Anda di halaman 1dari 7

Pekerjaan Laboratorium

A. Index Properties

Percobaan untuk mendapatkan index properties ini dilakukan pada contoh tanah asli
(undisturbed) yang didapat dari kegiatan pemboran
a. Water content (kadar air)
b. Unit weight (berat isi)
c. Specific gravity
d. Afferberg limit (khusus tanah kohesif)
e. Grain size (sieve analysis / hidrometer)

B. Engineering Properties

Dalam mendapatkan sifat-sifat mekanis dan hydraulic digunakan undisturbed


sample.
Untuk cohesive, clayey dan silly soil:
a. Unconfined Compression Test
b. Triaxial Test
c. Consolidation Test

Untuk non-cohesice soil:


a. Relatif Density
b. Direct Shear Test

C. Metode

Prosedur pelaksanaan penyelidikan contoh tanah laboratorium adalah mengikuti


ASTM (American Standard for Testing Material) dengan mengikuti referensi seperti
di bawah ini. Dalam pembuatan speciment yang penting harus dijaga jangan sampai
sample berubah menjadi disturbed pada saat pengeluaran dari sample tube.

NO. TYPE TEST SIFAT YANG DIDAPATKAN ASTM

1. Water Content Water Content (Wn) D 2216/71

2. Spesific Grafity Specific Grafity (Gs)

3. Density Dry density D 424/59


Bulk density D 423/60

4. Grain Size Grain Size


Mechanical D 421/58
Hydrometer D 422/63

5. Unit Weight Unit Weigt (t) D 2937/71

6. Atterberg Limit Liquit Limit (LL) D 854


Plasticity Limit (PL)
Plastic Index (PI)

7. Unconfined Shear Strength (qu) D 2166/66

8. Triaxial Sudut geser tanah () D 2850/70


Cohesi (C)
Pore Water pressure

9. Consolidation Compression Index (Cc) D 2435/70


Coefficient of Consolidation (Cv)
Volume Consolidation (Mv)

10. Direct Shear Sudut geser tanah () D 3080/72


Cohesi (C)

11. Relative Density Relative Density

1. Grain Size Analysis, ASTM D 422/63 dan D 421/58

Analisa ukuran butiran meliputi penentuan secara kwantitatif pembagian ukuran


partikel dalam tanah.

 Pembagian ukuran partikel yang lebih besar dari 75/m tertahan di atas ayakan
No. 200 ditentukan dengan cara ayakan, sedangkan pembagian ukuran vertikal
lebih kecil dari 75/m ditentukan dengan proses pengendapan menggunakan
hydrometer untuk mendapatkan data yang diperlukan.
 Hasil Grain Size analysis biasanya diberikan dalam bentuk lempung distribusi
(distribution survey), lengkungan ini diperoleh dengan memplot diameter vertikal
terhadap persentase lebih halus (percentage timer).
 Kebersamaan dari suatu tanah dapat dinyatakan dengan “Uniformity Coeffcient”
yaitu perbandingan dari d 60 terhadap d 10.
d 60
Cv =
D 10
Dimana:
d60 = diameter tanah dimana 60% dari berat tanah adalah lebih halus.
d10 = diameter tanah dimana 10% dari berat tanah adalah lebih halus.

Gambar. Pengujian Grain size

2. Natural Moisture Content, ASTM D 2216/71

Kadar air/ water content (Wn)


 Kadar air tanah adalah perbandingan dari berat air dalam masa tanah terhadap
berat butir tanah, yang dinyatakan dalam prosentase.
 Cara yang praktis adalah dengan menentukan berat air yang dipindahkan karena
pengeringan tanah yang basah sehingga suatu berat yang konstan di dalam
oven yang dikontrol pada (110 + 5)oC dan menggunakan harga ini sebagai berat
air di dalam masa tanah tersebut.

(W1 – W2)
Wn = x 100 %
(W2 – Wc)
Dimana:
Wn = kadar air (%)
W1 = berat container dan tanah basah (gr)
W2 = berat container dan tanah kering (gr)
Wc = berat container (gr)

Gambar. Pengujian Moisture content


3. Specific Gravity, ASTM-854.

Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan berat jenis tanah. Berat jenis tanah
adalah antara berat butir tanah dan berat air dengan isi yang sama butiran tanah
tersebut pada tempat tertentu. Spesific gravity didefinisikan sebagai rasio massa di
udara dari volume tertentu partikel tanah dengan massa di udara dengan volume
yang sama dari air suling bebas gas pada suhu tertentu (biasanya 68 ° F {20 ° C}).
Berat jenis ditentukan dengan menggunakan piknometer yang dikalibrasi, yang
digunakan untuk mengukur massa dan suhu sampel tanah / air suling yang dibuang
udaranya. Pengujian dilakukan sesuai dengan ASTM D 854. Metode ini digunakan
untuk sampel tanah yang terdiri dari partikel kurang dari saringan No. 4 (4,75 mm).
Untuk partikel yang lebih besar dari saringan ini, gunakan prosedur untuk Berat Jenis
dan Penyerapan Agregat Kasar (ASTM C 127). Berat jenis tanah diperlukan untuk
menghubungkan berat tanah dengan volumenya, dan digunakan dalam perhitungan
uji laboratorium lainnya.

Gambar. Pengujian Grain size


Gambar. Pengujian Specific gravity

4. Atterberg Limit, ASTM D.854.

Batas cair/ liquit limit (WC)


 Batas cair dari tanah adalah kadar air yang dinyatakan sebagai persentase dari
tanah kering dalam oven, pada batas antara keadaan cair dan plastis.
 Kadar air pada batas ini ditentukan sebagai kadar air pada mana 2 (dua) belahan
tanah yang sudah dicampur dengan air akan menutup bersama-sama pada
suatu jarak ½ inch (12,7mm) sepanjang dasar alur yang memisahkan kedua
belahan tersebut, pada waktu Cawan dijatuhkan 25 kali untuk suatu jarak 1 cm
(0,3437 inch) dengan kecepatan 2 puluhan perdetik.
Berat Air
Wc = x 100 %
Berat tanah kering dalam oven
 Flow Curve menunjukkan hubungan antara kadar dan jumlah pukulan Cawan
yang bersangkutan pada kertas semi-logaritma yang merupakan suatu garis
lurus.
 Besarnya kadar air pada perpotongan antara flow Curve dengan koordinat 25
pukulan adalah cair dari tanah tersebut.

Batas plastic/ plastic limit (Wp)

 Batas plastic dari tanah adalah kadar air yang dinyatakan sebagai persentase
dari masa tanah yang kering dalam oven pada batas antara keadaan plastis dan
semi-padat.
 Kadar air pada batas ini ditentukan sebagai kadar air pada mana tanah dapat
digulung menjadi benang mencapai diameter 1/8 inch hingga menjadi pecah.

V – Vo
Ws = W - x 100 %
Wo

Dimana:
Ws = batas plastic
W = kadar air dari tanah basah dalam persentase dari masa tanah dalam
oven.
V = Volume tanah basah
Vo = Volume tanah kering
Wo = Masa tanah kering dalam oven

Index Plastisitas/ Plasticity Index (Ip)

Index plastisitas tanah adalah perbedaan antara batas air cair dan batas plastis
yaitu:

Index plastisitas = Batas cair – Batas plastis

Ip = Wc - Wp
Gambar. Pengujian Atterberg limit

5. Unit Weight (ASTM D-2937)


Unit weight adalah perbandingan berat tanah dengan volume yang sesuai
dengan satuan gaya per satuan volume. Satuan yang biasa digunakan
adalah kN / m3 atau t / m3 atau kg / cm3. Berat satuan kering didasarkan
pada berat padatan tanah dan berat satuan jenuhnya diperoleh berdasarkan
keadaan ketika semua tanah terisi air.

Gambar. Pengujian Unit weight

6. Triaxial Test, ASTM D. 2850/ 70

Triaxial Test atau sering juga disebut “Cylindrical Compression Triaxial Shear Test”
dalam keadaan “Unconsolidated” (UU) yaitu tanpa dilakukan pengukuran tekanan air
pori dalam pengujian ini.Data yang diperoleh ini diekspresikan dalam “list of
engineering properties” dan pada diagram “Mohr rupture and velopes” yang berupa
parameter-parameter interval friction dan nikohesi.

Gambar. Pengujian Triaxial UU Test


7. Consolidation Test, ASTM. 2435/ 70

Cara ini meliputi penentuan kecepatan dan besarnya konsolidasi pada tanah apabila
di tekan dalam arah lateral dan dibebani serta dialirkan dalam arah axial.
Maksud utama dari percobaan konsolidasi adalah untuk memperoleh data tanah
yang dipergunakan untuk memperkirakan kecepatan dan besarnya penurunan
struktur yang dibangun di atas tanah berbutir halus.

Dua sifat tanah yang paling penting dari hasil percobaan konsolidasi ini adalah:

 Compression index/indeks pemampatan Cv.


 Coeficient of Consolidation / koefisien konsolidasi Cc yang menunjukkan
kecepatan pemampatan akibat penambahan beban.

Dari data percobaan ini memungkinkan menggambarkan lengkungan logaritma tekanan


jadar pori yang memberikan informasi yang berguna mengenai sejarah tekanan dari
tanah.

Gambar. Pengujian Consolidation test

Anda mungkin juga menyukai