A. Index Properties
Percobaan untuk mendapatkan index properties ini dilakukan pada contoh tanah asli
(undisturbed) yang didapat dari kegiatan pemboran
a. Water content (kadar air)
b. Unit weight (berat isi)
c. Specific gravity
d. Afferberg limit (khusus tanah kohesif)
e. Grain size (sieve analysis / hidrometer)
B. Engineering Properties
C. Metode
Pembagian ukuran partikel yang lebih besar dari 75/m tertahan di atas ayakan
No. 200 ditentukan dengan cara ayakan, sedangkan pembagian ukuran vertikal
lebih kecil dari 75/m ditentukan dengan proses pengendapan menggunakan
hydrometer untuk mendapatkan data yang diperlukan.
Hasil Grain Size analysis biasanya diberikan dalam bentuk lempung distribusi
(distribution survey), lengkungan ini diperoleh dengan memplot diameter vertikal
terhadap persentase lebih halus (percentage timer).
Kebersamaan dari suatu tanah dapat dinyatakan dengan “Uniformity Coeffcient”
yaitu perbandingan dari d 60 terhadap d 10.
d 60
Cv =
D 10
Dimana:
d60 = diameter tanah dimana 60% dari berat tanah adalah lebih halus.
d10 = diameter tanah dimana 10% dari berat tanah adalah lebih halus.
(W1 – W2)
Wn = x 100 %
(W2 – Wc)
Dimana:
Wn = kadar air (%)
W1 = berat container dan tanah basah (gr)
W2 = berat container dan tanah kering (gr)
Wc = berat container (gr)
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan berat jenis tanah. Berat jenis tanah
adalah antara berat butir tanah dan berat air dengan isi yang sama butiran tanah
tersebut pada tempat tertentu. Spesific gravity didefinisikan sebagai rasio massa di
udara dari volume tertentu partikel tanah dengan massa di udara dengan volume
yang sama dari air suling bebas gas pada suhu tertentu (biasanya 68 ° F {20 ° C}).
Berat jenis ditentukan dengan menggunakan piknometer yang dikalibrasi, yang
digunakan untuk mengukur massa dan suhu sampel tanah / air suling yang dibuang
udaranya. Pengujian dilakukan sesuai dengan ASTM D 854. Metode ini digunakan
untuk sampel tanah yang terdiri dari partikel kurang dari saringan No. 4 (4,75 mm).
Untuk partikel yang lebih besar dari saringan ini, gunakan prosedur untuk Berat Jenis
dan Penyerapan Agregat Kasar (ASTM C 127). Berat jenis tanah diperlukan untuk
menghubungkan berat tanah dengan volumenya, dan digunakan dalam perhitungan
uji laboratorium lainnya.
Batas plastic dari tanah adalah kadar air yang dinyatakan sebagai persentase
dari masa tanah yang kering dalam oven pada batas antara keadaan plastis dan
semi-padat.
Kadar air pada batas ini ditentukan sebagai kadar air pada mana tanah dapat
digulung menjadi benang mencapai diameter 1/8 inch hingga menjadi pecah.
V – Vo
Ws = W - x 100 %
Wo
Dimana:
Ws = batas plastic
W = kadar air dari tanah basah dalam persentase dari masa tanah dalam
oven.
V = Volume tanah basah
Vo = Volume tanah kering
Wo = Masa tanah kering dalam oven
Index plastisitas tanah adalah perbedaan antara batas air cair dan batas plastis
yaitu:
Ip = Wc - Wp
Gambar. Pengujian Atterberg limit
Triaxial Test atau sering juga disebut “Cylindrical Compression Triaxial Shear Test”
dalam keadaan “Unconsolidated” (UU) yaitu tanpa dilakukan pengukuran tekanan air
pori dalam pengujian ini.Data yang diperoleh ini diekspresikan dalam “list of
engineering properties” dan pada diagram “Mohr rupture and velopes” yang berupa
parameter-parameter interval friction dan nikohesi.
Cara ini meliputi penentuan kecepatan dan besarnya konsolidasi pada tanah apabila
di tekan dalam arah lateral dan dibebani serta dialirkan dalam arah axial.
Maksud utama dari percobaan konsolidasi adalah untuk memperoleh data tanah
yang dipergunakan untuk memperkirakan kecepatan dan besarnya penurunan
struktur yang dibangun di atas tanah berbutir halus.
Dua sifat tanah yang paling penting dari hasil percobaan konsolidasi ini adalah: