Anda di halaman 1dari 10

Laboratorium Mekanika Tanah

Program Studi Teknik Sipil


Universitas Bakrie

Nama : 1. Afif Mumtas (1202004029)


2. Alfarel Deriza (1202004012)
3. An Nisa Wulandari (1202004010)
4. Fadilah Rachmat (1202004026)
5. Furqan Hafiqi (1202004030)
6. Putri Tunggadewi (1202004003)
Kelompok :5
Modul :2
Judul Praktikum : Specific Gravity
Tanggal Praktikum : 9 September 2021
Asisten Laboratorium : Khalisa Mumtasyfana
Tanggal Accept :

MODUL 2 – SPECIFIC GRAVITY Page 1


Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Bakrie

I. PENDAHULUAN
A. MAKSUD DAN TUJUAN\
Mendapatkan nilai specific gravity dari butiran tanah, yaitu
perbandingan antara berat isi tanah dan berat isi air pada 40°C.
Specific gravity pada tanah dapat digunakan untuk menghitung
hubungan pada fase tanah, seperti angka pori (void ratio), derajat
kejenuhan (degree of saturation), serta densitas dari tanah.
B. ALAT DAN BAHAN
 Alat
a. Pycnometer dengan volume 500 ml;
b. Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram;
c. Oven;
d. Kompor listrik;
e. Thermometer;
f. Can;
g. Alat penyemprot.
 Bahan
a. Sampel tanah lolos saringan no.4 sebanyak 500 gram, kering oven;
b. Air suling.
C. DASAR TEORI
Specific gravity adalah perbandingan antara berat butir tanah
dengan volume tanah padat atau berat air yang dengan isi sama dengan
isi tanah padat tersebut pada suhu tertentu. Harga berat spesifik dari
butiran tanah (bagian padat) sering dibutuhkan dalam bermacam-
macam keperluan perhitungan mekanika tanah, harga-harga tersebut
dapat ditentukan secara akurat dengan menguji di laboratorium, harga
berat jenis tanah berkisaran antara 2,6-2,9.
Specific gravity pada tanah didefinisikan sebagai berat jenis tanah
dibandingkan dengan berat jenis air suling pada suhu 4°C, dengan
persamaan sebagai berikut;

MODUL 2 – SPECIFIC GRAVITY Page 2


Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Bakrie

γs
Gs =
γw

Dimana:

Gs = Specific Gravity

𝛾𝑠 = Berat jenis tanah

𝛾𝑤 = Berat jenis air

Untuk tanah, berat jenisnya merupakan perbandingan antara berat


tanah dengan volume tanah:

Ws
𝛾s =
Vs

Dimana:

Ws = Berat tanah

Vs = Volume tanah

Untuk air, berat jenisnya didefinisikan sebagai berikut :

Ww
𝛾w¿
Vw

Dimana:

W𝑤 = Berat air

𝑉𝑤 = Volume air

Dalam percobaan, volume tanah (Vs) selalu harus diusahakan sama


dengan volume air (Vw), sehingga Vw = Vs dan persamaannya menjadi
sebagai berikut:

Ws
Gs =
Ww

Percobaan specific gravity ini dilakukan pada kondisi suhu T°C,


sehingga nilai tersebut harus dikoreksi dengan faktor koreksi α,
sehingga rumus tersebut menjadi:

MODUL 2 – SPECIFIC GRAVITY Page 3


Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Bakrie

Ws
Gs = α
Ww
Dimana:

𝑤𝑠 = berat tanah

𝑤𝑤 = berat air

𝛼 = faktor koreksi suhu

Berikut merupakan faktor koreksi suhu (𝛼) yang digunakan


berdasarkan acuan standar SNI 1964:2008.

Tabel 1.C.1 Faktor koreksi suhu

No Hubungan Kerapatan Faktor Koreksi


Temperatur (°C)
. Relatif Air Suhu (α)
1 18 0,9986244 1.0004
2 19 0,9984347 1.0002
3 20 0,9982343 1.0000
4 21 0,9980233 0.9998
5 22 0,9978019 0.9996
6 23 0,9975702 0.9993
7 24 0,9973286 0.9991
8 25 0,9970770 0.9989
9 26 0,9968156 0.9986
10 27 0,9965451 0.9983
11 28 0,9962652 0.9980
12 29 0.9959761 0.9977
13 30 0,9956780 0.9974

Sumber : Modul Praktikum Specific Gravity

Nilai Gs pada umumnya yang dapat digunakan untuk mengetahui


apakah hasil percobaan benar atau tidak adalah sebagai berikut:
Tabel 1.C.2 Nilai Gs beberapa jenis tanah

Tipe Tanah Gs
Pasir 2.65 – 2.67
Pasir Kelanauan 2.67 – 2.70
Lempung anorganik 2.70 – 2.80
Tanah dengan Mika dan besi 2.75 – 3.00
Tanah organik 1.0+ - 2.60
Sumber : Modul Praktikum Specific Gravity

MODUL 2 – SPECIFIC GRAVITY Page 4


Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Bakrie

D. LANGKAH KERJA
 Persiapan
1. Menyiapkan Pycnometer yang telah dibersihkan dan dikeringkan;
2. Untuk bahan uji menggunakan sampel tanah sebanyak 500 gram
yang lolos uji saringan no.40 dan sudah dikeringkan dalam oven
pada temperatur 110°C ± 5oC selama ± 24 jam.
 Jalannya Praktikum
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan saat praktikum;
2. Menimbang pycnometer terlebih dahulu untuk menentukan dan
mencatat massa dari dua pycnometer kosong tersebut;
3. Lalu mengisi setiap pycnometer dengan air suling sebanyak 500
ml dan menimbang beratnya kemudian mencatat hasil pembacaan
timbangannya;
4. Mengecek suhu air suling dalam pycnometer tersebut dan
mencatat hasilnya;
5. Air yang didalam pycnometer tersebut dibuang kemudian
pycnometer dibersihkan dan dikeringkan kembali;
6. Memasukkan sampel tanah sebanyak 100 gram ke dalam
pycnometer secara hati-hati (diusahakan tidak ada yang menempel
pada dinding leher pycnometer karena akan mengurangi volume);
7. Mengisi kembali dengan air suling hingga mencapai ± ¾ bagian
volume;
8. Udara yang terdapat dalam tanah pada pycnometer dihilangkan
dengan cara dididihkan ± 15 menit;
9. Pycnometer disimpan selama ± 18 jam agar suhu air sama dengan
suhu air awal kemudian pycnometer berisi air suling dan tanah
tersebut ditimbang kembali dan mencatat hasil dari pembacaan
tersebut.

MODUL 2 – SPECIFIC GRAVITY Page 5


Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Bakrie

I. ISI
A. DATA PENGAMATAN

Sample Satuan
Data Specific Gravity Lambang
1 2 3
Picnometer Weight Wb 26 26 27 gram
Picnometer + Dry Soil Weight Wbs 37,9 37,9 37,9 gram
Picnometer + Water Weight Wbw 59 59 59 gram
Picnometer + Water + Dry Soil Weight Wbws 69 70 70 gram
Temperature T 22 22 22 °C
Tabel 2.A.1. Data Specific Gravity

Sumber : Modul Praktikum Specific Gravity

B. PENGOLAHAN DATA
Tabel 2.B.1. Pengolahan Data Specific Gravity

Lamban Sample Satuan


Data Specific Gravity
g 1 2 3
Picnometer Weight Wb 26 26 26 gram
Picnometer + Dry Soil Weight Wbs 37,9 37,9 37,9 gram
Picnometer + Water Weight Wbw 59 59 59 gram
Picnometer + Water + Dry Soil
Wbws 69 70 70 gram
Weight
Temperature T 22 22 22 °C
Faktor Koreksi Suhu α Α 0.9996 0.9996 0.9996 - 
Berat Tanah Ws 11,9 11,9 11,9   gram
Berat Air Ww 1,9 0,9  0,9   gram
Berat Jenis  Gs 6,26  13,1 13,1  - 

Sumber : Modul Praktikum Specific Gravity

C. PERHITUNGAN
 Berat Tanah (Ws)
Sample A : Ws = Wbs – Wb
= 37,9 – 26
= 11.9 gr
 Berat Air (Ww)
Sample A: Ww = Ws + Wbw – Wbws
= 11.9 + 59 – 69 = 1,9 gr
 Specific Gravity (Gs)

MODUL 2 – SPECIFIC GRAVITY Page 6


Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Bakrie

Ws
Sample A : Gs = α
Ww
11.9
= 0.9996
1,9
= 6.26
D. ANALISIS
1. ANALISIS PRAKTIKUM
Praktikum specific gravity ini bertujuan untuk menentukan nilai
specific gravity dari butiran tanah (Gs). Nilai Gs ini dapat menjadi
data perhitungan yakni dalam penentuan jenis tanah untuk pekerjaan
mekanika tanah yang berhubungan dengan pemadatan tanah seperti
pembuatan pondasi jalan dan rel kereta api, pemadatan tanah pada
building site, pemadatan dasar retaining wall dengan daya rembesan
dan kekuatan tertentu, dll. Rentang nilai Gs menggambarkan jenis
tanah berdasarkan kandungan berat isi air yang dimiliki sampel tanah.
Praktikum ini didasarkan pada ASTM D 854, AASHTO T 100, dan
SNI 1946:2008.
Dalam praktikum ini, sampel tanah yang dipersiapkan adalah tanah
yang telah lolos saringan no. 4 ASTM sebanyak 100 gram kering oven
untuk 3 sampel. Setiap sampel diuji dengan menggunakan pycnometer
yang telah bersih dan kering berukuran 500 ml. Dengan pycnometer
ini, kita dapat mengetahui berat air yang dikandung butiran tanah pada
suhu tertentu (standar suhu adalah 40°C dimana nilai Gs langsung
didapat dari perbandingan berat tanah dengan berat air), sehingga nilai
Gs diperoleh dari perbandingan berat tanah dan berat air dikalikan
faktor koreksi suhu pada praktikum volume tanah dan air pada
praktikum ini dibuat sama.
Pertama kali, pycnometer diisi dengan air suling sebanyak 500 ml
dan ditimbang beratnya (Wbw). Satu per tiga bagian air dalam
pycnometer dibuang dan ditimbang beratnya. Pycnometer berisi air
tadi digunakan untuk mengetahui berat air yang dikandung oleh
sampel tanah. Kemudian, dari berat pycnometer ditambahkan dengan
air tadi, ditambahkan sampel tanah hingga berat bertambah 100 gram

MODUL 2 – SPECIFIC GRAVITY Page 7


Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Bakrie

dengan hati-hati agar tanak tidak menempel pada dinding pycnometer


karena dapat mengurangi berat tanah. Suhu dalam sistem pycnometer
diukur dengan thermometer dan kandungan udara dalam pycnometer
berisi air dan tanah dihilangkan dengan pemanasan hingga udara
keluar dan pycnometer dibiarkan agar suhunya sama seperti suhu
awal. Saat suhu telah didapatkan sama, pycnometer ditimbang (Wbws)
dimana batas air terletak pada batas air 500 ml. Akhirnya, nilai Gs
dapat ditentukan melalui pengolahan data.

2. ANALISIS HASIL
Dari data pengamatan berupa berat tanah, berat pycnometer dengan
air 500 ml dan berat pycnometer berisi tanah + air yang telah
didinginkan, berat air yang dikandung butiran tanah dapat diketahui
dengan menggunakan rumus Ww = Ws + Wbw – Wbws. Kemudian,
perbandingan berat tanah dengan berat air dikalikan dengan faktor
koreksi suhu kita dapatkan nilai Gs.
Pada praktikum kali ini, didapatkan nilai Gs pertama sebesar 6,26,
sampel kedua 13,1, dan sampel ke tiga 13,1. Dengan demikian,
specific gravity dari ke tiga sampel tersebut termasuk tipe tanah yang
mengandung mika dan besi dikarenakan memiliki nilai Gs yang
berkisar 6,25 – 13,25.

E. KESIMPULAN
Dari praktikum specific gravity yang telah dilakukan, dapat
disimpulkan bahwa :
a. Specific gravity menyatakan perbandingan antara berat tanah dengan
berat air pada suhu 22°C;
b. Untuk mendapatkan nilai specific gravity, diperlukannya mencari nilai
berat tanah dan berat air dengan beberapa cara, seperti menimbang
atau mencari massa dari keadaan tanah basah, tanah kering (sudah
dioven), tanah beserta picnometernya, dll. Sehingga dari data tersebut
kita dapat menemukan berat tanah dan berat air;

MODUL 2 – SPECIFIC GRAVITY Page 8


Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Bakrie

c. Nilai specific gravity dari ke tiga sample yang didapatkan ialah


sample A (6,26), sample B (13,1), dan sample C (13,1) sehingga dari
hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa, tanahnya mengandung mika
dan besi.

II. PENUTUP
A. REFERENSI
Marbun, Albert Wilson, 2013, Specific Gravity
“https://id.scribd.com/doc/166254498/Laporan-Mektan-Specific-
Gravity-docx” Diakses pada Senin, 27 September 2021 (10.13 WIB)
Arkansas, Universitas, 2015, Specific Gravity Test (ASTM D 854)
“https://www.youtube.com/watch?v=_PqKWiUlbYg” Diakses pada
Selasa, 28 September 2021 (12.30 WIB)
Spectral, 2014, Pengujian Berat Jenis Tanah
“http://spectraldensity.blogspot.com/2014/01/pengujian-berat-jenis-
tanah.html” Diakses pada Selasa, 28 September 2021 (17.40 WIB)
Modul Praktikum Mekanika Tanah Modul 2 Teori Specific Gravity
Universitas Bakrie

B. LAMPIRAN

MODUL 2 – SPECIFIC GRAVITY Page 9


Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Bakrie

Gambar 3.B.1. Menimbang Pycnometer + water + tanah

Gambar 3.B.2. mendinginkan sample setelah dipanaskan

MODUL 2 – SPECIFIC GRAVITY Page 10

Anda mungkin juga menyukai