Anda di halaman 1dari 83

Dasar-Dasar Pemindahan Mekanis

PENGERTIAN UMUM TENTANG TANAH


DAN ALAT BERAT

Hampir semua pekerjaan lapangan konstruksi bangunan sipil


pada umumnya menggunakan alat mekanik (tenaga mesin).

Pekerjaan lapangan tersebut meliputi :


1. Pekerjaan tanah.
2. Pekerjaan batu.
3. Pekerjaan beton (beton semen atau beton aspal).
4. Pekerjaan penunjang.

Pekerjaan tanah dilakukan pada proyek jalan raya, lapangan


terbang, bangunan air, dermaga dll.
Pemindahan Tahan Mekanik :
Usaha manusia untuk memindahkan tanah
dari tempat aslinya ke tempat lain dengan
menggunakan alat (sederhana atau
modern).
Pekerjaan Tanah (1/3)
1. Pemotongan Tanah (Cutting)
Pekerjaan yang bertujuan untuk mengurangi ketinggian
tanah hingga mencapai ketinggian yang direncanakan.
2. Pemuatan (Loading)
Pekerjaan memuat hasil pemotongan tanah ke dalam alat
pengangkut.
3. Pengangkutan (Hauling)
Usaha mimindahkan tanah ke tempat lain dengan alat
pengangkut.
4. Penebaran Tanah (Spreading)
Usaha menebarkan tanah untuk mendapatkan permukaan
tanah yang rata.
Pekerjaan Tanah (2/3)
5. Pembersihan Permukaan (Stripping)
Pemotongan bagian atas permukaan tanah agar bersih
dari rumput maupun tanah yang kurang baik.
6. Pemadatan Tanah (Compacting)
Usaha untuk memadatkan tanah agar diperoleh daya
dukung tanah yang disaratkan.
7. Pembasahan (Watering)
Usaha membasahi tanah sebelum dipadatkan agar pada
pelaksanaan pemadatan diperoleh kepadatan yang
maksimum dalam waktu singkat.
8. Galian Tanah (Excavating)
Usaha membuat lubang atau saluran yang lebih rendah
dari permukaan tanah dimana alat tersebut berdiri.
Pekerjaan Tanah (3/3)
9. Urugan atau Penimbunan Tanah
Urugan dapat berarti mempertinggi tanah asli, sedangkan
penimbunan dapat diartikan sebagai pembuangan tanah
atau penyisihan tanah yang belum sempat dimanfaatkan.
SIFAT DAN JENIS TANAH
Tanah adalah material yang terdiri dari butiran (agregat), mineral-mineral
padat yang mengikat secara alami satu sama lainnya dari bahan-bahan
organik yang telah lapuk, disertai dgn zat cair dan gas yang mengisi ruang-
ruang kosong diantara butiran-butiran tanah tersebut.

Menurut Ukuran perbutiran tanah dapat dibagi menjadi:


1. Kerikil (gravel) adalah kepingan-kepingan dari batuan yg terkadang
mengandung partikel-partikel mineral, ukuran antara 5 mm s/d 25 mm
2. Pasir (sand) : kepingan-kepingan batuan yg hancur, ukuran 0,05 – 5 mm
3. Lanau (lumpur = silt) : pasir yang sangat halus, ukuran 0,005 – 0,05 mm
Lumpur adalah bahan yg kohesif, kekuatannya kecil dan sangat sukar
memadat.
4. Lempung (Clay) adalah bahan yg kohesif, dengan partikel mikroskopis,
ukuran 0,005 mm. Kohesi antara butir-butir memberikan kekuatan yang
besar pada lempung ketika kering. Jika mengalami suatu perubahan
kelembaban volumenya juga berubah-ubah. Apabila lempung digabung
dengan tanah berbutir kasar, maka kekuatannya akan menjadi besar.
5. Gambut : bahan organik yg berasal dari bahan tumbuh-tumbuhan yg
sebagian telah hancur. Gambut ini disingkirkan jika tanah digunakan
untuk konstruksi.
SIFAT-SIFAT FISIK TANAH
• Kadar Air, adalah kandungan air dari butiran tanah
• Batas-batas Consistensi (Atterberg limit):
penentuan batas-batas plastis, cair dan susut tanah
• Kepadatan (Density): berat butiran tanah per isi
• Gradasi :ukuran butir penyusutan
• Permeabilitas: daya rembes air pada tanah
• Porositas: perbandingan antara isi pori dengan isi
butir tanah
• Konsolidasi: sifat pemanfaatan tanah arah vertikal
• Kohesi: kemampuan untuk saling mengikat antara
butir tanah
• Kekerasan: Volume dan lain-lain
SIFAT-SIFAT TANAH
(HUBUNGAN BERAT-VOLUME TANAH)
HITAC
HI

EX2
00

Kondisi Tanah Asli (Bank Soil)

Kondisi Tanah Lepas (Loose Soil)

Kondisi Tanah Padat (Compact Soil)


Sketsa Pengembangan dan Penyusutan

Tanah Asli
Volume Tanah Asli : 1 m3
Berat Tanah Asli : 1000 kg

Tanah Lepas
Volume Tanah Lepas : 1,25 m3
Berat Tanah Lepas : 1000 kg

Tanah Padat
Volume Tanah Padat : 0,80 m3
Berat Tanah Padat : 1000 kg
Sifat Tanah (1/6)
1. Keadaan Tanah Asli (Bank Soil)
Keadaan tanah dalam kondisi sebelum mengalami
gangguan (tanah alami) dan dinyatakan dalam ukuran
“Bank Measure (BM)”.

ex. Berat Tanah : 1300 kg/m3 (BM)


: 1300 kg/cu.m (B)
: 3740 lbs/cu.yd (B)

Tanah asli menjadi dasar perhitungan volume (isi) dari


tanah yang dipindahkan.
Sifat Tanah (2/6)
2. Keadaan Tanah Lepas (Loose Soil)
Keadaan tanah setelah mengalami gangguan, baik berupa
pemotongan tanah, penggalian tanah dll.

ex. Tanah hasil galian di atas truck.


Tanah di depan pisau buldozer dll.

Satuan yang biasa digunakan adalah :


: ... kg/m3 (Loose)
: ... Kg/cu.m (L)
: ... lbs/cu.yd (L)

Perubahan tanah asli ke tanah lepas menyebabkan perubahan


berat per satuan volume yang disebabkan karena adanya proses
pengembangan (swell) tanah asli ke tanah lepas dinyatakan
dalam persen (%).
Sifat Tanah (3/6)

Contoh :
Tanah asli 100 m3, digali menjadi tanah lepas dengan volume
125 m3 maka besarnya swelling tanah tersebut adalah :
125  100   100%  25%
100
Faktor pengembangan adalah : 25%
Sifat Tanah (4/6)
3. Keadaan Tanah Padat (Compact Soil)
Keadaan tanah setelah mengalami proses pemadatan, baik dalam
keadaan tanah asli kemudian dipadatkan atau dalam keadaan lepas
kemudian dipadatkan.

Proses pemadatan mengakibatkan penyusutan volume tanah


(shrinkage) dinyatakan dalam persen (%).

Contoh : Tanah asli bervolume 100 m3 kemudaian dipadatkan menjadi


80 m3, maka shrinkage tanah tersebut adalah :

100  80   100%  20%


100
Faktor susut sebesar 20%
Sifat Tanah (5/6)

Adanya penyusutan volume tanah yang dipadatkan


mengakibatkan berat per volume tanah tersebut menjadi lebih
besar.

Satuan yang biasa digunakan adalah :


: ... kg/m3 (Compact)
: ... Kg/cu.m (C)
: ... lbs/cu.yd (C)
Sifat Tanah (6/6)

Adanya perubahan kondisi tanah tersebut, maka untuk


menyatakan satuan berat per volume harus disebutkan kondisi
tanah.

Contoh :
Berat tanah asli = 1300 kg/m3
Atau Berat tanah = 1300 kg/m3 (B)
Berat tanah lepas = 1000 kg/m3
Atau Berat tanah = 1000 kg/m3 (L)
Berat tanah padat = 1800 kg/m3
Atau Berat tanah = 1800 kg/m3 (C)
LOAD FACTOR (LF) dan SWELL PERCENTAGE (Sw)

Hubungan antara kondisi tanah asli dengan tanah


lepas ditentukan oleh faktor pemuatan atau load
factor (LF). LF sangat penting dalam perhitungan
volume yg akan di angkut.

1 VB
LF  
1  SW VL
dimana :
VB : volume asli satuan bcm, bcy
VL : volume loose satuan lcm, lcy
PROSENTASE PENGEMBANGAN ATAU SWELL
PERCENTAGE (SW).

 Wb 
SW    1 x100%
 Wl 

Dimana :
Wb : berat jenis tanah kondisi asli satuan kg/m3, lb/cy
Wl : berat jenis tanah kondisi loose
SHRINKAGE FACTOR (SF) DAN SHRINKAGE
PERCENTAGE (Sh)
Hubungan kondisi tanah asli dan kondisi compact
ditentukan faktor penyusutan atau shrinkage factor
(SF) dan persentase penyusutan atau shrinkage
percentage (Sh).

Vc
SF   1  Sh
Vb
dimana :
Vb : volume asli satuan bcm, bcy
Vc: volume padat satuan ccm, ccy
NILAI Sh DI DAPAT DARI

 Wb 
Sh  1   x100%
 WC 
DIMANA :
Wc : Berat Jenis Tanah Kondisi Padat Satuan kg/m3, lb/cy
Pengenalan Visual Tanah
Tanah Sifat Ciri-ciri Uji Lapangan
Kerikil Pasir Lepas Padat, coklat Dapat digali dgn sekop, pasak kayu 5 cm
kemerahan, mudah ditancapkan
persegi, gradasi
baik Dapat digali dgn cangkol. pasak kayu 5
Padat
cm sulit ditancapkan
Lanau Lepas Padat Lunak Mudah diremas jari
Keras Dpt diremas dengan tekanan kuat pd jari

Lempung Sangat lunak Plastisitas Meleleh diantara jari tangan ketika


Lunak keras rendah diperas
Kaku Plastisitas tinggi Mudah diremas, Dapat diremas dgn
tekanan jari yang kuat
Tidak dapat diremas, dapat digencet
dengan ibu jari
Gambut Keras Berserat Serat-serat telah tertekan,sangat
kompresibel
Berongga Struktur terbuka
Plastis Dapat diremas dengan tangan dan
menyebar pada jari
Tabel Diskripsi Tanah Asli ( Bank) Berdasarkan
Ukuran Butiran dan Berat Volume

Diameter Butiran Berat Volume Asli


Nama Umum
(mm) (t/m3)
Kerikil (gravel) 2,0 – 50,0
- Pecah 1,70 – 1,80
- Bulat 1,80 – 1,90
Pasir (sand) 0,05 – 2,0
- Kering 1,40 – 1,50
- Sedang 1,65 – 1,75
- Basah 1,80 – 1,90
Lempung dan Lanau 0,001 – 0,05
(Clay and Silt)
- Kering 1,60 – 1,80
- Basah 1,90 – 2,10
Batu Pecah > 50,0 1,55 – 1,65
Tanah campuran
- Kering 1,50 – 1,60
- Basah 1,60 – 1,70
Tabel Perbandingan Volume dalam Berbagai
Keadaan dari Berbagai Macam Tanah

Lepas Padat
NAMA UMUM L C
Asli Asli
Kerikil (gravel) 1,05 – 1,25 0,80 – 1,00
Pasir (sand) 1,10 – 1,30 0,80 – 1,00
Lempung dan Lanau
1,15 – 1,35 0,80 – 1,00
(Clay and Silt)
Batu Pecah 1,65 – 1,75 1,25 – 1,35
Tanah 1,20 – 1,30 0,85 – 0,95
PERUBAHAN VOLUME TANAH
TANAH ASLI KONDISI TANAH
ASLI LEPAS PADAT
Tabel
Pasir A. Keadaan Asli 1,00 1,11 0,95
Perubahan Volume
B. Keadaan Lepas 0,90 1,00 0,80

C. Keadaan Padat 1,05 1,17 1,00


Tanah
Lempung Kepasiran A 1,00 1,25 0,90

B 0,80 1,00 0,72

C 1,11 1,39 1,00

Lempung A 1,00 1,25 0,90

B 0,70 1,00 0,63

C 1,11 1,59 1,00

Tanah Berkerikil A 1,00 1,18 1,08

B 0,85 1,00 0,91

C 0,93 1,09 1,00

Kerikil A 1,00 1,13 1,03

B 0,88 1,00 0,91

C 0,97 1,10 1,00

Kerikil Padat A 1,00 1,42 1,29

B 0,70 1,00 0,91

C 0,77 1,10 1,00


Batu Kapur Pecah dan Batuan A 1,00 1,65 1,22
Lunak
B 0,61 1,00 0,74

C 0,82 1,35 1,00


Granit Basalt dan Batuan Keras A 1,00 1,70 1,31

B 0,59 1,00 0,77

C 0,76 1,30 1,00

Batu Pecah A 1,00 1,75 1,40

B 0,57 1,00 0,80

C 0,71 1,24 1,00


Contoh Soal

1. Jika sebanyak 2000 bcm tanah kering dipindahkan maka berapa volume
tanah tersebut dalam kondisi lepas? Berapa volume tanah tersebut
dalam kondisi padat jika Sh=10%?
Solusi
Dari tabel didapat Sw=25%=0,25
1 2000

1  0,25 VL
VL = 2500 lcm
VC
1  0,1 
2000
VC = 1800 ccm
Contoh Soal
2. Suatu saluran berukuran 0.4 m x 1.0 m dengan panjang 100 m
akan digali menggunakan excavator. Berapa volume galian yang
dihasilkan oleh excavator bila tanahnya memiliki faktor gembur
1,25 ?
3. Suatu kontraktor memerlukan sirtu (tanah berkerikil) sebagai
bahan pengisi lapisan pondasi bawah suatu proyek jalan.
Konstruksi tersebut berukuran tebal 25 cm, lebar 10 m dan
panjang 10 km. Hitung material yang diperlukan untuk timbunan
tersebut dalam tiga kondisi ?
Solusi
2. Produski excavator adalah tanah gembur, sehingga waktu
penyelesaian pekerjaan harus berdasarkan pada material gembur
(lepas).
Volume material dalam keadaan asli (bank)
= 0.40 m x 1.00 m x 100 m
= 40 m3
Volume material dalam keadan gembur (loose)
= 40 m3 x 1.25
= 50 m3
3. Kondisi tanah yang dijelaskan pada soal adalah tanah padat (compacted)
= 0.25 m x 10 m x 10.000 m
= 25.000 m3
Dari Tabel diperoleh faktor susut : 0,93, maka volume tanah asli (bank)
= 25.000 / 0.93
= 26.881,72 m3
Dari Tabel diperoleh faktor gembur : 1.18 maka Volume sirtu gembur
= 26.881,72 m3 x 1.18
` = 31.720,43 m3
KONVERSI SATUAN
1 foot = 12 inch
1 mile = 1760 yds
1 squair mile = 640 acres
1 acre = 4840 sq yds
1 US .gallon = 3,78 liter
1 US .gallon = 8 pint
1 pint = 0,4725 liter
1 pound (lb) = 0,4536 kg
1 long ton = 1,016 ton
1 short ton = 0,907 ton
1 short ton = 2000 LBS
PERKIRAAN PERHITUNGAN
PRODUKSI ALAT
WAKTU SIKLUS (CYCLE TIME)
 Siklus kerja dalam pemindahan material
merupakan suatu kegiatan yang dilakukan
berulang. Waktu yang diperlukan di dalam siklus
kegiatan di atas disebutwaktu siklus atau cycle
time (CT).
 Waktu siklus terdiri dari beberapa unsur.

 Waktu muat atau loading time (LT)


Waktu yang dibutuhkan oleh suatu alat untuk
memuat material ke dalam alat angkut sesuai
dengan kapasitas alat angkut tersebut
 HT : waktu angkut atau hauling time
Waktu yang diperlukan oleh suatu alat untuk
bergerak dari tempat pemuatan ke tempat
pembongkaran
Waktu angkut tergantung dari jarak angkut, kondisi
jalan, tenaga alat,
 RT : waktu kembali atau return time
Pada saat alat kembali ke tempat pemuatan maka
waktu yang diperlukan untuK kembali disebut waktu
kembali atau return time
 DT : Waktu pembongkaran atau dumping Time
Waktu ini tergantung dari jeniS tanah, Jenis alat,
dan metode yang dipakai. Waktu pembongkaran
rnerupakan bagian yang terkecil dari waktu siklus.
 ST : Spotting time.
Pada saat alat kembali ke tempat pemuatan ada
kalanya alat tersebut perlu antri dan menunggu
sampai alat diisi kembali.

 Jadi CT :
CT=LT+HT+DT+RT+ST
EFISIENSI ALAT
EFISIENSI ALAT ADALAH DENGAN MENGHITUNG BERAPA MENIT
ALAT TERSEBUT BEKERJA SECARA EFEKTIF DALAM SATU JAM.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS ALAT YAITU


EFISIENSI ALAT. EFEKTIVITAS ALAT BEKERJA TERGANTUNG :
1) KEMAMPUAN OPERATOR PEMAKAI ALAT,
2) PEMILIHAN DAN PEMELIHARAAN ALAT,
3) PERENCANAAN DAN PENGATURAN LETAK ALAT,
4) TOPOGRAFI DAN VOLUME PEKERJAAN,
5) KONDISICUACA,
6) METODE PELAKSANAAN ALAT.

CONTOHNYA JIKA DALAM SATU JAM WAKTU EFEKTIF ALAT


BEKERJA ADALAH 45 MENIT MAKA DAPAT DIKATAKAN EFISIENSI
ALAT ADALAH 45/60 ATAU 0,75.
PRODUKTIVITAS DAN DURASI PEKERJAAN

DURASI SUATU PEKERJAAN VOLUME PEKERJAAN DAN


PRODUKTIVITAS ALAT TERSEBUT.
PRODUKTIVITAS ALAT TERGANTUNG PADA KAPASITAS DAN
WAKTU SIKLUS ALAT.
Kapasitas
Produktivi tas 
CT
PRODUKTIVITAS ALAT DALAM PRODUKSI / JAM
CT DALAM MENIT
JIKA EFISIENSI ALAT DIMASUKKAN MAKA :

60
Produktivi tas  Kapasitasx xEfisiensi
CT
 Pada umumnya dalam suatu pekerjaan terdapat lebih
dari satu jenis alat yang dipakai

 Sebagai contoh pekerjaan penggalian dan


pemindahan tanah, umumnya alat yang dipakai
adalah excavator untuk menggali, loader untuk
memindahkan hasil galian kedalam bak truk dan truck
digunakan untuk pemindahan tanah.

 Ketiga contoh alat tersebut mempunyai produktivitas


yang berbeda-beda, maka perlu diperhitungkan
jumlah masing-masing alat
 Salah satu cara menghitung jumlah alat adalah:
Tentukan alat mana yang mempunyai produktivitas
terbesar
Asumsikan alat dengan produktivitas terbesar
berjumlah satu
Hitung jumlah alat jenis lainnya dengan selalu
berpatokan pada alat dengan produktivitas tebesar

Produktivi tas terbesar


Jumlah alat1 
Produktivi tas alat1

VolumePeke rjaan
Durasi 
Produktivi tas terkecil
TENAGA ALAT BERAT
TENAGA ALAT BERAT

 Tenaga alat berat akan menentukan sanggup


tidaknya suatu alat berat melintasi segala bentuk
kondisi dan jenis permukaan jalan.

 Tenaga alat berat juga berpengaruh pada cepat atau


labatnya waku penyelesaian pekerjaan.

 Jadi tenaga merupakan salah satu faktor yang cukup


menentukan berhasil tidaknya alat angkut dalam
melaksanakan pekerjaannya
Tenaga yang harus dipertimbangkan dalam
pengoperasian alat berat

I. TENAGA YANG DIBUTUHKAN (Power Required)


II. TENAGA YANG TERSEDIA (Power Available)
III. TENAGA YANG DAPAT DIGUNAKAN (Power
Usable)
I. TENAGA YANG DIBUTUHKAN (Power Required)
 Tenaga yang dibutuhkan adalah : tenaga yang
diperlukan untuk menggerakkan alat berat pada
permukaan lintasan

 Tenaga yang dibutuhkan dipengaruhi oleh 2 faktor :


a. Berat total alat.
b. Daya hambat antara roda dan permukaan jalan.
a. Berat Total Alat
 Berat Total Alat adalah : berat alat kosong ditambah
dengan berat muatan bisa disebut GVW (Gross
Vehicle Weight).
 Berat alat kosong diperoleh dari spsesifikasi alat
berat dari pabrik.
 Berat muatan tergantung pada kapasitas bak (bowl)
alat dan berat isi material yang akan diangkut.

GVW = Berat Alat Kosong + Berat Muatan


= Berat Alat Kosong + (Kapasitas x Berat Isi)
b. Daya hambat yang terjadi antara
roda dan permukaan jalan
Daya Hambat adalah daya yang terjadi antara roda dan
permukaan jalan yang biasanya disebut TR (Total
Resistence).

Faktor yang mempengaruhi TR :


1. Tahanan Gelinding atau Tahanan Guling (Rolling
Resistence = RR)
2. Tahanan Kelandaian atau Tahanan Kemiringan
(Grade Resistance = GR).
1. Tahanan Gelinding atau Tahanan Guling
(Rolling Resistence = RR)
Tahanan Gelinding (Rolling Resistance : RR) adalah daya
hambat yang terjadi antara roda dan permukaan jalan.

Besarnya RR dipengaruhi :
 Jenis permukaan jalan.
 Penetrasi ban.
 Beban pada roda.
 Kelenturan roda (tekanan angin, rancangan ban dan
permukaan jalan).
 Gesekan pada bagian dalam

Besarnya RR pada kendaraan beroda rantai tergantung pada sifat


permukaan tanah.
 Untuk menentukan berat angka faktor rolling
resistance permukaan jalan memang sulit bila tidak
dilakukan pengujian langsung dilapangan. Namun
sebagai pedoman dalam perhitungan telah ditetapkan
berat angka faktor rolling resistance beberapa jenis
permukaan jalan yang sering dijadikan patokan dalam
industri pemindahan tanah (lihat tabel)

 Jika data tentang faktor rolling resistance suatu jenis


permukaan jalan tidak diketahui dapat dihitung
dengan menggunakan rumus :
Tahanan Gelinding atau Rolling Resistance (RR) dirumuskan :

P
RR  P
G

Di mana : G
RR = Rolling Resistance
P = Gaya Tarik (Tegangan Tali)
G = Berat Kendaraan
Rolling Resistance = 2 % x GVW (Matric Methode)
Tahanan Gelinding = 20 kg/ton x berat alat
RR = 20 kg/ton x berat alat
Dengan kata lain setiap ton berat alat diperlukan 20 kg untuk
menariknya.

Secara umum :

RR = r x GVW
Dimana :
RR = Rolling Resistance
R = Faktor Rolling Resistance
GVW = Berat Total Alat
Rolling Resistance dalam %
dalam kg/ton
RR = 3% = 30 kg/ton
RR = 4% = 40 kg/ton
Penetrasi Ban
Penetrasi ban terjadi akibat lunaknya permukaan jalan yang
dilintasi, akan mengakibatkan penambahan daya hambat

Setiap penetrasi 1 inchi menimbulkan RR = 15 kg/ton (1,5 %)


Setiap penetrasi 1 cm menimbulkan RR = 6 kg/ton (0,6 %)
Tabel Tahanan Gelinding (RR) Berbagai Macam Roda pada Berbagai Macam
Permukaan
(LB/TON)

RODA BAN KARET ANTI SLIP


JENIS RODA BAJA
RODA RANTAI
PERMUKAAN RATA TEKANAN TEKANAN
TINGGI RENDAH
Beton permukaan
40 55 55 45
halus

Aspal kondisi baik 50 – 70 60 – 70 40 – 65 50 – 65

Tanah padat dan


60 – 100 60 – 80 40 – 70 50 – 70
terpelihara

Tanah tidak
100 – 150 80 – 110 100 – 140 70 – 100
terpelihara

Tanah becek dan


250 – 300 140 – 180 180 – 220 150 – 200
berlubang

Tanah sangat
300 – 400 200 – 240 300 – 400 280 – 340
becek

Pasir lepas dan


280 – 320 160 – 200 260 – 290 220 – 260
berkerikil
Contoh Soal :

Sebuah Elavating Scraper beroperasi pada suatu


proyek pembangunan untuk mengangkut material. Alat
ini akan melewati jalan jenis tanah liat yang agak lunak.
Dari bekas roda pada permukaan jalan terlihat bahwa
terjadi penetrasi ban sedalam 3 inci. Berapakah FRR
(Faktor rolling Resistance) ?
2. Tahanan Kelandaian atau Tahanan
Kemiringan (Grade Resistance = GR).
Tahanan Kelandaian adalah daya hambat yang terjadi
atau dialami oleh setiap alat yang melewati lintasan
yang mempunyai kemiringan ini timbul akibat adanya
pengaruh gravitasi bumi.

Bila kendaraan bergerak naik pada permukaan yang


miring maka diperlukan tenaga tambahan agar gerakan
tetap dan sebaliknya apabila bergerak turun, maka
tenaga yang diperlukan berkurang.

Berkurang dan bertambahnya tenaga tersebut kurang


lebih sebanding dengan kemiringan (landai permukaan)
GR = % k x GVW

Dimana :
GR = Tahanan Kelandaian
k = Faktor Kelandaian %
GVW = Berat Total Alat
Suatu kemiringan seperti dibawah ini :

Kelandaian = 10 %
GR = 10% == 100 kg/ton
Tenaga yang dibutuhkan untuk alat
dapat bergerak :

Tenaga dibutuhkan = GVW x Total Resistance (TR)


= GVW x ( RR + GR + Pen. Ban)

Dimana :
Tenaga yang dibutuhkan = Kg atau Ton
GVW = Kg atau Ton
Total Resistance (TR) = % atau kg/ton
Contoh Soal :

Sebuah Wheel Tractor Scraper dengan berat kosong 40


ton, kapasitas muat adalah 30 m3 dan membawa tanah
berpasir dengan berat isi 2000 kg/ m3 . Alat ini
beroperasi pada suatu proyek dengan kondisi jalan
angkut mempunyai Rolling Resistance (RR=4%), serta
kemiringan jalan GR = 3% , jalan dalam kondisi becek
dengan penetrasi sedalam 3 cm. Berapakah tenaga
yang dibutuhkan oleh alat tersebut untuk bergerak?
Solusi
 RR = 4%
 GR = 3%
 Pen = 3 cm

Tenaga yang dibutuhkan = GVW x Total Resistance


(TR)
Berat Total Alat = Berat Alat Kosong + Berat
Muatan
GVW = 40 ton + Berat isi x Kapasitas Bak
= 40 ton + 2000 kg/m3 x 30 m3
= 40 ton + 60000 kg
= 100 ton
Total Resistance

Rolling Resistance (RR) = 4%


Grade Resistance (GR) = 3%
Penetrasi Ban = 3 x 0,6% = 1,8%
Total Resistance (TR) = 8,8 %
= 88 kg/ton
Jadi Tenaga yang dibutuhkan = GVW x TR
= 100 ton x 88 kg/ton
= 8,8 ton
II. TENAGA YANG TERSEDIA (Power Available)
Tenaga yang tersedia adalah tenaga yang dapat disediakan
oleh mesin alat berat untuk melakukan pekerjaan, dimana
tenaga yang tersedia ini merupakan tenaga yang didesign untuk
sebuah alat berat agar mampu untuk melakukan jenis pekerjaan
tertentu atau kemampuan maksimum alat untuk melakukan
pekerjaan.

Jika dalam pekerjaan “tenaga yang tersedia lebih kecil dari


tenaga yang dibutuhkan maka alat tidak akan mampu untuk
bergerak
Faktor yang mempengaruhi tenaga yang tersedia :
1. Tenaga Kuda atau Horse Power (HP)
2. Kecepatan dan gigi (Gear)

Tenaga Tarik atau Tenaga tersedia :

TenagaKuda HP 
TenagaTari k 
Kecepatan
Tenaga Tarik yang tersedia pada
alat berat :
1. Drawbar Pull (Tenaga Tarik pada alat berat beroda rantai)
Atau tenaga tarik yang biasanya digunakan oleh traktor
untuk menarik suatu muatan di acu sebagai tarikan batang
gandeng traktor
2. Rimpull
Rimpull adalah gaya traksi atau tenaga tarik yang disediakan
oleh mesin untuk menggerakkan roda pada wheel tractor
(roda ban karet dan biasanya dinyatakan dalam kg)

375xHPxEff isiensi
Rimpull 
Kecepatan
Contoh
Sebuah dump truck model 769c/450 HP, dengan effisiensi
85%. Hitunglah tenaga tarik yang tersedia untuk masing-masing
kecepatan berikut :
Solusi
III. TENAGA YANG DAPAT DIGUNAKAN (Power
Usable)
Tidak seluruhnya “Tenaga yang Tersedia” dapat digunakan secara
penuh untuk menggerakkan alat. Karena ada bebeapa kondisi
kerja yang membatasinya. Keterbatasan pemanfaatan tenaga
tarik inilah yang disebut “tenaga yang dapat digunakan”

Tenaga yang dapat digunakan dipengaruhi oleh dua faktor :


1. Faktor Traksi
2. Ketinggian Lokasi Pekerjaan dari permukaan laut
Untuk menentukan beratnya “tenaga yang dapat
digunakan” dapat dihitung dengan persamaan berikut :

TENAGA YANG DAPAT DIGUNAKAN


= Berat Pada Roda Penggerak X Faktor Traksi X
Faktor Ketinggian Lokasi
1. Koefisien Traksi
Adalah perbandingan beratnya tenaga yang dapat dikerahkan
pada roda penggerak dengan beban yang bekerja pada roda
penggerak tersebut sebelum terjadi slip.

Berat tenaga yang dimaksud diatas adalah tenaga tarik maksimal


yang digunakan sebelum terjadi slip. Sedangkan beban yang
bekerja pada roda penggerak merupakan persentase dari berat
seluruh kenderaan.
Tabel Koefisien Traksi
Contoh Soal
 Sebuah Dump Truck dengan berat total (GVW) 100 ton
ternyata slip setelah ditarik dengan tenaga 40 ton. Berapa
faktor traksi permukaan jalan tersebut jika distribusi berat
pada roda penggerak adalah 60%
Penyelesaian
Berat alat pada roda penggerak
= 60% x 100 ton
= 60 ton

Faktor Traksi
= Tenaga tarik sebelum terjadi slip = 40 ton = 0,66
Beban pada roda penggerak 60 ton
2. Ketinggian Lokasi dari Permukaan Laut
 Ketinggian lokasi kerja dari permukaan laut merupakan salah
satu faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan
tenaga yang tersedia maupun tenaga yang dapat digunakan
 Berpengaruh pada mesin yang menggunakan bahan bakar.
Pada waktu proses pembakaran diperlukan zat asam (oxygen)
dari udara.
 Udara mempunyai lapisan kepadatan yang berbeada (makin
tinggi suatu tempat maka kepadatan makin berkurang) maka
oxygen pada lapisan tersebut juga berbeda. Hal ini berdampak
pada daya bakar (kecepatan pembakaran) berkurang sehingga
daya kerja mesin akan menurun.
 Hilangnya tenaga tarik akibat ketinggian lokasi kerja dari
permukaan laut hanya terjadi pada batas-batas tertentu.
Secara umum ketinggian lokasi kerja ini akan
berpengaruh bila melebihi 3000 ft atau sekitar 900 m
 Secara empiris (praktis) : tenaga mesin akan berkurang
3% setiap penambahan ketinggian 1000 ft di atas 1000 ft
pertama.
Contoh Soal
Sebuah alat beroperasi pada ketinggian 5000 ft
diatas permukaan laut, berapakan berkurangnya
tenaga alat tersebut
Penyelesaian
Tenaga akan berkurang
5000  3000 x3%
1000
2000 x3%  6%
1000
Tenaga dapat digunakan = 100% - 6% = 94%
Contoh Soal
Penyelesaian
TUGAS

Anda mungkin juga menyukai