Anda di halaman 1dari 20

KARAKTERISTIK TANAH

DAN PENGUJIANNYA
Ir. Dedey Dradjat D.
PENDAHULUAN

Pemilihan material baik material untuk


pondasi maupun konstruksi perlu
dilakukan agar :
- Mendapatkan konstruksi yang
ekonomis dan aman
- Dapat terhindar dari segala
permasalahan
Tanah Dasar Dapat Berupa :
• Galian

• Timbunan

• Tanah Asli
Tanah dasar mempunyai sifat yang
sangat penting, sehingga perlu diketahui
akan sifat-sifatnya agar tidak menimbulkan
permasalahan baik pada saat
pelaksanaan maupun permasalahan
setelah jalan tersebut terbentuk.
Permasalahan2pada tanah dasar
antara lain :
– Perubahan bentuk akibat beban/volume lalu
lintas
– Sifat mengembang dan menyusut akibat
perubahan kadar air
– Daya dukung yang tidak merata
– Lendutan
– Penurunan
Pengujian Material Tanah untuk
Konstruksi

– Sifat-sifat Index
– Plastisitas
– Ukuran dan Gradasi
– Kepadatan
– Daya Dukung
Sifat – sifat Index Tanah, meliputi :

• Kadar Air Tanah ( w )


• Derajat Kejenuhan ( Sr )
• Angka Pori
• Porositas
• Berat Isi
• Berat Jenis
Pemahaman Sifat-sifat Index Tanah

Volume (V) Berat (W)


Udara
Vv
Va Air Wa Wt
Vt

Vs Butir Ws
Parameter-parameter Indeks
Tanah
Sifat Simbol Satuan Definisi
Kadar Air w = wa/ws x100 % % Perbandingan Berat Air dibagi dengan Berat Butir Tanah

Derajat Sr = Va/Vv x100 % % Perbandingan Volume Air dibagi dengan Volume Pori
Kejenuhan

Angka Pori e = Vv/Vs Perbandingan Isi Pori dengan Isi Butir Tanah

Porositas n = Vv/V Perbandingan antara isi pori dengan isi tanah seluruhnya

Berat Isi = W/V gr/cm3 Perbandingan antara berat total tanah dengan volume total
Basah tanah

Berat Isi d= Ws/V gr/cm3 Perbandingan antara berat kering tanah dengan volume total
Kering tanah
d=  / (1 + w )
Berat Jenis Gs = Ws/Vs. w Perbandingan antara berat butir tanah tanah dengan volume
butir tanah dan berat isi air
Pengujian Atterberg Limit
• Bertujuan untuk mengetahui sifat-sifat
tanah yang berbutir halus
• Diperlukan untuk klasifikasi tanah
• Dapat diketahui kualitas tanah
• Akan diperoleh suatu besaran yang
disebut
- Batas Cair / Liquid Limit ( LL ) dan
- Batas Plastis / Platric Limit ( PL )
- Indeks Plastisitas ( PI ) = LL - PL
Skematik Keadaan Tanah

Fase Padat Semi Padat Plastis Cair

Kadar Air Berkurang Bertambah

Batasan
SL PL LL
Penyusutan Vol. Konstan Vol. Berkurang Vol. Bertambah
Hubungan antara Indeks Plastisitas
dengan Derajat Plastisitas
PI Derajat Plastisitas
0 -5 Non Palstis
5 – 15 Plastisitas Sedang
15 – 40 Plastis
> 40 Plastisitas Tinggi
Prinsip Pengujian Batas Cair
Penentuan Nilai Batas Cair :
Jumlah Pukulan Kadar Air ( w ) %
N1 W1
N2 W2
N3 W3
N4 W4
N1

N2
N25
N3

N4

W1 W2 W3 W4
W1
Pengujian Analisis Gradasi
• Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui sifat-sifat dan untuk
keperluan klasifikasi tanah berbutir kasar. Pengujiannya dapat
ditentukan dengan melakukan analisa ayakan (saringan ). Dari
hasil hasil pengujian ini dapat ditentukan tentang jumlah masing-
masing tanah yang berbutir kasar seperti pasir dan kerikil dalam
persen serta tipe atau macam gradasinya.
• Tipe atau macam gradasi tanah yang dapat dijumpai adalah
sebagai berikut :
– Tanah bergradasi baik.
– Tanah bergradasi seragam
– Tanah bergradasi senjang
• Tipe atau macam gradasi perlu diketahui karena berpengaruh
terhadap pelaksanaan pemadatan dan kestabilan konstruksi. Tanah
yang bergradasi baik akan lebih mudah untuk dipadatkan dan
menghasilkan stabilitas konstruksi yang lebih baik dibandingkan
dengan tipr atau macam gradasi yang lain.
Pengujian Kepadatan Laboratorium
• Pemadatan merupakan bagian penting pada
proses pembangunan konstruksi baik konstruksi
jalan dan landasan dan bangunan lainnya.
• Pekerjaan pemadatan mempunyai tujuan :
• 1. Meningkatkan daya dukung tanah
• 2. Mengurangi resiko perubahan volume
• 3. Meningkatkan kuat geser tanah
• 4. Menghindari diferential settlemet.
• Jenis percobaannya dapat dilakukan
yaitu :
• 1. Pemadatan ringan (Standard Proctor)
• 2. Pemadatan berat (Modified).
• Perbedaan kedua jenis pengujian terletak pada jumlah lapis dan
besarnya energi (beban) pemadatan dan pemakaian kedua cara di
atas pada umumnya ditentukan berdasarkan jenis tanahnya. Untuk
tanah berbutir halus biasanya menggunakan Standar Proctor.
• Prinsip pengujian ini adalah contoh tanah yang sudah dipersiapkan
baik dari ukuran maupun jumlahnya dicampur dengan air dengan
variasi kadar air yang berbeda. Contoh tersebut dipadatkan di
dalam cetakan berbentuk silinder dengan ukuran tertentu
menggunakan alat penumbuk ( hammer ) dengan jumlah lapis dan
besarnya energi pemadatan sesuai dengan standar yang
digunakan.
• Hasil pengujian yang diperoleh merupakan hubungan antara berat
isi kering maksimum ( dmax ) dengan kadar air optimum ( w opt )
yang merupakan petunjuk yang harus dipenuhi pada pelaksanaan
pemadatan di lapangan.
• Berat Isi Kering ( gr/cm3 )

W opt

Zero air void

(a ) gd max
• W opt

• ( b)


Kadar Air ( % )

Anda mungkin juga menyukai