data Hasil Percobaan Atterberg Limit
rsebut pada keadaan batas
apabila diperiksa dengan

0 gr.Tanah ini harus atau


an gumpalan – gumpalan
saringan no.40. Bagian

dalam keadaan dan dapat

gi 1
k benar,perbaiki setelannya.
k
Aduk, tekan dengan
ar merata.
elah menghasilkan 30 –
ande. Gunakan spatel, sebar
udara didalam tanah.
tepat pada ujung terbawah
m.
en. Dengan alat pembarut
sehinnga tanah terpisah
ukuran sesuai dengan alat
jatuh pada alasnya dengan
epanjang 12,7 mm. Catat
ah pukulan yang diperlukan
h kurang basah.Untuk itu
bagian tanah dengan
aling bertemu.

balikan ke mangkok

kadar air dengan jumlah


er sama.
mudian makin cair.

titik dalam grafik, dengan


da perpotongan garis
rkan sebagi bilangan
 Untuk Percobaan 1
Jumlah ketukan = 23 ketukan
Berat tanah basah + kaleng = 76 gr
Berat tanah kering + kaleng = 58 gr
Berat kaleng = 14.80 gr
Berat Air = 18 gr
Berat tanah kering = 43.42 gr
Berat air
W1 =                                      x 100%
Berat Tanah kering

18
W1 =                                      x 100% 43,42
= 41,45 %

 Untuk Percobaan 2
Jumlah ketukan = 28 ketukan
Berat tanah basah + kaleng = 85 gr
Berat tanah kering + kaleng = 64.70 gr
Berat kaleng = 16.40 gr
Berat Air = 20.30 gr
Berat tanah kering = 48.30 gr
W1 = Berat air x 100%
                                    
Berat Tanah kering

20,30
W1 =                                      x 100%
48.30
= 42.02 %
 Untuk Percobaan 3
Jumlah ketukan = 30 ketukan
Berat tanah basah + kaleng = 71 gr
Berat tanah kering + kaleng = 51.70 gr
Berat kaleng = 16.50 gr
Berat Air = 19.30 gr
Berat tanah kering = 35.20 gr
W1 = Berat air x 100%
                                    
Berat Tanah kering

19,30
W1 =                                      x 100%
35.20
= 54.82 %
 Untuk Percobaan 4
Jumlah ketukan = 20 ketukan
Berat tanah basah + kaleng = 74.31 gr
Berat tanah kering + kaleng = 52.20 gr
Berat kaleng = 16.90 gr
Berat Air = 22.11 gr
Berat tanah kering = 35.30 gr
W1 = Berat air x 100%
                                      
Berat Tanah kering

22,11
W1 =                                        x 100%
35.30
= 62.63 %
7.2 Plastic Limit Dan Plastic Indek
7.2.1 Tujuan Percobaan
Tujuan percobaan ini adalah untuk menentukan batas plastic suatu tanah, Batas plastic tanah
adalah kadar air minimum ( dinyatakan dalam persen ) bagi tanah yang masih dalam keadaan
plastis. Tanah ada pada keadaan plastis, apabila digiling menjadi batang – batang berdiameter
3 mm mulai retak – retak. Plastis indek suatu tanah bilangan ( dalam prosen ) yang merupakan
selisih antara batas air dan batas plastisnya.

7.2.2 Alat yang diperlukan :


1) Saringan no.40 ( 0,43 )
2) Cawan
3) Colet
4) Lempung kaca
5) Neraca analis
6) Alat – alat pemeriksaan kadar air

7.2.3 Cara kerja :


Tanah yang melalui saringan No.40 adalah tanah yang digunakan untuk menentukan batas
cair.Tanah tersebut kita ambil sedikit, diberi air dan diaduk sebaik –baiknya dengan colet
sehingga dapat digelintir, cara menggelintir diatas lempeng kaca dengan tangan atau juri.
Jika gelintir tanah pada diameter 3 mm tampak retak – retak dan tidak dapat digiling menjadi batang
maka, batang yang retak – retak ataupun terputus –
putus
tersebut segera diperiksa kadar airnya.
atas plastic tanah
dalam keadaan
batang berdiameter
) yang merupakan

menentukan batas
a dengan colet
tangan atau juri.
at digiling menjadi batang
7.2.4 Data Hasil Percobaan
No. Percobaan

1 Banyak ketukan -
2 Nomer Kaleng 5
3 Berat tanah basah + kaleng ( gr ) 21.20
4 Berat tanah kering + kaleng ( gr ) 19.50
5 Berat Air ( gr ) 1.70
6 Berat kaleng ( gr ) 15
7 Berat tanah kering ( gr ) 4.50
8 Kadar Air ( % ) 37.77%
Tabel 7.2 Tabel Hasil Percobaan Plastic Limit Dan Plastic Indek
7.2.5 Perhitungan Plastis Limit
PERHITUNGAN

Jumlah ketukan = - ketukan


Berat tanah basah + kaleng = 21.20 gr
Berat tanah kering + kaleng = 19.50 gr
Berat kaleng = 15 gr
Berat Air = 1.70 gr
Berat tanah kering = 4.50 gr
PL =             Berat air             x 100% Berat Tanah kering

PL =                1,70               
x 100%
4,50
= 37,77 %

PI = LL - PL
= - 37.77
= 5.197 %
7.3 Kesimpulan :
1) Dari percobaan Alterberg
percobaan I sebesar =
percobaan II sebesar =
percobaan III sebesar =
percobaan IV sebesar =
2) Dari hasil percobaan Plastic Limit & Plastic Indek didapat : PL sebesar =
37,77%
PI sebesar = 5,197%
LL = 32,28%
Limit didapat besar (W) pada :
41.45%
42.02%
54.82%
62.63%
Plastic Limit & Plastic Indek didapat : PL sebesar =

= 5,197%
= 32,28%

Anda mungkin juga menyukai