Anda di halaman 1dari 50

MEKANIKA TANAH

SENIN, 09 AGUSTUS 2021


KONTRAK KULIAH
1. Mahasiswa wajib hadir dan aktif interaksi selama
mengikuti perkuliahan.
2. Alpha/sakit/ijin maksimal 3 kali selama 7
pertemuan. Jika lebih dari 3 alpha, tidak diijinkan
mengikuti ujian.
3. Tugas/ujian individu yang pengerjaannya sama
persis dengan mahasiswa lain nilainya 0. terlambat
kumpul dari waktu yang ditentukan nilainya 0
4. Keterlambatan mengikuti kuliah hanya ditolerir 15
menit
5. Nilai final yang diberikan adalah mutlak tidak bisa
diganggu gugat.
6. Konsultasi tugas/pelajaran dapat dilakukan
melalui email atau wa pada jam 08.00 – 20.00
PERSENTASE NILAI
• Nilai Kehadiran + tepat waktu : 10%
• Nilai tugas +PR : 30%
• Nilai Kuis : 10%
• Nilai ujian : 50%
MATERI KULIAH
1. INDEKS PROPERTI TANAH
2. KLASIFIKASI TANAH
3. SIFAT HIDROLIK TANAH : PERMEABILITAS
& REMBESAN
4. USIP
5. TEGANGAN TANAH & PENYEBARAN
TEGANGAN
6. SIFAT KOMPRESIBILITAS TANAH
7. KEKUATAN TANAH
8. UAS
PUSTAKA
• Hardiyatmo, H.C., 2004, Mekanika Tanah I,
UGM Press, Yogyakarta
• Braja, M.D., 1995, Mekanika Tanah Jilid I
(Prinsip-Prinsip Rekayasa Geoteknik)
MEKANIKA TANAH
• Mekanika tanah adalah studi tentang tanah yang
memprediksi karakteristik kinerja tanah dengan
menggunakan teknik statika, teknik dinamika,
mekanika fluida, dan teknologi lainnya.
TANAH
• Materi penyusun kerak bumi terdiri atas 2 yaitu
1. Tanah
2. Batuan

• Tanah adalah kumpulan butiran mineral alami


(agregat) yang dapat dipisahkan oleh suatu cara
mekanis apabila agregat tersebut diaduk dalam air.

• Batuan adalah agregat yang mineralnya satu sama


lain diikat oleh gaya-gaya kohesif yang permanen
dan kuat, tidak dapat dipisahkan dengan cara
mekanis sederhana.
PEMBENTUKAN TANAH
• Tanah adalah kombinasi mineral dan unsur
organik yang berbentuk padat, gas, dan cair.

• Fasa padat meliputi tanah liat, mineral non-


tanah liat, dan bahan organik

• Fase gas adalah udara

• Fase cair adalah air yang mengandung senyawa


organik yang tersedia dari tumpahan kimiawi
• Karakteristik tanah tergantung pada perilaku
fase dalam tanah dan tegangan yang diterima.

• Ukuran, bentuk, sifat kimia, kemampuan


kompresibilitas, dan daya dukung muatan
partikel tanah ditentukan oleh mineralogi tanah.

• Struktur tanah tergantung pada susunan


partikel, kelompok partikel, ruang pori, dan
komposisi tanah.
TUJUAN MEMPELAJARI MEKANIKA TANAH?
• Untuk mengetahui sifat-sifat tanah apabila
menerima bermacam-macam gaya.
01 INDEKS PROPERTI TANAH
Pencapaian :
Mahasiswa dapat memahami materi berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan porositas dan angka pori pada


tanah?
2. Apa yang dimaksud dengan kadar air dan derajat kejenuhan
tanah?
3. Apa yang dimaksud dengan batas-batas Atterberg?
4. Apa yang dimaksud denga batas cair pada tanah dan
jelaskan cara pengujiannya
5. Apa yang dimaksud dengan batas plastis pada tanah dan
bagaimana cara menentukannya?
6. Apa yang dimaksud dengan batas susut pada tanah dan
bagaimana cara menentukannya?
INDEKS PROPERTI TANAH
• Indeks properti tanah ditunjukkan dengan indeks sifat-sifat
fisis tanah

• Sifat-sifat fisis tanah :


1. Berat volume
2. Kadar air
3. Porositas
4. Angka pori
5. Derajat kejenuhan
6. Derajat kepadatan
7. Derajat kerapatan
8. Berat jenis
9. Analisis butiran
10. Batas cair
11. Batas plastis
12. Batas susut
BERAT VOLUME TANAH
• Tanah terdiri atas tanah, air, dan udara
• Komposisi tanah dalam berbagai kondisi

• Masing-masing elemen tanah memiliki volume


dan berat
DIAGRAM FASE TANAH
BERAT VOLUME TANAH
• Berat volume basah
Berat volume basah adalah perbandingan antara
berat butiran tanah termasuk air dan udara (W)
dengan volume total tanah (V)

• Berat volume kering


• Berat volume kering adalah perbandingan antara
berat butiran padat (Ws) dengan volume total tanah
(V)

•.
BERAT VOLUME TANAH
• Berat volume butiran padat
Berat volume butiran padat adalah
perbandingan antara berat butiran padat (Ws)
dengan volume butiran padat (Vs)
POROSITAS DAN ANGKA PORI TANAH
• Porositas adalah perbandingan antara volume
rongga (Vv) dengan volume total (V).
Satuannya persen (%) atau desimal

• Angka pori adalah perbandingan antara rongga


(Vv) dengan volume butiran (Vs)
KADAR AIR & DERAJAT KEJENUHAN TANAH
• Kadar air pada tanah adalah perbandingan
antara berat air (Ww) dengan berat butiran
padat (Ws) di dalam massa tanah

• Derajat kejenuhan tanah adalah perbandingan


antara volume air (Vw) dengan volume total
rongga (Vv)
KADAR AIR & DERAJAT KEJENUHAN TANAH
• Apabila tanah dalam kondisi jenuh air, maka
nilai S = 1

• Nilai derajat kejenuhan dapat digunakan untuk


mengklasifikasikan konsistensi tanah
PARAMETER TURUNAN
• Berat jenis (spesific gravity) tanah adalah
perbandingan antara berat volume butiran padat
(ϒs) dengan berat volume air (ϒw) pada
temperatur 4°C
PARAMETER TURUNAN
• Hubungan antara angka pori dan porositas :

atau

• Berat volume tanah basah sebagai fungsi berat


jenis tanah :
PARAMETER TURUNAN
• Berat volume tanah jenuh air (S=1)

• Berat volume tanah kering sempurna (S=0)

• Berat volume apung atau berat volume efektif tanah


yang terendam air

atau
PARAMETER TURUNAN
• Kerapatan relatif (Dr) adalah tingkat kepadatan tanah
granuler (butir kasar) di lapangan

dengan :
emaks = kemungkinan angka pori maksimum
emin = kemungkinan angka pori minimum
e = angka pori pada kondisi real di lapangan
PARAMETER TURUNAN
• Angka pori maksimum adalah angka pori yang dimliki
pada kondisi terlonggar pada suatu massa tanah
• Angka pori maksimum ditentukan dengan menuangkan
pasir kering dengan hati-hati tanpa getaran ke dalam
cetakan (mould) yang telah diketahui volumenya.

• Angka pori minimum adalah angka pori yang ditentukan


dengan memasukkan pasir kering dengan getaran ke
dalam mould yang telah diketahui volumenya
PARAMETER TURUNAN
• Hubunga antara angka pori nyata

• maksimum adalah angka pori yang dimliki pada kondisi


terlonggar pada suatu massa tanah
• Angka pori maksimum ditentukan dengan menuangkan
pasir kering dengan hati-hati tanpa getaran ke dalam
cetakan (mould) yang telah diketahui volumenya.

• Angka pori minimum adalah angka pori yang ditentukan


dengan memasukkan pasir kering dengan getaran ke
dalam mould yang telah diketahui volumenya
BATAS-BATAS ATTERBERG
• Sifat plastisitas tanah yang berbutir halus, sangat
penting diketahui ketika akan membuat bangunan di
atasnya.

• Plastisitas tanah menggambarkan kemampuan tanah


dalam menyesuaikan perubahan bentuk (shape change)
pada volume yang konstan tanpa terjadi retak-retak atau
remuk pada tanah

• Konsistensi tanah merupakan kedudukan fisik tanah


berbutir halus pada kadar air tertentu. Konsistensi
tergantung pada gaya tarik antar partikel lempung di
dalam tanah. Konsistensi tanah dipengaruhi oleh kadar
air yang menyebabkan tanah dapat berbentuk cair,
plastis, semi padat, dan padat.
BATAS-BATAS ATTERBERG
• Atterberg (1911) memberikan metode untuk
menggambarkan batas-batas konsistensi tanah yang
berbutir halus dengan mempertimbangkan kandungan
kadar air di dalam tanah.

• Batas-batas Atteerberg :
BATAS CAIR (LIQUID LIMIT)
• Batas cair adalah nilai kadar air tanah pada
batas antara keadaan cair dengan keadaan
plastis tanah.

• Cara pengujian :
BATAS PLASTIS
• Batas plastis adalaha nilai kadar air pada
kedudukan antara daerah plastis dengan daerah
semi padat.

• Cara pengujian :
BATAS SUSUT
• Batas plastis adalah nilai kadar air pada
kedudukan antara zona semi padat dan zona
padat pada tanah

• Cara pengujian :
INDEKS PLASTISITAS
• Indeks plastisitas adalah selisih antara batas cair
dengan batas plastis pada tanah

• Indeks plastisitas menunjukkan sifat keplastisan


tanah. Jika nilai PI tinggi, maka tanah
megandung banyak lempung. Jika nilai PI
rendah, maka tanah mengandungbanyak lanau.

• Ciri dan sifat tanah lanau adalah dengan kadar


air yang berkurang sedikit saja, tanah akan
menjadi kering.
INDEKS PLASTISITAS
INDEKS CAIR
• Indeks cair adalah kadar air tanah asli relatif
yang ada pada posisi plastis dan cair.

dengan :
wN = kadar air di lapangan
LL = batas cair
PL = batas plastis
INDEKS CAIR
• Apabila WN = LL, maka LI = 1
• Apabila WN = PL, maka LI = 0

Sehingga :
• Nilai LI berada antara o – 1
• Tanah plastis : LL > WN > PL
• Jika kadar air tanah bertambah dari PL menuju
LL, maka nilai LI juga bertabah dari 0 – 1
ANALISIS BUTIRAN TANAH
• Sifat dan karakteristik tanah dipengaruhi oleh
komposisi dan ukuran butiran tanah.

• Pengujian analisis ukuran butiran. Yi penentuan


persentase berat butiran pada ukuran diameter
tertentu.

• Ada 2 pengujian simultan untuk analisis butiran


tanah yaitu analisis saringan (sieve
analysis) dan analisis hidrometer
(hydrometer analysis)
ANALISIS SARINGAN
• Analisis saringan digunakan untuk mengetahui
distribusi ukuran butiran tanah yang berbentuk
kasar (granular) yang dilakukan pada sampel
tanah kering.

• Pengujian dilakukan dengan menggunakan


penyaringan bersusun pada satu unit alat
saringan standar.

• Berat tanah yang tertinggal pada setiap susun


saringan ditimbang, lalu dipersentasekan
terhadap berat total sampel tanah yang
dianalisis
ANALISIS SARINGAN Diameter
No saringan
Lubang (mm
3 6.35
4 4.75
6 3.35
8 2.36
10 2.00
16 1.18
20 0.85
30 0.60
40 0.42
50 0.30
60 0.25
70 0.21
100 0.15
140 0.106
200 0.075
Contoh Soal
a. Tentukan persentase butiran yang
lolos dari tiap saringan dan
gambarkan distribusi ukuran
butirannya
b. Tentukan D10, D30, D60 dari kurva
distribusi tersebut
c. Hitung koefisien keseragaman
d. Hitung koefisien gradasi
ANALISIS HIDROMETER
• Analisis hidrometer digunakan untuk
mengetahui distribusi ukuran butiran tanah
yang berbutir halus atau bagian halus dari tanah
berbutir campuran (common soil)

• Sampel tanah yang digunakan adalah partikel


tanah yang lolos saringan no. 200 dan
dibersihkan dari material organik. Kenapa????
ANALISIS HIDROMETER
ANALISIS HIDROMETER
Analisis hidrometer didasarkan pada Hukum
Stokes mengenai kecepatan pengendapan
butiran pada larutan suspensi

dengan :
ANALISIS HIDROMETER

Diameter butiran dapat dihitung dengan rumus :


ANALISIS HIDROMETER

• Dengan menganggap ϒw=1 g/cm , maka

dengan
• Dalam materi tentang keragaman butiran, dikenal
istilah D10, D30, D60, dst

• D10 berarti sebanyak 10% dari berat butiran tanah


berdiameter lebih kecil dari ukuran tertentu.

• D10 = 0.45 mm berarti bahwa terdapat 10% berat


butiran tanah tersebut berdiameter kurang dari 0.45
mm

• Sehingga dapat digambarkan koefisien keragaman


(Cu) dan koefisien gradiasi (Cc) yang digunakan
untuk menggolongkan tanah apakah bergradasi baik
atau tidak
dengan
PR 1
• Suatu contoh tanah tak jenuh diambil dengan
kadar air (NIM) % dan berat volume basah =
2,15 gr/cm . apabila berat jenis tanah = Gs =
2,38 dan berat volume air = 1,(NIM) gr/cm ,
Hitung derajat kejenuhan contoh tanah
PR 2
No Ukuran Massa
ayakan tertahan, gr
1 4 2 a. Tentukan persentase butiran yang
2 10 NIM + 6 lolos dari tiap saringan dan
3 20 NIM + 10 gambarkan distribusi ukuran
4 40 NIM + 35
butirannya
b. Tentukan D10, D30, D60 dari kurva
5 60 NIM + 20
distribusi tersebut
6 100 2 x NIM
c. Hitung koefisien keseragaman
7 200 (2 x NIM) + 5 d. Hitung koefisien gradasi
8 lengser 20
PR 3
BUATLAH MATERI PENENTUAN KLASIFIKASI
TANAH BERDASARKAN METODE BERIKUT
DISERTAI DENGAN CONTOH SOAL :

1. AASHTO (American Association of State


Highway and Transportation Officials)
(ASHAR)
2. USCS (United Soil Classification System)
(RUSLIADDIN)
3. USDA (United States Department of
Agriculture) (ANJELIKA)

Anda mungkin juga menyukai