1. PENGERTIAN DASAR
Tanah merupakan campuran dari partikel-partikel yang terdiri dari salah satu/ seluruh
jenis berikut :
1. Berangkal (boulder) : batuan yang besar (> 250 mm – 300 mm)
2. Kerikil (gravel) : 5 mm – 150 mm
3. Pasir (sand) : 0,0074 mm - 5 mm.
Mulai dari pasir kasar sampai dengan pasir halus.
4. Lanau (silt) : 0,002 mm – 0,0074 mm
5. Lempung (clay) : < 0,002 mm dan kohesif
6. Koloid : partikel mineral yang diam
Soil investigation dilakukan untuk tiap lokasi proyek yang akan didirikan struktur
bangunan. Soil investigation yang dilakukan biasanya terdiri dari :
Pengujian lapangan :
1. Sondir
2. Bor dan SPT (Standart Penetration Test)
Pada uji pengeboran juga dilakukan pengambilan sampel tanah untuk diuji di
laboratorium antara lain : kadar air, kepadatan tanah dsb
Tiap massa tanah terdiri dari kumpulan partikel padat dengan rongga di
antaranya.
Rongga dapat diisi air udara, sebagian air dan udara.
Partikel tanah padat adalah butiran tanah padat dengan mineral yang berbeda-
beda.
Volume solid /butiran (Vs)
Total volume tanah /Vt
Volume water/ air (Vw)
Volume void / pori (Vv)
Volume air/ udara (Va)
Penyajian ketiga komponen tanah tersebut dapat digambarkan dalam diagram fase ,
sebagai berikut :
Perbandingan Volumetric
dan
3. Derajat kejenuhan S,
Tanah kering, S = 0%
Jika pori berisi jenuh air, S = 100%
Perbandingan Massa
Kadar air w,
Densitas/ kepadatan ρ
2. Volume total suatu spesimen tanah adalah 80.000 mm3 dan beratnya 145 g, sedang
berat keringnya adalah 128 g. Kepadatan butir tanah tanah adalah 2,68.
Berdasarkan informasi tersebut, hitunglah :
b. kadar air d) derajat kejenuhan
c. void ratio e) kepadatan kering
c) porositas f) kepadatan jenuh
Kegunaan :
Untuk menentukan kadar air tanah yaitu perbandingan berat air yang terkandung
dalam tanah dengan berat kering tanah. Dinyatakan dalam prosen
Prosedur Pelaksanaan :
Tanah yang akan diperiksa ditempatkan dalam cawan yang bersih dan telah
diketahui beratnya
Cawan dan isinya ditimbang dan beratnya dicatat
Cawan dan tanah basah dimasukkan di oven pengering sampai beratnya
konstan.
Keluarkan dari oven, kemudian dinginkan dalam desikator.
Setelah dingin ditimbang beratnya dan dicatatat
Perhitungan :
Berat cawan + tanah basah = W1 gram
Berat cawan + tanah kering = W2 gram
Berat cawan kosong = W3 gram
Berat air = (W1-W2) gram
Berat tanah kering = (W2-W3) gram
Kadar air = (W1-W2) / (W2-W3) x 100%
Contoh Soal :
Sampel tanah basah mempunyai berat 462 g di dalam wadah. Sesudah
dikeringkan di dalam oven pada suhu 110 C, berat tanah adalah 364 g. Berat
wadahnya adalah 39 g
Tentukan kadar air tanah
Sumber :
a. Braja M.Das, Noor Endah, Indrasurya B Mochtar, Mekanika Tanah
(Prinsip-prinsip Rekayasa Geoteknis), jilid 1, Erlangga
b. Craig . R.F, Budi Susilo, Mekanika Tanah, Erlangga1989
c. Holtz & WD Kovacs, An Introduction to Geotechnical Engineering.
d. Joseph E.Bowlesh, Physical and Geotechnical Properties of Soils,
McGraw Hill,1984.