Anda di halaman 1dari 28

EKSPLORASI

?
Mengapa Pertambangan Perlu Eksplorasi?
• Usaha/industri pertambangan  perlu kepastian
cadangannya.
• Industri pertambangan  padat modal  harus
memperkecil resiko.
• Kepastian mengenai data: cadangan, sumberdaya,
karakteristik bijih/mineralogi, kondisi geologi
(geoteknik & hidrogeologi), kondisi lingkungan 
mempermudah perencanaan tambang, perencanaan
pabrik pengolahan, feasibilty study, AMDAL, rencana
penutupan tambang, rencana pemodalan, dll.
Ciri-ciri Kegiatan ‘Eksplorasi’

Berbeda dengan menambang

Dilakukan secara bertahap Mengurangi resiko


investasi

Penciutan daerah prospek Dilakukan dengan banyak


metode

Dampak lingkungan kecil


Apakah ‘Eksplorasi Pertambangan’ Itu?

Eksplorasi

Finding Proving Evaluating

Bagaimana (bentuk,
Apa (bahan galian Berapa (sumberdaya,
kemenerusan,
yang dicari)? & cadangannya)?
& kadarnya)?
Dimana (indikasi Berapa (nisbah kupas,
Bagaimana (kendala
keberadaan bahan & cog)?
geologinya/airtanah-
galian)?
kestabilan) ?
Ilmu-Ilmu Utama ‘Eksplorasi Pertambangan’
Manajemen
Eksplorasi

Metode Estimasi
Teknik Eksplorasi Sumberdaya/Cadangan
Genesa Bahan Galian
Bagaimana mencari dan Bagaimana
Bagaimana terbentuk
membuktikan mengevaluasi/
menghitung
Sistematika Tahapan Eksplorasi
PROSES
BAHAN
Target Eksplorasi
- Daerah
- Bahan Galian (mineral, dll.)
- Laporan/literatur
- Peta geologi regional
Analisis  penetapan
- Citra landsat/foto udara daerah target
Peninjauan lapangan
(RECONNAISSANCE)
- Survei geologi pendahuluan
(regional)
- Sampling secara acak pada Analisis  penentuan
Model regional dan daerah-daerah prioritas
model analog langkah dan metode
eksplorasi

Prospeksi:
- Pemetaan topografi
- Pemetaan geologi
- Tipe bijih/mineralogi - Sampling sistematik semi-detil
- Tatatan tektonik - Survei geokimia sistematik
- Umur endapan - Survei geofisika
- Tipe batuan induk - Pemboran awal (scout drilling)
- Mineralogi bijih Analisis  penentuan
- Alterasi arah eksplorasi prospeksi
- Anomali geokimia dan metode
- Sifat fisik dan kimia
- Model genetik
Eksplorasi Pendahuluan

- Survei geofisika
- Sampling sistematik-intensif
- Model genetik endapan - Pemboran lanjutan (grid lebih
- Sebaran kadar rapat) Analisis dan perencanaan
- Lokasi prospek eksplorasi detail
- Zona-zona anomali
- Geometri endapan Eksplorasi DETAIL
- Alterasi (Proving)
- Sampling detail (grid rapat)
- Pemboran sistematik detail (grid - Pemodelan cebakan (badan bijih)
- Data kadar rapat) - Evaluasi cadangan
- Batas cebakan

JUMLAH BAHAN GALIAN


(SUMBERDAYA TERUKUR)

STUDI KELAYAKAN
(FEASIBILITY STUDY)
- Metode penambangan
- Perencanaan tambang Analisis teknologi, ekonomi, dan
- Parameter-parameter ekonomi lingkungan
- Rencana lingkungan CADANGAN PROVEN
(CADANGAN TERTAMBANG)
Kegiatan Eksplorasi
Eksplorasi Tak Langsung Eksplorasi Langsung

Kegiatan Tidak berhubungan (kontak) langsung Langsung berhubungan (kontak)


umum dengan objek yang dieksplorasi dengan objek yang dieksplorasi

Prinsip Memanfaatkan sifat-sifat fisik dan Melakukan perilaku yang langsung


pekerjaan kimia dari endapan pengamatan pada fisik endapan

Melalui anomali-anomali yang Melalui analisis megaskopis dan


Identifikasi
diperoleh dari hasil pengamatan mikroskopis pada objek pengamatan
Penginderaan jarak jauh, survei Pemetaan, uji sumur, uji parit,
Metoda
geokimia, survei geofisika pemboran
Digunakan pada tahapan
Tahapan Digunakan pada tahapan Prospeksi 
Reconnaissance (Eksplorasi
eksplorasi Finding (Eksplorasi Detil)
Pendahuluan)  Prospeksi
Relatif membutuhkan peralatan Relatif membutuhkan teknologi yang
Teknologi
(teknologi) tinggi lebih sederhana s/d manual

8
SEJARAH PEMBORAN (1)
1500 SM
Di China telah ada pengeboran untuk memproduksi garam dan menggunakan
primitive cable tools dan bisa mencapai kedalaman 2000 ft.

1859
Pengeboran sumur minyak pertama kali dilakukan oleh Kolonel Edwin L. Drake
di dekat Titusville, Pennsylvania, Amerika Serikat pada tanggal 22 Agustus
1859 dengan menggunakan metode pengeboran yang masih sangat
sederhana sekali yaitu pengeboran tumbuk, sampai kedalaman 21 meter. Pada
bulan April 1859, Drake berhasil membor sebuah sumur minyak dengan teknik
yang dikenal sebagai cable-tool drilling.
SEJARAH PEMBORAN (2)
Berawal pada tahun 1857. J. M. Townsend (bankir dari New Haven yang juga Direktur Pennsylvania
Rock Oil Co. di Connecticut) ingin mencari minyak (disebut rock oil, dikenal sebagai bahan pelumas
dan bahan bakar pengganti whale oil yang makin sulit dan makin mahal). Ia ingin mengambil rock oil
dari suatu tempat bernama Oil Creek yangada rembesan minyak. Persoalannya adalah rembesan itu
semakin berkurang. Townsend kemudian menugaskan E. L. Drake untuk melakukan pemboran.
Untuk mengatasi masalah air yang selalu mengisi lubang dan menyebabkan keruntuhan lubang,
Drake memasang pipa besi (sekarang dikenal sebagai casing). Namun, karena dipikir sia-sia
Townsend memerintahkan untuk menghentikan pengeboran pada bulan Agustus 1859.Tapi Drake
tetap meneruskan pemboran sampai mencapai kedalaman 69 ft dengan susah payah. Pada
kedalaman tersebut Drake memperoleh minyak dan bom minyak di daerah tersebut dimulai.
SEJARAH PEMBORAN (3)
1863
Ahli sipil Perancis bernama Leschot menjadi orang yang pertama menggunakan metode Rotary
Drilling untuk sumur air.

1901
Penggunaan pertama kali rotary drilling pada sumur minyak di Spindletop- Texas.
SEJARAH PEMBORAN (4)
1914
Hampir 10 % pemboran minyak menggunakan teknologi rotary drilling

Di indonesia pengeboran sumur minyak pertama kali dilakukan oleh


orang Belanda yang bernama Jan Reerink. Reerink melakukan
pemboran pertama kali di Cibodas Tangat, kecamatan Majalengka,
Jawa barat, pada tahun 1871. Karena kurangnya pengalaman,
pengetahuan, dan peralatan, usaha Reerink hanya mencapai 33
meter. Dan berhadapan dengan longsoran-longsoran tanah, sehingga
pemboran pertamanya ini dihentikan pada tahun 1872. Pengeboran
yang kedua dilakukan tetapi jaraknya hanya setengah meter dari
lubang bor yang pertama dan hanya mencapai kedalaman 22 meter
dan terjadi longsoran tanah. Karena tidak komersial maka sumur
tersebut akhirnya ditinggalkan. Pengalaman pengeboran sebelumnya
yang belum berhasil itu telah menyadarkan Reerink bahwa ia harus
melakukan persiapan peralatan dan pengetahuan yang lebih matang.
Setelah belajar di Amerika Serikat dan juga membawa seorang ahli dari AS dengan peralatan pemboran yang
baru, Reerink melakukan pengeboran pada tahun 1874 di daerah Cirebon, setelah berulang-ulang gagal
pekerjaan itupun dihentikan pada 16 Desember 1874 . Demikianlah usaha pencarian minyak pertama kali di bumi
nusantara ini belum berujung pada keberhasilan. Sampai pada tahun 1881 tak terdengar lagi kegiatan lain dalam
pancarian minyak bumi di Hindia Belanda. Jika pengeboran minyak bumi di indonesia pertama kali dilakukan di
jawa barat, tetapi keberhasilan penemuan minyak bumi secara komersial adalah di daerah Langkat, Sumatra
Utara. Adalah Aeiko Janszoon Zijlker, seorang pemimpin perkebunan tembakau Belanda yang rupanya memiliki
bakat dan semangat wirausaha. Setelah berjuang beberapa tahun, akhirnya berhasil dengan sumur Telaga
Tunggal 1, disusul sumur-sumur lainnya di Telaga Said, Sumatera Utara.
PEMBORAN
PEMBORAN Adalah proses membuat lubang ke dalam tanah/batuan dengan menggunakan mata
bor yang hasilnya berupa cutting atau inti bor (Core) sesuai dengan tujuan pemboran tersebut. Garis
besar pemboran memiliki ketentuan-ketentuan sebagai berikut : 7
 Menembus lapisan tanah dan atau batuan
 Dilakukan dengan mempergunakan mesin dan atau peralatan
 Mempunyai tujuan tertentu
 Mengikuti persyaratan yang ditentukan

Tujuan Pokok Pekerjaan Pemboran dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu untuk :
Mendapatkan percontoh (sample) lapisan tanah atau batuan yang dibor
Contoh yang didapat dari pengeboran diperlukan untuk analisis sesuai keperluannya
apakah untuk penelitian, penyelidikan atau eksplorasi di bidang-bidang geologi dan pertambangan,
teknik sipil, teknik lingkungan atau disiplin ilmu lainnya.(Lebih bersifat mengupayakan data dan
informasi)
Menyediakan lubang untuk kepentingan lain
1. Pembuatan sumur produksi air bawah tanah, minyak bumi, gas alam atau panas bumi
2. Pembuatan berbagai akses atau sarana penambangan
3. Menanamkan bahan peledak
4. Pembuatan pilar bangunan
5. Pemasangan pipa atau kabel-kabel
6. Lubang investigasi atau monitoring, dll
Mengambil langsung bahan atau material yang berharga
Penambangan batubara menggunakan pengeboran jenis auger
TEKNIK PEMBORAN (1)
Cable Tool Drilling/Bor Tumbuk
Cable-tool drilling termasuk teknik pemboran yang paling tua, teknik yang telah digunakan oleh
Drake.
Prinsip : mata bor untuk menghancurkan batuan diangkat naik dengan bantuan sebuah menara
penggantung untuk kemudian dijatuhkan sehingga membentur batuan. Proses ini dilakukan berulang-
ulang sehingga terbentuk lubang.
Ciri: operasi pemboran harus dihentikan setiap kali mau mengambil serpihan pemboran dan tidak
dapat dilakukan pada formasi yang lunak karena serpihan menempel pada bit. Cable-tool dipakai
setidaknya sampai tahun 1950-an. Pada pemboran tumbuk (percusif), energi dari mesin bor
diteruskan oleh batang bor dan mata bor untuk meremukkan batuan. Komponen utama dari mesin
bor ini adalah piston yang mendorong dan menarik tungkai  (shank) batang bor. Pada metode
perkusif yang terjadi adalah proses peremukan (crushing) permukaan batuan oleh mata bor
TEKNIK PEMBORAN (2)
Pemboran Putar (Rotarry Drilling)
Teknik pemboran putar telah berkembang di Perancis pada tahun 1860-an. Tidak populer karena
dipercaya bahwa minyak selalu berada pada batuan yang keras dan cable-tool drilling lebih efektif.
Pada tahun 1880-an pemboran oleh Baker bersaudara pada formasi lunak di Great Plains, AS,
menunjukkan bahwa cable tool tidak lagi berhasil. Cable-tool juga tidak berhasil dilakukan untuk
mengambil minyak di formasi Spindletop yang berada di sekitar Beaumont, Texas. Orang bernama
Anthony F. Lucas berhasil melakukan pemboran di bawah kubah Spindletop dengan rotary drilling.
Tujuan Pemboran membuat lubang (disebut sumur) sebagai sarana komunikasi antara permukaan
dan bawah permukaan sehingga minyak dan/atau gas bumi dapat dialirkan ke permukaan.
Prinsip : menggerus, bukan ‘mencangkul’ – dilakukan dengan menekan gigi-gigi bit pada batuan
(dengan cara memberi pemberat) dan memutarnya. Gaya berat diberikan oleh rangkaian pipa tebal
(drill collar) dan gaya putaran diberikan oleh rotary driver. Pada waktu yang sama, fluida dipompakan
melalui pipa ke bit dan keluar melalui lubang kecil pada bit (disebut nozzle) dengan kecepatan tinggi.
Proses ini memberikan efek pembersihan pada bit dan aksi penyemprotan. Selanjutnya fluida ini
(sambil membawa serpihan pemboran) dipompakan kembali ke permukaan. Dengan demikian
pemboran dapat dilakukan tanpa terhenti.
TEKNIK PEMBORAN (3)
Bor Putar ( Rotary Drill )
Berdasarkan sistem penetrasinya, metode rotary drill terbagi menjadi 2 sistem
tricone dan drag bit.
a.Disebut tricone jika penetrasinya berupa gerusan (crushing). Sistem tricone
digunakan untuk batuan sedang hingga lunak
b.Dan drag bit jika hasil penetrasinya berupa potongan, untuk sistem drag bit
digunakan untuk batuan lunak.

Contoh alat bor dengan sistem ini adalah rotary drill. Tidak dihasilkan
inti bor, hanya cutting, biasanya untuk penyelidikan logging geofisika,
pembuatan sumur produksi air, panas bumi ataupun minyak
TUJUAN PEMBORAN (1)
Tujuan Pokok Pekerjaan Pemboran dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu

1. Mendapatkan percontoh (sample) lapisan tanah atau batuan yang dibor


Contoh yang didapat dari pengeboran diperlukan untuk analisis sesuai keperluannya apakah untuk
penelitian, penyelidikan atau eksplorasi di bidang-bidang geologi dan pertambangan, teknik sipil,
teknik lingkungan atau disiplin ilmu lainnya.(Lebih bersifat mengupayakan data dan informasi).

2. Menyediakan lubang untuk kepentingan lain


1. Pembuatan sumur produksi air bawah tanah, minyak bumi, gas alam atau panas bumi
2. Pembuatan berbagai akses atau sarana penambangan
3. Menanamkan bahan peledak
4. Pembuatan pilar bangunan
5. Pemasangan pipa atau kabel-kabel
6. Lubang investigasi atau monitoring, dll

3. Mengambil langsung bahan atau material yang berharga


Penambangan batubara menggunakan pengeboran jenis auger
TUJUAN PEMBORAN (2)
Tujuan Pemboran Eksplorasi
Pemboran eksplorasi secara umum diartikan sebagai suatu kegiatan
pemboran yang bertujuan untuk mencari mineral atau material tertentu yang
bernilai ekonomis di pasaran dunia. Kegiatan pengeboran biasa dilakukan pada
tahapan eksplorasi tertentu dengan tujuan mendapatkan percontoh dan atau
informasi lainnya untuk menetapkan lokasi keberadaan mineral/material. Jika
penyebarannya cukup memadai maka perlu dilakukan investigasi selanjutnya
yang lebih rinci. Pada umumnya pengeboran dilakukan berdasarkan hasil
pemetaan geologi, survei geofisika atau geokimia.
Berikut adalah tujuan-tujuan pemboran eksplorasi :
Menentukan keterdapatan mineral/bahan galian
Mendapatkan informasi kualitas dan kuantitasnya
Mempertimbangkan dilakukannya investigasi lebih lanjut
Pengujian hasil intepretasi metode eksplorasi lainnya
Untuk Melengkapi data geologi regional
Mengetahui informasi tentang sifat fisik formasi batuan
Mengetahui Informasi tentang keterdapatan mineral lain, termasuk air
tanah dan gas alam
Mengetahui tentang lingkungan (Asam Tambang)
TUJUAN PEMBORAN (3)
Investigasi
Kegiatan investigasi dilakukan sebagai kegiatan lanjutan dari eksplorasi, yaitu
setelah dipastikan lokasinya kemudian ditentukan ukuran, bentuk dan kualitas
dari endapan mineral serta dipelajari karakteristik fisik lokasinya. Peranan
pengeboran dalam kegiatan investigasi adalah menyediakan data dan
informasi untuk menentukan :
Jumlah dan kualitas endapan mineral
Variasi kualitas secara horizontal ataupun vertical
Metode penambangannya
Sifat-sifat fisik batuannya
Tonase yang harus dipindahkan
Metode yang cocok untuk pengupasan atau pembongkaran
Cairan dan gas yang ada
Permeabilitas formasi batuan
Kestabilan formasi
Dampak lingkungan dll.
BAGIAN-BAGIAN MESIN BOR(1)
Mesin Bor
Mesin Bor merupakan peralatan utama dari drilling rig, fungsinya sebagai tenaga penggerak terhadap drilling string,
yaitu mengangkat/menurunkan dan memutarkannya. Sebagai tenaga penggerak tentunya harus memiliki kapasitas
yang sesuai dengan persyaratan pekerjaan yang ditentukan. Bagian-bagian pokok dari mesin bor adalah motor
penggerak, transmisi, kopling, spindle, hoist drum, tuas-tuas pengatur, system hidraulik dan skid base.
Kapasitas mesin bor pada umumnya dinyatakan dalam ukuran kedalaman bor maksimun yang bisa dicapai dengan
menggunakan drill rod diameter tertentu.
Jenis sumber tenaga untuk mesin bor
Motor diesel
Motor bensin
Motor listrik
Cara Memutar drill string oleh mesin bor :
Spindle type
Top head drive
Rotary table
Kombinasi spindle dan rotary table
Cara cengkeram (chuck) spindle terhadap drill string :
Manual chuck
Automatic chuck
Gabungan keduanya
Transmisi tenaga untuk menggerakkan spindle :
Cara mekanis
Cara hidraulis
Kedudukan mesin bor terhadap landasan yang sekaligus merupakan cara perpindahan mesin bor :
Skid base
Truck mounted
Crawler mounted
Trailer mounted
KEGIATAN YANG MELIBATKAN PEKERJAAN PEMBORAN DI
DALAMNYA
1. Air bawah tanah (Groundwater development/production)
Pengeboran eksplorasi Pengeboran investigasi
Konstruksi sumur produksi Lubang monitoring polusi
Pengeboran survei geofisika
2. Pertambangan (Mine development)
Pengeboran eksplorasi Investigasi endapan mineral
Palang batuan dan pondasi Pengeboran peledakan
Pengeboran untuk jalan, ventilasi dan penirisan tambang
3. Konstruksi (Construction of building and civil work)
Investigasi lokasi Test tanah/batuan
Lubang Penyemenan Peledakan, monitoring kestabilan, dermaga
Palang batuan, angker, penanaman Sumur injeksi/penirisan
4. Migas dan panas bumi
Wildcat drilling Seismik
Stratigrafi Sumur Produksi
Lubang Injeksi Instalasi Pompa
Supplai air
5. Penambangan mineral dan batu
Lubang untuk pemecahan batuan, peledakan, belah Lubang penirisan
Produksi bijih cair atau terpisah
6. Penelitian sumber daya
Informasi geologi Investigasi bawah permukaan
7. Gudang bawah tanah
Storage in permeable formation Storage in lined chamber
Safe disposal or drainage Missile silos and test sites
Tunnels, shaft and chambers
KEGUNAAN PEMBORAN

1. Pembuatan lubang tembak (baik untuk primary maupun


secondary blasting
2. Pemboran air
3. Pemboran eksplorasi (bahan galian alluvial maupun
bahan galian bijih (coring), dan lain-lain. Penetuan
ukuran dalam tiga dimensi bentuk dan letak endapan
serta ketebalan lapisan tanah penutup
4. Pemboran untuk konstruksi (penentuan stratigrafi
bawah permukaan)
5. Untuk pembuatan lubang penyelidikan geofisika , well
logging
6. Penirisan
7. Ventilasi
8. Pemadam kebakaran
9. Pembuatan lubang bukaan pada tambang bawah tanah
10.Pembuatan jalan angkut (terowongan)
Tujuan Utama Pengeboran Eksplorasi
Pemboran eksplorasi secara umum diartikan sebagai suatu kegiatan pemboran yang bertujuan untuk
mencari mineral atau material tertentu yang bernilai ekonomis di pasaran dunia.
Kegiatan pengeboran biasa dilakukan pada tahapan eksplorasi tertentu dengan tujuan mendapatkan
percontoh dan atau informasi lainnya untuk menetapkan lokasi keberadaan mineral/material. Jika
penyebarannya cukup memadai maka perlu dilakukan investigasi selanjutnya yang lebih rinci. Pada
umumnya pengeboran dilakukan berdasarkan hasil pemetaan geologi, survei geofisika atau geokimia.
METODE-METODE YANG DIGUNAKAN
DALAM PEMBORAN
1. Open Hole
Merupakan suatu kegiatan pemboran yang tidak
menghasilkan core (cutting, dan gambaran secara kasar
bawah permukaan)
2. Coring
Merupakan kegiatan pemboran yang menghasilkan inti
(core) yang dapat mengetahui :
- Mengetahui lebih detail bawah permukaan
- mengambil sampel yang lebih akurat
- untuk tahapan eksplorasi lanjutan
3. Touch core
Merupakan kegiatan pemboran yang menghasilkan core
dan cutting. Metode ini merupakan perpaduan antara
open hole dan coring. Pemboran ini dapat mengetahui
gambaran detail bawah permukaan dandan disamping
itu juga biaya pemboran dapat ditekan.
TIPE-TIPE PEMBORAN
Apakah driller harus mengetahui tipe-tipe pengeboran yang ada dan apa
manfaatnya ???
PERLU…..
Karena dengan mengetahui tipe-tipe pengeboran yang ada, driller dapat
menjalankan pengeboran dengan lebih efisien, dengan cara :
Memilih tipe pengeboran yang sesuai dengan pekerjaannya
Menggunakan mesin dan peralatan yang sesuai dengan tipe pengeboran
Mengoperasikannya dengan cara yang paling tepat
Menerapkan teknik pengeboran yang sesuai
• BERDASARKAN PENGERJAANNYA:
1. Pengeboran Manual
2. Pengeboran Mekanis
• BERDASARKAN TIPE PEKERJAAN:
3. Pengeboran jenjang (bench drilling)
4. Pengeboran tunnelling dan drifting
5. Pengeboran produksi (production drilling)
6. Pengeboran pembuatan shaft dan raise
7. Pengeboran khusus (perimeter drilling)
8. Pengeboran untuk penyangga batuan (rock supports)
16
PENGEBORAN MANUAL

27
ALAT BOR KONVENSIONAL (BOR
KECIL)

28

Anda mungkin juga menyukai