Anda di halaman 1dari 20

Laboratorium Mekanika Tanah

Program Studi Teknik Sipil


Universitas Bakrie

Nama : 1. Afif Mumtaz (1202004029)

2. Alfarel Deriza (1202004012)


3. An Nisa Wulandari (1202004010)
4. Fadilah Rahmat (1202004026)
5. Furqan Hafiqi (1202004030)
6. Putri Tunggadewi (1202004003)
Kelompok : 5 (Lima)
Modul :5
Judul Praktikum : Compaction
Tanggal Praktikum : 20 November 2021
Asisten Laboratorium : Wangga Alfyan Cholis
Tanggal Accept : 29 November 2021

MODUL 5 –COMPACTION Page 1


Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Bakrie

MODUL 1
COMPACTION
I. PENDAHULUAN
A. STANDAR ACUAN
ASTM D 698 "Standard Test Methods forLaboratory Compaction
Characteristics of Soil UsingStandard Effort"
ASTM D 1557 "Standard Test Methods forLaboratory Compaction
Characteristics of Soil UsingModified Effort"
AASHTO T 99 " The Moisture Density Relations of Soils Using a 2.5-kg
(5.5- lb) Rammer and a 305-mm (12-in) Drop"
AASHTO T 180 "The Moisture-Density Relations of Soils Using a 4.54-kg
(10- lb) Rammer and 457-mm (18-in) Drop"
SNI 03-2832-1992 "Metode pengujian untuk mendapatkan kepadatan tanah
maksimum dengan kadar air optimum"

B. MAKSUD DAN TUJUAN


Mencari nilai kerapatan kering (γdry) maksimum pada kadar air
optimum (Wopt) dari suatu sampel tanah yang dipadatkan.
Uji pemadatan laboratorium digunakan sebagai dasar dalam
menentukan presentase pemadatan dan kadar air yang dibutuhkan untuk
mencapai kondisi pemadatan yang sesuai di lapangan.

C. ALAT DAN BAHAN


a. Alat
 Mould, lengkap dengan collar dan base plate
 Hammer seberat 5.5 lbs, dengan tinggi jatuh 12 inch
 Hydraulic extruder
 Pelat baja pemotong
 Gelas ukur
 Wadah untuk mencampur tanah dengan air
 Pelat besi/penggaris untuk mengukur tinggi tanah

MODUL 5 –COMPACTION Page 2


Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Bakrie

 Timbangan
 Oven
 Jangka sorong
b. Bahan
Sampel tanah lolos saringan No. 4 ASTM sebanyak minimal 5 kantong @
2kg (lebih baik digunakan 6 kantong) .

D. DASAR TEORI
Compaction (pemadatan tanah) adalah suatu proses dimana pori-pori
tanah diperkecil dan kandungan udara dikeluarkan secara mekanis. Suatu
pemadatan tanah adalah juga merupakan usaha (energi) yang dilakukan
pada massa tanah. Suatu pemadatan (Compactive Effort = CE) yang
dilakukan tersebut adalah fungsi dari variabel-variabel berikut:

CE =

dengan:
CE = Compactive Effort (lb/ft2)
W = berat hammer (lb)
H = tinggi jatuh (inch)
L = jumlah layer
B = jumlah pukulan per-layer
V = volume tanah (ft3)

MODUL 5 –COMPACTION Page 3


Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Bakrie

Pemadatan tanah yang dilakukan di laboratorium pada umumnya


terdiri dari dua macam, yaitu:
1. Standard Proctor - AASHTO T 99 (ASTM D 698)
2. Modified Proctor - AASHTO T 180 (ASTM D 1557)
Kepadatan tanah bergantung pada kadar airnya. Untuk membuat
suatu hubungan tersebut dibuat beberapa sampel tanah minimal empat
contoh dengan kadar air yang berbeda-beda, dengan perbedaan kurang lebih
4% antara setiap sampel.
Dari percobaan tersebut kemudian dibuat grafik yang
menggambarkan hubungan antara kepadatan dan kadar air, sehingga dari
grafik tersebut diperoleh γdry maksimum pada kadar air optimumnya.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa suatu tanah yang dipadatkan
dengan kadar air tanah lebih dari Wopt akan diperoleh nilai kepadatan yang
lebih kecil dari γdry maksimum

Gambar 5.1. Perbedaan grafik pemadatan Modified Proctor dan Standard


Proctor
Penggunaan modified proctor yang memiliki energi pemadatan yang
hampir 5 kali lebih besar dari standard proctor menghasilkan γdry
maksimum yang lebih tinggi dibanding standard proctor namun
menghasilkan kadar air optimum (wopt) yang lebih rendah dibandingkan
standard proctor.
 Penentuan kadar air

𝑤𝑤𝑒𝑡 =

MODUL 5 –COMPACTION Page 4


Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Bakrie

wwet = w𝑑𝑟𝑦(1+W)

𝑊= 𝑥100%

dengan:
W = kadar air
wwater = berat air (gram)
wdry = berat tanah kering (gram)
wwet = berat tanah basah (gram)
 Penentuan penambahan volume air

Vadd = 𝑥100%

dengan:
Vadd = volume air yang akan ditambahkan
Wx = kadar air yang akan dibuat
W0 = kadar air awal
w = berat sampel tanah (gram)
 Perhitungan nilai γwet dan γdry

γwet =

γdry = = =

dengan:
γwet = berat isi tanah dalam keadaan basah (gr/cm3)
wwet = berat tanah basah (gr)
V = volume sampel tanah yang telah dipadatkan (cm3)
γdry = berat isi tanah dalam keadaan kering (gr/cm3)

MODUL 5 –COMPACTION Page 5


Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Bakrie

wdry = berat tanah kering(gr)


W = kadar air (%)

 Perhitungan nilai Zero Air Void Line (ZAV-line)


ZAV-line adalah garis yang menggambarkan hubungan antara berat isi
kering dengan kadar air dalam kondisi derajat kejenuhan (Sr) 100%.

ZAV =

dengan:
GS = nilai specific gravity
γW = berat jenis air (gr/cm3)
W = kadar air (%)
Sr = derajat kejenuhan

E. LANGKAH KERJA
 Persiapan
1) Menyiapkan sampel tanah 5 kg, lolos saringan no.4 ASTM.
2) Mencampur seluruh sampel dalam kantong dengan rata dalam satu
wadah, nilai kadar air awal dalam hal ini dianggap sama.
3) Mengambil sebagian sampel yang dianggap mewakili nilai kadar air
seluruhnya, dan cari nilai kadar air sampel tersebut.
4) Mengembalikan sampel tanah ke kantong masing – masing.
5) Menghitung kadar air pada keesokan harinya, lalu menambahkan air
pada masing – masing kantong agar mencapai kadar air yang berbeda
– beda
6) Memasukkan sampel tanah ke dalam kantomg plastik dan didiamkan
selama 18-24 jam (diperam) agar kadar airnya merata.
 Jalannya Praktikum
1) Meyiapkan mould, collar, dan base plate.
2) Menimbang mould dan mengukur dimensinya untuk mengetahui
volume tanah hasil pemadatan.

MODUL 5 –COMPACTION Page 6


Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Bakrie

3) Memasukkan sampel tanah ke dalam mould, perkiraan jumlahnya


sedemikian rupa sehingga setelah dipadatkan tingginya mencapai 1/3
tinggi mould (karena total lapisan pemadatan sebanyak 3 lapis).
4) Menumbuk 25 kali pada setiap lapisan secara merata dengan hammer
seberat 5.5 lb dan tinggi jatuh 12 inch (Standard Proctor ASTM).
5) Pada lapisan ketiga, pasang collar dan menambahkan tangan hingga
melebihi batas mould.
6) Setelah pemadatan lapisan ketiga selesai, membuka collar dan
meratakan kelebihan tanah pada mould dengan pelat pemotong.
7) Menimbang berat tanah beserta mould.
8) Mengeluarkan sampel tanah dan mould dengan bantuan extruder.
9) Mengambil sebagian dan bagian atas, tengah, bawah dari sampel
tanah tersebut untuk diperiksa kadar airnya, dengan demikian akan
diperoleh kadar air rata-rata dari sampel tanah setelah dipadatkan.

MODUL 5 –COMPACTION Page 7


Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Bakrie

II. ISI
A. DATA PENGAMATAN
Diameter Tinggi Berat
15,3 cm 17,5 cm 4167 gr
Tabel 5.1 Dimensi Mould
Sumber :Praktikan Mekanika Tanah
Menentukan Hubungan W-γdry
Dimensi Mould:
 Diameter = 15,3 cm
 Tinggi = 17,5 cm
 Berat = 4167 gram
 Volume = ¼ π d2t = 3217,442 cm3
Menentukan kadar air sebelum pemadatan (sampel 1)
1. Bagian atas
 Sebelum dioven
Wcan = 9 gr
W(c+w) = 31 gr
 Setelah Dioven
W(c+d) = Wcan + Wdry = 9 + 16 = 25 gr
WWater = W(c+w) - W(c+d) = 31 - 25 = 6 gr
Wdry = W(c+d) - Wcan = 25 – 9 = 16 gr
W0 = WWater/ Wdry x 100% = 6/16 x 100 % = 37,50 %
2. Bagian tengah
 Sebelum dioven
Wcan = 9 gr
W(c+w) = 21 gr
 Setelah Dioven
W(c+d) = Wcan + Wdry = 9 + 9 = 18 gr
WWater = W(c+w) - W(c+d) = 21 - 18 = 3 gr
Wdry = W(c+d) - Wcan = 18 – 9 = 9 gr
W0 = WWater/ Wdry x 100% = 3/9 x 100 % = 33,33 %

MODUL 5 –COMPACTION Page 8


Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Bakrie

3. Bagian bawah
 Sebelum dioven
Wcan = 11 gr
W(c+w) = 35 gr
 Setelah Dioven
W(c+d) = Wcan + Wdry = 11 + 17 = 28 gr
WWater = W(c+w) - W(c+d) = 35 - 28 = 7 gr
Wdry = W(c+d) - Wcan = 28 – 11 = 17 gr
W0 = WWater/ Wdry x 100% = 6/16 x 100 % = 41,18 %

B. PENGOLAHAN DATA
Kadar air untuk sampel lainnya dapat dirangkum dalam sebuah tabel seperti
dibawah ini :
W0 W0 rata
Wcan W(c+w) W(c+d) Wwater Wdry Wwet Wdry
sampel (%) rata
sampel 1 (200 ml)
Atas 9 31 25 6 16 37,50 22 16
Tengah 9 21 18 3 9 33,33 37,34 12 9
Bawah 11 35 28 7 17 41,18 24 17
sampel 2 (250 ml)
Atas 11 52 41 11 30 36,67 41 30
Tengah 8 21 18 3 10 30,00 33,33 13 10
Bawah 11 39 32 7 21 33,33 28 21
sampel 3 (300 ml)
Atas 9 37 30 7 21 33,33 28 21
Tengah 10 42 33 9 23 39,13 35,27 32 23
Bawah 9 37 30 7 21 33,33 28 21
sampel 4 (350 ml)
Atas 11 50 39 11 28 39,29 39 28
Tengah 10 38 30 8 20 40,00 38,71 28 20
Bawah 9 35 28 7 19 36,84 26 19
sampel 5 (400 ml)
Atas 8 27 22 5 14 35,71 19 14
Tengah 8 31 25 6 17 35,29 40,34 23 17
Bawah 8 29 22 7 14 50,00 21 14
Tabel 5.2 Pengolahan Data Compaction
Sumber : Praktikan Mekanika Tanah

MODUL 5 –COMPACTION Page 9


Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Bakrie

C. PERHITUNGAN
Menghitung penambahan volume air untuk compaction (sampel 1)
W0 = 30,00 %
Wx = 42,00 %
W = 2000gr

Vadd = x 2000 = 184,615 ml

Menentukan kadar air sesudah pemadatan (sampel 1)


Pada percobaan, tanah yang sudah dipadatkan diambil sebagian
kecil bagian atas ,tengah, dan bawahnya. Sampel tanah pada ketiga lapisan
ini dianggap sama kadar airnya sehingga dapat disatukan dalam satu can.

1. Bagian atas
 Sebelum dioven
Wcan = 9 gr
W(c+w) = 31 gr
 Setelah Dioven
W(c+d) = Wcan + Wdry = 9 + 16 = 25 gr
WWater = W(c+w) - W(c+d) = 31 – 25 = 6 gr
Wdry = W(c+d) - Wcan = 25 – 9 = 16 gr
W0 = WWater/ Wdry x 100% = 6/16 x 100 % = 37,50
%

2. Bagian tengah
 Sebelum dioven
Wcan = 9 gr
W(c+w) = 21 gr
 Setelah Dioven
W(c+d) = Wcan + Wdry =9+9 = 18 gr
WWater = W(c+w) - W(c+d) = 21 – 18 = 3 gr
Wdry = W(c+d) - Wcan = 18 – 9 = 9 gr
W0 = WWater/ Wdry x 100% = 3/9 x 100 % = 33,33 %

MODUL 5 –COMPACTION Page 10


Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Bakrie

3. Bagian bawah
 Sebelum dioven
Wcan = 11 gr
W(c+w) = 35 gr
 Setelah Dioven
W(c+d) = Wcan + Wdry = 11 + 17 = 28 gr
WWater = W(c+w) - W(c+d) = 35 - 28 = 7 gr
Wdry = W(c+d) - Wcan = 28 – 11 = 17 gr
W0 = WWater/ Wdry x 100% = 6/16 x 100 % = 41,18 %

Menentukan kerapatan kering γdry (sampel 1)


W = 37,34%
Wsoil+mold = 2000gr + 4167 gr = 6167 gr
Wmold = 4167 gr
WSoil = 2000 gr
Vsoil = Vmold = 3217,442 cm3
γwet = WSoil/ Vsoil = 0,622 gr/cm3

γdry = = 0,453 gr/cm3

Untuk hubungan W- γdry setelah compaction pada sampel lainya, dapat


dirangkum dalam sebuah tabel seperti dibawah ini:
Sampel W w(gr) γdry
I 37,34% 2000 0,0653
II 33,33% 2000 0,0748
III 35,27% 2000 0,0747
IV 38,71% 2000 0,0811
V 40,34% 2000 0,0840
Tabel 5.3 Hubungan W- γdry
Sumber : Praktikan Mekanika Tanah

MODUL 5 –COMPACTION Page 11


Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Bakrie

Grafik 5.1 Grafik Pemadatan (Hubungan Water Content & Dry Density)
Sumber : Perhitungan Excel Compaction
sampel x y y=ax^2+bx+c
1 37,34 0,453 0,453 =a1394,3+b37,34+C
2 33,33 0,467 0,467= a1110,9+33,33b+c
3 35,27 0,460 0,460=a1244+b35,27+c
4 38,71 0,448
5 40,34 0,443
Tabel 5.4 Hubungan Water Content & Dry Density dalam bentuk
persamaan kuadrat
Sumber : Perhitungan Excel Compaction
Menghitung kadar air Optimum dan Dry Density maximum
Sampel 1 ke sampel 2
0,453 =a1394,3+b37,34+c
0,467= a1110,9+33,33b+c -
-0,006 =283,4a+4,01b+c……..(1) →nilai b pembulatan terdekat

Sampel 2 ke sampel 3
0,467= a1110,9+33,33b+c
0,460=a1244+b35,27+c -
0,007= -112,1a-1,94b+c………(2) →nilai b pembulatan terdekat

MODUL 5 –COMPACTION Page 12


Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Bakrie

Persamaan (2) dikalikan 2


-0,006 =283,4a+4b+c
0,014 = -224,2a-4b+c +
0,008=59,2a
a = 0,00013
b = -0,011
c = 0,798
x optimum/Kadar air optimum
-b/2a =-0,011/2. 0,00013 = 42, 30 →42,30 %
y maksimum/γ dry maksimum
y =0,00013x2-0,011x
=0,00013(42,30)2-0,011(42,30)+0,798
= 0,562 gr/cm3
Menghitung garis ”Zero Air Void” (sampel 1)
Sr = 100%
Gs = 10,82
γwater = 1gr/cm3

ZAV =

Sampel W GS ZAV
I 37,34% 2,15
II 33,33% 2,35
III 35,27% 10,82 2,25
IV 38,71% 2,09
V 40,34% 2,02
Tabel 5.5 Zero Air Void
Sumber : Perhitungan Excel Compaction

MODUL 5 –COMPACTION Page 13


Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Bakrie

D. ANALISIS
a. Analisis Percobaan
Pada praktikum untuk modul 5 Compaction bertujuan untuk
mencari nilai kerapatan kering γdry maksimum pada kadar air
optimum Wopt dari suatu sampel tanah yang dipadatkan. Uji
pemadatan laboratorium digunakan sebagai dasar dalam menentukan
presentase pemadatan dan kadar air yang dibutuhkan untuk mencapai
kondisi pemadatan yang sesuai dilapangan.
Sebelum memulai praktikum, praktikan menyiapkan alat dan
bahan terlebih dahulu. Kemudian, di cek keadaan alat yang di pakai
agar praktikum tidak terhambat. Persiapan praktikum dimulai dengan
menyaring tanah dengan saringan no.4. Kemudian, menimbangkan
dan mengukur diameter masing – masing mould.
Setelah menyiapkan alat dan bahan untuk praktikum. Praktikan
melanjutkan menyiapkan 5 sampel tanah masing-masing 2000 gram
yang sudah lolos saringan No.4 ASTM. Mengambil sedikit sampel
lalu timbang sampel untuk mengambil data Wwet untuk dihitung
kadar air pada keesokan harinya dengan memasukan sampel tersebut
untuk dicari Wdry nya. Pada ke-5 sampel tersebut tambahkan air
dengan kadar air yang berbeda beda pada setiap sampel. Lalu diamkan
selama 18 – 24 jam agar kadar airnya merata.
Sebelumnya timbang mould dan ukur dimensinya untuk
mengetahui volume tanah hasil pemadatan.Memasukan satu sampel
tanah kedalam mould perkirakan tingginya 1/3 tinggi mould.Lalu
tumbuk sebanyak 25 kali pada setiap lapisan secara merata dengan
hammer dan tinggi jatuh 12 inch.Pada lapisan ketiga tambahkan collar
dan tambahkan sampel tanah sampai melebihi batas mould. Setelah
lapisan ketiga dipadatkan buka collar dan ratakan kelebihan tanah
pada mould. Timbang berat tanah beserta mould.Lalu ambil
sebagian dari bagian atas ,tengah ,dan bawah dari sampel tanah untuk

MODUL 5 –COMPACTION Page 14


Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Bakrie

diperiksa kadar airnya dengan demikian akan didapatkan data kadar


air rata-rata dari sampel yang telah dipadatkan.
b. Analisis Data

Pada praktikum kali ini praktikan mendapatkan data pada


sampel 1 yaitu, Wo atau rata-rata kadar air awal 37,50 Lalu pada
sampel 2 memiliki Wo atau rata-rata kadar air awal 33,33. Lalu pada
sampel 3 memiliki Wo atau rata-rata kadar air awal 35,27. Lalu pada
sampel 4 memiliki Wo atau rata-rata kadar air awal 38,71. Lalu pada
sampel 5 memiliki Wo atau rata-rata kadar air awal 40,34.
Untuk penentuan kadar air sesudah pemadatan didapatkan data
bagian atas sampel 1 Wcan 9 gr, W(c+w) 31 gr. Lalu setelah di oven
dan ditimbang didapatkan data W(c+d) 25 gr, Wwater 6 gr, dan Wdry
16 gr. Lalu didapatkan data bagian tengah sampel 1 Wcan 9 gr,
W(c+w) 21 gr.Lalu setelah di oven dan ditimbang didapatkan data
W(c+d) 18 gr, Wwater 3 gr, dan Wdry 9 gr. Lalu didapatkan data
bagian bawah sampel 1 Wcan 11 gr, W(c+w) 35 gr. Lalu setelah di
oven dan ditimbang didapatkan data W(c+d) 28 gr, Wwater 7 gr, dan
Wdry 17 gr.
Lalu untuk perhitungan penambahan volume air untuk
compaction didapatkan Vadd atau volume air yang akan ditambahkan
yaitu 184,615 ml. Untuk penentuan kerapatan kering γdry didaptkan
data (contoh sampel 1) yaitu :
 W = 30,00%

 W soil+mould = 6167 gr

 W mould = 4167 gr

 W soil = 2000 gr

 V soil = V mould = 2000 cm3

 γ wet = Wsoil / V soil = 0,622 gr/cm3

MODUL 5 –COMPACTION Page 15


Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Bakrie

 𝛾 dry = γwet(1+W) = 0,453 gr/cm3

Pada penentuan Garis “Zero Air Void” di dapatkan data (contoh


sampel 1) yaitu:
Sr = 100%
GS = 10,82
γwater = 1 gr/cm3
ZAV = Gs.γw 1+(W.Gs)/Sr =2,15
c. Analisis Kesalahan

a. Kurang telitinya praktikan dalam menimbang masing-masing


sampel mengakibatkan hasil yang didapatkan kurang baik.

b. Kurang telitinya praktikan dalam perhitungan kadar air sampel awal

c. Saat pemadatan, penumbukan dengan hammer tidak merata.

d. Kurang telitinya praktikan dalam menimbang sampel yang sudah


dipadatkan Ketidak telitian praktikan dalam memperkirakan waktu
ketika mengeluarkan sampel tanah dari oven.

e. Bagian dalam Mould tidak diolesi vaseline sehingga menyulitkan


mengeluarkan tanah yang dipadatkan dari mould.

E. PENGAPLIKASIAN
Pada praktikum compaction dapat digunakan serta diaplikasikan
untuk menentukan kadar air pada suatu tanah disuatu daerah dan nilai
kerapatan kering serta jenis tanah dan kepadatan tanah pada daerah
tersebut contohnya untuk pembangunan infrakstruktur dan jalan raya.

MODUL 5 –COMPACTION Page 16


Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Bakrie

F. KESIMPULAN
1. Dari percobaan yang telah dilakukan didapatkan hasil pada table 5.2
Tanah yang kadar airnya kecil sukar dipadatkan, dengan menambah air,
maka pemadatan lebih mudah dilakukan karena air bersifat seperti
pelumas.

2. Kadar air optimum yang didaptkan yaitu 42,30%

3. Nilai kerapatan kering γdry maximum 0,562 gr/cm3

4. Pada kadar air yang tinggi kepadatan akan turun lagi bersama-sama
pori-pori jenuh terisi air yang sudah dilaksanakan dengan pemadatan.

MODUL 5 –COMPACTION Page 17


Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Bakrie

III. PENUTUP
A. REFERENSI
Ayu, Aprilia Dyah M.R.2015. “Laporan Praktikum Mekanika Tanah
Compaction”. Universitas Indonesia. Diakses ada tanggal 25
November 2021 (dokumen.tips/documents/laporan
compaction.html)
Heroky, Rizky.2012.”laporan praktikum compaction”. Universitas
Indonesia.https://www.academia.edu/23222892/Laporan_Praktik
um_Compaction.
Laporan Praktikum Compaction, diambil dari: https://www.academia.edu
/23222892/Laporan_Praktikum_Compaction, diakses tanggal 27
November 2021.
Laporan Compaction, diambil dari : https://www.scribd.com/doc
/55461956/LAPORAN-COMPACTION, diakses tanggal 27
November 2021.
Modul Praktikum Mekanika Tanah, Laboratorium Teknik Sipil
Universitas Bakrie.

B. LAMPIRAN

MODUL 5 –COMPACTION Page 18


Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Bakrie

Gambar 5.1 Menimbang Mould dan Mengukur dimensi Mould


Sumber : Parktikan Mekanika Tanah

Gambar 5.2 Mencampur Tanah degan Air Sesuai Sampel yang Ditentukan
Sumber : Praktikan Mekanika Tanah

Gambar 5.3 Memadatkan Tanah dengan Hammer 12 Inch


Sumber : Praktikan Mekanika Tanah

MODUL 5 –COMPACTION Page 19


Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Bakrie

NAMA : FURQAN HAFIQI


NIM : 1202004030

No Asistensi Tanggal Paraf


1 Asis perhitungan excel 25/11/2021
2 Asis perhitunyan excel revisi 1 26/11/2021
3 Asis Pengolahan Data 27/11/2021
4 Asis Modul 5 revisi 1 28/11/2021
5 Asis modul 5 revisi 2 29/11/2021

MODUL 5 –COMPACTION Page 20

Anda mungkin juga menyukai