Anda di halaman 1dari 8

M VIII

SIFAT FISIK TANAH

8.1 Tujuan
Tujuan dari pengujian sifat fisik tanah ini adalah untuk mengukur massa
jenis () tanah dan kadar air alami tanah yang menunjukkan sifat fisik tanah
tersebut.

8.2 Landasan Teori


Tanah didefinisikan secara umum adalah kumpulan dari bagian bagian
yang padat dan tidak terikat antara satu dengan yang lain dimana diantaranya
kemungkinan material organik dan rongga rongga diantara material tersebut
dapat berisi udara ataupun air (Verhoef, 1994). Ataupun tanah dapat ditemukan
di sekitar permukaan bumi, yang merupakan sekumpulan dari butiran butiran
mineral dan benda organik yang memiliki ikatan relatif lemah sehingga mudah
dipisahkan satu sama lain.
Dalam tanah dengan kondisi kering, maka tanah tersebut terdiri dari dua
bagian yaitu butir butir tanah dan pori pori udara. Kemudian tanah dengan
kondisi jenuh terdiri dari bagian padat atau butiran tanah dengan air pori.
Sementara dalam tanah dengan keadaan tidak jenuh, tanah terdiri dari bagian
padat yaitu butiran tanah, pori pori udara dan air pori.

Sumber : Anonim, 2011


Gambar 8.1
Keadaan Tanah Dalam Kondisi Jenuh dan Tidak Jenuh
Sumber : Winarso Sugeng, 2013
Gambar 8.2
Tanah Jenuh, Tanah Tidak Jenuh dan Tanah Kering
Tanah merupakan objek yang penting yaitu dalam ilmu geoteknik maupun
eksplorasi dimana dipelajari tentang mekanika tanah. Penerapan ilmu tersebut
berguna dalam bidang pertambangan untuk digunakan seperti pembuatan
pondasi, pengerasan lapisan jalan tambang (pavement design), perencanaan
struktur di bawah tanah (terowongan, basement) dan dinding penahan tanah),
perencanaan galian, dll. Setiap tanah memiliki kualitas yang berbeda tergantung
dari sifat fisik yang dimilikinya. Dalam ilmu mekanika tanah ini dilakukan suatu
pengujian pada tanah untuk mengetahui sifat sifat fisik yang ada pada suatu
tanah yang diuji, sifat fisik tanah merupakan sifat yang dimiliki tanah berdasarkan
susunan, struktur, keadaan dan bahan penyusunnya.

Sumber : Winarso Sugeng, 2013


Gambar 8.3
Diagram Fase Tanah
Adapun sifat sifat fisik dalam tanah diantaranya yaitu :
1. Angka Pori (Void Ratio)
Angka pori (Void ratio) merupakan perbandingan dari volume pori yang
ada pada batuan dengan volume banyaknya butiran partikel dari suatu
tanah. Apabila nilai angka pori semakin besar maka menandakan kualitas
kualitas dari tanah buruk, dikarenakan semakin besar volume pori yang
ada maka tanah memiliki kapasitas menahan air yang tinggi sehingga
kekuatan tanah akan berkurang dari banyaknya kapasitas air yang
tertampung. Sedangkan apabila kebalikannya, volume butir yang semakin
besar maka tanah akan semakin kompak dan kuat.
2. Porositas (Porosity)
Porositas merupakan suatu proporsi ruang pori atau ruang kosong pada
tanah yang terdapat dalam suatu volume tanah dimana terisi oleh air dan
udara (Hakim ,1996). Porositas tanah juga dapat diartikan sebagai
kemampuan pada tanah dalam menyerap air yang berkaitan dengan
tingkat kepadatan tanah. Semakin padat tanah maka semakin sulit untuk
menyerap air sehingga porositas tanah semakin kecil dan begitupun
sebaliknya, semakin mudah tanah menyerap air maka tanah tersebut
memiliki porositas yang besar.
3. Kadar Air (Water Content)
Kadar air (water content) dapat didefinisikan sebagai nilai perbandingan
dalam nilai persen dari berat air yang terkandung pada tanah dengan
berat butiran butiran padat yang ada pada suatu volume tanah.
Menurut Hakim et al (1986), metode umum yang biasa dipakai untuk
menentukan jumlah air yang dikandung oleh tanah adalah persentase
terhadap tanah kering. Bobot tanah yang lembab dalam hal ini dipakai
karena kedaaan lembab sering bergejolak dengan keadaan air. Kadar
dan ketersediaan air tanah sebenarnya pada setiap koefisien umum
bervariasi terutama tergantung pada tekstur tanah, kadar bahan organik
tanah, senyawa kimiawi dan kedalaman lapisan tanah. Di samping itu,
faktor iklim juga menentukan kadar dan ketersediaan air tanah. Faktor
iklim juga berpengaruh meliputi curah hujan, temperatur dan kecepatan
yang pada prinsipnya terkait dengan suplai air (Hanafiah, 2005).
4. Derajat Kejenuhan (Saturated)
Derajat kejenuhan (Saturated) merupakan suatu perbandingan antara
volume air yang terkandung didalam tanah dengan volume total dari
rongga pori pada tanah yang dinyatakan dalam nilai persen. Tanah jenuh,
maka derajat kejenuhan (Sr) bernilai 1.
Tabel 8.1
Derajat Kejenuhan Dan Kondisi Tanah
Keadaan Tanah Derajat Kejenuhan (Sr)
Tanah kering 0
Tanah agak lembab > 0 - 0,25
Tanah lembab 0,26 - 0,50
Tanah sangat lembab 0,51 - 0,75
Tanah basah 0,76 - 0,99
Tanah Jenuh 1
Sumber : Anonim, 2014
5. Berat Jenis Partikel Tanah
Berat jenis partikel dari suatu tanah memperlihatkan kerapatan dari
partikel secara keseluruhan. Hal ini menunjukkan perbandingan massa
total dari partikel padatan dengan total volume dan tidak termasuk ruang
pori diantara partikel termasuk berat air dan udara.
Faktor-faktor yang mempengaruhi berat jenis partikel yaitu kadar air,
tekstur tanah, struktur tanah, bahan organik, dan topografi. Volume
padatan tanah tersusun oleh fraksi pasir, liar, dan debu sehingga untuk
mengetahui volume padatan tanah tertentu dipengaruhi oleh tekstur dan
struktur tanah. Untuk menghitung porositas kita harus mengetahui berat
volume dan berat jenis partikelnya terlebih dahulu. Porositas merupakan
volume seluruh pori-pori dalam suatu volume tanah utuh dimana
porositas terdiri dari ruang diantara partikel pasir, debu dan liat serta
ruang diantara agregat agregat tanah.
6. Berat Volume Tanah (Bulk density)
Berat volume tanah menunjukkan suatu perbandingan dari berat tanah
kering dengan volume tanah termasuk volume pori pori tanah. Atau biasa
disebut juga sebagai bulk density yaitu berat tanah kering berbanding
dengan volume tanah. bulk density merupakan petunjuk kepadatan
tanah. Faktor yang Mempengaruhi Berat Volume Tanah :
- Struktur Tanah
- PengolahanTanah
- Agregasi Tanah
8.3 Alat dan Bahan
8.3.1 Alat
Alat yang digunakan untuk pengujian sifat fisik tanah ini adalah :
1. Cylinder Ring
2. Timbangan (Neraca OHauss ketelitian 0,01 gr)
3. Jangka Sorong ketelitian 0.01 mm
4. Oven
5. Alat Dongkrak
6. Piston plunger
7. Sendok semen
8. Palu
9. Pisau
8.3.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam pengujian ini berupa sampel tanah yang
diambil dengan cylinder ring dalam keadaan alami atau masih segar kemudian
diuji secara langsung agar bentuk dan sifat fisik tanah tidak berubah. Dimensi
sampel disesuaikan dengan dimensi cylinder ring yang digunakan untuk
pengujian.

8.4 Prosedur Pengujian


Langkah langkah dalam melakukan pengujian sifat fisik tanah adalah
sebagai berikut :
1. Cylinder ring dibersihkan, kemudian ukur dengan mistar diameter (d) dan
tinggi (t). Cylinder ring dengan stickmaat dan timbang beratnya.
2. Cylinder ring ditekan masuk ke dalam tanah dan kemudian dengan alat
dongkrak silinder dikeluarkan.
3. Potong dengan pisau, kemudian tanah disekitar ring dibersihkan dan
permukaan tanah diratakan.
4. Sampel tanah ditimbang, kemudian dimasukkan ke dalam oven selama
24 jam dengan suhu 105 C.
5. Sampel tanah yang sudah dingin ditimbang, didapat berat kering.

8.5 Rumus yang Digunakan


Rumus rumus yang digunakan dalam pengujian sifat tanah adalah
sebagai berikut :
1. Massa Jenis (Density)

m
= v

Keterangan :
: Massa Jenis Tanah (gr/cm3)
M : Massa Tanah Alami (gr)
V : Volume Tanah Alami (cm3)
2. Kadar Air (Water Content)

Mw
w= Md x 100%

Keterangan :
w : Kadar Air (%)
Mw : Massa Air (gr)
Md : Massa Tanah Kering (gr)
3. Derajat Kejenuhan (Degree of Saturation)

Mw x d
Sr = w x [ ( d x V ) -Md] x 100%

Keterangan :
Sr : Derajat Kejenuhan (%)
V : Volume Total (cm3)
Mw : Massa Air (gr)
Md : Massa Tanah Kering (gr)
d : Massa Jenis Tanah Kering (1 gr/ cm3)
w : Massa Jenis Air (1 gr/ cm3)
4. Angka Pori (Void Ratio)

( d x V ) -Md
e= Md

Keterangan :
e : Angka Pori
V : Volume Total (cm3)
Md : Massa Tanah Kering (gr)
d : Massa Jenis Tanah Kering (1 gr/ cm3)
5. Porositas (n)

Vp
n= V x 100%
Md
Vp = V - d

Jadi,

Md
n= ( 1-
( d x V ) ) x 100%

Keterangan :
n : Porositas
V : Volume Total (cm3)
Vp : Volume Pori (cm3)
Md : Massa Tanah Kering (gr)
d : Massa Jenis Tanah Kering (1 gr/ cm3)
Hubungan antara angka pori (e) dengan porositas (n) :

e
n= e+1

n
e= 1-n
DAFTAR PUSTAKA

1. Isnani, 2014. Laporan Praktikum Fisika Tanah Sampel Tanah Liat,


isnainipetanikeren.blogspot.co.id Diakses pada tanggal 20 April
2017 pukul 22.00 WIB

2. Rohman, Taufikhur, 2012, Pengujian Sifat Fisik Tanah,


taufikhurohman.blogspot.co.id
Diakses pada tanggal 20 April 2017 pukul 22.00 WIB

3. Tini, 2009, Sifat Fisik Tanah, tinniedon2-sifatfisiktanah.blogspot.co.id/


Diakses pada tanggal 20 April 2017 pukul 22.00 WIB

Anda mungkin juga menyukai