I. PENDAHULUAN
A. MAKSUD DAN TUJUAN\
Mendapatkan nilai specific gravity dari butiran tanah, yaitu
perbandingan antara berat isi tanah dan berat isi air pada 40°C.
Specific gravity pada tanah dapat digunakan untuk menghitung
hubungan pada fase tanah, seperti angka pori (void ratio), derajat
kejenuhan (degree of saturation), serta densitas dari tanah.
B. ALAT DAN BAHAN
Alat
a. Pycnometer dengan volume 500 ml;
b. Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram;
c. Oven;
d. Kompor listrik;
e. Thermometer;
f. Can;
g. Alat penyemprot.
Bahan
a. Sampel tanah lolos saringan no.4 sebanyak 500 gram, kering oven;
b. Air suling.
C. DASAR TEORI
Specific gravity adalah perbandingan antara berat butir tanah
dengan volume tanah padat atau berat air yang dengan isi sama dengan
isi tanah padat tersebut pada suhu tertentu. Harga berat spesifik dari
butiran tanah (bagian padat) sering dibutuhkan dalam bermacam-
macam keperluan perhitungan mekanika tanah, harga-harga tersebut
dapat ditentukan secara akurat dengan menguji di laboratorium, harga
berat jenis tanah berkisaran antara 2,6-2,9.
Specific gravity pada tanah didefinisikan sebagai berat jenis tanah
dibandingkan dengan berat jenis air suling pada suhu 4°C, dengan
persamaan sebagai berikut;
γs
Gs =
γw
Dimana:
Gs = Specific Gravity
Ws
𝛾s =
Vs
Dimana:
Ws = Berat tanah
Vs = Volume tanah
Ww
𝛾w¿
Vw
Dimana:
W𝑤 = Berat air
𝑉𝑤 = Volume air
Ws
Gs =
Ww
Ws
Gs = α
Ww
Dimana:
𝑤𝑠 = berat tanah
𝑤𝑤 = berat air
Tipe Tanah Gs
Pasir 2.65 – 2.67
Pasir Kelanauan 2.67 – 2.70
Lempung anorganik 2.70 – 2.80
Tanah dengan Mika dan besi 2.75 – 3.00
Tanah organik 1.0+ - 2.60
Sumber : Modul Praktikum Specific Gravity
D. LANGKAH KERJA
Persiapan
1. Menyiapkan Pycnometer yang telah dibersihkan dan dikeringkan;
2. Untuk bahan uji menggunakan sampel tanah sebanyak 500 gram
yang lolos uji saringan no.40 dan sudah dikeringkan dalam oven
pada temperatur 110°C ± 5oC selama ± 24 jam.
Jalannya Praktikum
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan saat praktikum;
2. Menimbang pycnometer terlebih dahulu untuk menentukan dan
mencatat massa dari dua pycnometer kosong tersebut;
3. Lalu mengisi setiap pycnometer dengan air suling sebanyak 500
ml dan menimbang beratnya kemudian mencatat hasil pembacaan
timbangannya;
4. Mengecek suhu air suling dalam pycnometer tersebut dan
mencatat hasilnya;
5. Air yang didalam pycnometer tersebut dibuang kemudian
pycnometer dibersihkan dan dikeringkan kembali;
6. Memasukkan sampel tanah sebanyak 100 gram ke dalam
pycnometer secara hati-hati (diusahakan tidak ada yang menempel
pada dinding leher pycnometer karena akan mengurangi volume);
7. Mengisi kembali dengan air suling hingga mencapai ± ¾ bagian
volume;
8. Udara yang terdapat dalam tanah pada pycnometer dihilangkan
dengan cara dididihkan ± 15 menit;
9. Pycnometer disimpan selama ± 18 jam agar suhu air sama dengan
suhu air awal kemudian pycnometer berisi air suling dan tanah
tersebut ditimbang kembali dan mencatat hasil dari pembacaan
tersebut.
I. ISI
A. DATA PENGAMATAN
Sample Satuan
Data Specific Gravity Lambang
1 2 3
Picnometer Weight Wb 26 26 27 gram
Picnometer + Dry Soil Weight Wbs 37,9 37,9 37,9 gram
Picnometer + Water Weight Wbw 59 59 59 gram
Picnometer + Water + Dry Soil Weight Wbws 69 70 70 gram
Temperature T 22 22 22 °C
Tabel 2.A.1. Data Specific Gravity
B. PENGOLAHAN DATA
Tabel 2.B.1. Pengolahan Data Specific Gravity
C. PERHITUNGAN
Berat Tanah (Ws)
Sample A : Ws = Wbs – Wb
= 37,9 – 26
= 11.9 gr
Berat Air (Ww)
Sample A: Ww = Ws + Wbw – Wbws
= 11.9 + 59 – 69 = 1,9 gr
Specific Gravity (Gs)
Ws
Sample A : Gs = α
Ww
11.9
= 0.9996
1,9
= 6.26
D. ANALISIS
1. ANALISIS PRAKTIKUM
Praktikum specific gravity ini bertujuan untuk menentukan nilai
specific gravity dari butiran tanah (Gs). Nilai Gs ini dapat menjadi
data perhitungan yakni dalam penentuan jenis tanah untuk pekerjaan
mekanika tanah yang berhubungan dengan pemadatan tanah seperti
pembuatan pondasi jalan dan rel kereta api, pemadatan tanah pada
building site, pemadatan dasar retaining wall dengan daya rembesan
dan kekuatan tertentu, dll. Rentang nilai Gs menggambarkan jenis
tanah berdasarkan kandungan berat isi air yang dimiliki sampel tanah.
Praktikum ini didasarkan pada ASTM D 854, AASHTO T 100, dan
SNI 1946:2008.
Dalam praktikum ini, sampel tanah yang dipersiapkan adalah tanah
yang telah lolos saringan no. 4 ASTM sebanyak 100 gram kering oven
untuk 3 sampel. Setiap sampel diuji dengan menggunakan pycnometer
yang telah bersih dan kering berukuran 500 ml. Dengan pycnometer
ini, kita dapat mengetahui berat air yang dikandung butiran tanah pada
suhu tertentu (standar suhu adalah 40°C dimana nilai Gs langsung
didapat dari perbandingan berat tanah dengan berat air), sehingga nilai
Gs diperoleh dari perbandingan berat tanah dan berat air dikalikan
faktor koreksi suhu pada praktikum volume tanah dan air pada
praktikum ini dibuat sama.
Pertama kali, pycnometer diisi dengan air suling sebanyak 500 ml
dan ditimbang beratnya (Wbw). Satu per tiga bagian air dalam
pycnometer dibuang dan ditimbang beratnya. Pycnometer berisi air
tadi digunakan untuk mengetahui berat air yang dikandung oleh
sampel tanah. Kemudian, dari berat pycnometer ditambahkan dengan
air tadi, ditambahkan sampel tanah hingga berat bertambah 100 gram
2. ANALISIS HASIL
Dari data pengamatan berupa berat tanah, berat pycnometer dengan
air 500 ml dan berat pycnometer berisi tanah + air yang telah
didinginkan, berat air yang dikandung butiran tanah dapat diketahui
dengan menggunakan rumus Ww = Ws + Wbw – Wbws. Kemudian,
perbandingan berat tanah dengan berat air dikalikan dengan faktor
koreksi suhu kita dapatkan nilai Gs.
Pada praktikum kali ini, didapatkan nilai Gs pertama sebesar 6,26,
sampel kedua 13,1, dan sampel ke tiga 13,1. Dengan demikian,
specific gravity dari ke tiga sampel tersebut termasuk tipe tanah yang
mengandung mika dan besi dikarenakan memiliki nilai Gs yang
berkisar 6,25 – 13,25.
E. KESIMPULAN
Dari praktikum specific gravity yang telah dilakukan, dapat
disimpulkan bahwa :
a. Specific gravity menyatakan perbandingan antara berat tanah dengan
berat air pada suhu 22°C;
b. Untuk mendapatkan nilai specific gravity, diperlukannya mencari nilai
berat tanah dan berat air dengan beberapa cara, seperti menimbang
atau mencari massa dari keadaan tanah basah, tanah kering (sudah
dioven), tanah beserta picnometernya, dll. Sehingga dari data tersebut
kita dapat menemukan berat tanah dan berat air;
II. PENUTUP
A. REFERENSI
Marbun, Albert Wilson, 2013, Specific Gravity
“https://id.scribd.com/doc/166254498/Laporan-Mektan-Specific-
Gravity-docx” Diakses pada Senin, 27 September 2021 (10.13 WIB)
Arkansas, Universitas, 2015, Specific Gravity Test (ASTM D 854)
“https://www.youtube.com/watch?v=_PqKWiUlbYg” Diakses pada
Selasa, 28 September 2021 (12.30 WIB)
Spectral, 2014, Pengujian Berat Jenis Tanah
“http://spectraldensity.blogspot.com/2014/01/pengujian-berat-jenis-
tanah.html” Diakses pada Selasa, 28 September 2021 (17.40 WIB)
Modul Praktikum Mekanika Tanah Modul 2 Teori Specific Gravity
Universitas Bakrie
B. LAMPIRAN