(Widianto, 2019)
• Matriks Tanah: padatan tanah → Bahan mineral dan organik (Kerangka Tanah)
• Pori Tanah: rongga diantara matriks yang terisi air tanah dan/atau udara tanah
Simbol
Untuk menyingkat dan memudahkan penyebutan komponen-komponen tanah
digunakan simbol-simbol berikut:
1
Jumlah Komponen Tanah
Jumlah setiap komponen dapat dinyatakan dalam Massa (M) dan Volume
(V):
Kadar air adalah ungkapan relatif jumlah air terhadap tanah atau partikel tanah
yang mengikat air tersebut. Jadi dalam pernyataan kadar air ini ada dua hal yang bisa
diungkapkan yaitu jumlah air dan kekuatan ikatan air dengan tanah (partikel padatan).
Oleh karena itu definisi kadar air adalah perbandingan antara jumlah air dengan jumlah
tanah atau jumlah padatan tanah, yang dinyatakan sebagai berikut:
-1
Kadar Air Massa (w) = MA/MP (g g )
2
Air di dalam tanah berada dalam ruangan pori dan ditahan (ditarik) oleh padatan tanah
sehingga air dapat tinggal di dalam ruangan pori tersebut. Kekuatan menahan atau
menarik air oleh partikel tanah tergantung pada jumlah air yang ada. Dalam kondisi air
berlimpah atau jenuh, kekuatan menahan air sangat lemah dan semakin berkurang jumlah air
maka kekuatan mengikatnya semakin besar dan menjadi sangat kuat ketika air tinggal
sedikit yakni ketika tanah dalam kondisi kering.
3
CARA KERJA
Prosedur Kerja
a. pF 0 (Kadar air jenuh)
3. Masukan di baki dan isi air ¾ dari tinggi ring sampel. Rendam silinder hingga jenuh.
4. Amati waktu yang dibutuhkan oleh tanah hingga permukaannya basah. (Cepat
lambatnya tanah mencapai titik jenuh tergantung besar atau kecilnya ruang pori dan
kandungan liat)
5. oleskan ujung jari pada permukaan tanah, bila ada air yang menempel berarti
telah jenuh atau sebaliknya
6. Tiriskan ± 5 menit dan timbang sebagai massa basah, catat sebagai (Mp + Ma) + R
8. Keluarkan dari oven, tunggu sampai mencapai suhu ruang (±10 menit) dan timbang
4
sebagai massa kering, catat sebagai massa padatan (Mp) + R
1. Masukan di baki dan isi air ¾ dari tinggi ring sampel. Rendam silinder hingga jenuh.
3. Atur tinggi kolom air raksa hingga pF 2,5. Titik kesetimbangan akan dicapai setelah 4-
7 hari untuk tekstur kasar dan 7-10 hari tekstur halus
4. Setelah mencapai titik kesetimbangan, sampel ditimbang sebagai massa basah
5. Keringkan dalam oven 110°C selama 24 jam
6. Keluarkan dari oven, tunggu sampai mencapai suhu ruang (±10 menit) dan
timbang sebagai massa kering
4. Masukan piring keramik dalam pressure plate dan hubungkan pipa pembuang air
6. Hentikan tekanan bila jarum menunjuk angka 15 (bar), bila terjadi penurunan
tekanan, maka tambahlah!
7. Tekanan akan mencapai keseimbangan pada 5 hari untuk tanah bertekstur kasar dan
7 – 10 hari untuk tanah bertekstur halus
8. Ambil tanah setelah mencapai kesetimbangan dan timbang sebagai berat basah
o
9. Keringkan di dalam oven 110 C selama 24 jam
5
Tabel 1. Contoh data kadar air pada pF 0
-1
No Massa Basah Massa Kering Berat Ma (g) Kadar Air (g g )
Mp (g)
Sample (Mp + Ma) + R (Mp) +R Ring (R) (Mp + Ma) - Mp KA = Ma/Mp
-3 -3
Jika diketahui nilai BI = 1,15 g cm dan BJ air = 1,00 g cm
= [(𝑀𝑝) + 𝑅] − 𝑅 (𝑔𝑎)
= 72,06 𝑔 − 20 𝑔
= 52,06 𝑔
Kadar Air Massa = 𝑀𝑎𝑎 𝑎𝑎ℎ − 𝑀𝑎𝑎 𝐾𝑒𝑖𝑔
𝑀𝑎
= 𝑔 𝑔−1
𝑀𝑝
38,44
= 𝑔 𝑔−1
52,06
= 0,74 𝑔 𝑔−1
𝐵
Kadar Air Volume = 𝐾 𝑀𝑎𝑎 × 𝑐𝐵𝑐−1
1,15
= 0,74 ×
1,00
= 0,85 𝑐 𝑐−1
6
LEMBAR KERJA MAHASISWA
Tabel 1. Data dari tanah berpasir yang diukur pada berbagai kondisi pF
-1
No Massa Basah Massa Kering Berat Ma (g) Kadar Air (g g )
Mp (g)
Sample (Mp + Ma) + R (Mp) +R Ring (R) = (Mp + Ma) - Mp KA = Ma/Mp
Kondisi pF 0
1 100,78 g 66,89 g 20 g
Kondisi pF 2,5
2 58,56 g 50,06 20 g
Kondisi pF 4,2
3 30,44 g 29,09 g 5g
Tabel 2. Data dari tanah berliat yang diukur pada berbagai kondisi pF
-1
No Massa Basah Massa Kering Berat Ma (g) = Kadar Air (g g )
Mp (g)
Sample (Mp + Ma) + R (Mp) +R Ring (R) (Mp + Ma) - Mp KA = Ma/Mp
Kondisi pF 0
4 120,65 g 76,89 g 20 g
Kondisi pF 2,5
5 70,78 g 52,06 20 g
Kondisi pF 4,2
6 40,44 g 38,09 g 5g
Hitunglah!
1. Kadar air pada berbagai kondisi pF.
-3
2. Konversi kadar air massa menjadi kadar air volume, diketahui nilai BI 1,2 g cm .
3. Berapa air tersedia pada tanah berpasir dan berliat di atas? (pF 2,5 – pF 4,2)
Pertanyaan untuk diskusi dan pembahasan:
1. Bandingkan antara kadar air pada kapasitas lapangan: tanah berpasir dan tanah berliat.
Hasilnya kemungkinan berbeda. Jelaskan mengapa yang satu yang lebih besar nilainya!
2. Bandingkan antara kadar air pada kondisi titik layu: tanah berpasir dan tanah berliat .
Apakah keduanya sama atau berbeda? Jelaskan mengapa demikian!
3. Apakah besarnya air tersedia pada tanah berpasir sama dengan tanah berliat?
Jelaskan mengapa demikian!
7
Penentuan kapasitas air tersedia perlu ditetapkan agar pemberian air sesuai dengan kebutuhan
tanaman. Pemberian air yang tepat akan menghasilkan pertumbuhan tanaman yang optimal serta meningkatkan
efisiensi pemberian air pada tanaman.